You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri petrokimia secara umum dapat didefinisikan sebagai industri yang


berbahan baku utama produk migas, batubara, gas metana batubara, serta biomassa
yang mengandung senyawa-senyawa olefin, aromatik, n-parrafin, gas sintesa,
asetilena dan menghasilkan beragam senyawa organik yang dapat diturunkan dari
bahan-bahan baku utama tersebut, untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki
nilai tambah lebih tinggi daripada bahan bakunya. Deterjen atau surfaktan merupakan
salah satu produk petrokimia (Pierro et at 2013)

Surfaktan atau surface active agent merupakan suatu molekul amfifatik


atau amfifilik yang mengandung gugus hidrofilik dan lipofilik dalam satu molekul
yang sama. Secara umum kegunaan surfaktan adalah untuk menurunkan tegangan
permukaan, tegangan antar muka, meningkatkan kestabilan partikel yang terdispersi
dan mengontrol jenis formasi emulsi, misalnya oil in water (O/W) atau water in oil
(W/O). Surfaktan dibagi menjadi empat kelompok penting dan digunakan secara
luas pada hampir semua sektor industri modern. Jenis-jenis surfaktan tersebut adalah
surfaktan anionik, surfaktan kationik, surfaktan nonionik dan surfaktan amfoterik
(Rieger 2000).
Deterjen memiliki manfaat utama dengan kemampuan deterjen untuk
menghilangkan berbagai kotoran yang menempel pada kain atau objek lain,
mengurangi keberadaan kuman dan bakteri yang menyebabkan infeksi sehingga
deterjen sering digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Bahan kimia yang
digunakan pada deterjen dapat menimbulkan dampak tertentu baik terhadap
kesehatan maupun lingkungan (Myer 2014).
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana rumus struktur surfaktan ?


2. Bagaimana sifat surfaktan dan apa jenis-jenis surfaktan ?
3. Bagaimana mekanisme kerja surfaktan dalam membersihkan kotoran ?
4. Apa manfaat produk petrokimia dari deterjen ?
5. Apa dampak penggunaan deterjen terhadap lingkungan dan manusia ?

1.3 Tujuan

Mengetahui tentang pemanfaatan dan mekanisme kerja dari salah satu produk
petrokimia berupa deterjen yang mengandung surfaktan dan mengetahui kelebihan
dan kekurangan dari surfaktan.

Dapusnya ini mali

Piero Savarino, Enzo Montoneri, Giorgia Musso, Vittorio Boffa.2013.Biosurfactants


from urban wastes for detergent formulation: surface activity and washing
performance. Journal of Surfactants and Detergents.13(1): 67-75

Myers, D.2014 Surfactant and Technologhy. New York (US): John Wiley & Sons.

Rieger MM.2000. Harry’s Cosmeticologi 8th Edition, New York( US) : Chemical
Publishing Co. Inc

You might also like