ISSN: 1978-0206
SSriH.: Burning Mouth Syndrome Pasa
BURNING MOUTH SYNDROME PADA WANITA MENOPAUSE
DENGAN HIPOSALIVASI, COATED TONGUE DAN
GANGGUAN PENGECAPAN SERTA
PENATALAKSANAANNYA
Sei Haat
‘Bapian imu Penyait Mult, Fakutas Kedosteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
ABSTRAK
Latar Belakang: Burning mouth syndrome (BMS) elinsikan sebagai asa sak sepentiroaka yang melbatkan idan
atau membrana muse, uasanya secarafon's maupn laborators task dupa adanya Keainan, Keadaan in seang sNVDUN-
an dengan kondisi menopause, hposalvas! coated tongue dan Konds| psioiogls. Tyuan: Melaporkan kasus burning mouth
Syrorome dengan hiposaivasi, coated fongue dan ganggua” pengecapan pada wanta menopause seta penatlaksaraannya,
‘Kasus dan penatalaksanaannya: Kass 84S pada wana posimengpausal ise riposaivas. coated tongue dan gangauan
engecapan yang datas! dengan mesikasi gabapentin 100 mg. permenkaret pret, dlazopam 2g dan viaman 83, B6 can
B12 sekal senan cukup efekl mengatasi BMS. Kesimpulan: Keluhan BMS banyak djumpai paca wana, KMususnya warta
ostmenopause.Penderia biasany mempunyai kaluhan oral mutipel yay. burning, mulutkerng can gangguan pengecapan
Prawatan dengan gabapentin, daizepam, permen kare! probctk bebas gua cukup etek. May Ked G2 un 2012: 19(1) 62-05,
‘Kata kunel: Burning mouth synarome, posimenepause, hipsalvas
ABSTRACT
Background : Burning mouth synarome (BMS) i a csorder that's characterized by a buring sensation ofthe ora!
avi inthe absence of visible loca orsystomic abnormalities Affected patients often present wih multe orl complains inc
‘ing burning. dryness and taste ateratons. The exact. cause of burning mouth syndrome often safc pinpoint. Conditions
tat have been reported n assceation wih burning moulh syndrome melude menopause, Pyposaivaton. coated tongue, laste
‘aeratons. and psychologe cancion. Objective: fo report a case of burning mouth syndrome in postmenopausal women with
inyposatvation, costes longue, ase aleraions and psychologic consi anais management. Case and Management 2 c2Se
‘tburning mouth syncrome in women wth menagause. hypoeaivation coated tongue. and taste aeration. was managed elec
‘vel 6y dabapentn 100m, probatc chewing gum, dazepam 2mg and wiamin 8 86, 812. Conclusion Oval burning appears
'o.b6 most prevalent in postmencpausal women ote present with multe oral complains, tudig burning, dtyaess and taste
‘ioratons.n tne case was managed otlectively by gabapentin 100mg. prabols chewing gum. cazejam 2g and vitamin
(36,812. May Ked Gt Jun 2012: 193) 82-85
Key words: Burning mouth syndrome, postmenopause, hyposalvation.
PENDAHULUAN
Burning mouth syndrome QMS) didetiniikan
sebagai rasa sakt sepert terbakar yang melbatkan
lidah atau membrana mukosa, biasanya socara Kinis
‘maupun laboratoris tidak dijumpai adanya kelainan’
Istlan lain yang sering digunakan yaitu burning ios
‘syndrome, scalded mouth syndrome. slomatodynia,
glossodynia, dan glossopyrosis™. Belum ada kon-
‘Sensus yang jelas mengenai etologi. patogenesis
ddan penatalaksanaan BMS. akibatrya penderta
iruuk dani tenaga kesehatan satu ke tonaga ke:
ssehatan yang lain tanpa mendapatkan pengobatan
yang efekti untuk mengurangi rasa sakitaya, Situasi
In beréampak emosional pada pasien yang berharap
‘asa sakitnya bisa segera teratasi. Synptom burning
tidak mengikuti anatomic pathway, tanpa lesi muko-
sa, neurologik maupun kelainan sistemik yang dapat
Untuk menjelaskankannya seria tak ada penyimpa-
82
gan karakterstik pada pemerksaan laboratorik
Wanita 7 kali lebih canyak menderta BMS
bancingkan pria. Prevalensi tertinggi oral ourning
tercatat pada wanita postmenopausal, 10% sampai
dongan 40% sedang wanita yang mendapatkan
pperawatan untuk symptom menopause, 0.7 sampai
dengan 2.6 persen diantaranya diaporkan mence-
‘ita ora! burning, Insidensi dan prevaiensi BMS ber-
varias tergantung pada krteria diagnostk, beberapa
Penelian banyak yang memasukkan burning mouth
‘symptom sebagai burning mouth syndrome!
Karaklerstik rasa sakt, lebih dari separuh
paasien dengan BMS onser rasa sakit spontan tanpa
faktor presipitasi yang dapat didentitiasi. Kurang
lebin sepertiga pasien wakiu onset berhubungan
dengan prosedur dental, penyakit atau medikasi
Porangai onset rasa saki, sekali muncul biasanya
akan persisten sampai beberapa tahun®*
Sensasi burning kadang te7adi pada tebin‘Maj Kod Gi Juni 2012; 19(1): 82-85
dari satu tempat, duapertiga anterior idah, palatum
eras bagian anterior, mukosa bibirbawah senng ter
libat.Pasien dengan sindroma ini tak ada rasa sakit
pada malam har tetapi pada pagi hari rasa sakit mu-
Fai drasakan, rasa burning akan meningkat sepan-
Jang hari sampal sore dan aval matam hari
Pasion sering mengelunkan bahwa rasa sakit
rmenjacikannya suit tidur. Karena sult tidur, rasa
sakit yang konstan atau keduanya, membuat pasion
‘menjadi murung, takut dan deprosi. Hanya sedikit
informasi yang tersadia tentang natural course dari
BMS. Sebagian besar penelitian monyimpulkan BMS
berhubungan dengan symptom lain termasuk dry
‘mouth dan gangguan pengecapan**
Etiolog! BMS telum jelas sampai saat in, d-
duga oral dan perioral burning mungkin merupakan
ssyraptom dari faktorlokalalau penyakit sistemikter-
‘masuk kolainan hormonal, alergi.hipotungs|kelerjar
ludah, trauma khvonis dengan intensitas rendah™.
Eek samping obat angiotensin convorting enzym
(ACE) inhibitor dan enalapril dapal berupa BMS "*%
Kenaikan insidensi 8MS pada wanita sotelan meno-
pause membuat para penelit menghubungkan antara
[BMS dengan perubahan hormonal akan tetapi belum
ada bukti bahwa wana dengan SMS lebin banyak
mengalami parubanan hormonal dibanding wana
menopause yang tanpa BMS*. Reaksi alerl juga c-