You are on page 1of 4

BABI

STUDI PENDAHULUAN

1.1 PERUMUSAN TUJUAN SURVEY

Persimpangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jalan. Ketika berkendara
di dalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan jalan di daerah perkotaan biasanya
memiliki persimpangan. Di mana pengemudi dapat memutuskan jalan terus atau berbelok
dan berpindah ke jalan lain.

Persimpangan adalah simpul pada jaringan jalan di mana jalan-jalan bertemu dan
lintasan kendaraan berpotongan. Lalu lintas pada masing-masing kaki persimpangan
menggunakan ruang jalan pada persimpangan secara bersama-sama dengan lalu lintas
lainnya.

Perencanaan survei perismpangan diperlukan untuk mempersiapkan kebutuhan


informasi arus lalu lintas yang melintas di wilayah survei (persimpangan). Observasi awal
sangat membantu kelancaran pengumpulan data. Dalam perencanaan survei persimpangan
perlu memperhatikan komposisi kendaraan yang melintas. Perlu dibedakan pula antara
kendaraan bermotor atau tidak bermotor. Geometrik jalan juga perlu diperhatikan agar
dapat digunakan untuk menentukan kapasitas ruas jalan atau untuk menghitung kapasitas
simpang.

Adapun tujuan penyusunan laporan survei perhitungan volume lalu lintas pada sebuah
persimpangan adalah untuk:

1.1.1 Mendapatkan data berupa jumlah dan jenis kendaraan yang jalan simpangan
bersinyal.
1.1.2 Melakukan analisis operasional simpang bersinyal berdasarkan data riil yang ada
dilapangan dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).
1.2 STUDI LITERATUR (STUDI PERSIMPANGAN)

1.2.1 Metode penghitungan menggunakan MKJI 1997.


1.2.2 Penelitian dilakukan pada kendaraan berat (HV), kendaraan ringan (LV), sepeda
motor (MC), dan kendaraan tak bermotor (UM).
1.2.3 Penelitian mengambil data pada jam sibuk pagi, siang, sore dan malam.
1.2.4 Pola pengaturan waktu tetap (fixed time control) dan tidak diterapkan rekayasa lalu
lintas.
1.2.5 Tidak meninjau struktur perkerasan jalan.

1.3 MENDEFINISIKAN & MENENTUKAN PARAMETER YANG AKAN DIUJI


1.3.1 Arus
Arus adalah jumlah kendaraan yang melintas suatu titik pada suatu ruas jalan
dalam waktu tertentu dengan membedakan arah dan lajur.

1.3.2 Kapasitas
Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk menampung arus
atau volume lalu lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam
jumlah kendaraan yang melewati potongan jalan tertentu dalam satu jam (kend/jam),
atau dengan mempertimbangan berbagai jenis kendaraan yang melalui suatu jalan
digunakan satuan mobil penumpang sebagai satuan kendaraan dalam perhitungan
kapasitas maka kapasitas menggunakan satuan satuan mobil penumpangper jam atau
(smp)/jam.

1.3.3 Derajat Kejenuhan


Nilai arus jenuh diasumsikan tetap selama fase hijau, namun pada kenyataannya
kendaraan masih berhenti saat mulai hijau, kemudian perlahan naik dan mencapai
puncak antara 10-15 detik dan akan menurun perlahan-lahan sampai hijau berakhir.
Kendaraan yang terlepas relatif tetap selama waktu kuning dan waktu merah semua
sampai akhirnya turun selama 5-10 detik setelah awal sinyal merah.

1.3.4 Tundaan
Tundaan adalah waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melalui
simpang apabila dibandingkan lintasan tanpa melalui suatu simpang. Tundaan terdiri
dari tundaan lalu lintas yaitu waktu menunggu yang disebabkan oleh interaksi lalu-
lintas dan tundaan geometri yang disebabkan oleh perlambatan dan percepatan
kendaraan yang membelok disimpangan dan atau yang terhenti karena lampu lalu
lintas.Tundaan yang digunakan sebagai indikator tingkat pelayanan dari masing-
masing pendekat maupun suatu simpangan secara menyeluruh adalah Tundaan rata-
rata.

1.4 MERUMUSKAN DAN MENENTUKAN LINGKUP SURVEY


1.4.1 Pengukuran sederhana untuk mendapatkan data primer yaitu data geometrik jalan
dan persimpangan. Meliputi: tipe jalan, panjang segmen jalan, lebar jalur, lebar
lajur, lebar median, lebar separator, lebar bahu, keberadaan kerb, lebar trotoar,
lebar pendekat, lebar masuk persimpangan, tipe alinyemen, marka jalan, rambu lalu
lintas dan jenis perkerasan jalan yang digunakan.
1.4.2 Inventarisasi dan identifikasi kondisi lalu lintas yang terdapat pada segmen jalan
dan persimpangan. Meliputi: pemanfaatan bahu jalan, trotoar, dan lingkungan di
samping jalan yang dapat mempengaruhi karakteristik lalu lintas. Contoh:
pemanfaatan bahu jalan untuk PKL atau parkir.
1.4.3 Penggambaran potongan melintang segmen jalan yang ditinjau.
1.4.4 Penggambaran hasil pengukuran sederhana dan inventarisasi permasalahan dalam
peta situasi .
1.4.5 Perhitungan dan pencatatan lalu lintas secara manual yang terklasifikasi
berdasarkan jenis kendaraan serta gerakan kendaraan yang telah ditentukan pada
segmen jalan dan persimpangan. Semua kendaraan yang lewat harus dihitung,
kecuali kendaraan-kendaraan khusus misalnya: mesin gilas, grader, kendaraan
konvoi militer, tank-tank baja, pemadam kebakaran dan lain-lain.
1.4.6 Pencatatan hambatan samping yang terjadi di sepanjang segmen jalan berdasarkan
klasifikasi yang ditentukan untuk interval waktu 1 jam dan interval jarak 200 meter
1.4.7 Identifikasi fase sinyal yang digunakan dalam persimpangan. Meliputi: jumlah
fase, gerakan kendaraan dan waktu sinyal pada setiap fase, pengaturan belok kiri
langsung, dan waktu siklus yang digunakan.
1.4.8 Analisis operasional dan perencanaan segmen jalan dan simpang bersinyal yang
ditinjau dengan menggunakan MKJI
1.4.9 Dokumentasi seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan
1.5 Menentukan Metode Survey
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Data Primer. Perolehan data ini diperoleh dari kegiatan survei lapangan
di simpang bersinyal Mapolda Kalbar. Survei lalu lintas yang dilakukan terdiri
dari survei volume lalu lintas, survei waktu sinyal dan survei geometrik
persimpangan.

1.5.2 Survei Volume Lalu Lintas


Kegiatan survei yang dilakukan merupakan Classified Traffic Counting
(CTC) yaitu pengukuran volume lalu lintas terklasifikasi. Kegiatan survei lalu
lintas dilakukan dengan mengamati jenis kendaraan dan menghitung jumlah
kendaraan yang melewati suatu titik tinjau dengan interval 15 menit
menggunakan data rekaman cctv yang telah direkam pada jam – jam tertentu

1.5.3 Survei Waktu Sinyal


Data yang diambil adalah waktu siklus, waktu hijau, waktu merah, dan waktu
antar hijau. Waktu siklus lapangan diperoleh dengan mencatat lamanya waktu
suatu fase dari saat menyala, berhenti, hingga menyala kembali.

You might also like