You are on page 1of 10

HAMBATAN EKSPOR DAN IMPOR

DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Aldy Khoiri Wahyudin (165080400111014)


Zerlinda Aliffatus Sholehah (165080400111022)
Aprilia Ristiana (165080400111024)
Muhammad Afif Ma’ruf (165080400111032)
Adrian Hadi Saputro (165080400111044)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
MALANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,
keadaan dan perkembangan perdagangan luar negeri serta neraca pembayaran
internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di
dalam percaturan ekonomi global. Situasi dan kecenderungan umum
perekonomian dapat dipastikan akan mempengaruhi perekonomian Indonesia.
Perekonomian dunia yang lesu akan melesukan pula perdagangan antar negara
di dunia, termasuk Indonesia. Hubungan ekonomi dengan luar negeri adalah
bagian dari hubungan internasional secara luas, yang mencakup juga hubungan
politik, militer, pendidikan dan kebudayaan. Bagi negara sedang berkembang
seperti Indonesia, terlebih dengan sistem ekonomi terbuka, memungkinkan
hubungan ekonomi dengan luar negeri terjadi. Hampir setiap hari dalam surat
kabar kita baca bagaimana hubungan-hubungan ekonomi dengan luar negeri
baik secara bilateral maupun multilateral itu terjadi (Widodo, 1990 : 81).
Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah
negara yang tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan
maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha
dalam satu wilayah negara saja, tetapi juga dengan para pedagang dari negara
lain, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan hubungan-hubungan dagang tersebut
semakin beraneka ragam, termasuk cara pembayarannya. Kegiatan ekspor
impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar
mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Setiap
negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam, iklim,
geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan tersebut
menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang
diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. secara langsung atau tidak langsung
membutuhkan pelaksanaan pertukaran barang dan atau jasa antara satu negara
dengan negara lainnya. Maka dari itu antara negara-negara yang terdapat
didunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan
tiap-tiap negara tersebut. Transakasi perdagangan internasional yang lebih
dikenal dengan istilah ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu transaksi
sederhana yang tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-
pengusaha yang bertempat tinggal atau berdomisili dinegara-negara yang
berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi laut
ataupun darat ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang kompleks antara
para pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat, dan cara
yang berbeda-beda.

2. Rumusan Masalah
1. Apa hambatan pemasaran ekspor dan impor secara umum?
2. Apa hambatan pemasaran ekspor dan impor Nasional?
3. Apa solusi mengatasi hambatan pemasaran Nasional?

3. Tujuan
1. Mengetahui hambatan pemasaran ekspor dan impor secara umum
2. Mengetahui hambatan pemasaran ekspor dan impor nasional
3. Mengetahui solusi untuk mengatasi hambatan pemasaran Nasional
BAB II
PEMBAHASAN

1. Hambatan Pemasaran Ekspor dan Impor Secara Umum


Menurut Samosir (2000), faktor-faktor penghambat bagi UKM Produsen
Eksportir dan UKM Indirect Eksporter dalam melakukan ekspor pada saat krisis
dipengaruhi oleh dua faktor penghambat yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yang cukup mempengaruhi kinerja ekspor UKM antara lain:
1. Manajemen yang bersifat tradisional atau manajemen keluarga
2. Modal kerja yang cenderung menurun akibat krisi ekonomi
3. Upah tenaga kerja yang didominasi adanya kenaikan inflasi dan kenaikan
harga-harga kbutuhhan pokok.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja ekspor UKM adalah
1. Kenaikan suku bunga perbankan yang cukup tinggi mengakibatkan
kelangkaan modal tambahan untuk memproduksi barang
2. 2. Kenaikan barang baku lebih dipengaruhi adanya sebagian bahan baku
terutama dalam finishing masih diimpor
3. Kurangnya informasi pasar baik itu negara-negar yang menjadi orientasi
pasar produk UKM maupun desain produk yang belum mengikuti
keinginan pasar
4. Kurangnya dukungan Pemda dan rendahnya koordinasi antar instansi
terkait dalam melakukan pembinaan UKM setempat.
Dalam pemasaran tidak hanya permasalahan hambatan ekspor saja akan
tetapi juga terdapat hambatan pemasaran impor yaitu belum meratanya
perekonomian di setiap wilayah, wilayah yang cenderung tertinggal mengalami
hambatan dari segi transportasi, sarana dan prasarana. Tetapi pada hakekatnya,
Indonesia hanya beberapa kali mengimpor untuk beberapa keperluan.
Sedangkan di wilayah perdagangan Internasional produk perikanan saat ini
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor permintaan dan penawaran, tetapi juga
ditentukan oleh hasil-hasil konvensi dan perjanjian internasional perikanan.
Perjanjian tersebut mengatur mekanisme perdagangan komoditi perikanan di
pasar internaernasional, antara lain:
a. Perjanjian Internasional yang bernuansa menjaga kelestarian sumber daya
perikanan seperti Code of Conduct for Responsible Fisheries,
Internastional Convention for the Concervation of Atlanic Tuna (ICCAT),
Indian Ocean Tuna Comision dan Agreement of Straddling Stocks
b. Perlindungan Internasional terhadap satwa yang terancam punah seperti
Convention on Internasional Trade of Endangered Species (CITES)
c. Perjanjian Internasional tentang perdagangan seperti GATT/WTO,
termasuk didalamnya perjanjin Sanitary and Phyto sanitary Measures
(SPS) dan Agreement on Technical Barriers to Trade termasuk didalamnya
bidang pengawasan dan pengendalian mutu perikanan.
Standar dan aturan yang berbeda yang diberlakukan negara importir pada
negara eksportir untuk menjamin bahwa produk tersebut memenuhi persyaratan
keamanan pangan menjadi salah satu hambatan yang dirasakan oleh eksportir
Indonesia.
2. Hambatan Ekspor Impor Nasional
Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ekspor dan impor dapat berupa
peraturan pemerintah yang membatasi perdagangan. Hambatan ekspor impor
dapat mengurangi efisiensi ekonomi, karena dapat mengurangi keuntungan dari
produktivitas negara lain. Pihak yang diuntungkan adalah pemerintah dan
produsen. Pemerintah mendapatkan biaya bea, sedangkan produsen
mendapatkan proteksi dari hambatan perdagangan. Di Indonesia, hambatan ini
banyak diguakan untuk membatasi impor dari luar negeri untuk melindungi
produk dalam negeri.
Beberapa hambatan dalam kegiatan ekspor dan impor antara lain:
1. Perbedaan mata uang antara negara pengekspor dengan pengimpor
Perbedaan mata uang antar negara dapat mengurangi kelancaran dalam
pembayaran, dikarenakan nilai yang berbeda dan di setiap negara belum
tentu mau membayar dengan mata uang negara tersebut, demikian juga
sebaliknya.
2. Adanya kebijakan impor yang dilakukan suatu negara
Kebijakan yang dibuat oleh negara akan menghambat dan membatas
masuknya barang ke negara lain karena masing-masing negara akan
berusaha melindungi produk dalam negerinya. Salah satu kebijakan
adalah pembatasan kuota untuk ekspor dan impor.
3. Perbedaan bahasa antar negara
Perbedaan bahasa antar negara akan menghambat proses komunikasi
dan negosiasi dalam kegiatan perdagangan internasional. Antar negara
harus dapat berkomunikasi dengan baik agar saling mengetahui maksud
dan keinginan. Hambatan ini dapat teratasi dengan menggunakan jasa
translator atau dalam kegiatan ekspor ipor menggunakan bahasa
universal yaitu bahasa Inggris.
4. Adanya pengenaan bea masuk yang tinggi
Untuk melindungi produk dalam negeri dari produk luar negeri, negara
biasanya mengenakan bea masuk yang tinggi pada setiap produk yang
masuk dari luar negeri
5. Adanya perbedaan ketentuan
Setiap negara memiliki aturan atau peraturan sendiri yang mengatur
tentang kegiatan ekspor impor setiap negara. Peraturan antar negara
berbeda-beda tergantung dari kondisi dari tiap negara.
6. Adanya organisasi ekonomi yang mementingkan anggotanya
Banyak organisasi ekonomi, baik regional maupun internasional yang
dibentuk untuk melindungi kepentingan dan memberikan keuntungan bagi
anggotanya sehingga hal ini dapat menjadi penghambat bagi negara lain
yang bukan menjadi anggotanya dalam menjalankan perdagangan
internasionalnya. Seperti halnya pengenaan tarif impor yang tinggi
terhadap negara-negara yang bukan menjadi anggotanya sedangkan
dengan anggotanya sendiri dikenakan tarif impor yang relatif rendah,
bahkan dibebaskan.
7. Proses dan prosedur ekspor impor yang panjang dan lama
Prosedur ekspor impor yang harus dilalui serta banyaknya persyaratan
yang harus dipenuhi oleh eksportir dan importit dapat menghambat
kegiatan ekspor impor suatu negara.
8. Adanya perang yang dialami suatu negara
Terjadinya perang dan keadaan yang kurang aman di suatu negara dapat
menjadi penghambat bagi kegiatan ekspor impor suatu negara. Eksportir
atau importir lebih memilh melakukan transaksi dengan negara yang
memiliki kondisi keamanan yang stabil.
3. Solusi Pemasaran Ekspor dan Impor
Bagi bisnis yang telah memiliki rencana dan cita-cita untuk menjangkau ke
pasar atau pasar luar negeri (ekspor), maka ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan para pengusaha bisnis untuk menghindari resiko yang bisa dialami
di pasar internasional. Resiko ini dapat terjadi karena peran pemerintahan yang
tidak stabil, kondisi mata uang, komunikasi luktuasi mahal, biaya adaptasi produk
dan sebagainya. Berikut ini adalah solusi atau strategi pemasaran agar produk
menembus pasar ekspor dan dapat bertahan lama.

A. Perhatikan standar kualitas produk

Sebelum mengekspor produk barang atau jasa Anda ke luar negeri,


terlebih dahulu harus memperhatikan kualitas produk yang dimiliki agar
sesuai dan memenuhi standar kualitas produk barang atau jasa yang ada di
pasar internasional. Masalah seperti ini sering dihadapi oleh para pebisnis,
karena produk yang mereka akan tawarkan belum sesuai dengan standar
mutu di negara tempat tujuan ekspor mereka. Oleh karena itu, sebelum
melakukan ekspor sebaiknya memastikan bahwa produk memiliki kualitas
yang unggul juga memiliki standar yang berkuliah dan telah mengantongi izin
industri dari pihak yang bersangkutan.

B. Menjaga konsistensi penyediaan produk khusus pemasaran

Eksportir atau para pelaku bisnis diwajibkan untuk dapat menjaga


konsistensi penyediaan produk atau barang dan terus meningkatkan
kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar internasional yang
semakin hari semakin menjadi lebih berani dan ramai.

C. Melakukan strategi dengan memahami peraturan akan Ekspor-Impor

Salah satu yang jadi masalah dan yang sering dihadapi oleh para pelaku
bisnis adalah kurangnya pemahaman tentang beberapa aturan ekspor-impor
di kedua negara asal maupun di Negara-negara tujuan ekspor. Hal ini penting
bagi pelaku bisnis untuk mempelajari dan memahami peraturan di negara
tujuan ekspor untuk mengetahui produk apa saja yang diperbolehkan dan
yang tidak diperbolehkan di pasar ekspor di negera tersebut. Sehingga para
pelaku bisnis tidak akan salah memilih calon pembeli, serta kerjasama
ekspor-impor pun dapat berjalan lancar.

D. Dalam pemasaran harus tahu prosedur teknis ekspor

Sebagai pelaku sebuah bisnis, penting untuk mengetahui prosedur-


prosedur mengenai teknis yang perlu dijalankan eksportir. Mulai dari prosedur
administrasi harus diselesaikan, peralatan dan perlengkapan, prosedur ke
bea cukaian dan prosedur pembayaran yang biasa digunakan dalam
menjalani kegiatan ekspor-impor. Hal-hal yang biasanya sering terjadi dan
dialami oleh para pelaku bisnis yaitu produk yang telah siap untuk dikirim
harus masih bertahan karena belum memiliki surat-surat serta dokumen yang
lengkap.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan
antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan
perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan. Hambatan-
hambatan inilah yang dapat merugikan negara-negara yang melakukan
perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul
dalam perdagangan internasional.
* Perbedaan Mata Uang Antarnegara.
* Kualitas Sumber Daya yang Rendah.
* Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar.
* Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara.
* Terjadinya Perang.
* Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional.
* Proses Kegiatan Ekspor Impor Dalam Perdagangan Internasional Memakan
Waktu Cukup Lama.
* Kepercayaan relasi antar Negara yang kurang baik.
* Infrastruktur yang kurang memadai.
* Besarnya modal.
* Proses pengalihan Teknologi terhambat.
* Hubungan diplomatik yang kurang baik.
* Pajak yang besar.
* Keamanan suatu Negara.
* Sulitnya mendapatkan Izin Bisnis.

3.2 Saran
Sebelum penulis mengakhiri makalah ini terlebih dahulu memberikan
saran-saran, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Salah satu saran yang dapat kami tulis adalah :
1. Bentuklah suatu peraturan-peraturan tentang bagaimana cara pembayaran
antar negara agar tercipta proses jual beli yang lancer
2. Walaupun perdagangan internasional tersebut perlu. Negara tidak harus
melakukan perdagangan internasional setiap saat. Ada kalanya negara tersebut
tidak melakukan perdagangan internasional, yaitu impor barang di saat produksi
dalam negeri masih cukup ataupun surplus. Agar lebih mensejahterakan
masyarakat negara tersebut, dan juga untuk menghemat devisa negara, agar
tidak terus mengalami penurunan yang berpengaruh pada neraca pembayaran
negara tersebut, yang memmbuat neraca pembayaran negara tersebut defisit.

Demikian saran-saran yang dapat kami sampaikan, semoga bisa


membawa manfaat bagi kita semua khususnya bagi pembuat makalah dan juga
bisa bermanfaat bagi pembaca.

You might also like