Professional Documents
Culture Documents
ARSITEKTUR INDONESIA—2016
Berangkat dari judul di atas, maka harus ada beberapa pembahasan awal terkait keberadaan bangsa Belanda di Indonesia yang dalam hal ini
akan dibahas secara mendalam mengenai arsitekturnya baik pengertian dan definisi dari arsitektur colonial Belanda dan arsitektur vernacular
Belanda yang ada di Belanda dan Indonesia, serta pengaruh-pengaruh yang ada pada arsitektur colonial sendiri
langgam yang berkembang saat kolonial yang ada di Indonesia DIMULAI DARI TAHUN 1600
itu. Langgam neo-klasik merupa- merupakan arsitektur yang berkem- HINGGA 1942
Arsitektur NeoKlasik
Mempengaruhi Arsitektur Koloni- kan langgam arsitektur yang bang selama masa kolonial, ketika ARSITEKTUR COLONIAL DI DUNIA
DIPENGARUHI OLEH ARSITEKTUR
memiliki beberapa ciri – ciri dian- Indonesia menjadi negara jajahan NEOKLASIK KARENA ADA HUB-
taranya garis-garis bersih, ele- bangsa Belanda pada tahun 1600- UNGAN ANTARA DAENDELS
DENGAN NAPOLEON BONAPARTE
Menurut wikipedia, arsitektur gan, penampilan yang rapi 1942 yaitu 350 tahun penjajahan
Kolonial adalah gaya yang (uncluttered); simetris; kolom- Belanda di Indonesia. Arsitektur
berkembang di beberapa negara kolom yang berdiri bebas. Lang- kolonial menyiratkan adanya akul-
di Eropa dan Amerika. Se- gam neo-klasik sering disebut turasi diiringi oleh proses adaptasi
dangkan, Arsitektur Kolonial dengan Empire Style seiring antara dua bangsa berbeda. Proses
Belanda adalah langgam yang dengan kemunculan langgam adaptasi yang dialami oleh dua
muncul di Netherland pada tahun arsitektur ini di Perancis. Lang- bangsa terbentuk dengan apa yang
1624-1820. Arsitektur kolonial gam Empire Style mulai diperke- dinamakan arsitektur kolonial.
lebih banyak mengadopsi lang- nalkan di Indonesia oleh seorang
HALAMAN 1
M.K. ARSITEKTUR INDONESIA—2016
Arsitektur
Fort Rotterdam atau Benteng benteng R otter dam telah pada bangunan-bangunan pe-
Ujung Pandang (Jum Pandang) menggunakan bahan bahan yang rumahan di Belanda pada
adalah sebuah benteng bergaya digunakan pada bangunan saat umumnya. Bangunan di sana rata
Vernakular Belanda peninggalan ini seperti penggunaan batu bata -rata tidak memiliki overstek.
Kerajaan Gowa-Tallo dan Ko- dan semen , dan penggunaan
lonial Belanda. Awalnya benteng penutup atap genteng. Karakteris-
ini berbahan dasar tanah liat, tik Arsitektur Vernakular Belanda
namun pada masa pemerinta- yang diterapkan pada pada ben-
han Raja Gowa ke-14 Sultan teng ini dapat dilihat dari bebera-
Alauddin konstruksi benteng ini pa elemen yang secara kasatma-
diganti menjadi batu padas yang ta terpampang jelas pada fasad
bersumber dari Pegunungan bangunan. Keitka awal datang,
Bentuk Bangunan yang Tidak Terla- Karst yang ada di daerah Maros. Belanda membangun bangunan Tidak Memiliki Overstek—Ciri
lu Megah serta Simetris—Ciri Arsi-
tektur Vernakular Belanda Saat ini bahan konstruksi pada di Indonesia dengan berpedoman Arsitektur Vernakular Belanda
HALAMAN 2
M.K. ARSITEKTUR INDONESIA—2016
SMA N 1 Singaraja
Sejarah SMA N 1 Singaraja
SMAN 1 Singaraja yang berlo- Bali-Nusa Tenggara dengan han memanjang ke utara hingga
kasi di Jl. Pramuka ini da- tujuan untuk menciptakan pem- Pelabuhan Buleleng. Sempadan
hulunya merupakan bangunan impin-pemimpin daerah. Pada ini dibangun oleh Belanda karena
Hogere Middelbare School (HMS) awal dibangunnya dulu, SMA N 1 menganggap jalur sempadan
yang dibangun tahun 1914. Nama Singaraja bernama Hogere Mid- tradisional di sebelah timurnya
SMAN 1 Singaraja sendiri mulai delbare School (HMS) yang sangat kecil sehingga
digunakan pada tanggal 1 No- merupakan sekolah mengengah dibangunlah di sebelah barat
vember 1950 yang merupakan atas pertama yang ada di Bali. untuk akses transportasi yang
sekolah menengah atas yang SMA N 1 Singaraja yang dulu lebih memadai. Nama SMA N 1
pertama didirikan di Bali. bernama Hogere Middelbare Singaraja sendiri pun baru mun-
Bangunan ini berdiri ketika School (HMS) berada di sempa- cul di tahun 1950 ketika Indone-
pemerintah Hindia Belanda mulai dan Kolonial yang dibangun pada sia sudah merdeka. Hingga kini,
menerapkan ethisce politiek yang masa pemerintahan kolonial Bel- fungsi sebagai sekolah menen-
ditandai dengan pembangunan anda berkuasa di Bali. Sempadan gah atas dan bentuk arsitektur
pemerintahan lokal. Bangunan ini kolonial ini berpusat dari Kantor kolonial pada bangunan ini tetap
dahulunya digunakan sebagai Bupati Buleleng saat ini dimana dipertahankan.
tempat belajar bagi masyarakat dulunya adalah pusat pemerinta- Lokasi SMA N 1 Singaraja
Arsitektur
SMA N 1 Sinagaraja adalah siswanya. Walaupun ini kurang Pada fasad bangunan SMA N 1
sebuah bangunan pendidikan memenuhi unsur sebagai Singaraja terlihat kolom-kolom “JANGAN SEKALI-
penginggalan Belanda pada bangunan Vernakular Belanda. sebagai elemen penguat arsi-
Bentuk yang monumental dapat tektur Vernakular Belanda. Ko- KALI MELUPAKAN
tahun 1914. Dapat dilihat pada
fasad bangunannya bahwa mewakilinya. Bentuk fasad lom ini merupakan kolom SEJARAH KARENA
arsitektur SMA N 1 Singaraja yang simetris juga menandakan struktur yang sekaligus menjadi
BANGSA YANG
terlihat mengadopsi aristektur bahwa bangunan SMA N 1 pemanis fasad bangunan.
Vernakular Belanda. Terdapat Singaraja juga mengadopsi BESAR ADALAH
beberapa karakteristik arsitektur unsur bangunan Vernakular
BANGSA YANG
Vernakular Belanda. Bangunan Belanda. Bangunan Vernakular
SMA N 1 sebagai bangunan Belanda sangat khas dengan MENGHARGAI
pendidikan, sehingga sengaja tembok gable di mana gable ini SEJARAH” - BUNG
dibangun tiga lantai untuk me- biasanya mengkahiri atap pela-
menuhi fungsi sebagai tempat na di kedua sisinya. Unsur ini KARNO
untuk kegiatan belajar mengajar juga ditemukan di bangunan Tampak Belakang Gedung Utama
dan untuk menanmpung jumlah SMA N 1 Singaraja. SMA N 1 Singaraja
Ciri-ciri Arsitektur Vernakular Belanda Berturut-turut dari Kiri, Atas ke Bawah: Sosok Bangunan yang Tidak Megah, Simetris, Terdapat Geble,
dan Terdapat Transisi pada Bagian Depan Bangunan
HALAMAN 3
M.K. ARSITEKTUR INDONESIA—2016
Komparasi Arsitektur
Terdapat hubungan antara arsitektur Vernakular Belanda tepatnya arsitektur Vernakular Belanda yang ada
pada bangunan di dalam Benteng Fort Rotterdam dan Bangunan SMA N 1 Singaraja. Hubungan tersebut
dilihat dari unsur-unsur arsitektur Vernakular Belanda yang ada pada keduanya serta fasad bangunan yang
dapat dikatakan mirip walaupun keduanya dibangun di abad yang berbeda. Hubungan tersebut dapat dilihat
HALAMAN 4
PUBLISHED BY KADEK TANIA UTAMI PUTRI
1404205015
KELAS A
DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. A.A.A OKA SARASWATI, MT.
Arsitektur Kolonial
Arsitektur Kolonial di Puri Kanginan - Singaraja
Puri ini diperkirakan sudah ada pada akhir abad ke 18. Tetapi nama puri Kanginan mu-
lai sekitar tahun 1830an. "Kanginan" dari kata Kangin berarti Timur. Puri Kanginan
artinya istana di sebelah Timur persimpangan empat "Catus Pata" dan juga disebelah
Timur pasar. Dulu lokasinya di banjaran "Dangin Peken" (Timur Pasar). Sekarang Puri
Kanginan berada di Banjar "Delod Peken" (Utara Pasar). Bukan Purinya yang pindah
tetapi karena pasar Buleleng dipindahkan ke tempatnya sekarang pada disekitar tahun
1898.
Beberapa bahan khusus yang digunakan dalam bangunan pada Puri Kanginan
Singaraja yang banyak mengalami pengaruh Arsitektur Kolonial kini hanya
beberapa yang bangunan yang masih terlihat. Bangunan – bangunan yang
masih menggunakan bahan – bahan khusu tersebut merupakan bangunan
yang dibuat sejak awal pembangunan Puri Kanginan. Bahan ersebut salah
satunya merupakan penggunaan tanah pol polan, batu bata dan batu kali
yang tereksposeq yang menjadi bagian penyusun dinding utama pada
bangunan. Selain itu penggunaan bahan – bahan dari besi yang sudah
digunakan pada bangunan puri kanginan saat awal pembangunannya pada
saat bangunan – bangunan lainnya masih menggunakan bahan tradisional
berupa kayu.
Arsitektur Eropa yang di terlihat pada penggunaan warna Dan berkah yang terakhir yaitu
bawa bangsa kolonial banyak dominan putih dan kolom- dapat dijadikan destinasi wisata bagi
mempenngaruhi arsitektur di kolom klasik, penggunaan elemen wisatawan.
Indonesia yang terlihat dari penyusun ruang dan penggunaan Dengan keistimewaan bangunan
tampilan arsitektur di daerah bahan pada komponen penyusun Puri Kanginan yang sangat terlihat
yang terkena jajahan Belanda. dinding.. pengaruh Arsitektur kolonialnya
Hal tersebut dikarenakan wak- Beberapa berkah yang didapat- sebaiknya hal tersebut dapat lebih di
tu yang cukup lama Indonesia kan dari pengaruh Arsitektur Ko- ekspose, sehingga lebih banyak lagi
dijajah oleh Belanda sehingga lonial di Puri Kanginan, Singaraja orang baik masyarakat ataupun
dapat terjadi akulturasi budaya ini adalah sebagai saksi sejarah wisatawan yang dapat mengetahui
salah satunya di bidang arsi- bahwa Indonesia khususnya di Puri Kanginan. Karena hingga saat
tektur. daerah Singaraja, Bali sempat di- ini, belum banyak informasi – infor-
Arsitektur kolonial pada Puri jajah oleh bangsa Belanda. Selain masi mengenai Puri Kanginan di
Kanginan memberikan wajah itu bukti pengaruh Arsitektur Ko- media.
yang berbeda pada tampilan lonial ini dapat dijadikan sarana
bangunan, pengaruh kolonial objek pembelajaran arsitektur.
ARSITEKTUR INDONESIA
MAHASISWA:
NI WAYAN YESI NEREZA
NIM: 1404205016
ARSITEKTUR KOLONIAL PADA MUSEUM
FATAHILLAH DI KOTA TUA JAKARTA
SPECIAL
POINTS OF
INTEREST:
Perkembangan
Arsitektur Kolonial
di Indonesia
Arsitektur Muse-
Arsitektur ko- Indonesia pada masa tektur kolonial Belanda
um Fatahillah lonial merupakan arsi- sebelum kemerdekaan. adalah arsitektur Belanda
Elemen Arsi- tektur yang memadukan (Safeyah, 2006). yang dikembangkan di
tektur Kolonial di
antara budaya Barat dan Indonesia, selama Indo-
Museum Fa- Arsitektur ko-
tahillah
Timur. Arsitektur ini nesia masih dalam
lonial adalah arsitektur
hadir melalui karya kekuasaan Belanda seki-
cangkokan dari negeri
arsitek Belanda dan di- tar awal abad 17 sampai
induknya Eropa kedae-
peruntukkan bagi bangsa tahun 1942.
rah jajahannya. Arsi-
Belanda yang tinggal di (Soekiman,2011).
dormer yang terletak bagian depan klasik biasanya menggunakan penutup atap
Konservasi yang
dilakukan terhadap
Gedung Kantor Pelayanan Pajak Tambora
Bangunan Kolonial
Gedung Kantor Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta
Pelayanan Pajak Tambora ini terletak di Jalan Kali Besar Barat No.
Tambora. 14, Jakarta Barat.
Mahasiswa :
Pengertian Konservasi
Tindakan Konsrvasi : Secara umum, konservasi ialah perbuatan menjadikan sesuatu tetap tak
berubah. Konservasi menurut Murtagh,1988 ialah proses memiliki kembali
1. Preservasi keutuhan suatu objek yang masih ada, atau seluruh proses memahami dan
menjaga suatu tempat untuk mempertahankan makna kulturalnya. Proses
2. Restorasi
tersebut termasuk perawatan dan tindakan pelestarian, sesuai keadaan,
3. Adaptasi mencakup preservasi, rehabilitasi, restorasi, adaptasi atau kombinasinya.
Makna kultural adalah nilai terpenting dari suatu bangunan atau tempat
4. Rehabilitasi
bersejarah, yang jika hilang akan menjadi tak bermakna lagi. Makna kultural
tersusun dari Nilai-nilai Kultural, yang mencakup nilai-nilai politik/spiritual/
sosial, arsitektural, kekriyaan, sejarah, simbolik.
Kriterian
Cagar Budaya :
Bangunan Pengertian Cagar Budaya
Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda
1. Nilai Sejarah Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar
2. Nilai Arsitektur Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu
dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu
3. Ilmu Pengetahuan
pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses
4. Nilai Sosial Budaya penetapan.
5. Umur
PAGE 3
2. Kolom bergaya abad pertengahan 4. Fasade Simetris 6. Terdapatnya Busur pada setiap Kolom
Karakteristik
Arsitektur Ko-
Gedung Bank
Indonesia Banda
Aceh Di Indonesia dari abad 17 hingga pertengahan Indische Empire yang dikenalkan
terdapat banyak ragam dan
abad 20 mengalami beberapa oleh Daendels (1808 – 1811) di
Karakteristik gaya arsitektur yang tersebar
Arsitektur Ko- perkembangan. Dimulai dari nusantara.
di setiap daerah mulai dari
lonial Pada Ge- yang kuno maupun modern, Arsitektur Kolonial Belanda yang
dung Bank Indo- salah satunya adalah gaya
bersumber dari Negara asalnya,
nesia Banda Arsitektur Kolonial yang
kemudian berkembang
Aceh sempat mendominasi gaya
bangunan pada eranya. penyesuaian terhadap iklim
di Indonesia selama Indonesia rentang abad 18 sampai 19 Salah Satu Contoh Bangunan Bergaya
Arsitektur Kolonial di Indonesia
masih dalam kekuasaan Bel- mendapat pengaruh kuat dari
Bangunan
Contoh-Contoh Bentuk Gewel
2. Penggunaan tower pada bangunan.
3. Penggunaan dormer pada atap bangunan yaitu model jendela atau bukaan lain yang letaknya di atap
5. Model atap yang terbuka dan kemiringan tajam serta memiliki detail arsitektur pada teritisan atap.
6. Mempunyai pilar di serambi depan dan belakang yang menjulang ke atas bergaya Yunani.
8. Model jendela yang lebar dan berbentuk kupu tarung (dengan dua daun jendela), dan tanpa overstek
(sosoran).
Gedung Bank Indonesia Banda Aceh
Jenderal Hindia Belanda No. 25. Kemudi-
an, kantor pertama De Javasche Bank di
Hindia Belanda didirikan di Semarang pada
1 Maret 1829. Baru disusul daerah lainnya,
seperti: Batavia, Surabaya, Ban-
dung, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Kediri,
Malang, Surabaya, Manado, Padang, dan
Peta Lokasi Gedung Bank Indonesia Banda Aceh Banda Aceh.
Kesimpulan
Saran
Untuk tetap menjaga kualitas bangunan mulai dari tampilan,
bentuk, bahan, kesan, dsb maka perlu dilakukan perawatan khusus
maupun renovasi atau konservasi jika diperlukan.. Berhubung
pelaksanaan renovasi atau konservasi membutuhkan biaya yang
4. Masa Bangunan tidak sedikit serta kendala dalam mencari bahan/material bangunan
Gedung Bank Indonesia Banda Aceh memiliki masa yang sesuai agar bisa menimbulkan kesan pertama saat awal -awal
bangunan yang besar dan tinggi, bangunan ini men- bangunan berdiri maka sebaiknya pengelola, masyarakat sekitar
dominasi bangunan lainnya dari segi tinggi,besar dan maupun turis yang datang berkunjung agar bisa menjaga dan tidak
tampilan bangunan, sehingga bangunan ini terlihat
merusak bagian dari bangunan agar kelangsungan bangunan bisa
mecolok dan memiliki kesan megah dan seolah-olah
bangunan ini yang menguasai lahan. lebih lama serta dapat dilakukan pengecekan berkala pada bangunan
untuk mengetahui keadaan bangunan dari waktu ke waktu.
Sumber:
https://dheavours.wordpress.com/2015/06/11/arsitektur-kolonial/
http://juned-4rch.blogspot.co.id/2013/06/pengaruh-kebudayaan-
kolonial-belanda.html
https://iketsa.wordpress.com/2010/05/29/karakteristik-arsitektur-
kolonial-belanda/
http://kekunaan.blogspot.co.id/2015/04/bank-indonesia-banda-
aceh.html
http://aaristoteles.blogspot.co.id/2013/09/gedung-bank-indonesia-
banda-aceh.html
Arsitektur Kolonial
P E N G A R U H A R S I T E K T U R K O L O N I A L
P A D A T A M A N U J U N G K A R A N G A S E M
Bentuk-bentuk Gevel
PAGE 2
ARSITEKTUR KOLONIAL
PENGARUH ARSITEKTUR KOLONIAL PADA PAGE 3
TAMAN UJUNG KARANGASEM
Ballustrade pada Bangunan Taman Ujung Karangasem Ciri lainnya dari bangunan kolonial Belanda adalah
identik dengan jendela-jendela besar dengann bingkai kayu.
Ballustrade memilki fungsi sebagai pagar pembatas Terdapat 3 tipe bentuk jendela yaitu jendela tunggal dengan
balkon ataupun dek bangunan. Ballustrade pada Taman ujung bukaan satu arah, jendela rangkap ganda yaitu jendela dengan
ini terbuat dari bahan beton, yang dihiasi dengan ukiran-ukiran dua rangkap (kayu di luar, kaca di dalam), dan jendela ganda
bali. yaitu jendela dengan dua bukaan keluar. Pada bangunan taman
ujung ini menggunakan 2 daun jendela dengan bukaan 1 arah
C. Kolom-Kolom Berjajar
yang terbuat dari bahan kayu.
Kesimpulan
Perkembangan arsitektur kolonial di Indonesia khusunya
yang ada di bali telah memberikan pengaruh yang cukup
besar terhadap perkembangan desain arsitektur. Terutama
pada tampilan arsitektur tradisional yang telah ada
sebelumnya di Indonesia dan menyebabkan beberapa
Busur dan Kolom pada Bangunan perubahan tipologi maupun kombinasi antara gaya kolonial
Taman Ujung Karangasem
dan arsitektur tradisional yang ada di Bali. Taman Ujung
Ciri/karakteristik elemen di taman merupakan salah satu peniggalan arsitektur kolonial namun
ujung yang memperkuat gaya ko- konsep – konsep arsitektur tradisional bali tetap digunakan.
lonial lainnya ini berupa kolom/ Selain itu dengan adanya arsitektur kolonial Belanda
pilar. Kolom-kolom pada bangunan yang berkembang di Indonesia, masyarakat bisa
taman ujung ini di ambil dari gaya mengetahui teknik-teknik bangunan yang diterapkan oleh
abad pertengahan yang monumental namun dihias dengan bangsa Belanda dan aristektur kolonial memiliki perjalanan
detail ornamen bali. Dengan deretan kolom-kolom besar di sejarah tersendiri yang merupakan bagian dari kemerdekaan
bagian fasade depan bangunan untuk memberi kesan megah, Indonesia. Oleh karena itu kita perlu menjaga dan
besar, kokoh dan kuat bagi bangunan. melestarikan arsitektur kolonial yang ada di Indonesia.
Pada bangunan Taman Ujung ini juga terdapat busur.
Busur terdapat pada bagian fasad bangunan. Busur ini Saran
merupakan penghubung antar kolom satu dengan kolom yang Arsitektur Kolonial yang ada di Taman Ujung Ka-
lainnya. Selain itu Busur ini juga digunakan untuk rangasem sebaiknya dijaga karena merupakan bagian dari
memberikan nilai estetika yang lebih pada bangunan, dan juga sejarah yang ada di Indonesia. Dengan begitu bangunan
tentunya akan memberikan ciri khas bangunan kolonial tersebut dapat memperlihatkan bagaimana arsitektur ko-
Belanda. lonial belanda yang dulu sempat digunakan pada masa pen-
jajahan di Indonesia
IB GEDE
SUGIANTARA
1404205027
KELAS A
Pokok Pem-
bahasan
ARSITEKTUR INDONESIA
Pengertian V o l u m e 1 , I s s u e 1 1 2 D e c e m b e r 2 0 1 6
Arsitektur
Pengertian
arsitektur
kolonial
Pengertian Arsitektur dan Arsitektur Kolonial
Museum
Seni Rupa Arsitektur sesungguhnya hidupan sosial dan budaya menguat menyebabkan mun-
dan merupakan kulit ketiga manu- masyarakat, yang diwadahi culnya bangunan-bangunan
Keramik
sia. Arsitektur merupakan sekaligus memengaruhi arsi- atau kamp-kamp yang akhirn-
Ars. Ko-
lingkungan buatan yang tektur. (Rappoport, 1981) ya menjadi sebuah koloni
lonial pa-
da Muse- bukan saja menjembati antara Arsitektur kolonial kemudian terus berkembang
um Seni manusia dengan lingkungan, merupakan langgam arsitektur sehingga melahirkan tipologi-
Rupa dan
Keramik melainkan sekaligus merupa- yang berkembang di Indone- tipologi baru.
kan wahana ekspresi kultural sia dari akhir abad ke-16
Kes-
impulan untuk menata kehidupan jas- hingga pertengahan abad ke-
dan saran mani, psikologis dan sosial 19 ditandai dengan masuknya
manusia. (Gutman, 1976) Belanda ke Indonesia. Ma-
Arsitektur adalah ruang suknya unsur-unsur budaya
tempat hidup manusia yang Eropa tersebut kemudian Gambar Museum Fatahilah Jakarta
lebih dari sekadar fisik, tapi membaur dengan budaya Sumber: http://
juga menyangkut pranata- setempat sehingga memuncul- satupedang.blogspot.co.id
pranata budaya dasar, pranata kan sebuah budaya campuran. Gambar di atas merupakan salah satu
ini meliputi tata aturan ke- Seiring waktu kedudukan bangunan kolonial yang terdapat di
Indonesia.
Belanda di Indonesia semakin
“Aku tahu
sukses
membutuhkan
Entrance Dua Daun Pintu
Entrance bangunan ini sebelah kanan merupakan
dedikasi, kerja menggunakan dua daun pintu ruang lainnya. Pintu
keras, pintu, begitu juga dengan dengan skala besar ini dapat
kecintaan tanpa pintu-pintu lainnya. Namun memberi kesan monumen-
khusus pada pintu entrance tal, membuat pribumi za-
henti terhadap ini skalanya lebih besar dari man penjajahan yang me-
hal yang kamu pintu-pintu lainnya. Dapat masuki pengadilan ini (dulu
inginkan” - dilihat pada gambar pintu bangunan ini merupakan Gambar Fasad Museum Seni
sebelah kiri adalah entrance pengadilan) merasa seolah- Rupa dan Keramik
Frank Lylod bangunan sedangkan pintu olah tertekan.
Wright Sumber: Sugiantara (2016)
ARSITEKTUR INDONESIA
Volume 1, Issue 1 Page 3
A. Dimensi Bangunan
Pada Puri Agung Singaraja dimensi dari orang yang akan masuk merasa
bangunan itu sendiri berbeda dari takut akibat dari melihat fasade
bangunan-bangunan lain disekitarnya. bangunan yang berdimensi
Terutama pada bagian pintu masuknya cukup besar. Selain pintu masuk
saat terlihat berbeda dari bangunan puri Bale Pasarean Agung juga
lainnya. Pintu masuk puri ini dibuat memiliki tiang dengan dimensi
tinggi dan dimensi yang cukup besar. cukup besar dan ketinggian
Dengan ukuran dan tinggi dari bangunan yang cukup tinggi.
bangunan akan mencirikan bangunan
kolonial dimana bangunan kolonial ini
memiliki kesan menekan dan membuat
Arsite ktu r kol oni al p ada p u ri agu ng singar aja Page 4
E. Ballustrade
Ballustrade memilki fungsi sebagai bentuk unik dengan lekukan-lekukan masyarakat setempat sehingga juga
pagar pembatas balkon ataupun dek khas Bali. Hal ini dikarenakan pembu- menggunakan teknik-teknik bangunan
bangunan. Ballustrade pada puri ini atan bangunan ini dilalukan oleh yang berkembang didaerah setempat.
terdapat pada bangunan Pasarean
Agung, yaitu pada bagian samping kiri
bangunan (sisi barat bangunan) dimana
pada area ini terdapat pintu samping
untuk masuk ke dalam bangunan.
Ballustrade pada bangunan ini terbuat
dari bahan kayu yang dicat dengan
warna hijau dan putih. Kayu ini meru-
pakan kayu asli dari tahun pertama
bangunan ini dibangun dan masih kuat
sampai saat ini. Ketebalan kayu ini
kurang lebih 3 cm. Bentuk ballustrade
ini tidaklah polos melainkan memiliki
F. Gevel
Gevel/geble biasanya terletak pada tam- warna coklat. Pada bangunan ini
pak atau bagian depan bangunan. Gevel gevel berada pada tampak depan
memiliki bentuk segitiga atau mengikuti bangunan.
bentuk dari atap bangunan itu sendiri.
Pada Puri Agung Singaraja terdapat
sebuah gevel yang terdapat pada
bangunan Pasarean Anak. Gevel disini
berbentuk segitiga dengan bahan pe-
nutupnya berupa parket kayu dengan
J. Cripedoma
Cripedome merupakan anak tangga naik
menuju bangunan. Pada bangunan Bale
Pasarean Agung terdapat sebuah cripe-
doma pada bagian depan bangunan
tepatnya menuju serambi depan. Cripe-
doma disini levelnya tidak terlalu tinggi
sehingga tidak menimbulkan kesan
kolonial yang cukup kuat.
Arsite ktu r kol oni al p ada Pu ri Agu ng Singar aj a Page 7
K. Tympanum
Tympanum merupakan hiasan ber-
bentuk geometri yang biasanya ber-
bentuk segitiga maupun setengah ling-
karan. Tympanum bisanya terletak di
bagian atas pintu, jendela, serta ben-
tukan atap. Pada bangunan Bale Pasare-
an Anak terdapat jendela dengan tympa-
num bagian atasnya.
M. K. ARSITEKTUR INDONESIA
Arsitektur Kolonial
Gaya desain Kolonial adalah gaya desain
yang berkembang di beberapa negara di
Eropa dan Amerika. Arsitektur klonial
Belanda adalah gaya desain yang cukup
Topik Bahasan popular di Netherland tahun 1624-1820.
Arsitektur Kolonial Arsitektur kolonial lebih banyak mengadopsi
gaya neo-klasik yakni gaya yang berorientasi
Perkembangan Arsitektur
Kolonial di Indonesia pada gaya arsitektur klasik Yunani dan
Romawi. Osterley Park House
Masuknya Penjajahan dan
Budaya Belanda di Bali Perkembangan Arsitektur Kolonial di Indonesia.
Tinjauan Objek Dimulainya arsitektur kolonial di Indonesia Sementara Jakarta membangun kekuasaan,
Letak dan Fungsi Objek terjadi di Batavia setelah VOC menentukan pemerintah colonial semakin diperluas ke
Observasi Terhadap pusat perdagangannya di pulau Jawa. Pada daerah-daerah lain di Indonesia. Gaya bangunan
Lingkungan Disekitarnya mulanya bangunan yang dibangun untuk rumah yang dipilih merupakan imitasi dari gaya yang
Pengaruh Objek Observasi para koloni Belanda berbentuk sederhana seperti berlaku di Eropa seperti klasikme, kubisme, dan
terhadap Tatanan Wilayah rumah penduduk asli Batavia saat itu, namun fungsionalisme. Banyaknya peninggalan
Disekitarnya yang
Arsitektur Bali
kemudian meniru gaya rumah dari negeri asal bangunan colonial di Indonesia, secara langsung
yaitu Belanda dengan bahan bangunan yang saat telah memperkaya arsitektur Indonesia.
itu masih didatangkan dari Belanda.
Inna Bali Heritage Hotel berlokasi di Jalan No.3, Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara,
Bali. Bangunan ini sejak pertama kali didirikan yaitu pada tahun 1927 dan selesai
pada tahun 1928, dan sampai saat ini tidak mengalami perubahan fungsi yaitu
sebagai hotel. Berdasarkan hasil observasi, bangunan Inna Bali Heritage Hotel
yang ada saat ini tidak sepenuhnya utuh dibandingkan saat pertama berdiri. Meski
tidak lagi sama, bangunan ini tetap menampilkan nuasa colonial yang dominan dan
mampu menjadikan bangunan ini sebagai bagian historical dari Kota Denpasar.
Pendopo
Bangunan utama
Koridor
Layout Hotel
Pada awalnya Pempatan Agung Denpasar adalah titik pusat Puri sebagai pusat kekuatan politik dirobohkan dan
Kerajaan Badung. Dimana pada masa kerajaan ini diletakkan dibangun sebuah hotel untuk mengakomodasi wisatawan
fasilitas-fasilitas publik seperti Puri, Pasar Desa, Wantilan, yang dating ke Bali khususnya ke wilayah Denpasar.
Alun-alun, Pura, dan perumahan para keluarga raja.
Pengaruh Objek Observasi terhadap Tatanan Wilayah Disekitarnya yang Arsitektur Bali
Letak dan fungsi bangunan
Inna Bali Heritage Hotel merupakan bangunan yang dapat
dikatakan merusak dari tatanan Pempatan Agung (Catur
Muka Denpasar) setelah dirobohkannya Puri Denpasar saat
perang puputan Badung pada tahun 1906. Setelah
dibangunnya bangunan kolonial ini, pada titik Pempatan
Agung dibangun menara jam yang memusnahkan konsepsi
kosong adalah isi dan isi adalah kosong sehingga
menghilangkan energi magis pada Pempatan Agung. Saat
ini menara jam telah diganti dengan patung Catur Muka
yang secara fungsional hanya merupakan pengatur sirkulasi Catur Muka Denpasar
kendaraan dan secara fisik kota diharapkan menjadi identitas Lingkungan disekitar Inna Bali Heritage Hotel dahulu
kota Denpasar. Namun secara kosmologis “Pusat” energi merupakan pemukiman dan pusat perdagangan yang dihuni
spiritual yang ada pada Pempatan Agung telah kehilangan keturunan Cina dan Arab, dengan dibangunnya hotel yang
maknanya. diperuntukan untuk wisatawan yang mayoritas berasal dari
Belanda dan Eropa sedikit menambah pemukiman baru yang
mencirikan bangunan yang memiliki arsitektur Kolonial.
Desain dan Elemen Arsitektur
Belanda atau arsitektur kolonial telah memberi pengaruh
yang cukup besar terhadap kebudayaan Indonesia dari segi
arsitektur. Kehadiran kolonisasi di Bali memberi peluang
besar lahirnya hasrat dari budaya lokal untuk menyerap nilai-
nilai budaya baru . Melibatkan tukang-tukang lokal dalam
proses pembuatannya membuat undagi Bali untuk
memperoleh kesempatan mengenal sistem teknologi modern
dan beberapa pengetahuan tentang arsitektur Barat. Hadirnya
jenis oranamen Patra Ulanda (ornamen yang mendapat
pengaruh dari Belanda), bangunan wantilan (bangunan serba
Skema Perubahan Pola Pemukiman guna) sebagai bangunan komunal dengan kontruksi
bentangan balok yang cukup panjang, dan bale loji yang
Sebagai salah satu bangunan yang masih utuh dari
menggunakan sistem konstruksi dinding pemikul.
peninggalan jaman colonial, Inna Bali Heritage Hotel
merupakan hotel yang menjadi simbolis dari adanya masa
penjajahan kolonial. Dengan adanya bangunan ini
dikawasan pusat kota Denpasar dan sebagai pendukung
kawasan Heritage Gajah Mada tidak hanya sebagai Patra Ulanda
Bale Loji
POKOK PEM-
BAHASAN
Definisi dan V O L U M E 1 , I S S U E 1 2 7 D E S E M B E R 2 0 1 6
Pengertian
Periodisasi
Arsitektur
Pada masa penjajahan Belanda, benua Amerika sekitar abad 15- peroleh pengalaman dan petua-
Kolonial di
Indonesia mengalami pengaruh 16, menambah motivasi orang- langan baru. Arsitektur kolonial
Indonesia Occidental (Barat) dalam orang Eropa untuk menaklukkan menyiratkan adanya akulturasi
berbagai segi kehidupan termasuk dan menetap pada “dunia baru”, diiringi oleh proses adaptasi anta-
Istana Bogor dalam tata kota dan bangunan. yaitu daerah yang mereka datangi ra dua bangsa berbeda. Proses
dan Sejarah Para pengelola kota dan arsitek dan akhirnya dijadikan daerah adaptasi yang dialami oleh dua
Singkat Belanda banyak menerapkan jajahan. Motivasi mereka menjela- bangsa terbentuk dengan apa
konsep lokal atau tradisional yang dinamakan arsitektur ko-
Elemen/ Ciri Belanda didalam perencanaan dan lonial
Khas Arsi- pengembangan kota, permukiman Eko Budihardjo, menjelaskan
tektur Ko- dan bangunan-bangunan.
lonial
arsitektur kolonial Belanda adalah
Arsitektur kolonial sendiri meru- bangunan peninggalan pemerintah
Kesimpulan pakan arsitektur yang dibangun kolonial Belanda seperti benteng
dan saran selama masa kolonial, ketika In- Vastenburg, Bank Indonesia di
Victoria Memorial Hall
donesia menjadi negara jajahan Surakarta dan masih banyak lagi
bangsa Belanda pada tahun 1600- (Kalkuta, India) termasuk bangunan yang ada di
1942, yaitu 350 tahun penjajahan Karaton Surakarta dan Puri
Belanda di Indonesia. Mangkunegaran.
jah samudra bervariasi, dari
Gaya desain Kolonial adalah gaya meningkatkan taraf hidup sampai
desain yang berkembang di be- membawa misi untuk menyebar-
berapa negara di Eropa dan kan agama. Selain itu juga tersim-
Amerika. Dengan ditemukannya pan sedikit hasrat untuk mem-
ARSITEKTUR KOLONIAL
VOLUME 1, ISSUE 1 PAGE 3