You are on page 1of 16

SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada


BBLR (Bayi Berat Badan Lahir Rendah)

Pokok Bahasan : Perawatan BBLR


Sub topic : Perawatan Model Kanguru
Sasaran : Ibu yang mempunyai BBLR
Tempat : Ruang Perinatologi RS Wava Husada
Waktu : …………………………………
Jam 08.00-08.30 WIB (30 menit)
Pelaksana : Dessy Natalia Ekawati
Gema Rizky Pratama.

Tujuan Umum
Setelah diberikan pembelajaran, Ibu mampu mengetahui berbagai macam teknik perawatan
model kanguru yang baik dan benar.

B. Tujuan Khusus :
Setelah diberikan pembelajaran diharapkan, Ibu mampu:
1. Menyebutkan pengertian perawatan metode kanguru
2. Menjelaskan tujuan perawatan metode kanguru
3. Menyebutkan kriteria bayi untuk perawatan metode kanguru
4. Menyebutkan tanda dan bahaya pada bayi dengan perawatan metode kanguru
5. Mendemontrasikan cara melakukan perawatan metode kanguru
6. Menyebutkan manfaat Perawatan Metode Kanguru
7. Menyebutkan 2 macam cara yang dapat dilakukan pada Perawatan Metode Kanguru
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Simulasi/Demonstrasi

D. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet
3. Set Baju Metode Kanguru

E. Materi
1. Pengertian Perawatan Motode Kanguru
2. Tujuan Perawatan Metode Kanguru
3. Kriteria bayi untuk perawatan metode kanguru
4. Tanda dan bahaya pada bayi dengan PMK
5. Cara melakukan PMK
6. Manfaat PMK
7. 2 Macam cara yang dapat dilakukan pada PMK

F. Startegi penyuluhan.

Tahap Waktu KEGIATAN PENYULUHAN Kegiatan Media


Audiens
Pembukaan menit  Salam pembuka endengarkan 
 Menjelaskantujuan penyuluhan
 Perkenalan
 Apersepsi
 Kontrak waktu
Inti menit  Perawat menyebutkan pengerti Mendengarkan Leaflet
an dari Perawatan Model Melihat Video
Kanguru Alat
 Perawat menjelaskan Tujuan Peraga
Perawatan Model Kanguru
 Perawat menjelaskan kriteria
bayi Perawatan Metode
Kanguru
 Perawat menjelaskan tanda dan
bahaya pada bayi perawatan
metode kanguru
 Perawat menjelaskan,
memperagakan dan
menunjukkan video perawatan
metode kanguru
 Perawat menjelaskan manfaat
metode perawatan model
kanguru
 Perawat menjelaskan 2 cara
yang dilakukan pada PMK.

Penutup menit  Perawat mereview materi yang Menjawab 


telah diberikan pertanyaan,
 Evaluasi : redemonstrasi
- Perawat menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
- Perawat menutup acara.
G. Setting tempat

Keterangan:

: Moderator
: Pemberi Materi
: Peraga
: Audiens
: Fasilitator

H. Pengorganisasian
1. Moderator : Gema
2. Peraga : Gema
3. Pemberi penyuluh : Dessy
4. Observer : Gema
5. Fasilitator : Dessy

I. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. SAP sudah disusun dan dikonsulkan
b. Media sudah disiapkan
c. Kontrak sudah dilakukan
d. Tempat sudah dipersiapkan

2. Evaluasi proses
a. Waktu pelaksanaan sesuai rencana
b. 75 % Audience hadir tepat waktu
c. 75 % Audience mengikuti kegiatan sesuai kontrak
d. 50 % Audience aktif bertanya
3. Evaluasi hasil
a. 75 % Audience dapat menjelaskan ulang tentang pengertian metode kanguru
b. 50 % Audience dapa tmenjelaskan ulang tentang Tujuan Perawatan Metode Kanguru
c. 25 % Audience dapa tmenjelaskan ulang tentang Syarat Perawatan Metode Kanguru
d. 25 % Audience dapat menjelaskan ulang tentang Metode keperawatan Metode
kanguru
e. 25 % Audience dapat menjelaskan ulang tentang Keuntungan dari Perawatan Metode
Kanguru
f. 15 % Audience dapat menjelaskan ulang tentang Mendemonstrasikan perawatan
Metode kanguru

J. Lampiran Materi
KMC (Kangaroo Mother Care)
atau
PMK (Perawatan Metode Kanguru)

1. Pengertian
Perawatan metode kanguru adalah perawatan untuk bayi berat badan lahir rendah dengan
melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu(skin-to-skin contact).
Metode ini sangat tepat dan mudah dilakukan guna mendukung kesehatan dan
keselamatan bayi dengan BBLR. Prinsip dasar Perawatan metode kanguru adalah
mengganti perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) dalam inkubator dengan metode
kanguru. Hal ini disebabkan karena kurangnya fasilitas terutama inkubator dan tenaga
kesehatan perawatan BBLR, penggunaan inkubator memiliki keterbatasan yaitu
memerlukan tenaga listrik (Mitayani, 2013).

2. Tujuan
Kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi dapat menurunkan hilangnya panas melalui
konduksi dan radiasi serta bertujuan untuk
mempertahankan Neutral Thermal Environment (NTE), yaitu kisaran suhu normal
antara 36,5-37,5 suhu axila sehingga bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya tetap
normal dengan metabolisme basal minimum dan kebutuhan oksigen terkecil. Metoda ini
dapat juga dilakukan untuk bayi sehat. Sehingga dengan kontak langsung kulit ibu bayi
ini kebutuhan dasar dari bayi berupa kehangatan, ASI, kasih sayang.

3. Kriteria bayi untuk perawatan PMK


Beberapa kriteria bayi yang dapat diberikan Perawatan metode kangguru antara lain
a. Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
b. Tidak terdapat kelainan atau penyakit menyertai
c. Refleks isap dan koordinasi menelan baik
d. Suhu tubuh stabil
e. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, ini sangat mendukung dalam
keberhasilan (Roesli, 2012).
4. Tanda dan bahaya pada bayi dengan perawatan metode kanguru
a. Kesulitan bernapas (dada tertarik ke dalam, merintih)
b. Bernapas sangat cepat atau sangat lambat, serangan apnea sering dan lama Akan tetapi
jika durasinya menjadi terlalu lama (20 detik atau lebih) dan bibir bayi menjadi biru
(sianosis), denyut nadi menurun (bradikardia) dan dia tidak dapat bernapas secara
spontan, segeralah mengeluarkan bayi dari posisi kanguru dan berikan rangsangan
pernapasan (Ari,2010)
c. Bayi terasa dingin, normal antara 36,5-37,5°C suhu aksila (Roesli,2012)
d. Sulit minum (bayi tidak lagi terbangun untuk minum), berhenti minum atau muntah
e. Kejang
f. Diare
g. Kulit menjadi kuning

5. Cara melakukan PMK menurut Kementerian Kesehatan RI, 2010

a. Persiapan Ibu
1) Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi menggunakan sabun
2-3 kali sehari
2) Membersihkan kuku dan tangan
3) Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai
4) Selama pelaksanaan Perawatan metode kangguru ibu tidak memakai bra
5) Memakai kain baju yang dapat direnggangkan atau dilonggarkan
b. Persiapan Bayi

1) Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan
hangat.
2) Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi, kaos kaki dan popok selama
penggunaan metode ini.

c. Cara melakukan PMK


1) Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi
dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi).
Tepi pengikat tepat berada di bawah kuping bayi. Posisi kepala seperti ini
bertujuan untuk menjaga agar saluran napas tetap terbuka dan memberi peluang
agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi. Hindari posisi kepala terlalu fleksi
atau ekstensi. Tungkai bayi haruslah dalam posisi ”kodok”; tangan harus dalam
posisi fleksi.

2) Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak tergelincir.
Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain berada di setinggi dada bayi.
Perut bayi jangan sampai tertekan dan sebaiknya berada di sekitar epigastrium
ibu. Dengan cara ini bayi dapat melakukan pernapasan perut. Napas ibu akan
merangsang bayi. Berikut adalah cara memasukkan dan mengeluarkan bayi dari
baju kanguru:

a. Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan dibelakang leher sampai


punggung bayi.
b. Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari-jari lainnya agar
kepala bayi tidak tertekuk dan tidak menutupi saluran napas ketika bayi
berada pada posisi tegak.
c. Tempatkan tangan yang lainnya di bawah pantat bayi.
3). Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bergerak bebas walau berdiri, duduk,
jalan, makan,dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah duduk atau
dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu
4). Bila ibu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.

6. Manfaat PMK
Menurut HTAI (2008), manfaat Perawatan metode kanguru adalah sebagai berikut.

a. Manfaat Perawatan Metode Kanguru bagi bayi


Dari berbagai penelitian menyebutkan bahwa manfaat perawatan metode kanguru
pada bayi adalah sebagai berikut
1) Suhu tubuh bayi, denyut jantung dan frekuensi pernapasan relatif terdapat
dalam batas normal
2) BBLR lebih cepat mencapai suhu yang 36,5° C terutama dalam waktu 1 jam
pertama.
3) ASI selalu tersedia dan mudah didapatkan sehingga memperkuat sistem
imun bayi karena meningkatnya produksi ASI.

4) Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan sehingga


menurunkan stres ditandai dengan kadar kortisol yang rendah.

5) Menurunkan respon nyeri fisiologis dan perilaku yang ditandai dengan


waktu pemulihan yang lebih singkat.

6) Meningkatkan berat badan dengan lebih cepat.

7) Meningkatkan ikatan bayi-ibu.

8) Memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan perkembangan kognitif yang


dilihat dari lebih tingginya skor Indeks Perkembangan Mental Bayley.

9) Waktu tidur menjadi lebih lama yang antara lain ditandai dengan jumlah
waktu terbangun yang lebih rendah.

10) Menurunkan infeksi nosokomial, penyakit berat, atau infeksi saluran


pernapasan bawah.

11) Memperpendek masa rawat.

12) Menurunkan risiko kematian dini pada bayi.

13) Memperbaiki pertumbuhan pada bayi prematur.

14) Dapat menjadi intervensi yang baik dalam mengangani kolik.

15) Memiliki pengaruh positif dalam perkembangan motorik bayi.

16) Kelangsungan hidup pada bayi BBLR lebih cepat membaik pada kelompok
PMK daripada bayi dengan metode konvensional pada 12 jam pertama dan
seterusnya.
17) Bayi yang sangat prematur tampaknya memiliki mekanisme endogen yang
diakibatkan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi dalam menurunkan respon
nyeri.

18) Waktu pemulihan yang lebih singkat pada PMK secara klinis penting dalam
mempertahankan homeostasis.

b. Manfaat Perawatan Metode Kanguru bagi ibu

Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa metode kanguru


mempermudah pemberian ASI, ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi,
hubungan lekat bayi-ibu lebih baik, ibu sayang kepada bayinya, pengaruh
psikologis ketenangan bagi ibu dan keluarga (ibu lebih puas, kurang merasa
stres) (Anderson 1991, Tessier dkk 1998, Conde-Agudelo, Diaz-Rosello &
Belizan 2003, Kirsten, Bergman & Hann 2001). Pada penelitian lain juga
melaporkan adanya peningkatan produksi ASI, peningkatan lama menyusui dan
kesuksesan dalam menyusui (Yanuarso, 2000).

c. Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi ayah

Selain memberikan manfaat bagi bayi dan ibu, ternyata Perawatan


Metode Kangguru juga mempunyai manfaat bagi ayah yaitu ayah memainkan
peranan yang lebih besar dalam perawatan bayinya dan meningkatkan hubungan
antara ayah-bayinya.

d. Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi petugas kesehatan

Bagi petugas kesehatan paling sedikit akan bermanfaat dari segi efisiensi
tenaga karena ibu lebih banyak merawat bayinya sendiri. Dengan demikian
beban kerja petugas akan berkurang. Bahkan petugas justru dapat melakukan
tugas lain yang memerlukan perhatian petugas misalnya pemeriksaan lain atau
kegawatan pada bayi maupun memberikan dukungan kepada ibu dalam
menerapkan Perawatan Metode Kanguru (Cattaneo, Davanco, Bergman dkk,
1998)

7. Perawatan Metode Kanguru dapat dilakukan dengan dua cara:


1. PMK intermiten : Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan
perawatan intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi, bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat. Bayi dengan kondisi ini, PMK tidak diberikan sepanjang
waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu mengunjungi bayinya yang masih berada
dalam perawatan di inkubator. PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam,
secara terus-menerus per hari. Setelah bayi lebih stabil, bayi dengan PMK intermiten
dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK kontinu.

2. PMK kontinu : Pada PMK kontinu, kondisi bayi harus dalam keadaan stabil, dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk minum
(seperti menghisap dan menelan) bukan merupakan persyaratan utama, karena PMK
sudah dapat dimulai meskipun pemberian minumnya dengan menggunakan pipa
lambung. Dengan melakukancPMK, pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI.
Daftar Pustaka

Bernie E, 2013. Perawatan Metode Kanguru (PMK) Meningkatkan Pemberian ASI. IDAI Indonesian
Pediatric Society. (http://www.idai.or.id>artikel>klinik>perawatan.htm, diakses 2 oktober 2018)
Caswini, N. (2012). Asuhan Keperawatan BBLR Fokus Perawatan Metode Kanguru. Jakarta: Divisi
Perinatologi Dept.IKA RSCM
Deswita. 2010. Pengaruh metode kanguru terhadap kepercayaan diri ibu dalam merawat bayi
premature.Tesis;FKUI
HTA (Health Technology Assessement) Indonesia 2008_ perawatan BBLR dengan Metode
Kanguru_ham2/38 PANEL AHLI Prof.dr.Rulina Suradi, SpA(K) Divisi Perinatologi, IKA, FKUI/
RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta dr.Rina Rohsiswatmo, SpA(K) Divisi Perinatologi, IKA,
FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta dr.Rosalina D
Mitayani. (2013). Asuhan keperawatan maternitas. Jakarta : SalembaMedika
Roesli U (2012). Panduan Inisiasi menyusu Dini plus ASI eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda
Silvia dkk,2017. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Perubahan Berat Badan Bayi
Lahir Rendah.: 1-10
Sulistyawati, Ari & Nugrehny. 2010.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba
Medika
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PMK (Perawatan Metode Kanguru)

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Anak di Rumah Sakit Wava Husada

Oleh :

Dessy Natalia Ekawati 170070301111094

Gema Rizki Pratama 170070301111117

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018

HALAMAN PERSETUJUAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PMK (Perawatan Metode Kanguru)

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Anak di Rumah Sakit Wava Husada

Oleh:
DESSY NATALIA EKAWATI NIM. 170070301111094
GEMA RIZKI PRATAMA NIM. 170070301111117

Telah diperiksa kelengkapannya pada:


Hari :
Tanggal :

Dan Dinyatakan Memenuhi Kompetensi

Mengetahui,
Perseptor Akademik, Perseptor Klinik,

You might also like