Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap tahunnya trend fashion selalu mengalami perubahan, hal ini disebabkan
orang terutama remaja tidak ingin memakai pakaian yang modelnya sama setiap
tahunnya. perubahan trend fashion mulai dari baju sehari-hari hingga baju kuliah pun
kini telah mengalami perkembangan fashion yang cukup pesat. Berbagai model yang
unik dan desain yang menarik banyak terlihat di pakai oleh kalangan mahasiswa dan
anak remaja lainnya yang selalu ingin menjadi trendsetter.
Saat ini kebutuhan pakaian terus meningkat dari setiap tahunnya diikuti
dengan trend fashion pakaian. Hal ini didukung oleh data dari Badan Pusat Statistik
(2017) Indonesia mulai tahun 2014 hingga 2016. Di tahun 2014 rata-rata kebutuhan
pakaian 14.527, tahun 2015 mencapai 25.378, tahun 2016 mencapai 28.869. Dari data
tersebut menunjukkan bahwa berbisnis atau berwirausaha di bidang pakaian cukup
menjanjikan dikarenakan setiap orang akan terus membutuhkan pakaian.
Dunia bisnis merupakan salah satu dari faktor berkembangnya trend fashion di
Indonesia. Mengingat dari banyaknya permintaan pasar terkait dengan trend fashion
yang sedang berkembang. Demi mendapat keuntungan, para penjual berlomba-
lombba untuk memanfaatkan trend fashion untuk menarik para pembeli. Salah satu
cara yang digunakan penjual untuk menarik hati pembelinya adalah dengan menjual
barang dagangannya melalui online shop.
Online shopping atau belanja online via internet, adalah suatu proses
pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet. Sejak
kehadiran internet, banyak pedagang yang memanfaatkannya untuk menjual produk
mereka melalui online, jadi para pembeli bisa berbelanja tanpa harus meninggalkan
rumah, tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan penjual, namun cukup
dengan duduk manis di depan computer mereka. Bisnis online tidak jauh berbeda
dengan kegiatan bisnis lainnya, hanya yang membedakan disini adalah dilakukan
secara online menggunakan media internet. Tentunya di dalam pasar penjualan yang
telah di dukung oleh teknologi internet mampu mempermudah akses bagi penjual dan
pembeli serta dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dari produsen
sampai ke tangan konsumen.
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakan dari program ini adalah sebagai berikut:
1. Menjual pakaian mahasiswa dan remaja yang mengikuti trend, berkualitas dan
sebanyak – banyaknya
2. Meningkatkan daya kreativitas dan jiwa kewirausahan mahasiswa
3. Meningkatkan pendapatan mahasiswa
4. Mengoptimalkan peluang berbisnis di tengah kesibukan kuliah
GAMBARAN UMUM
2.1 Kondisi Umum Lingkungan
Pakaian (sandang) merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping
makanan (pangan) dan tempat tinggal (papan). Paling tidak terdapat tiga fungsi utama
pakaian yaitu untuk memelihara pemakainya dari sengatan panas, dingin, dan segala
sesuatu yang dapat mengganggu jasmani, untuk menunjukan identitas sehingga
pemakainya dapat terpelihara dari gangguan dan usilan, serta untuk menutupi tubuh
dan menambah keindahan pemakainya. Sebagai produk yang termasuk dalam produk
mode, pakaian memiliki daur hidup yang cepat berubah sesuai dengan keadaan
masyarakat yang dinamis. Adanya kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan
seperti gaya hidup, sosial, politik dan budaya juga turut mempengaruhi munculnya
mode.
Penduduk yang berjumlah sekitar 240 juta jiwa2 dengan perilaku yang mudah
menyerap mode, menyebabkan Indonesia merupakan pasar potensial bagi produk
mode. Didukung dengan membaiknya perekonomian Indonesia secara makro berupa
pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 persen pada tahun 20093 , Indonesia telah
menciptakan peluang bagi pelaku usaha termasuk pelaku usaha pada industri mode.
Salah satu indikasi hal tersebut adalah banyaknya jumlah pemain dalam bisnis mode
yang mencapai 2.349 perusahaan besar untuk produk Indonesia saja . Namun
sayangnya, besarnya jumlah pemain dalam bisnis pakaian ini masih belum dapat
membantu untuk meningkatkan nilai ekspor pakaian jadi Indonesia. Berdasarkan
Departemen Perdagangan, pada tahun 2009 nilai ekspor pakaian jadi Indonesia
menurun sebesar 7,83% jika dibandingkan dengan tahun 20085 . Oleh karena itu
harus dicari terobosan dan peluang untuk membangkitkan perekonomian nasional.
Salah satu peluang yang dapat dikembangkan lebih lanjut adalah industri tekstil
dengan komoditi pakaian jadi yang berorientasi ekspor.
Salah satu jenis retail yang menjual pakaian jadi yang saat ini sedang
berkembang di Indonesia adalah distribution outlet. Sebagai pemain paling baru
dalam industri retail yang menjual produk pakaian jadi, distribution outlet
menghadapi tantangan untuk bersaing dengan pemain lama yang memiliki modal
lebih besar seperti department store, mall, atau butik, baik yang berasal dari dalam
negeri maupun luar negeri. Tantangan ini harus disikapi dengan profesional oleh
distribution outlet, mengingat globalisasi yang terjadi saat ini menyebabkan jarak
bukan lagi halangan bagi produsen dan konsumen untuk bertransaksi. Distribution
outlet sebagai salah satu retail dalam negeri harus semakin kompetitif karena produk
luar negeri dapat dengan mudahnya masuk ke pasar lokal. Apalagi bisnis mode baik
dalam skala besar maupun kecil pada umumnya mengalami masalah yang sama yaitu
cepatnya daur hidup produk. Globalisasi dan persaingan tersebut akhirnya
memungkinkan terjadinya produk yang mencari konsumen, bukan konsumen yang
mencari produk. Untuk itu, produsen harus mampu berorientasi pada konsumen. Hal
ini dapat dilakukan dengan kegiatan pemasaran yang merupakan salah satu kegiatan
penting dari perusahaan. Orientasi terhadap konsumen ini harus dilakukan mengingat
saat ini produsen produk pakaian jadi lokal tidak hanya bersaing dengan produk baru
dari luar negeri, tetapi juga produk bekas pakai. Dalam melakukan kegiatan
pemasaran, pengetahuan mengenai konsumen merupakan salah satu hal yang penting
karena mempengaruhi strategi pemasaran yang akan diambil. Strategi ini akan
berhasil saat produsen dapat memahami kebutuhan dan keinginan konsumen serta
mampu memenuhinya dengan cara lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan
para pesaingnya.
Salah satu cara untuk merangkul konsumen agar menetapkan keputusan
pembeliannya ke produk produsen adalah dengan mengetahui motif konsumen dalam
membeli produk produsen. Dengan mengetahui motif tersebut, diharapkan produsen
dapat mengembangkan motif utama yang paling mendasari konsumen dalam membeli
produk sehingga makin banyak konsumen yang membeli produk produsen.
2.2 Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja
Pelaksana kegiatan program kreativitas mahasiswa kewirausahaan merupakan
mahasiswa dari program studi Agroekoteknologi Universitas Brawijaya.
Pengembangan usaha distribution outlet yang menjual pakain unik ini, akan
membuka peluang kerja bagi mahasiswa Universitas Brawijaya yang mempunyai ide-
ide menarik serta unik selain mahasiswa kegiatan ini akan membuka lapangan kerja
bagi pekerja konveksi selain mencurahkan ide-ide menarik fungsi mahasiswa dalam
usaha ini ialah untuk mengelola kegiatan produksi, sehingga usaha distribution outlet
konveksi pakaian ini bisa berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan keuntungan
usaha.
1.3 Gambaran Bahan Baku Produk
Pelaksana kegiatan program kreativitas mahasiswa kewirausahaan bahan
bakuyang digunakan meliputi:
1. Untuk mendapat pakaian yang nyaman dipakai maka digunakan kain yang bagus
kain yang digunakan ialah Combed 30S serta halus agar nyaman saat dipakai
2. Produk ini juga menggunakan bahan-bahan plastik serta cat warna untuk
menghasilkan packaging yang unik
3. Pengemasan primer menggunakan plastik tebal, agar dapat menjaga kualitas
produk.
2.4 Analisa Usaha
Kegiatan usaha produksi konveksi ini dilakukan dengan skala usaha kecil
menengah dengan area pemasaran di kota Malang bahan skala nasional yaitu
Indonesia. Usaha ini merupakan usaha awal dalam mencoba merintis menjadi
usaha yang lebih besar baik dari segi area pemasaran maupun segi lainnya. Produk
konveksi baju ini akan dipasarkan dalam packaging unik yang sesuai dengan design
baju adapun design baju merupakan permintaan konsumen. packaging yang terbuat
dari plastik tebal digunakan agar tahan lama, mudah dalam pendistribusian dan juga
praktis untuk dikirim kemana saja dengan total harga per-produk sebesar Rp.
100.000-150.000/pcs. Dari bahan baku dasar kain yang nyaman serta halus kami
mengambil keuntungan sebesar Rp. 35.000/pcs.
1. Harga Produksi per Unit
Harga Produksi per buah diperoleh dari biaya total produksi dibagi dengan total
unit yang diproduksi .
Harga Unit Produksi = Rp 5000.000/80 buah : Rp.62.500;
Harga jual produk = Rp.100.000,-/buah
2. Profit Usaha Perhitungan
profit usaha dilakukan dengan menghitung total haraga jual produk dikurangi
dengan harga produksi . Dengan 80 produk yang dibuat menghasilkan profit
usaha sebesar : Profit Usaha = ( Rp.100.000 – Rp.62.500 ) x 80 = Rp.3.000.000,-
3. Perhitungan BEP Perhitungan
BEP didapatkan dengan membagi total biaya produksi dengan harga jualnya
BEP ( Break Event Point ) = Rp 5000.000/ Rp 100.000 = 50 buah
Kemudahan untuk para pembeli akan diberikan dengan cara penjualan di
media sosial atau secara online yaitu menggunakan sosial media instagram, facebook
bahkan twitter. Selain secara online kami juga memasarkan produk kami secara
offline dengan cara mengikuti event-event di kampus yang berada di daerah Malang.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
ANGGARAN BIAYA
5. Total 5.380.000
Minggu
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6
3. Proses packaging √
4. Pemotretan produk √
Dalam pengadaan produk yang akan dijual hal yang dilakukan pertama yaitu
dalam proses produksi barang, yang mana hal ini menghabiskan waktu sekitar
tiga minggu yaitu pada minggu 1 – 3. Selanjutnya yaitu melakukan pengecekan
barang yang sudah jadi dan sablon dan ini membutuhkan waktu selama satu
minggu yaitu pada minggu ke 4. Setelah pengecekan produk dan sablon maka
melakukan proses packaging yang dilakukan selama satu minggu yaitu pada
minggu ke 5. Terakhir produk yang sudah jadi akan diambil sampel untuk
publikasi produk yang melalui proses pemotretan dan hal ini menghabiskan
waktu selama satu minggu yaitu pada minggu ke 6. Sehingga dari awal produksi
hingga barang jadi membutuhkan waktu selama enam minggu.
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Firhan Ihza Yusriza
4 NIM/NIDN 165040201111147
6 Email Firhanihzayusriza@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan - - -
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM – Kewirausahaan.
Tanda tangan
4 NIM/NIDN 165040201111007
6 Email krismakumalasari@gmail.com
F. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM – Kewirausahaan.
Tanda tangan
4 NIM/NIDN 165040200111145
6 Email alifayumna221@gmail.com
J. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan - - -
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM – Kewirausahaan.
Tanda tangan
4 NIM/NIDN 165040201111147
6 Email Firhanihzayusriza@gmail.com
N. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan - - -
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM – Kewirausahaan.
Tanda tangan
3. Lain-Lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Mengetahui,
Materai 6000
Tanda tangan