Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Arwinda Hening Pangestu 141611101010
Hanifah Nailul Amania 141611101013
Arofah Noor Berliana 141611101075
Arimbi Gupitasari 141611101069
Silvitania Putri 141611101083
Nur Qum Irfan 141611101086
Pembimbing:
drg. Ayu Mashartini Prihanti, Sp.PM.
Praktikum Putaran IV
Semester Gasal Tahun Ajaran 2018-2019
2. Intracorpuscular defects
a. Abnormal shape of the erythrocytes
· Hereditary spherocytosis
· Hereditary elliptocytosis
b. Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria
c. Erythrocyte enzyme deficiencies
· Glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency
· Pyruvate kinase deficiency
d. Abnormal hemoglobins (hemoglobinopathies)
· Sickle cell anemia and sickle cell trait
· Thalassemia
· Other hemoglobinopathies (eg, hemoglobin C and F)
e. Erythrocyte defects associated with other disease
·CGL
· Folic acid and vitamin B12 deficiency anemias
Hasil pemeriksaan menunjukkan hemoglobin menurun, retikulosit meningkat,
bilirubin serum meningkat terutama (unconjugated, prehepatic), penurunan serum
haptoglobins (globulins untuk melihat afinitas ikatan hemoglobin), hiperbilirubin.
Ketika Hb dilepas oleh sel darah, Hb akan berikatan dengan haptoglobin, dan ikatan
haptoglobin-hemoglobin keluar dari sirkulasi, sehingga serum haptoglobin rendah.
Hapusan darah nampak normocytic normochromic, spheric atau elliptic.
Manifestasi rongga mulut yaitu kepucatan pada mukosa, terutama palatum
molle, lidah, sublingual. Dental radiografi adanya hiperplasia sumsum tulang
(pembesaran ruang medulla, trabekula tampak lebih menonjol, tulang tampak
radiolusen dengan penonjolan pada lamellar striations.
C. Sickle Cell Disease.
Sickle cell disease merupakan kelainan autosomal resesif dimana terjadi
abnormalitas rantai β hemoglobin, posisi valine diganti oleh residu asam glutamic.
Kelainan ini menyebabkan penurunan tekanan oksigen darah atau peningkatan pH
darah, hemoglobin membentuk kristal berbentuk sickle didalam eritrosit. Manifestasi
klinis hampir sama dengan anemia hemolitik, pada tahap lanjut tampak adanya infark
limpa, ulser kronis pada kaki, stroke, priapism, nyeri pada perut dan tulang.
Manifestasi rongga mulut yaitu jaundice, kepucatan pada mukosa rongga mulut,
erupsi gigi terlambat, hipoplasia gigi, radiolusen pada tulang trabekula, lamina dura
tampak tebal dan nyata. Hasil pemeriksaan pada hapusan darah sel normokrom
normositik. Terapi yaitu pemberian asam folat, antibiotic, dan analgesik.
Penatalaksanaan di bidang kedokteran gigi yaitu menghindari tindakan bedah karena
proses penyembuhannya lama.
D. Thalassemia
Thalassemia merupakan kelainan kongenital yang disebabkan oleh defisiensi
rantai α atau β globin dari molekul hemoglobin. Kelainan ini menyebabkan sel darah
merah microcytic dan hypochromic dengan morfologi yang menyimpang atau
abnormal. Thalassemia dikaitkan dengan anemia hipoproliferasi, hemolitik dan
anemia karena kelainan hemoglobin. Hasil pemeriksaan menunjukkan adannya sel
darah merah hypochromic microcytic, jumlah hemoglobin bervariasi dan terkadang
normal. Sebagian besar tidak mendapatkan terapi oleh karena tingkat keparahannya
masih ringan. Apabila membutuhkan terapi, biasanya dilakukan transfusi darah.
Manifestasi rongga mulut berupa protrusi bimaksiler dan kelainan oklusi.
Abnormalitas gigi dan wajah berupa diastema gigi yang parah, open bite, tulang
molar yang menonjol, dan perubahan skeletal, bibir atas terangkat (chipmunk facies).
Hasil gambaran rontgen menunjukkan penipisan tulang alveolar, tulang kortikal,
pembesaran ruang sumsum, trabekula kasar, dan palsi pada syaraf cranial. Tidak ada
penatalaksaan khusus di bidang kedokteran gigi selama tidak ada gejala hipoksia
serebral dan jantung, serta anemia.
E. Anemia karena penurunan produksi sel darah merah
Anemia karena penurunan produksi sel darah merah disebut anemia
megaloblastic oleh karena gambaran perubahan morfologi yang nyata. Sel
mempunyai nukleus yang imatur dan sitoplasma yang besar dan matur, sehingga
tampak tidak sinkron. Manifestasi oral berupa glossitis, glossodynia, lidah kemerahan
dan meradang, ada area eritematous kecil pada tepi lidah, papilla filiformis hilang dan
bahkan permukaan dan tonus lidah juga hilang, adanya makula eritematosa pada
mukosa bukal dan labial. Pemakai gigi tiruan merasakan ketidaknyamanan karena
tidak didukung oleh jaringan mukosa dan “burning mouth” oleh karena neuropati dan
infeksi candida. Hasil pemeriksaan menunjukkan macrocytic normochromic sel darah
merah, MCV meningkat, MCH normal, ukuran platelet abnormal, hipersegmentasi
pada neutrofil (lobus ada lebih dari 6). Manifestasi oral berupa angular cheilitis,
ulcerative stomatitis dan pharyngitis.
F. Aplastic Anemia.
Aplastic anemia merupakan anemia normochromic normocytic oleh karena
kerusakan sumsum tulang yang kemungkinan disebabkan oleh bahan kimia (larutan
cat, benzol, chloramphenicol) atau terpapar sinar X dengan dosis tinggi. Di bidang
kedokteran gigi perlu memperhatikan resiko infeksi dan perdarahan. Infeksi dan
bakteremia dari rongga mulut dapat menimbulkan komplikasi fatal. Pada perdarahan
gingival yang parah bisa diberikan systemic antifibrinolytic agents, seperti
aminocaproic acid atau tranexamic acid. Obat kumur dapat menurunkan bakteri plak
dan mikroorganisme. Hindari penggunaan anatesi karena beresiko trombositopenia
dan perdarahan.