You are on page 1of 16

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya


penulis berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Ketahanan Nasional”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi syarat tugas
Mata Kuliah Kewarganegaraan Semester II Tahun Ajaran 2017/2018 di STIKes Mega
Rezky Makassar.
Dalam penulisan makalah ini, penulis sadar tanpa bantuan dari berbagai
pihak, penyusunan makalah ini tidak akan terwujud seperti ini. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, dan atas kerjasamanya kami
sampaikan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini
bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Makassar, 12 Mei 2018


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………...….…i
DAFTAR ISI………………………..……………………………………..…………..……ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………….………………………………….….1
1.1 Latar Belakang…………………………………..……………………...…….……1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………….....……..2
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...…………..3
2.1 Pengertian Ketahanan Nasional…………………………………………………….3
2.2 Kedudukan Ketahanan Nasional……………………………………………...…....3
2.3 Hakikat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia….……3
2.4 Fungsi Ketahanan Nasional…………………………………………………….…..3
2.5 Asas Ketahanan Nasional…………………………………………………...….…..4
2.6 Sifat Ketahanan Nasional…………………………………………………...……...5
2.7 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional……………………………………….…..…6
2.8 Upaya Menjaga Ketahanan Nasional……………………………………………..12
2.9 Dampak yang Terjadi Jika Tidak Ada Ketahanan Nasional……………..……….13

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………….……….14
3.1 Simpulan…………………………………………………………………….…….14
3.2 Saran………………………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangsa Indonesia yaitu bangsa yang kaya dalam hal apapun, baik dalam
kekayaan alam, budaya, serta beragam kesenian yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Negara-negara lain tidak memiliki semua itu, sehingga negara asing seperti Belanda
dan Inggris ingin merebut negara Indonesia sebagai negara mereka. Dan pada
akhirnya negara-negara asing tersebut satu persatu menjajah negara Indonesia selama
bertahun-tahun. Tujuan mereka menjajah Negara Indonesia yaitu untuk merebut
semua kekayaan yang ada di Indonesia dan dimiliki oleh mereka maka dari itu
negara asing sangat ingin memiliki Negara Indonesia yang kaya akan sumber daya
alam dan budayanya.
Selama bertahun-tahun negara Indonesia di jajah oleh bangsa asing yang ingin
merebut kekayaan Indonesia, selama bertahun-tahun pula bangsa Indonesia
mempertahankan dirinya supaya tetap berdiri dan tangguh untuk menghadapi segala
tindakan-tindakan yang mengamcam warga Indonesia. Semua warga Indonesia
sangat menderita dengan datangnya warga asing tersebut, mereka hanya di
jadikan budak oleh bangsa asing yang menjajah Indonesia. Ketika warga Indonesia
bertani, berkebun,ataupun beternak hewan sebagian hasilnya wajib di setorkan
kepada bangsa asing yang sedang menjajah kita sebagai warga Indonesia.
Meskipun bangsa Indonesia di hadapkan pada tantangan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia masih tetap tegak berdiri sebagai satu bangsa dan Negara
yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Hal tersebut membuktikan bahwa bangsa
Indonesia memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam mengatasi setiap bentuk tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan dari mana pun datangnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara?
2. Bagaimana upaya menjaga ketahanan nasional?
3. Apa dampak yang terjadi jika tidak adanya ketahanan nasional?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2. Untuk mengetahui upaya menjaga ketahanan nasional tetap berdiri untuk
memperkokoh bangsa Indonesia.
3. Untuk mengetahui dampak yang akan terjadi jika ketahanan nasional tidak ada.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Manfaat teoritis
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan tentang ketahanan nasional di Indonesia.
2. Manfaat praktis
Makalah ini hendaknya dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
mengenai ketahanan nasional, sehingga dapat dilakukan tindakan unutk mencapai
dan mewujudkan apa yang menjadi tujuan nasional serta
menumbuhkan rasa cinta tanah air.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa
Indnonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari
dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

2.2 Kedudukan Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh
seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan
secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin
diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai
landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasila sebagai landasan ideal dan UUD
sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

2.3 Hakikat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia


Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat
menjamin kelangsungan bangsa dan negara untuk mencapai tujuan nasional.
Hakikat konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang , serasi dan
selaras dalam aspek kehidupan nasional.

2.4 Fungsi Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar
nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap,
pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter -
regional (wilayah), inter - sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu
supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah
bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan
sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga
berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan
arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang
dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan
program.

2.5 Asas-Asas Ketahanan Nasional


Asas ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari:
 Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan
dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar. Dengan demikian,
kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam system kehidupan nasional.
Tanpa kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan nasional tidak akan dapat
berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsic yang ada
pada system kehidupan nasional itu sendiri. Kesejahteraaan maupun keamanan
harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun. Dalam kehidupan nasional,
tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolak ukur
Ketahanan Nasional.
 Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bansa dalam
bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan
selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara
utuh, menyeluruh, dan terpadu.
 Asas Mawas ke Dalam dan Mawas Keluar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan
bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, system kehidupan nasional juga
berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut
dapat timbul berbagai dampak, baik yang bersifat positif maupun negative. Untuk
itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun ke luar.
O Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi
kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang
proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang
ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional
mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.
o Mawas ke Luar
Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan
serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima
kenyataan danya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.
Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk
memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar.
Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan.
 Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan,
gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan.
Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan
agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.

2.6 Sifat Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional memiliki sirat yang terbentuk dari nilai-nilai yang
terkandung dalam landasan dan asas-asanya, yaitu :
 Mandiri
Ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah,
dengan tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian
(independency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global (independent).
 Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun,
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya.
Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah
dan perubahan itu senan tiasa berubah pula. karena itu, upaya peningkatan
ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan
dinamakikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang
lebih baik.
 Wibawa
Keberhasilan pembina ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa.
Makin tinggi tingkat ketahanan nasional inonesia, makin tinggi pula nilai
kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
 Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan antaginistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan
fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama, serta saling
menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
2.7 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Berdasarkan rumusan pengertian tannas dan kondisi kehidupan nasional
Indonesia. Tannas sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata)
kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek,
terutama aspek-aspek dinamis, didalam tata kehidupan nasional relatif berubah
menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan
kondisi umum yang sangat kompleks dan amat sulit di pantau. Dalam rangka
pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional tersebut, diperlukan
penyederhanaan dari berbagai aspek kehidupan nasional. Penyederhanaan
tersebut berbentuk model dari hasil pemetaan keadaan nyata melalui analisis
mendalam yang dilandasi oleh teori hubungan antara manusia dan Tuhan,
manusia dan manusia atau masyarakat, dan antara manusia dan lingkungan.
Dari pemahaman tentang hubungan tersebut timbul gambaran bahwa Konsepsi
Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung
kehidupan, yaitu :
1. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis, yang meliputi aspek
Geografi, aspek Kependudukan dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi aspek
Ideologi, aspek Politik, aspek Sosial Budaya dan aspek Pertahanan dan
Keamanan.
1) Aspek geografis
Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara
dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia
dan Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu
lintas perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan
negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil
yang dipisahkan oleh laut.
Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai negara kepulauan, maka
karakteristik setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya,
adat-istiadat, keindahan yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian
diperlukan adanya ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan
keamanan bangsa. Dari kondisi tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan
geografis. Geopolitik merupakan kebijakan politik suatu negara yang
memperhitungkan posisi geografis, sedangkan geografis merupakan
pelaksanaan dari geopolitik.
2) Aspek Kependudukan
Merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan
perkembangan suatu negara. Jumlah penduduk yang besar juga sering
dikatakan sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Ungkapan
seperti itu memang ada benarnya, namun harus diingat bahwa penduduk
dapat menjadi modal dasar pembangunan apabila penduduk tersebut memiliki
kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung kualitas tertentu,sehingga dapat
mendukung pembangunan.
Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan.
Oleh sebab itu, dalam rangka pembangunan kita harus dapat melihat
persoalan-persoalan apa yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana
pengaruhnya dalam terhadap ketahanan nasional. Persoalan-persoalan
tersebut kalau tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan
masalah-masalah sosial, seperti pengangguran, kekurangan pangan/gizi,
munculnya kawasan kumuh, dan sebagainya. Kondisi yang demikian itu pada
akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan perilaku yang menyimpang
seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan semacamnya yang akan
mengganggu ketahan nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus
bangsa harus memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di
atas.
3) Aspek Sumber Kekayaan Alam
Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di
muka bumi tidak tersebar secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan
alam antara daerah satu dengan daerah lainnya berbeda-beda. Oleh karena
itu, diperlukan adanya pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam
yang ada dapat termanfaatkan secara merata dan optimal. Adapun
pemanfaatan kekayaan alam tersebut sebaiknya dimanfaatkan berdasarkan
asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal memiliki arti
memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan
menjaga ketimpangan antar daerah. Lestari berarti pemanfaatan
kekayaan alam harus didasari kebijakan yang memperhatikan aspek
kelestarian alam demi kepentingan generasi yang akan datang dan
kesinambungan pembangunan.
4) Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita- citakan oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi
tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya, yang dapat memenuhi
serta menjamin segala aspirasi dan kehidupan manusia. Secara teoritis, suatu
ideologi bersumber dari suatu falsafah dan merupakan pelaksanaan dari
sistem falsafah itu sendiri.
Ideologi mengandung konsep dasar tentang kehiduan yang dicita-citakan
oleh suatu bangsa. Keampuhan tergantung pada rangkaian nilai yang dapat
memenuhi serta menjamin segala aspirasi kehidupan mausia baik sebagai
individu maupun anggota masyarakat.
Ketahanan Ideologi diartikan sebagi kondisi dinamik kehidupan ideologi
bangsa Indonesia. Ketahanan ini mengandung keuletan dan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta
gangguan dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak
langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa
dan negara Republik Indonesia.
Perwujudan ketahanan ideologi memerlukan kondisi mental bangsayang
berlandaskan keyakinan akan keberanian ideologi Pancasila sebagai Ideologi
bangsa dan negaraserta berlandaskan pengalaman Pancasila secara konsisten
dan berlanjut.
Pancasila merupakan ideologi nasional, dasar negara , sumber hukum,
dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pencapaian Ketahanan Ideologi
memerlukan penghayatan dan pengalaman Pancasilasecara murni dan
kosekuen, baik objektif maupun subjektif. Pelaksanaan objektif adalah
pelaksanaan nilai-nilai yang secara tersurat terkandung dalam ideologi atau
paling tidak tersirat dalam UUD 1945 serta segala peraturan perundang-
undangan dibawahnya dan segala kegiatan penyelenggaraan negara.
Pelaksanaan subjektif adalah pelaksanaan nilai-nilai tersebut oleh masing-
masing individu dalam kehidupan sehari-hari, sebagai pribadi , anggota
masyarakat, dan warga negara. Pancasila mengandung sifat idealistik,
realistik dan fleksibel, sehingga terbuka terhadap perkembangan yang terjadi.
Tetapi keterbukaan itu sesuai dengan dealisme yang terkandung didalamnya.
5) Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamika
kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan , ketangguhan dalam
menghadapi danmengatasi tantangan , anacaman , hambatan serta gangguan
yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak
langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan
negara republik Indonesia berdasakan pncasila dan UUD 1945 .
perwujudan ketahanan pada aspek politik memerlukan kehidupan politik
bangsa yang sehat, dinamis, dan mampu memelihara stabilitas politik .
6) Aspek Sosial Budaya
Social budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia,
yaitu segi social di mana manusia harus mengadakan kerjasama demi
kelangsungan hidupnya dan segi budaya yang merupakan keseluruhan tata
nilai dan cara hidup yang manisfestasinya tampak dalam tingkah dan hasil
tingkah laku yang terlembagakan.
Yang di sebut “social” disini pada hakikatnya adalah pergaulan hidup
manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan,
senasib, sepenanggungan dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu.
Sementara “budaya” adalah system nilai yang merupakan hasil cipta, rasa dan
karsa manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi
kekuatan pendukung dalam menggerakan kehidupan.
Ketahanan dibidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya
diartikan sebagai kondisi dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi
keuletan, ketangguhan, dan kemampuan unuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tangtangan, acaman,
hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial
budaya bangsan dan negara Republik Indonesia.
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial
budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan
sosial budaya manusia dan masyarakat indonesia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Rukun, Besatu, Cinta Tanah Air, Berkualitas,
Maju, dan Sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang
serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional. Esensi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan
sosial budaya bangsa Indonesia dengan demikian adalam pengembangan
kondisi sosiala budaya segenap potensi manusiawinya berdasarkan nilai-nilai
Pancasila yang akan diwujudkan sebagai ukuran tuntutan sikap dan tingkah
laku bagi dan negara Indonesia akan memberikan landasan, Semangat, dan
Jiwa yang menjadi ciri elemen-elemen sosial budaya bangsa dan negara
Republik Indonesia.
7) Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamana Indonesia adalah kesemestara daya upaya
seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara
demi kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pertahanan dana Kemanan Negera Republik Indonesia
dilaksanaan dengan menyusun, Mengerahkan dan menggerakan seluruh
potensi nasional, termasuk kekuatan mayarakat disuruh bidang kehidupan
nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi. Penyelenggaraan pertahanan
dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungsi utama pemerinta
dan Negara Republik Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai intinya.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam
rangka mewujudkan ketahanan Nasional Indonesia.
Wujudkan ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai
kondisi dinamik kehidupan oertahanan dan keamanan bangsa
indonesia yang mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan
dalam mengembangkan menghadapi dan mengatasi segala tantang dan
hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam, yang secara langsung
mauoun tidak langsung membahayakan idenitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wujud ketahanan pertahanan dan keamanan tercermin dalam
kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela negara
seluruh rakyat. Kondisi ini mengandung kemampuan bangsa dalam
memeliharan stabilitas pertahanan dan keamanan negara, mengamanakan
pembangunan dan hasil-hasilnya, serta mempertahankan kedaulatan negara
dan menangkal segala bentuk ancaman.
Analog dengan pengertian ketahan nasional, ketahanan pertahanan dan
keamanan pada hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam
mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara. Ini merupakan
perjuangan rakyat semesta, di mana seluruh potensi dan kekuatan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, militer dan kepolisian disusun dan
dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi dan koordinasi untuk menjamin
penyelenggara sistem keamanan nasional (dahulu sishankamrata) dan
menjamin kesinambungan pembangunan nasional serta kelangsungan hidup
bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang ditandai
sebagai berikut :
 Pandangan bangsa indonesia tentang perang dan damai. Bangsa
Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan semua bangsa di
dubia serta tidak menghendaki terjadinya sengketa bersenjata atau
perang. Bangsa Indonesia berhasrat untuk selalu mengutamakan cara-
cara damai dalam setiap penyelesaian pertingkaian nasional maupun
internasional. Walaupun cinta damai, namun bangsa indonesia lebih cinta
kemerdekaan dan kedaulatan. Bag bangsa indonesia, perang adalah jalan
terakhir yang terpaksa harus ditempuh untuk mempertahankan ideologi
dan dasar negara pancasila, kemerdekaan, dan kedaulatan negara
Republik Indonesia serta keutuhan bangsa.
 Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dilandasi oleh landasan idiil Pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan Nusantara,
Bangsa Indonesia Berhak dan Kewajiban mempertahankan Kemerdekaan
dan kedaulatan negara, keutuhan bangsa dan wilayah, terpeliharanya
keamanan nasional, dan tercapainya tujuan Nasional.
 Pertahanan dan Keamanan Negara merupakan Upaya Nasional Terpadu.
Hal ini melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional. Setiap warga
berhak dan kewajiban ikut serta dalam usaha pembeaan negara yang
dlaksanakan penuh kesadaran dan tanggungjawab, dan kerelaan berujung
serta berkorban bagi bangsa dan negara tanpa kenal menyerah. Upaya
pertahanan dan keamanan negara yang melibatkan segenap potensi dan
kekuatan nasional tersebut dirumuskan dalam doktrin yang selama ini
didoktrin pertahanan dan Kemanan Negara Republik Indonesia.
 Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia diselenggarakan
dengan siskamnas (Sishankamrata). Hal ini bersifat total, kerakyatan, dan
kewilayahan. Pendayagunaan potensi nasional dalam pertahanan dan
kemanan negara yang menyeimbangkan dan menyerasikan kepentingan
kesejahteraan dengan keamanan.
 Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat
semesta diorganisasikan dalam satu wadah tunggal yang dinamakan
Tentara Negara Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia
(POLRI). Pembangunan Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI)
yang memiliki jadi diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan
tentara nasional tetap mengabdi kepada kepentingan bangsa dan negara
kesatuan Republik Indonesia.
2.8 Upaya Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional
Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang
mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan,
sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI yang
dilandasi oleh landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD
1945, dan landasan visional Wawasan Nasional. Untuk mewujudkan keberhasilan
ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik
yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka
menghadapi segala ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan,
sehingga setiap warga negara Indonesia baik secara individu maupun kelompok
dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa Indonesia cinta damai
akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya kesadaran bela
negara dan cinta tanah air.
3. Apabila setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa
dan sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut,
maka akan tercermin keberhasilan ketahanan nasional Indonesia. Untuk
mewujudkan ketahanan nasional diperlukan suatu kebijakan umum dari pengambil
kebijakan yang disebut Politik dan Strategi Nasional (Polstranas).
2.9 Dampak yang Terjadi Jika Tidak Adanya Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan. Jadi jika tidak ada ketahanan
nasional di Negara kita, mungkin Negara kita tidak akan tangguh dan sekokoh seperti
sekarang ini, ketahanan nasional itu dasar dari bersatunya rakyat Indonesia, sehingga
dapat membangun bangsa ini menjadi lebih tangguh dalam menghadapi segala
ancaman yang datangnya secara tiba-tiba sekalipun.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan demikian berdasarkan rumusan pengertian tannas dan kondisi kehidupan
nasional Indonesia dapa disimpulkan bahwa tannas sesungguhnya merupakan
gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada
saat tertentu. Tiap- tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis, didalam tata kehidupan
nasional relatif berubah menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga
interaksinya menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan amat sulit di
pantau. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional tersebut,
diperlukan penyederhanaan dari berbagai aspek kehidupan nasional. Penyederhanaan
tersebut berbentuk model dari hasil pemetaan keadaan nyata melalui analisis
mendalam yang dilandasi oleh teori hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia
dan manusia atau masyarakat, dan antara manusia dan lingkungan.
3.2 Saran
Dari adanya uraian di atas, kita sebagai warga Negara Indonesia menjadi tahu
apa arti penting ketahanan nasional, maka dari itu kita khususnya sebagai penerus
bangsa harus menjaga ketahanan nasional dengan baik,selalu ada sehingga
ketahanan nasional tidak mengalami kepunahan.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Zubaidi dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:


Paradigma.
Brodjonegoro, Satryo Soemantri. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
R. Rahaditya, S.H., M.H. 2013. Pendidikan Kearganegaraan.
Tanggerang: PT Pustaka Mandiri.
Sukaya, Drs. H. Endang Zelani, dkk. 2002. Pendidikan
Kewarganegaraan. Paradigma. Yogyakarta.
Sumarsono, S, et.al. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

You might also like