You are on page 1of 4

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil yang didapatkan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

Klasifisikasi ikan lele dumbo (C. gariepinus) menurut Saanin (1989) adalah

sebagai berikut :

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Sub Kelas : Teleostei

Ordo : Ostariophysoidei

Subordo : Silaroidae

Family : Claridae

Genus : Clarias

Spesies : Clarias gariepinus

Gambar 1. Induk betina dan jantan ikan lele (Clarias sp.)

4.1.1 Dosis Wova FH untuk Betina dan Jantan pada Ikan Lele

Setelah melakukan seleksi induk, Induk betina dan jantan ditimbang

untuk mendapatkan hasil berat yang kemudian dipakai untuk menghitung dosis

Wova FH yang akan digunakan. Pada hasil penimbangan di dapatkan berat betina

2,8 kg dan induk jantan 2,7 kg dengan dosis Wova FH yang diberikan untuk induk
jantan 0,3 ml dan betina sebesar 0,5 ml. Dari data tersebut maka di peroleh dosis

Wova FH yang akan di suntikkan pada induk sebagai berikut :

Pada induk jantan

Dosis = 2,7 𝑘𝑔 𝑥 0, 3 𝑚𝑙

0,81 ml
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 =
2

𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 = 0,405 𝑚𝑙

Pada induk betina

Dosis = 2,8 𝑘𝑔 𝑥 0, 5 𝑚𝑙

1,4 ml
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 =
2

𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 = 0,7 𝑚𝑙

4.1.2 Oviposisi pada Ikan Lele

Dari hasil pengamatan telur pada induk betina lele, di dapatkan oviposisi

dengan perhitungan sebagai berikut :

BTT=700 gr-359 gr = 341 gr

BTS=3,50 gr

∑TS=2.282 butir

𝐵𝑇𝑇
Oviposisi = 𝑋∑𝑇𝑠
𝐵𝑇𝑆

431 𝑔𝑟
Oviposisi = 2.282 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟
3,50 𝑔𝑟

222.332
Oviposisi =
2,8

Oviposisi = 79.404 butir/kg

4.1.3 Perhitungan FR %

Dari perhitungan persenan FR di dapatkan hasil sebagai berikut:


Jumlah telur terbuahi=1.324 butir

Jumlah telur mati=626 butir

Dari data yang diamati, maka di dapatkan hasil total telur sebanyak 1.950 butir,

maka FR nya adalah:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑎ℎ𝑖


FR = 𝑋100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟

1.324
FR = 𝑋100%
1950

FR = 67,8%

4.1.3 Perhitungan HR%

Dari hasil pengamatan larva setelah beberapa minggu, maka dapat di

tentukan persenan HR melalui perhitungan sebagai berikut:

Jumlah telur yang menetas=152 ekor

Jumlah telur terbuahi=1.324 butir

maka,

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑡𝑎𝑠


HR = 𝑋100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑎ℎ𝑖

152
HR = 𝑋100%
1.324

HR = 11,4%

4.1.4 Perhitungan SR%

Setelah menentukan HR, beberapa hari kemudian dilakukan

penghitungan SR untuk menentukan tingkat kelulushidupan lava, hasilnya sebagai

berikut:

Jumlah awal larva (N0): 152 ekor


Jumlah akhir larva (Nt): 152 ekor

maka,

𝑁𝑡
SR = 𝑋100%
𝑁0

152
SR = 𝑋100%
152

SR = 100%

You might also like