You are on page 1of 7

LAPORAN KEGIATAN DAN RENCANA PERBAIKAN DARI HASIL

KAJI BANDING KE PUSKESMAS CILENGKRANG

A. Pendahuluan
Puskesmas Rahayu sebagai Unit Pelaksana Fungsional (UPF) Kesehatan
Kabupaten Bandung bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan. Kegiatan Puskesmas Rahayu dalam pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya meliputi Upaya Kesehatan masyarakat esensial, Upaya
Kesehatan Masyarakat Pengembangan dan Upaya Kesehatan Perorangan.
Dalam pelaksanaan upaya tersebut terdapat hambatan – hambatan antara lain
belum tercapainya target kegiatan, pelaksanaan program yang kurang optimal
dikarenakan kurangnya sumber daya manusia, sarana prasana dan dukungan
lintas sektoral.

B. Latar Belakang
Untuk mewujudkan puskesmas rahayu sebagai fasilitas kesehatan yang
bermutu menuju masyarakat sehat mandiri tahun 2022. Puskesmas rahayu
memiliki misi yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
sesuai dengan standar pelayanan, meningkatkan pemberdayaan keluarga dan
masyarakat agar masyarakat dapat hidup sehat secara mandiri dan
meningkatkan pencegahan penyakit menular dan tidak menular.
Berdasarkan data penilaian cakupan pelayanan upaya kesehatan
masyarakat tahun 2017, didapatkan bahwa program yang belum mencapai
target dan menjadi indikator prioritas adalah program kesehatan lingkungan,
kesehatan ibu dan anak, tuberkulosis dan program gizi.
Cakupan jamban sehat Puskesmas Rahayu sebesar 7,31%, sehingga
masih banyak jamban yang tidak memenuhi kriteria jamban sehat. Masih ada
ibu yang bersalin tidak ditolong oleh tenaga kesehatan sehingga masih terjadi
kematian ibu bersalin, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
sebesar 93,09%. Beberapa masalah ini timbul karena kurangnya
pemberdayaan keluarga dan masyarakat yang ada di wilayah Puskesmas
Rahayu.
Oleh karena itu, Puskesmas Rahayu membutuhkan kaji banding untuk
melakukan perubahan dalam mencapai visi dan misi Puksesmas Rahayu.
Berdasarkan hasil konsultasi kami ke dinas kesehatan, kami disarankan untuk
melakukan kaji banding ke puskesmas Cilengkrang memiliki daerah
demografis dan jumlah penduduk yang tidak berbeda jauh dengan wilayah
Puskesmas Rahayu. Cakupan jamban sehatnya lebih baik dari Puskesmas
Rahayu. Cakupan jamban sehat Puskesmas Cilengkrang sebesar 74,64%. Hal
ini merupakan hasil dari pemicuan STBM (Strategi Sanitasi Berbasis
Masyarakat) yang berhasil. Selain itu cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan lebih baik sebesar 94,93%.
C. Tujuan Umum
Melakukan kaji banding untuk melakukan perubahan di Puskesmas
Tujuan Khusus
1. Mengetahui bagaimana peran admen dalam mencapai Cilengkrang
sebagai desa SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
2. Mengetahui bagaimana peran UKM dalam mencapai Cilengkrang sebagai
desa SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
3. Mengetahui bagaimana peran UKP dalam mencapai Cilengkrang sebagai
desa SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
4. Mengetahui bagaimana peran admen untuk meningkatkan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan menurunkan angka persalinan yang
ditolong oleh paraji. (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
5. Mengetahui bagaimana peran UKM untuk meningkatkan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan menurunkan angka persalinan yang
ditolong oleh paraji. (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
6. Mengetahui bagaimana peran UKP untuk meningkatkan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan menurunkan angka persalinan yang
ditolong oleh paraji. (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
D. Mekanisme Kegiatan
Kaji Banding Di Puskesmas Cilengkrang
Hari/tanggal : Rabu/ 29 Agustus 2018
Agenda Acara :
Waktu Agenda
07.00 – 08.30 Keberangkatan Menuju Puskesmas
Cilengkrang
08.30 – 09.00 Tiba di Puskesmas Cilengkrang
09.00 – 11.00 Melihat, mempelajari, tanya jawab
dengan ketua Tim UKM, Petugas
kesling dan bidan
11.00 – 12.30 Diskusi internal mengenai hasil kegiatan
12.30 – 13.30 ISHOMA
13.30 – 15.00 Perjalanan pulang ke Puskesmas
Rahayu
Jumlah Peserta : 4 orang
Peserta dari Puskesmas Rahayu terdiri dari :
1. dr. Rina Faiza Fitriana
2. dr. Anggun Larasati
3. Yati Srimulyati
4. Farida Hasanah
5. Tatang

E. Proses pelaksanaan

1. Peserta kaji banding berkumpul di Puskesmas Rahayu untuk persiapan


keberangkatan kegiatan kaji banding

2. Peserta kaji banding tiba di Puskesmas Cilengkrang diterima dan


disambut oleh Kepala UPT Cilengkrang dan Kepala Puskesmas
Cilengkrang

3. Penyampaian sambutan dari Kepala UPT Cilengkrang dan Kepala


Puskesmas Cilengkrang

4. Penyampaian sambutan dari Kepala Puskesmas Rahayu


5. Penerimaan dan sambutan Kepala UPT Cilengkrang dan Kepala
Puskesmas Cilengkrang.Membuat analisa cakupan tahun 2017.

6. Penyampaian profil Puskesmas Cilengkrang

7. Diskusi dan tanya jawab

F. Hasil Kaji Banding

Data Cakupan
Puskesmas Cilengkrang Dan Puskesmas Rahayu

Pencapaian Di Pencapaian Di
No Cakupan Program Puskesmas Puskesmas
Rahayu Cilengkrang
1 Bagaimana Cakupan PKP
program di puskesmas ?
UPAYA KESEHATAN
LINGKUNGAN
Cakupan Pengawasan Rumah
Sehat 4,60 75,96
Cakupan Pengawasan Sarana
Air Bersih 7,31 85,46
Cakupan Pengawasan Jamban 9,28 74,64
Cakupan pengawasan SPAL 34,17 51,34
Cakupan Pengawasan Tempat-
Tempat Umum (TTU) 32,14 75,76
Cakupan Pengawasan Tempat
Pengolahan Makanan (TPM) 94,29 56,45
Cakupan Pengawasan Industri 43,18 72,73
Cakupan Kegiatan Klinik
Sanitasi 18,41 63,23
UPAYA KIA & KB
KESEHATAN IBU
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
K4 99,08 95,44
Cakupan Pertolongan
Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan 92,09 94,93
Cakupan Komplikasi Kebidanan
yang ditangani 93,40 100
Cakupan Pelayanan Nifas 98,08 89,3
KESEHATAN ANAK
Cakupan Kunjungan Neonatus 93,03 58,4
1 (KN1)
Cakupan Kunjungan Neonatus
Lengkap (KN Lengkap) 93,03 58,2
Cakupan Neonatus dengan
Komplikasi yang ditangani 87,80 30,52
Cakupan Kunjungan Bayi 100,07 58,05
Cakupan Pelayanan Anak Balita 91,62 59
Berapakah Jumlah desa di
2 wilayah kerja puskesmas ? 3 6
Berapakah Jumlah penduduk di
3 wilayah kerja puskesmas? 65882 51788
Berapakah Jumlah KK di
4 wilayah kerja puskesmas? 16320 16740

Instrumen Kaji Banding

No Pertanyaan Jawaban Dari Puskesmas Cilengkrang


adanya kordinasi dan dukungan yang
baik dari lintas sektor dan lintas
program, adanya gotong royong dari
Bagaimana peran admen dalam segala stakeholder, monitoring dan
1 mencapai cilengkrang sebagai desa evaluasi yang kontinu
SBS advokasi kepada tokoh masyarakat
dan lintas sektoral untuk
menganggarkan ADB dan swadaya
masyarakat dalam kegiatan STBM

Bagaimana peran UKP dalam pemberdayaan klinik sanitasi dengan


2 mencapai desa cilengkrang sebagai jadwal 3x/minggu untuk meningkatkan
desa SBS cakupan

monitoring secara terus menerus dan


melakukan pemicuan ulang pada
monitoring
Bagaimana peran UKM dalam
3 mencapai desa cilengkrang sebagai melakukan pertemuan 2 kali dalam
desa SBS setahun dengan paraji, melakukan
sosialisasi dan kordinasi dengan
aparat desa, kecamatan, PKK dll,
untuk mendapat dukungan terkait
kemitraan dengan paraji
4
melakukan pertemuan 2 kali dalam
Bagaimana peran admen untuk
setahun dengan paraji, melakukan
meningkatkan pertolongan
sosialisasi dan kordinasi dengan
persalinan oleh tenaga kesehatan
aparat desa, kecamatan, PKK dll,
dan menurunkan angka persalinan
untuk mendapat dukungan terkait
yang ditolong oleh paraji?
kemitraan dengan paraji
Bagaimana peran UKP untuk dilakukan pertolongan persalinan
meningkatkan pertolongan dengan acuan standar APN,
5 persalinan oleh tenaga kesehatan melakukan promosi kepada
dan menurunkan angka persalinan masyarakat bekerjasama dengan
yang ditolong oleh paraji? promkes, lintas sektor dan bidan desa.
melakukan pertemua dengan lintas
Bagaimana peran UKM untuk
sektor, kader, desa tentang p4k,
meningkatkan pertolongan
melakukan integrasi program pada
6 persalinan oleh tenaga kesehatan
setiap ibu hamil baru, melakukan
dan menurunkan angka persalinan
rujukan terencana pada ibu hamil
yang ditolong oleh paraji?
resiko tinggi

G. Hasil Analisa Kaji Banding

Berdasarkan hasil kaji banding, dilakukan analisa terhadap hasil kaji


banding. Dari hasil analisa, Puskesmas Rahayu belum memetakan dengan baik
peran lintas sektor untuk meningkatkan cakupan jamban sehat, pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan menurunkan angka persalinan oleh paraji.
Selain itu, tidak ada bantuan dana desa untuk membuat jamban sehat. Semua
dana desa difokuskan ke sumber air bersih. Belum adanya monitoring untuk
pemicuan jamban sehat. Namun Puskesmas Rahayu telah mengadakan klinik
santiasi yang dibuka setiap hari untuk meningkatkan cakupan jamban sehat.

Selain itu, Puskesmas Rahayu belum mengadakan kemitraan dengan paraji


dan belum memiliki pelayanan persalinan di puskesmas untuk meningkatkan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Selain itu belum dilaksanakannya
kegiatan P4K kembali untuk meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan dan menurunkan angka persalinan oleh paraji.

Berdasarkan hasil analisa kaji banding tersebut, Puskesmas rahayu memiliki


beberapa rencana perbaikan yaitu:

1. Kordinasi dengan lintas sektor dan stakeholder untuk gotong royong


dalam kegiatan STBM
2. Kordinasi dengan desa tentang penggunaan dana ADB

3. Merencanakan pemicuan dengan membuka klinik sanitasi setiap hari

4. Membuat jadwal pemicuan

5. Membentuk kemitraan dengan bidan dan paraji dengan mengadakan


pertemuan paraji.

6. Berkordinasi dengan bidan puskesmas, bidan desa, dan kepala


puskesmas untuk pengajuan sarana dan prasarana pelayanan bersalin di
puskesmas.

7. Melakukan kordinasi dengan kepala puskesmas untuk menggiatkan


kembali p4k bekerja sama dengan lintas sektor untuk menurunkan angka
persalinan oleh paraji

F. Penutupan

Demikian laporan kaji banding ini dibuat. Diharapkan dengan adanya kaji
banding, dapat terus meningkatkan cakupan jamban sehat dan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan.

Rahayu, 8 Sepetmber 2018


Kepala UPF Puskesmas
Rahayu

dr. Hj. Rina Faiza F


NIP. 19701202 200212 2 005

You might also like