You are on page 1of 12

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN KELAS XI AP

MANAJEMEN KEPEGAWAIAN NEGARA

Perencanaan dan Pengadaan Pegawai


Perencanaan Pegawai
Perencanaan pegawai merupakan peramalan kebutuhan pegawai pada masa yang akan
datang dari berbagai jenis pekerjaan.
Secara empiris, dalam perencanaan kepegawaian dimulai dari
inventarisasi lowongan jabatan yang telah ditetapkan dalam formasi beserta syarat jabatannya,
pengumuman, pelamaran, penyaringan, pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri
Sipil sampai dengan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil dan penempatannya.

Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil


Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri
Sipil yang diperlukan untuk mampu melaksanakan tugas
pokok dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang. Penetapan formasi berdasarkan beban kerja dengan mempertimbangkan macam-
macam pekerjaan, rutinitas pekerjaan, keahlian yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas dan hal-hal lain yang
mempengaruhi jumlah dan sumber daya manusia yang diperlukan.

Penetapan formasi Pegawai Negeri Sipil ditujukan untuk mengendalikan jumlah dan m
utu pegawai pada setiap organisasi negara agar memiliki pegawai yang cukup, sesuai
dengan beban kerja yang harus dilaksanakan. Ketentuan penetapan tentang formasi Pegawai
Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000, dan ketentuan
pelaksanaannya diatur dalam Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 09 Tahun
2001. Formasi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri
Sipil Daerah ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, setelah mendapat
pertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara.

Formasi masing-masing satuan organisasi negara disusun melalui analisis kebutuhan yang
dilakukan berdasarkan:
a. Jenis Pekerjaan,
Adalah macam-
macam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh satuan unit organisasi di dalam rangka
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya.
b. Sifat Pekerjaan,
Adalah spesifikasi pekerjaan berdasarkan jenis, waktu,
keterampilan yang dibutuhkan, perhatian,resiko, upaya fisik, upaya mental dan sebagainya.
c. Perkiraan Beban Kerja,
Adalah frekuensi rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
d. Perkiraan Kapasitas Pegawai,
Adalah kemampuan rata-rata seorang pegawai untuk menyelesaikan suatu jenis pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu. Perkiraan beban kerja dan prakiraan kapasitas kerja diperlukan
untuk masing- masing jenis pekerjaan.
e. Jenjang dan Jumlah Jabatan serta Pangkat,
Penentuan jenjang, jumlah jabatan dan pangkat dalam
suatu organisasi harus ditinjau dari sudut keseluruhan
organisasi dan tidak ditinjau per unit organisasi. Penentuan susunan pangkat merupakan satu
syarat mutlak untuk dipelihara dengan baik dalam suatu organisasi.
f. Peralatan yang Tersedia,
Penggunaan teknologi canggih suatu peralatan kerja,
menentukan jumlah dan mutu pegawai yang diperlukan
dalam suatu organisasi. Semakin canggih teknologi
peralatan yang dipergunakan, akan semakin mengurangi jumlah pegawai yang diperlukan.
g. Analisis Kebutuhan Pegawai,
Dilakukan melalui analisis jabatan untuk mengetahui
secara konkrit jumlah dan kualifikasi pegawai yang
dibutuhkan oleh suatu unit organisasi untuk mampu melaksanakan tugasnya secara
berdayaguna, berhasil guna dan berkesinambungan.
h. Anggaran Belanja Negara,
Dalam menetapkan jumlah kebutuhan pegawai dalam
suatu organisasi, juga harus mempertimbangkan kemampuan dan tersedianya anggaran.
Meskipun formasi telah disusun secara rasional berdasarkan hasil analisis
jabatan dan analisis kebutuhan, realisasinya tetap disesuaikan dengan kemampuan anggaran
yang tersedia.
i. Uraian Jabatan,
Hasil analisis jabatan yang berisi informasi penting nama
jabatan, kode jabatan, unit organisasi, ikhtisar jabatan,
uraian tugas, bahan kerja, perangkat kerja, hasil kerja,
wewenang, tanggung jawab, hubungan jabatan, kondisi
lingkungan kerja, resiko, bahaya, syarat jabatan dan informasi lainnya.
j. Peta Jabatan
Adalah susunan, nama dan tingkat jabatan baik struktural
maupun fungsional yang tergambar dalam struktur organisasi dari tingkat yang paling
bawah sampai dengan tingkat yang paling tinggi.

Sistem Penyusunan Formasi Pegawai


Sistem penyusunan formasi dapat digunakan system sama dan system ruang ligkup. Sistem
sama merupakan system yang menentukan jumlah dan kualitas pegawai yang sama bagi semua
satuan organisasi tanpa membedakan besar kecilnya beban kerja.
Sedangkan system ruang lingkup merupakan suatu system yang menetukan jumlah dan kualitas
pegawai berdasarkan jenis, sifat dan beban kerja yang dibebankan kepada suatu organisasi.
Metode
Dalam menghitung formasi, banyak metode yang dapat dipergunakan. Namun demikian, dalam
pedoman ini disajikan metoda yang sederhana yang memungkinkan dapat memberi kemudahan
bagi instasi menggunakannya. Metoda yang dipilih adalah metoda beban kerja yang diidentifikasi
dari :
1. Hasil kerja
2. Objek kerja
3. Peralatan kerja
4. Tugas per tugas jabatan

Prinsip Penyusunan Formasi


Dalam penyusunan formasi hendaknya diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. setiap jenjang jabatan jumlah pegawainya sesuai dengan beban kerjanya.
2. setiap perpindahan dalam posisi jabatan yang baik karena adanya mutasi atau
promosi dapat dilakukan apabila tersedia posisi jabatan yang lowong.
3. selain beban kerja organisasi tidak berubah komposisi jumlah pegawai juga tidak
berubah.
4. kebutuhan pegawai dinyatakan dalam jabatan dan syarat jabatan.
5. ditunjukkan dengan jumlah pegawai dalam jabatan.
6. peta jabatan dan uraian jabatan hasil analisis jabatan.

Menganalisa Kebutuhan Pegawai


Analisis kebutuhan pegawai dapat diperoleh melalui analisis jabatan untuk mengetahui secara
konkrit jumlah dan kualifikasi pegawai yang dibutuhkan oleh suatu unit organisasi untuk mampu
melaksanakan tugasnya secara berdayaguna, berhasilguna, dan berkesinambungan. Analisis
jabatan adalah suatu kegiatan mengumpulkan, menilai, dan mengorganisasikan informasi tentang
jabatan. Analisis jabatan meliputi:
1. Uraian jabatan atau uraian pekerjaan, yaitu informasi yang lengkap tentang
tugas dan berbagai aspek lain dari suatu jabatan atau pekerjaan.
2. Kualifikasi atau syarat-syarat jabatan, yaitu keterangan mengenai syarat-syarat
yang diperlukan oleh seorang pegawai untuk dapat melakukan tugas tertentu misalnya
pendidikan tertentu,
3. Peta jabatan, yaitu susunan nama dan tingkat jabatan struktural dan fungsional
yang tergambar dalam suatu struktur unit organisasi dari tingkat yang paling rendah
sampai dengan yang paling tinggi dan jenis jabatan fungsional serta jumlah yang
diperlukan.

Selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa hal lain yang mesti dicermati dalam penyusunan
formasi pegawai, yakni:
1. Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat yang diperlukan dalam suatu satuan
organisasi Negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu.
2. Persediaan pegawai adalah jumlah PNS yang dimiliki saat ini. Persediaan
pegawai disebut juga dengan Bezetting.
3. Analisis kebutuhan pegawai adalah proses yang dilakukan secara logic, teratur,
dan berkesinambungan untuk mengetahui jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan.
Analisis kebutuhan pegawai dilakukan agar pegawai memiliki pekerjaan yang jelas
sehingga pegawai secara nyata terlihat sumbangan tenaganya terhadap pencapaian misi
organisasi atau program yang telah ditetapkan.
4. Standar kemampuan Rata-rata pegawai adalah standar kemampuan yang
menunjukkan ukuran enerji rata-rata yang diberikan seorang pegawai atau sekelompok
pegawai untuk memperoleh satu satuan hasil. Standar kemampuan rata-rata pegawai
disebut standar prestasi rata-rata pegawai.
5. Beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai
dalam satu satuan waktu tertentu.
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan kebutuhan untuk
mengisi formasi yang lowong. Lowongan
formasi dalam suatu organisasi pada umumnya disebabkan
karena adanya pegawai yang berhenti, pensiun, meninggal dunia atau adanya perluasan
organisasi.
Setiap warga negara Republik Indonesia mempunyai
kesempatan yang sama untuk melamar menjadi Pegawai Negeri Sipil setelah memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan. Oleh karena itu lowongan formasi tersebut harus diumumkan
seluas-luasnya melalui media massa, yang berisikan informasi tentang:
a. Jumlah dan jenis jabatan yang lowong;
b. Syarat-syarat jabatan yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar;
c. Alamat dan tempat lamaran ditujukan;
d. Batas waktu pengajuan lamaran;
e. Lain-lain yang dipandang perlu sesuai kebutuhan.
Ketentuan Pengadaan Pegawai Negeri Sipil diatur di dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000, jo Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 dan ketentuan pelaksanaannya ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 10 Tahun 2001.

Prosedur Pengadaan Pegawai


Apabila suatu perusahaan memerlukan tenaga kerja baru, maka akan diusahakan untuk menarik
atau mencari tenaga yang di hararapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Langkah ini
sebenarnya merupakn langkah kedua, sedangkan langkah pertama ialah menentukan keadaan dan
sifat pekerjaan yang lowong serta keadaan dan sifat atau kecakapan orang/tenaga kerja yang
diharapkan sanggup melakukan pekerjaan itu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
sesungguhnya pencarian atau penarikan tenaga kerja di lakukan setelah diketahui kualifikasi yang
harus dimiliki tenaga kerja yang akan dicari, antara lain menyangkut pengetahuan, pengalaman,
kepribadiannya dan sebagainya.

Namun sebelum mencari pegawai baru ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik untuk
instansi pemerintah, maupun swasta, hal ini meliputi; prinsip-prinsip penyusunan formasi, sistem
penyusunan formasi, analisa jabatan, sampai pada anggaran/budget yang tersedia, kesemua itu
harus dicermati dengan baik.

Agar pelaksanaan pengadaan pegawai kantor berjalan lancar, maka pelaksanaanya harus
berdasarkan prosedur yang ada. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Menetapkan perencanaan kebijakan kepegawaian, sehingga menghasilkan


penggolongan pekerjaan, analisa pekerjaan, gambaran pekerjaan dan rincian pekerjaan.
2. Menentukan penarikan pegawai dari sumber-sumber tenaga kerja, baik intern
maupun ekstern.
3. Membuat pengumuman lowongan pekerjaan, analisis pekerjaan, gambaran
pekerjaan dan perincian pekerjaan.
4. Penerimaan surat lamaran pekerjaan dari calon tenaga kerja.
5. Mengadakan seleksi atau penyaringan administrasi dari surat lamaran yang masuk
6. Menentukan diterima tidaknya lamaran kerja (dipilih yang memenuhi
persyaratan).
7. Menyiapkan segala perangkat seleksi (baik soal, pedoman penilaian maupun
standar kelulusan)
8. Melakukan pemanggilan bagi calon yang memenuhi syarat untuk mengikuti tes
atau ujian.
9. Mengadakan seleksi pegawai, berupa tes lisan, tertuis, intelegensi, psikotes, dan
kesehatan jasmani.
10. Memeriksa hasil tes dan sekaligus menentukan rangking serta jumlah calon yang
lulus.
11. Memanggil calon pegawai yang lulus untuk mengikuti masa percobaan.
12. Mengangkat pegawai dengan Surat Keputusan dalam status masa percobaan.
13. Calon pegawai mengikuti orientasi masa percobaan.
14. Melakukan penilaian selama calon mengikuti orientasi.
15. Menentukan lulus tidaknya masa orientasi.
16. Membuat Surat Keputusan pengangkatan pegawai berstatus pegawai tetap.
17. Menempatkan pegawai pada jenjang jabatan tertentu dengan tugass, wewenang
dan tanggung jawab.
18. Melakukan pembinaan dan pemeliharaan terhadap pegawai, agar para pegawai
berkembang dan betah bekerja di perusahaan.

Untuk tambahan bisa klik di bawah ini :

FORMASI DAN PENGADAAN PNS


MANFAAT ANALISIS JABATAN
PENGADAAN PNS
MANFAAT ANALISIS JABATAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN FORMASI

GOLONGAN DAN PANGKAT PNS


 Golongan Ia = Pangkat Juru Muda
 Golongan Ib = Pangkat Juru Muda Tingkat 1
 Golongan Ic = Pangkat Juru
 Golongan Id = Pangkat Juru Tingkat 1
 Golongan IIa = Pangkat Pengatur Muda
 Golongan IIb = Pangkat Pengatur Muda Tingat 1
 Golongan IIc = Pangkat Pengatur
 Golongan IId = Pangkat Pengatur Tingkat 1
 Golongan IIIa = Pangkat Penata Muda
 Golongan IIIb = Pangkat Penata Muda Tingkat 1
 Golongan IIIc = Pangkat Penata
 Golongan IIId = Pangkat Penata Tingkat 1
 Golongan IVa = Pangkat Pembina
 Golongan IVb = Pangkat Pembina Tingkat 1
 Golongan IVc = Pangkat Pembina Utama Muda
 Golongan IVd = Pangkat Pembina Utama Madya
 Golongan IVe = Pangkat Pembina Utama

Setiap pegawai baru yang telah dilantik atau diputuskan sebagai Pegawai Negeri Sipil / PNS baik di
pemerintah pusat maupun daerah akan diberikan Nomor Induk Pegawai atau NIP yang berjumlah 18
digit angka, golongan dan pangkat sesuai dengan tingkat pendidikan yang diakui sebagai mana
berikut di bawah ini :
 Pegawai baru lulusan SD atau sederajat = I/a
 Pegawai baru lulusan SMP atau sederajat = I/c
 Pegawai baru lulusan SMA atau sederajat = II/a
 Pegawai baru lulusan D1/D2 atau sederajat = II/b
 Pegawai baru lulusan D3 atau sederajat = II/c
 Pegawai baru lulusan S1 atau sederajat = III/a
 Pegawai baru lulusan S2 sederajad/S1 Kedokteran/S1 Apoteker = III/b
 Pegawai baru lulusan S3 atau sederajat = III/c
 Pada tahun 2013 ada perubahan Jabatan Fungsional guru yang hanya 4 tingkatan, yaitu :
 Golongan III/a – III/b dengan sebutan Guru Pertama
 Golongan III/c – III/d dengan sebutan Guru Muda
 Golongan IV/a – IV/c dengan sebutan Guru Madya
 Golongan IV/d – IV/e dengan sebutan Guru Utama

Kenaikan Pangkat Sistem Kenaikan Pangkat dilaksanakan berdasarkan sistem :

 Kenaikan Pangkat Reguler


 Kenaikan Pangkat Pilihan

1. Kenaikan Pangkat Reguler


Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang tidak menduduki jabatan
struktural atau jabatan fungsional tertentu, termasuk Pegawai Negeri Sipil yang :
 Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan
fungsional tertentu
 Diperkerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induk dan tidak menduduki
jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu

Kenaikan pangkat reguler diberikan sepanjang tidak melampau pangkat atasan langsungnya.
Kelengkapan administrasi Kenaikan Pangkat Reguler :
 Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
 Fotokopi DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir
 Fotokopi STTB/Ijazah bagi yang memperoleh peningkatan pendidikan
 Fotokopi surat perintah tugas belajar bagi PNS yang melaksanakan tugas belajar
 Surat penugasan dipekerjakan/diperbantukan di luar instansi induknya bagi yang tidak
menduduki jabatan structural atau fungsional tertentu
Kenaikan pangkat PNS yang akan pindah golongan, dilampirkan pula :
 Fotokopi sah tanda lulus ujian dinas Tk.I untuk kenaikan pangkat dari Pengatur Tk.I golongan
ruang II/d menjadi Penata Muda golongan ruang III/a
 Fotokopi sah tanda lulus ujian dinas Tk.II untuk kenaikan pangkat dari Penata Tk.I golongan
ruang III/d menjadi Pembina golongan ruang IV/a

Kenaikan ini tidak berlaku bagi PNS yang dikecualikan dari ujian dinas

2.Kenaikan Pangkat Pilihan

PNS yang menduduki jab. struktural/fungsional.


Kelengkapan administrasi :
*Fotokopi SK pengangkatan dalam jabatan terakhir
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Fotokopi DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir
*Asli penetapan angka kredit bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu

PNS yang menduduki jab. tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dalam keputusan Presiden.
Kelengkapan administrasi :
*Fotokopi SK pengangkatan dalam jabatan terakhir
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Fotokopi DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir

PNS yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya.


Kelengkapan administrasi :
*Fotokopi SK pengangkatan dalam jabatan terakhir apabila menduduki jabatan struktural/fungsional
tertentu
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Tembusan keputusan yang ditandatangani asli oleh Pejabat Pembina Kepegawaian tentang
penetapan prestasi kerja luar biasa baiknya
*Fotokopi DP-3 dalam 1 (satu) tahun terakhir

PNS yang menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara Kelengkapan administrasi :
*Fotokopi SK pengangkatan dalam jabatan terakhir apabila menduduki jabatan struktural/fungsional
tertentu
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Fotokopi keputusan tentang penemuan baru yang bermanfaat bagi negara dari Badan/Lembaga
yang ditetapkan oleh Presiden.
*Fotokopi DP-3 dalam 1 (satu) tahun terakhir

PNS yang menjadi Pejabat Negara dan diberhentikan dari jabatan organik.
Kelengkapan administrasi :
*Fotokopi SK pengangkatan sebagai Pejabat Negara
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Fotokopi DP-3 dalam 1 (satu) tahun terakhir
*Fotokopi keputusan pemberhentian dari jabatan organik

PNS yang menjadi Pejabat Negara dan tidak diberhentikan dari jabatan organik.
Kelengkapan administrasi bagi yang menduduki jabatan struktural/fungsional tertentu :
*Fotokopi SK pengangkatan dalam jabatan terakhir
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Fotokopi DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir
*Asli penetapan angka kredit bagi

PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu


Kelengkapan administrasi bagi yang tidak menduduki jabatan struktural / fungsional tertentu :
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Fotokopi DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir
*Fotokopi STTB/Ijazah bagi yang memperoleh peningkatan pendidikan
*Fotokopi surat perintah tugas belajar bagi PNS yang melaksanakan tugas belajar
*Surat penugasan dipekerjakan/diperbantukan di luar instansi induknya bagi yang tidak menduduki
jabatan structural atau fungsional tertentu

PNS yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar atau Ijazah/Diploma.


Kelengkapan administrasi :
*Fotokopi sah ijazah terakhir
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Fotokopi DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir
*Asli penetapan angka kredit bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu
* Surat keterangan Pejabat Pembina Kepegawaian serendah-rendahnya pejabat eselon II tentang
uraian tugas yang dibebankan kepada PNS yang bersangkutan kecuali bagi jabatan fungsional
tertentu
*Fotokopi surat tanda lulus ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah kecuali bagi jabatan
fungsional tertentu

PNS yang melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan
fungsional tertentu.
Kelengkapan administrasi :
*Fotokopi SK pengangkatan dalam jabatan terakhir
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Fotokopi keputusan/perintah untuk tugas belajar
*Fotokopi DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir

PNS yang telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar.


Kelengkapan administrasi :
*Fotokopi SK pengangkatan dalam jabatan terakhir
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir *Fotokopi keputusan/perintah untuk tugas belajar
*Fotokopi ijazah/diploma yang diperolehnya
*Fotokopi DP-3 dalam 1 (satu) tahun terakhir

PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya yang diangkat
dalam jab. pimpinan yang telah ditetapkan peersamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu.
Kelengkapan administrasi :
*Fotokopi SK pengangkatan dalam jabatan terakhir
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Fotokopi SK penugasan di luar instansi induknya
*Tembusan PAK yang ditandatangani asli oleh pejabat penilai angka kredit bagi PNS yang
menduduki jabatan fungsional tertentu
*Fotokopi DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir

Di samping sistem kenaikan pangkat tersebut di atas kepada Pegawai Negeri Sipil dapat diberikan :
Kenaikan Pangkat Anumerta bagi yang dinyatakan tewas;
Kenaikan Pangkat Pengabdian bagi yang meninggal dunia, mencapai batas usia pensiun, atau cacat
karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri.
Kenaikan Pangkat Anumerta PNS Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat dan atau
golongan ruang terakhir;
Berita Acara dari pejabat yang berwajib tentang kejadian yang mengakibatkan yang bersangkutan
meninggal dunia;
Visum et repertum dari dokter;
Salinan/foto copy sah surat perintah penugasan, atau surat keterangan yang menerangkan bahwa
calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipil tersebut meninggal dunia dalam rangka
menjalankan tugas kedinasan;
Laporan dari pimpinan unit kerja serendah-rendahnya eselon III kepada pejabat pembina
kepegawaian yang bersangkutan tentang peristiwa yang mengakibatkan Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan tewas;dan
Salinan/foto copy sah keputusan sementara kenaikan pangkat anumerta.

Kenaikan Pangkat Pengabdian bagi yang meninggal dunia


Kelengkapan administrasi :
*Fotokopi SK pengangkatan calon PNS
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Fotokopi DP-3 dalam 1 (satu) tahun terakhir
*Surat keterangan kematian dari Kepala Kelurahan/Desa
*Daftar Riwayat pekerjaan dari Pejabat Pembina Kepegawaian
*Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 1 (satu)
tahun terakhir dari Pejabat Pembina Kepegawaian

Kenaikan Pangkat Pengabdian bagi yang mencapai batas usia pensiun


Kelengkapan administrasi :
*Fotokopi SK pengangkatan calon PNS
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Fotokopi DP-3 dalam 1 (satu) tahun terakhir
*Daftar Riwayat pekerjaan dari Pejabat Pembina Kepegawaian
*Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 1 (satu)
tahun terakhir dari Pejabat Pembina Kepegawaian

Kenaikan Pangkat Pengabdian bagi yang cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam
semua jabatan negeri
Kelengkapan administrasi :
*Fotokopi SK pengangkatan calon PNS (CPNS)
*Fotokopi SK dalam pangkat terakhir
*Berita Acara dari pejabat yang berwajib tentang kejadian kecelakaan
*Fotokopi surat perintah penugasan, atau surat keterangan yang menerangkan bahwa CPNS/PNS
tersebut mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugas kedinasan
*Laporan dari pimpinan unit kerja serendah-rendahnya eselon III kepada pejabat pembina
kepegawaian yang bersangkutan tentang peristiwa yang mengakibatkan PNS tersebut cacat
*Surat keterangan Tim Penguji Kesehatan yang menyatakan jenis cacat yang diderita oleh PNS yang
bersangkutan dan tidak dapat bekerja lagi untuk semua jabatan negeri.
Masa kenaikan pangkat Masa kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil ditetapkan tanggal 1 April dan
1 Oktober setiap tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian. Masa
kerja untuk kenaikan pangkat pertama Pegawai Negeri Sipil dihitung sejak pengangkatan sebagai
Calon Pegawai Negeri Sipil.

Sumber Referensi : http://styleter-kini.blogspot.com/2013/06/urutan-struktur-golongan-dan-pangkat-


pns.html - Disalin dari Infoter-baru

Golongan ruang yang ditetapkan untuk pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil
didasarkan pada tingkat pendidikannya, yaitu:
a. Golongan ruang I/a bagi yang pada saat melamar serendah-
rendahnya memiliki dan menggunakan Surat
Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Dasar atau yang setingkat;
b. Golongan ruang I/c bagi yang pada saat melamar serendah-
rendahnya memiliki dan menggunakan Surat
Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau yang setingkat;
c. Golongan ruang II/a bagi yang pada saat melamar serendah-
rendahnya memiliki dan menggunakan Surat
Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Diploma 1, atau yang setingkat;
d. Golongan ruang II/b bagi yang pada saat melamar serendah-
rendahnya memiliki dan menggunakan Surat
Tanda Tamat Belajar/ljazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau Diploma II;
e. Golongan ruang II/c bagi yang pada saat melamar serendah-
rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Sarjana Muda, Akademi atau Diploma III;
f. Golongan ruang Ill/a bagi yang pada saat melama serendah-
rendahnya memiliki dan menggunakan IjazahSarjana (S1) atau Diploma IV;
g. Golongan ruang Ill/b bagi yang pada saat melamar serendah-
rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah
Dokter, Ijazah Apoteker dan Magister (S2) atau Ijazah lain yang setara;
h. Golongan ruang Ill/c bagi yang pada saat melamar serendah-
rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Doktor (S3).

You might also like