Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kota
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah
kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan.
Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini.
Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang
budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu
yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Kami juga mengharapkan kinerja
yang lebih baik dan tegas serta efektif dari pihak pemerintahan sehingga dapat
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
2.4.1 Kuesioner............................................................................ 9
di
pelayanan KIE yang di berikan oleh petugas farmasi di
6.1 Kesimpulan.................................................................................. 33
LAMPIRAN .................................................................................................... 37
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Cara Penyerahan dan Pemberian
Obat................................................................................................ 23
PENDAHULUAN
diperlukan orang lain seperti tamu atau pembeli. Menurut Kotler (1994),
pelayanan adalah aktivitas atau hasil yang dapat ditawarkan oleh sebuah
lembaga kepada pihak lain yang biasanya tidak kasat mata, dan hasilnya tidak
dapat dimiliki oleh pihak lain tersebut. Hadipranata (1980) berpendapat bahwa,
pelayanan adalah aktivitas tambahan di luar tugas pokok (job description) yang
masyarakat. Salah satu jenis pelayanan yang menjadi sorotan bagi masyarakat
dari tingkat kepuasan konsumen atau pasien. Kepuasan pasien menjadi bagian
yang integral dan menyeluruh dan kegiatan jaminan mutu pelayanan kesehatan
artinya, kepuasan pasien harus menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dari mutu pelayanan kesehatan. Jika kita akan melakukan upaya peningkatan
mutu pelayanan maka mutlak perlu dilakukan analisa dari tingkat kepuasan
pasien.
kepuasan pasien dapat diketahui sejauh mana mutu pelayanan kesehatan yang
mutu pelayanannya termasuk pelayanan kefarmasian oleh unit farmasi. Hal ini
kesehatan masyarakat.
pengelolah apotek dan petugas farmasi. Pelayanan utama yang diberikan di unit
farmasi adalah pelayanan resep, dimana pelayanan tersebut adalah menyediakan
dan menyerahkan obat berdasarkan permintaan tertulis dari dokter sesuai dengan
sarana yang tepat untuk memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
diberikan oleh dokter. Namun tugas seorang farmasis harusnya tidak hanya
mengenai obat yang diberikan sehingga selain tercapai kepuasan pasien juga
perlu diarahkan untuk menjamin penyerahan obat yang benar kepada pasien,
disertai dengan dosis dan jumlah obat yang tepat, dalam wadah yang dapat
menjamin mutu obat, serta informasi yang jelas dan benar yang disampaikan
pada saat pasien menerima obat. Namun, pada kenyataannya pelayanan yang
pelayanan.
1.2 Rumusan Masalah
tahun 2018?’
Pertanyaan peneliti:
1.3.2.3 Mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap sikap yang ditujukan oleh
pelayanan kefarmasian.
pengisian kuesioner dilakukan secara jujur dan objektif sesuai dengan yang
mereka alami.
Kab. Bantaeng.
adalah cara penyerahan dan pemberian obat, pelayanan KIE dan sikap yang
1.7.1 Tingkat kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang
diharapkannya.
mengenai perbekalan farmasi yang terdiri atas obat, bahan obat, obat
dasar kepada masyarakat yang terdiri dari unit pengobatan dan farmasi,
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan
diharapkan.
pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan yang diharapkan. Oleh karena itu
2.4.1 Kuesioner
2.4.2 Wawancara
pelayanan.
jawabnya).
11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan
yang bersih. rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman
2.6 Puskesmas
(Effendi,2009).
menolong penderita gawat darurat baik berupa tindakan medis operatif terbatas
sekitarnya
3. Puskesmas di pimpin oleh dokter dan telah memiliki tenaga medis yang
memadai
4. Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per han rata- rata
memadai
b. Fungsi
Puskesmas memiliki wilayah kerja yang meliputi satu kecamatan atau
puskesmas keliling. Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta
jiwa atau lebih, wilayah kerja puskesmas dapat meliputi satu kelurahan.
2009)
c. Kegiatan
antara lain: kecelakaan lalu lintas, penyakit lain yang mendadak dan gawat.
dalam rangka diagnostik dengan rata- rata perawatan tiga hari atau
berencana.
2.7.2 Puskesmas Non Perawatan
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dan menerima resep dokter sampai pada
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 (dua) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda:
• gratis (untuk resep yang diberikan kepada pasien yang dibebaskan dan
pembiayaan retribusi).
Tujuan dan pelayanan obat adalah agar pasien mendapatkan obat sesuai
menggunakannya.
merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan, karena
karena minimnya informasi obat yang diterima oleh pasien tersebut. Oleh
karena itu sangatlah penting bagi petugas farmasi menyediakan waktu untuk
efek tersebut terjadi, yang dimulai dengan kerja obat, apa tujuan terapi
dengan obat tersebut, akibat yang tidak diinginkan yang mungkin timbul,
2. Informasi tentang efek samping, yaitu efek samping apa yang mungkin
terjadi, selama berapa lama efek tersebut terjadi, apakah efek samping
kendaraan bermotor.
penyimpanan obat dilakukan, apa yang hams dilakukan apabila ada efek
dimulai dan menanyakan kondisi atau keadaan pasien sampai dengan tata cara
penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional kepada pasien yang dilakukan
dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
wilayah.
yang harus dikerjakan mulai dan menerima resep dokter sampai penyerahan
masyarakat.
METODOLOGI PENELITIAN
atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat dan
penelitian ini tidak dilakukan terhadap seluruh objek yang diteliti, tetapi hanya
(kuesioner).
pengumpulan data.
3. tahap akhir yaitu menganalisis data dan menarik kesimpulan dan hasil
penelitian.
Kota rata- rata perharinya adalah 80 orang dan dalam satu bulan adalah 80 x 6 x
4 = 1.920 orang.
10 % x 1920 = 192 orang dalam satu bulan dan perharinya sample yang
digunakan adalah 192 dibagi 24 adalah 8 orang. Lokasi dan Waktu Penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan
terikat.
Penjabaran masing- masing variabel tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.5
secara keseluruhan.
3.5.3 Pengumpulan kembali dan penyeleksian kuesioner, apabila ada yang tidak
langkah selanjutnya adalah analisis data. Langkah ini merupakan bagian yang
sangat penting dalam metode ilmiah karena dengan analisis, data diberi arti dan
makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Analisis data ini
menggunakan analisis kualitatif, yaitu pengujian data yang bertitik tolak dan
subvariabel yang diteliti. Kemudian digunakan cara pemberian skor yang tiap
jumlah nilai
IKM (Indeks Kepuasan x bobot nilai rata rata
Masyarakat) banyaknya unsur tertimbang
yang sama yaitu antara 25- 100 maka hasil indeks kepuasan dikonversi dengan
Tabel 3.7
Setelah dihitung tingkat kepuasan pasien dan dilihat dalam tabel, maka
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1
yaitu terdapat pada unsur pelayanan nomer 3. pada unsur pelayanan no 3 ini
diperoleh hasil sebanyak 468. sehingga menurut pasien petugas farmasi
mengerjakan resep obat sesuai dengan jadwal waktu pelayanan resep obat yang
Kota yang terendah adalah yaitu pada unsur pelayanan no 1. pada unsur
farmasi memberikan kejelasan penulisan etiket pada kemasan obat tidak begitu
4.2 Data Hasil Penelitian Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap pelayanan KIE
diberikan oleh petugas farmasi di Puskesmas Kota dapat dilihat sebagai berikut
Table 4.2
nama, alamat dan penyakit pasien pada saat petugas memberikan obat yaitu
terdapat pada unsur pelayanan no 4. Pada unsur pelayanan no 4 ini diperoleh hasil
457, sehingga menurut pasien sangat penting jika petugas farmasi menanyakan
kembali nama, alamat dan penyakit pasien pada saat petugas memberikan obat hal
ini dikarenakan agar tidak terjadi kesalahan pada saat penyerahan obat kepada
pasien.
yaitu terdapat pada unsur pelayanan no 3. pada unsur pelayanan no 3 ini diperoleh
hasil 400. Sehingga menurut pasien petugas farmasi menjelaskan aturan pakai
dari masing- masing obat yang diberikan kepada pasien tidak begitu jelas atau
kurang jelas sehingga pasien masih belum mengerti tentang efek samping dari
4.3 Data Hasil Penelitian Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap sikap dan
di Kab Bantaeng
kepuasan pasien terhadap sikap dan perilaku yang petugas dalam melayani
bersikap sopan dan ramah dalam memberikan pelayanan yaitu terdapat pada
sehingga menurut pasien sangat penting jika petugas farmasi bersikap sopan
dan ramah karena jika pasien tidak bersikap sopan dan ramah maka pasien akan
Puskesmas Kota yang terendah yaitu terdapat pada unsur pelayanan no 1. pada
petugas farmasi.
maka didapatkan hasil yang diharapkan. Pada unsur - unsur pelayanan nilai
yang dihasilkan adalah nilai yang diharapkan. Pada unsur pelayanan obat
dikemas dalam wadah yang sesuai mendapatkan jumlah nilai 441, nilai IKM
mendapatkan jumlah nilai 450, IKM 3,25, dan setelah dikonversikan menjadi
mendapatkan jumlah nilai 468, nilai IKM 3,37 , dan setelah dikonversikan
mendapatkan jumlah nilai 450, nilai IKM 3,25, dan setelah dikonversikan
mendapatkan jumlah nilai 430, nilai IKM 2,97, dan setelah dikonversikan
farmasi menjelaskan aturan pakai dari masing- masing obat yang diberikan
mendapatkan jumlah nilai 448, nilai IKM 3,24, dan setelah dikonversikan
farmasi menjelaskan efek samping dari masing- masing obat yang diberikan
mendapatkan jumlah nilai 420, nilai IKM 2,90, dan setelah dikonversikan
farmasi menanyakan kembali nama, alamat dan penyakit pasien pada saat
petugas memberikan obat mendapatkan jumlah nilai 457, nilai IKM 3,30, dan
tersenyum pada saat memberikan obat) mendapatkan jumlah nilai 436, nilai
IKM 3,15, dan setelah dikonversikan menjadi 78,75 dan mendapatkan mutu
tersenyum pada saat pasien akan meninggalkan loket obat mendapatkan jumlah
nilai 468, nilai IKM 3,24, dan setelah dikonversikan menjadi 81,00 dan
saat pasien menyerahkan resep obat mendapatkan jumlah nilai 471, nilai IKM
3,26, dan setelah dikonversikan menjadi 81,5 dan mendapatkan mutu pelayanan
A (sangat baik). Unsur petugas bersikap sopan dan ramah dalam memberikan
pelayanan mendapatkan jumlah nilai 472, nilai IKM 3,4, dan setelah
baik).
Dari hasil analisa data didapatkan tingkat kepuasan pasien terhadap cara
penyerahan dan pemberian obat sebanyak 1867, pelayanan KIE sebanyak 1771,
berdasarkan hasil analisa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasien sudah
merasa puas dengan cara penyerahan dan pemberian obat dan sikap yang
termasuk dalam kategori mutu pelayanan B (baik) ada juga sebagian kategori
tingkat kepuasan yaitu semua nilai unsur pelayanan di jumlahkan dan hasilnya
dibagi banyaknya unsur dan setelah dihitung mendapatkan jumlah nilai 80,25
dan termasuk dalam interval 62,51 – 81,25 yaitu termasuk dalam kategori B
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
petugas farmasi.
6.1.2 Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan KIE yang diberikan oleh
6.1.3 Tingkat kepuasan pasien terhadap sikap yang ditunjukkan oleh petugas
6.2 Saran
informasi mengenai fungsi dari masing- masing obat yang diberikan karena
menurut pasien hal ini sangat penting agar pasien juga bisa mengetahui obat
apa yang akan diminum apakah obat tersebut benar untuk menyembuhkan
obat yang diberikan karena menurut pasien hal ini sangat penting agar pasien
dapat mengetahui jika obat yang dikonsumsi mempunyai efek samping yang
berbeda- beda dan hal tersebut tidak membuat pasien menjadi ketakutan jika
Rineka Cipta.2006
Cipta.
Aksara.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :128/ Menkes/ sk/ II/
ANDI.
Kedokteran EGC.
Sakit. (http:/Klinis.wordpress.com/2007/12/28/kepuasan
Maret 2009).
PERHATIAN :
merasa dirugikan.
No. Responden :
Nama Responden :
Umur :
Jenis Kelamin :
PETUNJUK PENGISIAN
obat?
jumlah nilai
IKM (Indeks Kepuasan x bobot nilai rata rata
Masyarakat) banyaknya unsur tertimbang
1. obat dikemas dalam wadah yang sesuai mendapatkan jumlah nilai 461
jumlah nilai
IKM (Indeks Kepuasan x bobot nilai rata rata
Masyarakat) banyaknya unsur tertimbang
461
IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) x 0.083 3.19
12
= 3.19 x 25 = 79.75
jumlah nilai
IKM (Indeks Kepuasan x bobot nilai rata rata
Masyarakat) banyaknya unsur tertimbang
470
IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) x 0.083 3.25
12
= 3.25 x 25 = 81.25
jumlah nilai
IKM (Indeks Kepuasan x bobot nilai rata rata
Masyarakat) banyaknya unsur tertimbang
488
IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) x 0.083 3.37
12