You are on page 1of 5

Gambar

Pada gambar didatas merupakan diagram kontrol suatu sistem untuk menghidupkan motor dengan
kecepatan yang berbeda beda, tentunya dengan menggunakan kontaktor dan saklar push button. Berikut
merupakan cara kerja dari diagram kontrol diatas, saat S2 ditekan maka arus akan mengalir dari sumber
menuju kontaktor 1 karena semuanya membentuk rangkaian tertutup maka kontaktor 1 akan menyala,
karena menggunakan push button maka perlu adanya pengunci dari kontaktor 1 agara dapat bersifat
kontinyu(berkelanjutan), apabila kontaktor 1 menyala maka akan memicu kontaktor 4, karena pada
kontaktor 4 terdapat Normally Open dari kontaktor 1 yaitu NO dengan nomor 43 dan 44 apabila sudah
menyala maka ketika S2 ditekan dan kontaktor 1 mati, Kontaktor 4 akan tetap menyala karena terdapat
pengunci nya yaitu NO dengan nomor 43 dan 44 Dan untuk kontaktor 2 akan menyala karena rangkaian
tersebut akan close, apabila kontaktor 2 nyala maka kontaktor 3 akan menyala juga, karena terdapat NO
dari Kontaktor 2 dengan nomor 13 Dan 14 Begitu seterusnya hingga PB stop / saklar 1 ditekan maka sistem
tersebut akan mati.

Analisa perhitungan

Table

Motor dihubungkan secara delta, sehingga hanya perlu satu sumber U,V,W saja bisa menghidupkan
motor.
table yang diatas merupakan penjelasan tentang kondisi dari ke empat kontaktor yaitu kondisi 1 (menyala)
dan 0 (mati) serta nilai-nilai baik tegangan, arus maupun kecepatan putar motor.

Tabel pertama kondisi kontaktor 1 dan 4 menyala (1) dan kondisi kontaktor 2 dan 3 mati (0) maka pada
diagram kontak utama akan membentuk seperti gambar dibawah
pada gambar diatas terdapat beberapa variable pengukuran yaitu pengukuran I (Arus), V (Tegangan) dan
juga kecepatan (rpm).

Untuk pengukuran arus sendiri ada dua yaitu IL1 dan IL2 semuanya mempunyai nilai yang sama
yaitu 0.02 karena apa, pengukuran diletakkan antara L1 setelah Kontaktor 3 untuk IL1 dan L2 setelah
kontaktor 3 untuk IL2, berarti ketika K3 off (open) maka arus tidak ada yang mengalir, atau sangat kecil,
bahkan arus yang terukur merupakan arus bocor dari motor tersebut sebesar 0.02 A, atau bisa disebut
juga arus tersebut adalah arus pada ujung terminal.

Selanjutnya merupakan tegangan 2W – 1 W karena yang hidup hanya kontaktor 1 pada gambar
dan kontaktor 2 dan 3 membuka sehingga membentuk motor hubung delta, maka perhitungannya adalah
1/akar 3 x 380, akan tetapi tidak mutlak bernilai 220 v karena motor tersebut memang sudah dibuat
berbentuk delta (nameplate bergambar delta) sehingga hanya memberika satu sumber pada 1W 1V 1U
sudah bisa memutar motor sehingga K3 tidak perlu dihidupkan akan tetapi hal itu berakibat pada
tegangan yang tidak sesuai yang seharusnya 220 menjadi 260 yang mempunyai faktor kesalahan sebesar
……..
namun apabila nameplate motor tidak dibuat delta, maka dapat dibuat delta dengan cara mengaktifkan
K3 dan K1.

Tegangan yang berikutnya ada 1 W – 1 U, karena yang hidup hanya kontaktor 1 maka jelas sekali
tegangan yang diperoleh adalah Vff (tegangan fasa dengan fasa) yaitu bernilai sesuai nameplate yaitu 380
V akan tetapi pada table diperoleh tegangan sebesar 350 sehingga mempunyai faktor kesalahan sebesar
….

Masih membicarakan tegangan akan tetapi pada terminal 2u-2v , karena hanya kontaktor 1 yang
menyala maka tegangan tersebut disebut tegangan terminal yang mempunyai nilai 160V.
Selanjutnya adalah menghitung kecepatan motor dengan rumus dan dengan hasil pengukuran. Pada
namplate terdapat tulisan 4/2 p itu artinya kutub-kutubnya 2 atau 4 kutub, untuk yang pertama
merupakan 4 kutup sehingga p = 4 maka dapat dicari ns = kecepatan putar motor pada stator
ns = 120 x 50/4 = 1600 rpm, sedangkan nilai yang tertera dalam perhitungan adalah nilai Nr = kecepatan
putar rotor sehingga dapat dicari nilai dari beda kecepatan (slip) yaitu dengan rumus  S = Ns-Nr/Ns x
100% maka akan didapatkan nilai slip sebesar …..

Table kedua merupakan kondisi kontaktor 2, 3 dan 4 yang menyala dan kontaktor 1 mati.

Sama dengan diatas mencari beberapa variable yaitu arus, tegangan pada masing-masing titik, dan
kecepatan.

Terdapat 2 titik yang untuk mengetahui nilai arus IL1 dan IL2 karena kontaktor 3 dan 2 yang tertutup maka
terdapat arus yang mengalir sebesar 0.4 A karena pada nameplate motor terdapat keterangan bahwa arus
yang didapt itu bernilai 0.32 A, pada pengukuran terdapat perbedaan yaitu 0,08 A itu merupakan arus
yang bocor pada motor, atau kurang telitinya praktikan, pasalnya praktikan menggunakan alatukur yang
mempunyai range yang besar sehingga ketelitian untuk mengukur arus yang kurang akurat.

Selanjutnya mengukur tegangan pada titik 2W-1W apabila dilihat rangkaian akan membentuk
belitan bintang (Y) yang mana pada titik 2W-1w merupakan tegangan fasa dengan netral sehingga
didapatkan dengan rumus Vff / akar 3 maka akan didapatkan nilai 220V

Selanjutnya merupakan tegangan pada titik 1W-1V karena kontaktor 1 mati maka tidak ada
tegangan yang disuplay menuju titik 1 W-1v sehingga tegangan yang dihasilkan adalah 0 V

Berikutnya merupakan tegangan pada titik 2u-2v, apabila dilihat pada gambar maka tegangan
yang masuk kedalam titik tersebut merupakan tegangan fasa dengan fasa sehingga bernilai 380 v akan
tetapi pada pengukuran diketahui 350 v, maka mempunyai factor kesalahan sebesar …..
Untuk kecepatan putar motor(rpm) karena mempunyai belitan Y maka kutubnya adalah 2
sehingga didapatkan nilai Ns = 120xf/P = 3200 dan pada pengukuran merupakan kecepatan putar rotor
Nr = 2923 sehingga dapat diketahui slip darimotor tersebut dengan rumus S = Ns – Nr/NS x 100%

Pada table ketiga ini ketika ditekan saklar S1, dimana saklar tersebut merupakan tombol stop sehingga
seluruh kontaktor dalam keadaan off. Maka nilai arus, tegangan dan kecepatan motor adalah 0.

begitu seterusnya
Kesimpulan

Yang dapat disimpulkan dari praktikum pengaturan mesin-mesin listrik unit 4 adalah

1. Saklar 2 merupakan tombol starting untuk menghidupkan seluruh sistem dan tentunya
membentuk rangkaian / diagram kontak utama pada motor menjadi belitan delta
2. Saklar 3 merupakan tombol untuk memindahkan bentuk belitan pada motor menjadi belitan Y
(bintang)
3. Saklar 1 berfungsi untuk menghentikan seluruh sistem yang ada.
4. Belitan mempunyai pengaruh pada variable-variable yang ada seperti arus, tegangan, serta
kecepatan. Belitan delta akan mempunyai kecepatan rendah, sedangkan belitan bintang Y akan
mempunyai kecepatan tinggi.

You might also like