You are on page 1of 16

PASIEN PRIBADI

KEJANG DEMAM KOMPLEKS

Disusun oleh :

Ayu Tiara Nurpratomo

1620221181

Diajukan kepada :

dr. Dewi Anggraeni, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

RSUP PERSAHABATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

2018

1
LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR KEPANITERAAN

ILMU KESEHATAN ANAK

Laporan Pasien Pribadi :

KEJANG DEMAM KOMPLEKS

Diajukan sebagai syarat untuk Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik


di Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta

Disusun Oleh:
Ayu Tiara Nurpratomo
1620221181

Jakarta, Mei 2018

Mengesahkan:
Pembimbing Klinik Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak

dr. Dewi Anggraeni, Sp.A

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan pasien pribadi ini.
Penulis berharap agar laporan persentasi kasus ini dapat dimanfaatkan oleh
tenaga kesehatan dan instasi.
Dalam penyelesaian laporan presentasi kasus ini penulis ingin
menyampaikan terimakasih kepada :
1. dr. Dewi Anggraeni, Sp.A
2. Teman-teman Departemen stase Anak RS. Persahabatan yang
selama ini selalu memberikan dukungan
Penulis menyadari bahwa selama penulisan ini, penulis masih
mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis menerima saran
dan kritikan untuk menyempurnakan laporan persentasi kasus ini.

Jakarta, Mei 2018

Penulis

3
DAFTAR ISI

Cover …………………………………………………………………….. 1

Lembar Pengesahan ……………………………………………………… 2

Kata Pengantar …………………………………………………………… 3

Daftar Isi …………………………………………………………………. 4

BAB I Pendahuluan ……………………………………………………… 5

BAB II Status Pasien …………………………………………………….. 6

BAB III Pembahasan ……………………………………………….........16

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kejang demam adalah kejang yang terkait dengan demam dan


usia,serta tidak didapatkan infeksi intrakranial ataupun kelainan lain di otak.
Kejang demam tejadi pada waktu anak berusia antara 3 bulan sampai
dengan 5 tahun. Insiden bangkitan kejang demam tertinggi pada usia 18
bulan. Kejang demam dikelompokkan menjadi dua, yaitu kejang demam
sederhana dan kejang demam kompleks.
Faktor faktor yang berperan dalam etiologi kejang demam yaitu
faktor demam, usia, riwayat keluarga, riwayat prenatal (usia saat ibu hamil),
riwayat perinatal (asfiksia, usia kehamilan, dan bayi berat lahir rendah).
Prognosis kejang demam baik. Angka kematian hanya 0,64% -
0,75%. Sebagian besar penderita kejang demam sembuh sempurna, sebagian
besar kejang demam berkembang menjadi epilepsy 2-7%. Walaupun
prognosis kejang demam baik, bangkitan kejang demam cukup
mengkhawatirkan bagi orang tuanya. Kejang demam juga dapat
mengakibatkan gangguan tingkah laku serta penurunan intelegasi dan
pencapaian tingkat akademik.
Pemberian antipiretik tanpa disertai pemberian antikonvulsan atau
diazepam dosis rendah tidak efektif untuk mencegah timbulnya kejang
demam berulang. Jenis obat yang sering digunakan adalah diazepam,
fenobarbital, asam valproate dan fenitoin.

5
BAB II

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. UR
No. RM : 23626xx
Tanggal Lahir (Umur) : 22 Agustus 2016
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl.cakalang 2 no.28
Tanggal Masuk : 22 April 2018
Ruang Rawat : Bugenville Atas

II. ANAMNESIS (SUBJEKTIF)


Dilakukan alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 23 Mei 2017
Keluhan Utama :
Kejang ± 5 menit 2 jam SMRS
Keluhan Tambahan :
Demam
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien kejang ± 5 menit 2 jam SMRS. Kejang seluruh tubuh, mata
melihat keatas. Setelah kejang pasien sadar, tidak ada muntah, dan sakit
kepala. 1 hari SMRS pasien demam pada pukul 23.00, kemudian ibu
pasien memberikan obat paracetamol sirup, demam pasien mulai turun.
Pada pukul 03.00 dini hari pasien demam dengan suhu pasien 400C lalu
ibu pasien memberikan obat paracetamol.
7 jam SMRS pasien tiba-tiba kejang ± 5 menit, seluruh tubuh.
Setelah kejang pasien sadar kembali. 3 jam SMRS pasien demam
kembali dengan suhu 38,80C, lalu pasien mengalami kejang yang ke 2 ±
5 menit. Kejang seluruh tubuh dengan mata keatas, setelah kejang
pasien sadar kembali, ibu pasien membawa ke IGD RSUP Persahabatan.

6
keluhan muntah dan sakit kepala disangkal, batuk dan pilek
disangkal,trauma kepala disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu :
2 minggu yang lalu pasien mengalami kejang ± 5 menit, sebanyak
1 x. kejang didahului demam. Ibu pasien membawa ke puskesmas dan
diberikan obat diazepam sup dan paracetamol sirup.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Nenek dari ibu pasien memiliki riwayat kejang demam.
Riwayat Sosial dan Lingkungan :
Pasien tinggal bersama kedua orang tua, dengan keadaan rumah
sempit dan jarak antar rumah yang cukup padat. Bapak pasien bekerja
sebagai wiraswasta, ibu sebagai ibu rumah tangga.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan :
Kehamilan Status kehamilan G2 P2 A0 H aterm
Morbiditas kehamilan Tidak ada
Perawatan antenatal Periksa rutin ke puskesmas
Ibu pasien kontrol kehamilan
setiap bulan
Persalinan Tempat kelahiran Puskesmas
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Sesar
Masa gestasi 37 minggu
Keadaan bayi BBL: 2200 gram
PBL: 48 cm
Langsung menangis spontan,
warna kulit merah dan tidak
ada kelainan saat lahir. Kulit
tidak kebiruan, pucat, kuning.
Kesimpulan: Riwayat kehamilan dan persalinan baik

7
Riwayat Perkembangan :
Perkembangan Usia
Motorik Kasar  Tengkurap 4 bulan
 Merangkak 6 bulan
 Duduk 8 bulan
 Berdiri 10 bulan
 Berjalan 1thn 2bln
Motorik Halus  Menggenggam 2-3 bulan
 Memindahkan benda 6 bulan
Bahasa  Bersuara 2 bulan
 Tertawa/ berteriak 3 bulan
 Berbicara tanpa arti (babbling) 4-5 bulan
 Papa mama 9 bulan
Sosial  Mengenal orang 2 bulan
 Tepuk tangan 9 bulan
Kesimpulan : Riwayat perkembangan sesuai dengan anak seusianya.

Riwayat Makan :

Umur ASI / PASI Buah/Biskuit Bubur Nasi tim


0 – 6 bulan ASI saja,
diberikan
kapan saja - - -
saat anak
lapar
6 – 12 bulan ASI + Susu Biskuit, buah 1 mangkuk
Formula 2-3 pisang, melon bayi, 1 hari 3
-
botol susu dan papaya kali
ukuran kecil yang digerus

8
12 bulan – Susu Formula Biskuit, buah Nasi dengan
saat ini 3-4 botol susu pisang, lauk menu
ukuran sedang melon, keluarga, 1
-
pepaya, jeruk, mangkok
semangka kecil, 1 hari 3
kali
Kesan : Kuantitas cukup dan kualitas cukup

Riwayat Imunisasi :
Vaksin Jadwal
BCG √ (usia 1 bulan)
DPT √ (usia 2, 3, 4 bulan)
Hepatitis B √ (usia 0, 2, 3, 4 bulan)
Polio √ (usia 1,2,3,4 bulan)
Campak √ (usia 9 bulan)
Kesan: imunisasi dasar lengkap

III. PEMERIKSAAN FISIK (OBJEKTIF)


(Dilakukan pemeriksaan fisik pada tanggal 23 Mei 2017 dibangsal
bougenville atas)

Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan


Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital (23/04/2018)
Suhu : 37,8 ºC
Tekanan Darah : Tidak diukur
Nadi : 113 x/menit, reguler, kuat, isi cukup.
Pernapasan : 33 x/menit
Saturasi O2 : 97%

9
Data Antropometri :
 Berat badan : 10 kg
 Tinggi badan : 80 cm
Status Antropometri
1. BB/U

Nilai : -2 < z score < +2


Kesan : berat badan cukup

10
2. TB/U

Nilai : 0 < z score < -2


Kesan : normal

3. BB/TB

Nilai : - 2 < z score < +2


Kesan : gizi baik

11
Status Generalis
Kepala : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata, tidak
mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, palpebra
cekung -/-, refleks cahaya langsung +/+, refleks
cahaya tidak langsung +/+, air mata +/+
Telinga : Sekret -/-
Hidung : Nafas cuping hidung -/-, sekret -/-
Mulut : Mukosa bibir lembab, sianosis (-), sariawan (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1
Leher : Perbesaran KGB (-)

Thoraks :
 Inspeksi : Normochest, Simetris saat statis dan
dinamis, retraksi subcostal (+), iktus kordis
tidak tampak
 Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri sama
 Perkusi : Sonor pada kedua hemithoraks
 Auskultasi : Suara nafas vesikuler +/+, Rhonki -/-,
Wheezing +/+ BJ I-II regular, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Datar, jejas (-)
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen
 Palpasi : Supel, tidak ada pembesaran hepar dan lien,
turgor baik
Ekstremitas : Akral hangat, simetris, CRT <2 detik, edema (-),
sianosis (-), Refleks patologis (-)

12
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : Tanggal 22 April 2018 (18:40)
Darah Perifer Lengkap Nilai Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 9.7 L g/dL 11.5-14.5
Hematokrit 31.9 L % 33.0-43.0
Eritrosit 5.63 L 106/uL 3.90-5.30
MCV 56.7 L fL 76.0-90.0
MCH 17.2 L Pg 25.0-31.0
MCHC 30.4 L g/dL 32.0-36.0
Trombosit 264 103/uL 150-400
Leukosit 15.37 H 103/uL 4.0-12.00
Hitung Jenis
Basofil 0.1 % 0-1
Eosinofil 0.4 L % 1-3
Neutrofil 68.7 % 52.0-76.0
Limfosit 19.1 L % 20-40
Monosit 11.7 H % 2-8
RDW-CV 21.3 H <15.0

KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu 116 mg/dL 70-200
ELEKTROLIT
Natrium 130 L mEq/L 135-145
Kalium 4.20 mEq/L 3.50 – 5.00
Klorida 105.0 mEq/L 98.0 – 10.70

IV. DIAGNOSIS KERJA (ASSESMENT)


Kejang Demam Kompleks

13
V. PENATALAKSANAAN (PLANNING)
 Medikamentosa :
o Infus KAEN 1B, 14 tpm
o P.O Paracetamol syr 4x5 ml
o P.O Diazepam puyer 3x2 mg , jika suhu > 38.50c
o Stesolid sup 10 mg , bila kejang
 Non Medikamentosa :
o Observasi keadaan umum dan tanda vital
o Edukasi mengani kondisi penyakit pasien
o Diet lunak

 PROGNOSIS
Ad Vitam : Ad bonam
Ad Functionam : Ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam

Follow Up

Hari /
S O A P
Tanggal
Minggu  Panas sudah  KU: Sakit Ringan • Kejang • Infus KAEN 1B,
22/04/2018 turun  Kes: CM demam 14 tpm
 Kejang (-)  Suhu : 36,2 ºC kompleks • Paracetamol syr
 Batuk (-)  Nadi : 104 x/menit, reguler, 4x5 ml
 Pilek(-) kuat, isi cukup. • Diazepam pulv
 Pernapasan : 36 x/menit 3x2 mg
 Saturasi O2 : 97% • Stesolid 10 mg

Senin  Malam hari  KU: Sakit Ringan • Infus KAEN 1B,


23/04/2018 demam 38.2  Kes: CM • Kejang 14 tpm
dan kejang  Suhu : 37,8 ºC demam • Paracetamol syr
pukul 00.00  Nadi : 113 x/menit, reguler, kompleks 4x5 ml
1x. kejang kuat, isi cukup. • Diazepam pulv
pada seluruh  Pernapasan : 32 x/menit 3x2 mg
tubuh,  Saturasi O2 : 98% • Stesolid 10 mg
setelah

14
kejang
pasien
menangis
 Batuk dan
pilek (-)
 Mual (-),
muntah (-)

Selasa  Demam  KU: Sakit Ringan  Kejang • Infus KAEN 1B,


24/04/2018 sudah turun  Kes: CM demam 14 tpm
 Kejang (-)  Suhu : 36,6 ºC kompleks • Paracetamol syr
 Nadi : 105 x/menit, reguler, 4x5 ml
kuat, isi cukup. • Diazepam pulv
 Pernapasan : 30 x/menit 3x2 mg
 Saturasi O2 : 98 % • Stesolid 10 mg

Rabu  Keluhan  KU: Baik  Kejang • BLPL


25/04/2018 membaik  Kes: CM demam
 Demam (-)  Suhu : 36,5 ºC kompleks Obat pulang
 Kejang (-)  Nadi : 100 x/menit, reguler, - Paracetamol
kuat, isi cukup. syr 4x5ml
 Pernapasan : 28 x/menit - Diazepam
 Saturasi O2 : 98 % pulv 3x2 mg

15
BAB III
PEMBAHASAN

Pada kasus ini, pasien didiagnosis dengan kejang demam kompleks.


Diagnosis ini ditegakkan dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik yang
dilakukan saat pasien datang datang ke rumah sakit. Berdasarkan anamnesis,
pasien kejang ± 5 menit 2 jam sebelum masuk rumah sakit, kejang sebanyak
2 kali, kejang seluruh tubuh, sebelum kejang, pasien demam. Dari keluhan
tersebut kejang didahului dengan demam. setelah kejang pasien sadar
kembali. Menurut konsensus IDAI kejang demam yaitu bangkitan kejang
terjadi karena peningkatan suhu 38,80c. Pada kejang demam kompleks
durasi kejang lebih dari 15 menit, kejang yang terjadi bisa fokal atau
generalisata, berulang lebih dari 1x dalam 24 jam. Berdasarkan anamnesis
pasien yaitu kejang didahului demam, kejang terjadi sebanyak 2x, kejang
berlangsung ± 5 menit, merupakan manifestasi klinis kejang demam
kompleks.
Berdasarkan pemeriksaan fisik dilakukan di bangsal, kesadaran
compos mentis, Suhu 36,2 ºC, Nadi : 104 x/menit, reguler, kuat, isi cukup.
Pernapasan : 36 x/menit Saturasi O2 : 97% . demam pada pasien sudah
turun, tida ada bangkitan kejang.
Terapi pada pasien ini diberikan stesolid supp saat kejang, untuk
mengatasi serangan kejang. Paracetamol untuk menurunkan demam pada
pasien, suhu diturunkan untuk mencegah kejang terjadi. Diazepam pulveres
diberikan sebagai terapi rumatan, obat diberikan jika suhu pasien >380 c.

16

You might also like