Professional Documents
Culture Documents
NIM : 04011181621020
KELAS : BETA 2016
1. Karies d1-d6
D1 - Dalam keadaan gigi kering, terlihat lesi putih pada permukaan gigi.
D2 - Dalam keadaan gigi basah, sudah terlihat adanya lesi putih pada permukaan gigi.
D3 - Terdapat lesi minimal pada permukaan email gigi.
D4 - Lesi email lebih dalam. tampak bayangan gelap dentin atau lesi sudah mencapai
bagian dentino enamel Junction (DEJ).
D5 - Lesi telah mencapai dentin.
D6 - Lesi telah mencapai pulpa.
b. Teori Proteolitik
Gottlieb (1944) mempostulasikan bahwa karies merupakan suatu proses proteolisis
bahan organik dalam jaringan keras gigi dan produk bakteri. Mikroorganisme
menginvasi jalan organik seperti lamela email dan sarung batang email, serta merusak
bagian-bagian organik ini. Proteolisis juga disertai pembentukan asam.
3. White spot
White spots merupakan tanda awal terjadinya karies, yang merupakan area putih buram
dan berkapur yang hanya bisa terlihat dengan jelas pada permukaan gigi yang kering.
4. Karies email
Karies email adalah karies yang terjadi pada permukaan enamel gigi (lapisan terluar
dan terkeras pada gigi), dan belum terasa sakit, hanya ada pewarnaan hitam atau coklat
pada email.
5. Karies dentin
Karies dentin adalah Karies yang sudah mencapai bagian dentin atau bagian
pertengahan antara permukaan gigi dan pulpa. Gigi biasanya terasa sakit apabila
terkena rangsang dingin, makanan masam, dan manis. Karies sudah mencapai
kedalaman dentin, dimana karies ini dapat menyebar dan mengikis dentin. Karies yang
sudah mencapai bagian dentin (tulang gigi) atau bagian pertengahan antara permukaan
gigi dan pulpa, gigi biasanya terasa sakit apabila terkena rangsangan dingin, makanan
masam, dan manis.
6. Iritasi pulpa
Iritasi pulpa adalah suatu keadaan dimana lapisan enamel gigi mengalami kerusakan
sampai batas dentino enamel junction
7. Hiperemia pulpa
Hyperemi pulpa adalah suatu keadaan dimana lapisan dentin mengalami kerusakan ,
terjadi sirkulasi darah bertambah karena terjadi pelebaran pembuluh darah halus di
dalam pulpa.Pulpa terdiri dari saluran pembuluh darah halus, urat-urat syaraf,dan
saluran lympe.
8. Pulpitis reversible
Pulpitis reversible merupakan proses inflamasi ringan yang apabila penyebabnya
dihilangkan maka inflamasi menghilang dan pulpa akan kembali normal. Faktor-faktor
yang menyebabkan pulpitis reversible, antara lain stimulus ringan atau sebentar seperti
karies insipient, erosi servikal, atau atrisi oklusal, sebagian besar prosedur operatif,
kuretase periodontium yang dalam dan fraktur email yang menyebabkan tubulus dentin
terbuka.
9. Pulpitis ireversibel
Pulpitis irreversible merupakan inflamasi parah yang tidak akan bisa pulih walaupun
penyebabnya dihilangkan dan lambat atau cepat pulpa akan menjadi nekrosis. Pulpa
irreversible ini seringkali merupakan akibat atau perkembangan dari pulpa reversible.
Dapat pula disebabkan oleh kerusakan pulpa yang parah akibat pengambilan dentin
yang luas selama prosedur operatif, trauma atau pergerakan gigi dalam perawatan
ortodontic yang menyebabkan terganggunya aliran darah pulpa.
11. Periodontitis
Periodontitis adalah peradangan pada jaringan yang menyelimuti gigi dan akar gigi.
Secara umum periodontitis terbagi atas 2 jenis yaitu:
1. Marginal periodontitis
2. Apikal periodontitis
Periodontitis marginali berkembang dari gingivitis (peradangan atau infeksi pada
gusi) yang tidak dirawat. Infeksi akan meluas dari gusi ke arah bawah gigi sehingga
menyebabkan kerusakan yang lebih luas pada jaringan periodontal.
Sedangkan periodontitis apikalis adalah peradangan yang terjadi pada jaringan sekitar
apeks gigi yang biasanya merupakan lanjutan dari infeksi atau peradangan pada pulpa.