You are on page 1of 1

HSI 5.

2 Halaqah 46 - Keadaan Manusia Ketika Hisab

Ada diantara manusia yang kelak akan sulit hisabnya, ada yang mudah, dan ada diantara mereka yang
sama sekali tidak dihisab. Orang-orang kafir menurut pendapat yang lebih kuat , meskipun amalan
mereka adalah amalan yang sia-sia namun mereka akan dihisab dan ditanya oleh Allah subhanahu wa
Ta'ala, sebagai celaan kepada mereka dan untuk menunjukkan keadilan Allah, serta menegakkan hujjah
atas mereka. Hisab orang-orang kafir akan sangat teliti, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
bersabda,
"barang siapa yang diperiksa dengan teliti hisabnya maka dia akan binasa". Hadits shahih riwayat
Bukhari dan Muslim.

Adapun orang-orang yang beriman maka mereka akan dihisab dengan hisab yang mudah. Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "adapun orang yang diberi kitab dengan tangan kanannya maka dia
akan dihisab dengan hisab yang mudah" (Al Insyiqaq 7-8).
Dan yang dimaksud dengan hisab yang mudah, disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
di dalam sebuah hadits yang artinya,"sesungguhnya Allah akan mendekatkan seorang mu'min kemudian
menutupinya, kemudian Allah berkata kepadanya 'apakah kamu mengetahui dosa ini? apakah kamu
mengetahui dosa ini?' maka orang mu'min tersebut akan berkata 'ya wahai Rabbku', sehingga ketika
Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah membuatnya mengakui dosa-dosanya dan hamba tersebut melihat
bahwasannya dirinya akan binasa yaitu karena dosa-dosa tersebut, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala
akan berkata 'Aku telah menutupi dosa-dosamu ini di dunia dan Aku mengampuninya untukmu hari ini'
maka diapun diber kitab kebaikan-kebaikannya" hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengabarkan bahwasannya ada 70 ribu orang dari ummatnya
yang kelak tidak dihisab sama sekali. Beliau Shallallahu 'alaihi sa Sallam menyebutkan bahwasannya
mereka adalah orang-orang yang tidak pernah meminta untuk diobati dengan besi panas, tidak minta
diruqyah orang lain, tidak bertathayyur (yaitu menganggap sial dengan melihat burung atau yang
semisalnya), dan mereka hanya bertawakkal kepada Allah, diantara mereka adalah seorang shahabat
Ukasyah Ibn Mihshon. Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim.

You might also like