You are on page 1of 4

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI TERPADU

MATERI : SKRINING FARMAKOLOGI

Shif : Senin

Kelompok :2

Kode obat yang diuji : 2


Hasil skrining yang dijadikan dasar penarikan kesimpulan (pengamatan dilampirkan) :

Pembahasan :

Secara umum, semua mencit yang diinjeksikan obat menunjukan depresi pernapasan. Pada

mencit satu, sikap mencit sesaat setelah diinjeksikan mengalami peningkatan aktivitas

alertness, visual placing, fearfulness. Aktivitas motoric mencit terdapat respon nyeri dan straub

response yang ditandai dengan ekor yang mengangkat ke atas. Mencit juga mengalami tremor

dan konvulsi/kejang. Profil neurologis pada mencit kesatu terdapat reflex korneal dan reflex

ipsilateral disertai salivasi dan writhing response. Posisi anggota badan dan posisi tubuh
menunjukan hasil yang tidak normal serta efek lainnya seperti. Karena pengamatan tidak dapat

dilakukan akibat mencit telah mati sesaat setelah injeksi dilakukan. Pada mencit pertama dosis

yang diberikan sebanyak 0,5 ml/20 g berat badan.

Pada mencit kedua, sempat dilakukan pengamatan karena tidak langsung mati setelah obat

diinjeksikan. Secara umum, efek yang timbul pada mencit kedua menunjukan hasil yang sama.

Hanya saja, pada mencit kedua dapat diamati aktivitas sikap seperti grooming, passivaty,

stereotypy, irritability. Pada mencit kedua dosis yang diberikan sebanyak 0,5 ml/20 g berat

badan.

Pada mencit ketiga, juga menunjukan hasil yang sama dengan dua mencit sebelumnya, namun

mencit ketiga mengalami urinasi. Profil otonomik yang dialami oleh mencit ketiga berupa urinasi

yang berupa aktivitas muskarinik dan iritasi saluran kemih. Hal ini berbeda dengan mencit lainya

yang tidak mengalami urinasi. Pada mencit ketiga dosis yang diberikan sebanyak 0,5 ml/20 g

berat badan.

Pada mencit keempat, menunjukan hasil yang sama dengan tiga mencit sebelumnya kecuali

aktvitas sikap seperti grooming, fearfulness,dan aktivitas spontan. Namun reflex otonomik

seperti touch response menunjukan hasil positif, grip strength yang cukup kuat, respon korneal

dan lakrimasi juga menunjukan hasil positif. Pada mencit keempat ini posisi tubuh dan anggota

badan normal, hal ini berbeda dengan tiga mencit lainnya. Pada mencit keempat, dosis

diturunkan sampai 0,2 ml.

Mencit kelima menunjukan aktivitas vocalization yang berbeda dari keempat mencit lainnya.

Mencit ini mengeluarkan suara karena ada aktivitas yang mengganggu. Mencit ini menunjukan

aktivitas lakrimasi, posisi tubuh dan anggota tubuh normal, dan grip strength yang relative lebih
kuat daripada mencit yang lain. Selain itu mencit ini juga menunjukan aktivitas somersault test

yang positif menandakan profil neurologist yang positif pada inkoordinasi motorik. Pada mencit

kelima, dosis diturunkan sampai 0,1 ml.

Kelima mencit mati dikarenakan oleh dosis obat yang terlalu tinggi meskipun dosisnya telah

diturunkan. Ada kemungkinan konsentrasi obat yang pekat yang tinggi sehingga menyebabkan

mencit menglami overdosis terhadap obat yang digunakan. Mencit yang mati dengan cepat

menunjukkan hasil yang bias karena ada beberapa percobaan yang belum dilakukan pada

mencit namun mencit sudah mati.

Kesimpulan obat yang diuji

-Golongan Obat :

-Nama Obat :
Dafar Pustaka :

Kontribusi Anggota Kelompok :

Persentase Penilaian (%)

Komponen Persentase (%)

Hasil Skrining (sebagai dasar penarikan kesimpulan) 20%

Pembahasan + kesimpulan obat yang diuji 70%

Pustaka 10%

You might also like