You are on page 1of 5

a.

Evaluasi
1. struktur (input)
pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang
telah tersedia antara lain: catatan timbang terima, status klien
dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruang selalu
memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan pagi ke sore.
Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin
oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2. proses
proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan
dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang
akan mengganti shift. Perawat primer mengoperkan ke perawat
primer selanjutnya yang mengganti shift. Timbang terima
pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang
terima mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatn dan
intervensi yang sudah/belum dilaksanakan. Waktu untuk setiap
pasien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi pasien.
3. hasil
timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergatian shift. Setiap
perawat dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi
antar perawat berjalan dengan baik (Nursalam, 2008)

2.2 Macam Metode Timbang Terima


Ada 4 cara timbang terima yang telah diidentifikasi seluruh dunia
dengan berbagai macam kelebihan dan kekurangannya. Timbang terima bisa
dilaksanakan dengan menggunakan laporan tertulis dan tape recorder atau
rekaman (keuntungannya lebih efesien bagi staf, kerugiaanya tidak dapat
bertanya meminta penjelasan lebih lanjut), timbang terima dengan
berkunjung langsung ke tempat tidur pasien dan timbang terima secara lisan
atau laporan verbal (Miller C, 1998).
Laporan tertulis dilakukan di nurse station dan anggota staf dari kedua
kelompok menghadirinya. Jenis pelaporan degan audiotape diberikan oleh
perawat yang telah menyelesikan perawatan klien dan ditinggal untuk
perawat pada giliran tugas berikutnya untuk ditinjau ulang. Pelaporan yang
direkam dapat meningkatkan efeiensi dengan memungkinkan staf untuk
melaporkan ketika ada waktu. Kerugian dari pelaporan yang direkam adalah
tidak memungkinanya staf untuk mengajukan pertanyaan atau meminta
klarifikasi penjelasan. Sedangkan laporan yang diberikan secara langsung,
membuat klien dan keluarga klien mempunyai kesempatan untuk ikut serta
dalam segala diskusi mengenai perawatan klien. Seperti halnya perawat
dapat bersama klien untuk melakukan pengkajian yang diperlukan,
mengevaluasi kemajuan dan menentukan intervensi terbaik yang sesuai
dengan kebutuhan klien. Karena banyak tanggung jawab perawat yang harus
ditanggung, ada baiknya jika pelaporan dilakukan dengan cepat dan efisien.
Waktu yang digunakan selama pelaporan untuk menguraikan status
kesehatan klien dan memungkinkan staf giliran tugas berikutnya mengetahui
dengan tepat jenis perawatan yang dibutuhkan klien, harus diperhitungkan
dengan baik (Potter, 2005). Selain keuntungan dari metode laporan dengan
berkunjung langsung ke pasien adalah meningkatkan hubungan kerjasama
antara anggota staf, meningkatkan kepuasan pasien karena dapat secara
langsung mengungkapkan keluhan.
Pada saat timbang terima diperlukan suatu komunikasi yang jelas
tentang kebutuhan klien terhadap intervensi apa yang sudah dilakukan dan
yang belum, serta respon pasien yang terjadi. Perawat melakukan timbang
terima dengan berjalan bersama perawat lainnya dan menyampaikan kondisi
pasien secara akurat di dekat pasien. Cara ini akan lebih efektif dari pada
harus menghabiskan waktu membaca dan membantu perawat dalam
menerima timbang terima secara nyata. Cara yang dapat membantu timbang
terima jadi lebih efesien maliputi laporan tertulis pada shift sebelumnya,
petunjuk (prosedur tetap) timbang terima dan penggunaan lembar timbang
terima yang telah disiapkan sebelum proses (Miller.C, 2008).

Laporan pertukaran shift berisi tentang :


1. Latar belakang informasi misal keadaan klien secara umum
2. Pengkajian, berisi tentang keadaan klien yang sekarang, keluhan
yang dirasakan
3. Diagnosa keperawatan, berisi masalah keperawatan yang dihadapi
oleh klien saat ini
4. Rencana intervensi, berisi rencana tindakan yang akan dilakukan,
misalnya penjelasan tentang prosedur operasi, persiapan pre
operasi dan rutinitas aktivitas post operasi
5. Implementasi, berisi tindakan yang telah dilakukan pada klien
6. Informasi keluarga berisi tentang dukungan dari keluarga pada
klien
7. Rencana pemulangan, aktivitas yang bisa dilakukan klien dirumah
8. Prioritas kebutuhan, hal yang sangat diperlukan oleh klien saat ini
2.3 Keuntungan Timbang Terima
1. Consistensy
2. Continuity
3. Personal
4. Informative
5. Excellent source of information
6. Collaborative caring
7. Empowers the patient
DAFTAR PUSTAKA

Alvarado, Kim.2006. Transfer of Accountability Transforming Shift Handover To


Patient Safety.Http://www.longwoods.com/pruduct.php.3oktober2011

Anderson .2006. Nurse Shift Report : Who Says You Can’t Talk In Front of
Patient ? Http://www.nebi.nim.nih.gov/pubmed.3 0ktober 2011

Clougen, Andrea.2005. Nursing.clinical.handover.Http://www.sydneyarea health


services/ahs.3 oktober 2011.

Miller, C. Ensuring Continuiting care: styles and Efficiency of the Handover


Process. http://www.nui.nim.nih.giv/pubmed. 3 Oktober 2001

Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam praktik keperawatan


profesional. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam praktik keperawatan


profesional Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Potter, Patricia. 2005. Fundamental Keperawata Konsep, Proses dan Praktek.


Jakarta: EGC

Pratiwi, C. Janes. 2009. Skripsi: Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Perawat


dengan Pelaksanaan Timbang Terima di Ruang Dhoho,
Kahuripan, Majapahit dan Mataram di BRSD Prof. Dr.
Soekandar Mojosari Mojokerto.

You might also like