Professional Documents
Culture Documents
Self-organization : terdapat tiga (3) faktor yang diidentifikasi dapat mendukung self-
organization : identitas, informasi, dan hubungan. Mereka dapat memainkan peran kunci
dalam menggantikan praktik manajemen tradisional.
● Identitas: Dengan tidak adanya arahan dari atas ke bawah, koordinasi membutuhkan
pemahaman bersama tentang apa itu organisasi dan keterikatan emosional terhadap apa
yang diwakilinya. Ini membentuk identitas organisasional — pandangan kolektif tentang apa
yang khas dan abadi tentang karakter organisasi. Identitas yang jelas dan koheren membuat
terciptanya dukungan yang stabil dalam menangani lingkungan bisnis abad ke-21. Koherensi
pada intinya memungkinkan suatu organisasi untuk menghadapi dunia dengan kepercayaan
pada organisasi yang lebih besar.
Tentu saja, identitas organisasi, karena sifatnya permanen, dapat menghambat perubahan
yang dibutuhkan dalam menghadapi lingkungan bisnis. Tantangan utama bagi para
pemimpin organisasi adalah menafsirkan ulang identitas organisasi dengan cara yang dapat
mendukung dan melegitimasi perubahan. Michael Eisner di Disney, Lou Gerstner di IBM,
dan Franck Riboud di Danone semuanya memulai perubahan strategi besar, tetapi dalam
keteguhan identitas perusahaan mereka. Identitas organisasi menciptakan hubungan yang
penting antara citra diri internal dan posisi di pasar. Simbol juga dapat mempengaruhi
peningkatan pada pilihan konsumen, sehingga hubungan antara desain produk, citra merek,
dan identitas organisasi menjadi semakin penting. Untuk perusahaan seperti Apple, Alessi,
dan Lego, desain produk adalah wahana untuk mengkomunikasikan dan menafsirkan
identitas organisasi.
● Informasi: Revolusi informasi dan komunikasi selama dua dekade terakhir telah
mengubah kapasitas masyarakat dalam self-organizing, seperti yang terlihat dari peran
media sosial. Di dalam perusahaan, jaringan komunikasi dan informasi mendukung pola
koordinasi yang spontan pada kondisi kompleks dengan sedikit atau malah tanpa pola
hierarki.
● Hubungan: Menurut Wheatley dan Kellner-Rogers, “Hubungan
adalah jalur menuju kecerdasan sistem. Melalui hubungan, informasi dibuat dan diubah,
identitas organisasi diperluas untuk mencakup lebih banyak pemangku kepentingan, dan
perusahaan menjadi lebih bijak. Semakin banyak orang memiliki akses ke satu sama lain,
semakin banyak kemungkinan yang ada. Tanpa koneksi, tidak ada yang terjadi ... Dalam
sistem pengaturan diri (self-organization), orang membutuhkan akses ke semua orang;
mereka harus bebas untuk mencapai dimana saja di organisasi untuk menyelesaikan
pekerjaan. ” Ada semakin banyak bukti bahwa sebagian besar pekerjaan organisasi dicapai
melalui jejaring sosial informal.