Professional Documents
Culture Documents
SISTEM OTOT
Fisiologi Hewan
Offering I 2017
Kelompok 3:
1 Pada dasarnya semua gerak pada hewan, mulai dari protozoa sampai pada
vertebrata memiliki persamaan dan menggunakan mekanisme yang sama.
Jelaskan maksudnya!
2 Ada beberapa teori gerak amuboid, namun kesemuanya memiliki
persamaan dasar. Sebutkan persamaan dasar tersebut dan berikan
penjelasan!
3 Berikan penjelasan dengan disertai gambar struktur dari silia!
4 Apa perbedaan gerak dasar silia dan flagel? Mengapa silia dan flagel hanya
cocok untuk hewan kecil?
5 Jelaskan protein (kontraktil) yang menyusun otot!
6 Teori kontraksi otot yang diterima pada saat ini adalah teori pergeseran
filament (sliding filament theory)? Jelaskan bagaimana prosesnya!
7 Jelaskan kontraksi sel otot mengikuti fenomena “all or none” sedangkan
kontraksi otot rangka tidak demikian!
8 Jelaskan peranan ATP dan fosfagen dalam kontraksi otot!
LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA
6. Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X,
Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding
filaments. Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di
dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin.. Rangsangan yang
diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini
memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke
dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian
serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan
ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi. Ujung miosin dapat
mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan
cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi
tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan
khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin
dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi
relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor.
Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung
dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi.
7. otot sel berkontraksi menurut prinsip “all or none”, artinya bila suatu sel otot diberi
stimulus yang cukup kuat, maka sel otot akan berkontraksi dengan kekuatan kontraksi
ambang yang penuh, sedangkan stimulus bawah ambang tidak akan menghasilkan
kontraksi sama sekali. Stimulus bawah ambang dapat menimbulkan kontraksi apabila
diberikan dengan ara penjumlahan , artinya beberapa stimulus bawah ambang bila
dikenakan pada otot berkali-kali dengan ceepat, maka otot akan berkontraksi. Pada otot
rangka tidak terjadi demikian dikarenakan otot rangka itu tersusun atas banyak serabut otot
sedangkan fenomena “all or one” terjadi pada otot polos dan otot jantung yang terdiri atas
serabut otot.
8. Sumber energi untuk kontraksi otot adalah adenosin trifosfat (ATP). Yang memiliki
rumus : Adenosin-PO3-PO3-PO3-. Ikatan yang melekatkan dua fosfat radikal terakhir
adalah ikatan fosfat berenergi tinggi. Setiap ikatan menyimpan 7300 kalori energi per mol
ATP di bawah kondisi standar. Pemindahan fosfat pertama mengubah ATP menjadi
adenosin difosfat (ADP), dan pemindahan fosfat yang kedua mengubah ADP menjadi
adenosin monofosfat (AMP). Jumlah ATP di dalam otot hanya cukup untuk
mempertahankan daya otot yang maksimal kira-kira 3 detik. Fosfokreatin (keratin fosfat)
adalah senyawa kimia yang mempunyai ikatan fosfat berenergi tinggi, dengan rumus :
kreatin -PO3-. Senyawa ini dapat dihancurkan menjadi keratin dan ion fosfat, melepaskan
energi dalam jumlah besar. Kebanyakan sel otot mempunyai fosfokreatin 2 atau 4 kali
lebih banyak dibanding ATP. Gabungan dari sel ATP dan sel fosfokreatin disebut sistem
energi fosfagen, dapat menyediakan daya otot maksimal selama 8-10 detik.
Terdapat tiga jalur biokimia yang menyediakan ATP untuk kontraksi otot, yaitu :
1. Pemindahan fosfat berenergi tinggi dari keratin fosfat simpanan ke ADP, yang
merypakan sumber pertama ATP pada permulaan olahraga.
2. Fosforilasi oksidatif, yang secara efisien mengekstrasi sejumlah besar ATP dari
molekul nutrient jika tersedia cukup O2 untuk menunjang sistem ini.
3. Glikolisis, yang dapat mensintesis ATP walaupun tidak tersedia O2 tetapi
menggunakan banyak glikogen dan dalam prosesnya menghasilkan asam laktat.