You are on page 1of 5

PENILAIAN TINGKAT KESADARAN

A. Composmentis : Baik / sempurna

B. Apathis : Perhatian berkurang

C. Samnolent : Mudah tertidur walaupun sedang di ajak bicara

D. Supor : Dengan rangsangan yang kuat masih memberikan respon gerakan

E. Sopora Coma.

: Hanya tinggal reflek cornea (sentuhan kapas pada kornea akan menutup kelopak mata

F. Coma : Tidak memberi respon sama sekali

PENILAIAN TINGKAT KESADARAN MENURUT GLASCOW SCALA (GCS)

A. RESPON MOTORIK
- Mengikuti perintah verbal :6
- Dapat melokasi nyeri :5
- Fleksi (menarik) :4
- Fleksi abnormal :3
- Ekstensi :2
- Tidak ada respon :1

B. RESPON VERBAL
- Orientasi waktu, tempat, orang baik : 5
- Berbicara bingung :4
- Berkata-kata tidak jelas :3
- Bergumam :2
- Tidak ada respon :1

C. RESPON MEMBUKA MATA


- Spontan :4
- Terhadap stimulus verbal :3
- Terhadap stimulus nyeri :2
- Tidak ada respon :1
Diposkan oleh efri alfred di 23.15

Pemantauan kesadaran dengan menilai fungsi SSP tersebut.


~ Tingkat kesadaran dibagi enam :

1. Compos Mentis.

Kesadaran penuh.

2. Apatis.

Kesadaran dimana pasien terlihat mengantuk tetapi mudah di bangunkan dan reaksi penglihatan,
pendengaran, serta perabaan normal.

3. Somnolent.

Kesadaran dapat dibangunkan bila dirangsang, dapat disuruh dan menjawab pertanyaan. Bila
rangsangan berhenti pasien tidur lagi.

4. Sopor.

Kesadaran yang dapat dibangunkan dengan rangsangan kasar dan terus menerus.

5. Sopora Coma.

Reflek motoris terjadi hanya bila dirangsang nyeri.

6. Coma.

Tidak ada reflek motoris sekalipun dengan rangsangan nyeri.

Pemantauan tingkat kesadaran dengan mengunakan pemeriksaan Glasgow Coma Skala (GCS ),

~ Skala yang dinila ;

1. BUKA MATA. Nilai total : 4

- Buka mata tidak ada meskipun dirangsang nilai 1

- Buka mata jika ada nyeri nilai 2

- Buka mata jika diajak bicara/ disuruh nilai 3

- Buka mata spontan nilai 4


2. RESPON MOTORIK. Nilai total : 6

- Respon motor tidak ada nilai 1

- Respon motor ektensi nilai 2

- Respon motor fleksi abnormal nilai 3

- Respon motor reaksi abnormal nilai 4

- Respon motor tunjuk nyeri nilai 5

- Respon motor menurut perintah nilai 6

3. RESPON VERBAL. Nilaitotal : 5

- Respon verbal tidak ada nilai 1

- Respon verbal tanpa arti nilai 2

- Respon verbal tak benar nilai 3

- Respon verbal bicara ngacau nilai 4

- Respon verbal orientasi baik nilai 5

GCS nilai 15 : kesadaran normal.

GCS nilai 03 : kesadaran coma.

Besar pupil :

- Pupil dipantau besarnya antara 2 -3 mm bisa 1 -8 mm.

- Kanan dan kiri besarnya tidak sama.

- Reaksi pupil kanan dan kiri positif/ negative.


Tingkat Kesadaran

( Macam-macam Tingkat Kesadaran )

Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari

lingkungan, tingkat kesadaran dibedakan menjadi :

1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab
semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..
2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya
acuh tak acuh.
3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak,
berhalusinasi, kadang berhayal.
4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat,
mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh
tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.
6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun
(tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap
cahaya).

Perubahan tingkat kesadaran dapat diakibatkan dari berbagai faktor, termasuk perubahan dalam
lingkungan kimia otak seperti keracunan, kekurangan oksigen karena berkurangnya aliran darah ke otak,
dan tekanan berlebihan di dalam rongga tulang kepala.

Adanya defisit tingkat kesadaran memberi kesan adanya hemiparese serebral atau sistem aktivitas
reticular mengalami injuri. Penurunan tingkat kesadaran berhubungan dengan peningkatan
angka morbiditas (kecacatan) dan mortalitas (kematian).
Jadi sangat penting dalam mengukur status neurologikal dan medis pasien. Tingkat kesadaran ini bisa
dijadikan salah satu bagian dari vital sign.

Penyebab Penurunan Kesadaran

Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan difisit fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun
ketika otak mengalami kekurangan oksigen (hipoksia); kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan
syok); penyakit metabolic seperti diabetes mellitus (koma ketoasidosis) ; pada keadaan hipo atau
hipernatremia ; dehidrasi; asidosis, alkalosis; pengaruh obat-obatan, alkohol, keracunan: hipertermia,
hipotermia; peningkatan tekanan intrakranial (karena perdarahan, stroke, tomor otak); infeksi
(encephalitis); epilepsi.

Mengukur Tingkat Kesadaran

Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesadaran dengan hasil seobjektif mungkin adalah
menggunakan GCS (Glasgow Coma Scale). GCS dipakai untuk menentukan derajat cidera kepala.
Reflek membuka mata, respon verbal, dan motorik diukur dan hasil pengukuran dijumlahkan jika
kurang dari 13, makan dikatakan seseorang mengalami cidera kepala, yang menunjukan adanya
penurunan kesadaran.

Metoda lain adalah menggunakan sistem AVPU, dimana pasien diperiksa apakah sadar baik (alert),
berespon dengan kata-kata (verbal), hanya berespon jika dirangsang nyeri (pain), atau pasien tidak sadar
sehingga tidak berespon baik verbal maupun diberi rangsang nyeri (unresponsive).

Ada metoda lain yang lebih sederhana dan lebih mudah dari GCS dengan hasil yang kurang lebih sama
akuratnya, yaitu skala ACDU, pasien diperiksa kesadarannya apakah baik (alertness), bingung / kacau
(confusion), mudah tertidur (drowsiness), dan tidak ada respon (unresponsiveness).

http://nursingbegin.com/tingkat-kesadaran/

You might also like