Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bentuk – bentuk Batang .................................................................................. 6
2.2 Lingkaran Tahun ............................................................................................. 7
2.3 Struktur Sekresi dalam Tumbuhan .................................................................. 8
2.4 Perbedaan Struktur Batang Monokotil dan Dikotil ........................................ 9
2.5 Modifikasi Batang ........................................................................................... 11
2.6 Konsep Akar ................................................................................................... 13
2.7 Sifat – sifat Akar ............................................................................................. 13
2.8 Struktur Morfologi Batang .............................................................................. 14
2.9 Struktur Anatomi Batang ................................................................................ 15
2.10 Perbedaan Struktur Monokotil dan Dikotil .................................................... 17
2.11 Sistem Perakaran ............................................................................................ 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa saja struktur batang dan akar tumbuhan?
2. Bagaimana sifat – sifat batang dan akar tumbuhan?
3. Bagaimana struktur sekresi tumbuhan?
4. Apa saja jaringan – jaringan yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan?
5. Bagaimana perbedaan batang monokotil dan dikotil?
6. Bagaimana perbedaan akar monokotil dan dikotil?
7. Apa saja modifikasi batang?
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bentuk-Bentuk Batang
tampaknya saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat pendek, sehingga
semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu
sama lain merupakan suatu roset (rosula), contoh pada lobak ( Raphanus sativus )
dan sawi ( Brassica juncea ). Tumbuhan ini akan memperlihatkan batang dengan
nyata pada waktu berbunga. Dari tengah-tengah roset daun akan muncul batang yang
a) Herbaceus
Herbaceus merupakan batang basah, yaitu batang yang lunak dan berair, ini
merupakan tumbuhan yang biasanya beradaptasi pada kondisi tanah yang lembab
dan tidak dapat tumbuh pada tanah yang kering.Misalnya bayam ( Amaranthus
6
b) Lignosus
Lignosus merupakan batang berkayu yang keras dan kuat. Ini terdapat pada
tinggi besar dan bercabang jauh dari permukaan tanah. Contoh pohon : mangga (
Mangifera indica ). Sedangkan semak adalah tumbuhan yang tidak begitu besar dan
c) Calmus
Calmus merupakan batang rumput, mempunyai batang yang tidak keras, mempunyai
ruas-ruas yang nyata dan sering kali berongga. Tumbuhan ini beradaptasi pada
habitat yang berair bahkan berlumpur. Contoh : padi ( Oryza sativa ) dan rumput
( Gramineae ).
d) Calamus
Calamus merupakan batang mendong, seperti batang rumput tetapi mempunyai ruas-
ruas yang lebih panjang. Contoh : mendong ( Fimbristylis globulosa ) dan teki (
Cyperus rotundus ).
batang pohon terdapat sebuah cincin sel-sel. Pada saat pohon itu tumbuh, jumlah sel-
sel pun meningkat. Sel-sel kayu yang dihasilkan pada musim semi dan musim panas
pada bulan-bulan yang lebih dingin, kayu akan mengeras dan menjadi lebih gelap
warnanya. Jadi satu tahun pertumbuhan ditandai oleh cincin yang hitam ini. Dengan
7
menghitung jumlah cincin yang gelap,kita dapat memperkirakan berapa usia pohon
tersebut.
Latisifer adalah salah satu struktur sekresi dalam tumbuhan yang terdiri atas
sel atau deretan sel yang berisi cairan yang karakteristik yang disebut lateks.
laticifer).Latisifer beruas terdiri atas deretan memanjang sel yang berhubungan satu
sama lain, dan dinding pemisah antara sel-sel dalam deretan tersebut berperforasi
(berlubang), atau hilang sama sekali. Latisifer beruas ada yang beranastomosis dan
ada yang tidak beranastomosis. Latisifer yang beranastomosis, yaitu latisifer yang
pada Hevea brasiliensis. Latisifer yang tak beruas, yaitu latisifer yang berasal dari
satu sel, tumbuh memanjang melebihi sel sekitarnya. Latisifer tak beruas ada yang
bercabang, misalnya pada Ficus carica, dan ada yang tak bercabang, misalnya pada
8
Gambar 13.Latisifer
Pada bagian terluar batang terdapat Pada bagian terluar batang terdapat
epidermis. epidermis
Berkas pembuluh terletak di bagian dalam Berkas pembuluh tersebar pada meristem
perisikel, terdiri atas xilem dan floem dasar, dilindungi sarung berkas
kambium.
Penjelasan
9
b. Keberadaan kambium vaskeler umumnya hanya pada batang dikotil,
posisi lebih dalam dari pada floem, seperti diperlihatkan pada gambar.
bulatan kecil berwarna biru yang terletak lebih luar adalah floem,
10
2.5 Modifikasi Batang
a) Rimpang (Rhizoma)
Merupakan batang yang tumbuh horizontal di bawah tanah dengan buku dan
b) Subang (Comus)
berada di dalam tanah. Ruas dan buku masih dapat terlihat, daun berupa sisik
yang kering menutupi subang, sebagian besar jaringan dalam subang parenkim
ujung distal subang terdapat tunas terminal yang akan membentuk daun-daun
dan bunga. Pada buku-buku terdapat tunas ketiak, pada bagian bawah subang di
bentuk sistem akar serabut. Beberapa di antara akar dalam sistem tersebut
11
Gambar 16. Gladiolus Dandavensi
c) Stolon
12
2.6 Konsep Akar
Akar adalah organ utama pada cormophyta yang : tidak berbuku-buku, tidak
beruas-ruas, umumnya tidak berklorofil, umumnya sebagian / seluruhnya berada
pada substrat (tanah/air).
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau
kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel
kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher
akar. Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar dinamakan
batang akar. Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol pada batang yang
membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus bercabang-cabang yang
disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian yang mengalami diferensiasi
pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan rambut akar. Sementara, bagian
ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang
menembus tanah disebut tudung akar.
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi
kaliptra (tudung akar). Meristem apikal selalu membelah diri menghasilkan sel-sel
baru. Sel-sel baru terbentuk pada bagian tudung akar atau bagian dalam meristem
apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, disebut zona
perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat zona diferensiasi sel dan zona
pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi
beberapa sel permanen. Misalnya beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem,
parenkim, dan sklerenkim.
13
2.8 Struktur Morfologi Akar
14
meristem dan melumasi akar sehingga gesekan antara ujung akar dan
tanah berkurang pada saat akar menembus pori-pori tanah. Umumnya
pada banyak tumbuhan, kaliptra membentuk struktur khusus yang
disebut kolumela.
15
pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan
silinder pusat. Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang
mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf
U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak
dapat dilalui air. Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air,
sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis
yang terletak segaris dengan xilem yang dindingnya tidak menebal,
yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis merupakan pemisah
antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur jalannya
larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
4) Stele, (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Berkas
pengangkutan terdapat di antara stele. Silinder pusat/stele merupakan
bagian terdalam dari akar.
16
2.10 Perbedaan Akar Monokotil dan Akar Dikotil
17
sebanyak-banyaknya. Fungsi utama akar serabut adalah untuk
memperkokoh berdirinya tumbuhan.
3) Sistem Perakaran Adventif
Sistem perakaran Adventif adalah sistem perakaran yang bukan berasal
dari akar primer. Contohnya akar dari batang cangkokan, akar dari
umbi batang, dan akar dari stek, bahkan ada akar yang dari daun.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada umumnya dalam struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis,
sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur serta sistem berkas
pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang
tersusun berselang – seling. Bagian-bagian akar terdiri dari: leher akar atau pangkal
akar (collum), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang-cabang
akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), rambut-rambut akar atau bulu-
bulu akar (pilus radicalis), dan tudung akar (calyptra).
Batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat
stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas
pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada
kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan
dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
19
DAFTAR PUSTAKA
20