Professional Documents
Culture Documents
yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E.coli). E.coli pertama diisolasi
oleh Escherich pada tahun 1885 dan feses manusia pada anak muda. Penyebaran
bakteri ini sangat luas, lazim ditemukan dalam usus (terutama usus bagian bawah)
baik pada hewan maupun manusia. Bakteri ini sering dihubungkan dengan
berbagai kejadian seperti infeksi pusar, infeksi persendian, mastitis,
pyelonephritis, cervicitis dan metritis pada sapi serta pada babi dikenal penyakit
“gut oedema”.
Dengan sinonim “Oedema disease” atau “bowel oedema” disebabkan oleh
E.coli yang bersifat hemolitik. Serangan bakteri yang sama pada anak babi
sapihan hingga umur 16 minggu dikenal sebagai “enteric coli bacillosis”. Pada
manusia, E.coli sebagai bakteri patogen dihubungkan dengan sindrom klinis
utama yakni pada gastro-enteritis akut terutama pada bayi sampai umur 2 tahun
dan infeksi saluran kemih pada manusia dewasa.
1. Etilologi
Bakteri E. coli merupakan bakteri Gram negatif, berbentuk batang
pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm dan lebar
0,4 - 0,7μm, bersifat motil dengan flagel peritrika, mempunyai kapsul dan
bersifat anaerob fakultatif. Bakteri Escherichia coli ditemukan pertama
kali oleh Theodor Escherich dan merupakan flora normal dalam saluran
pencernaan hewan dan manusia. Bakteri E. coli dapat menfermentasi
karbohidrat dan menghasilkan gas dari glukosa. Pada biakan E. coli akan
membentuk koloni yang sirkular, konveks dan halus dengan tepi tegas.
Fermentasi laktosa cepat merupakan karakteristik yang banyak dimiliki
oleh E. coli. Bakteri ini juga tidak memakai asam sitrat dan garam dari
asam sitrat tidak dapat sebagai satu-satunya sumber karbon (Amanda
2014).
Taksonomi bakteri E.coli dalam Bergey's Manual Of Systematic
Bacteriology sebagai berikut (Brenner et al. 1923):
Domain : Bacteria
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
2. Patogenesis
E coli yang bersifat komensal dapat berubah menjadi pathogen
karena beberapa factor diantaranya karena factor lingkungan, faktor
hospes, dan factor agen infeksi (E.coli) (Todar, 2012). Dalam pathogenesis
terdapat 5 strain berbeda dari E.coli tergatung mekanisme pathogenesis,
antara lain:
a. Enterotoxigenic E. coli (ETEC)
ETEC menghasilkan satu atau dua jenis toksin protein yaitu heat
labil (LT) dan heat stabil (ST). ETEC mempunyai antigen perlekatan atau
antigen pili K88 (F4), K99 (F5), 987P (F6) dan F41 (Schierack et al,
2006). ETEC K88 memproduksi toksin yang tidak tahan panas atau heat
labile toxin (LT) dan tahan panas atau heat stable toxin (ST).Sementara itu
E. coli K99, F41 atau 987P memproduksi enterotoksin ST (Fairbrother et
al, 2005). Toksin LT bekerja merangsang enzim adenil siklase yang
terdapat di dalam sel epitel mukosa usus halus, menyebabkan peningkatan
aktivitas enzim tersebut dan terjadinya peningkatan permeabilitas sel epitel
usus. Hal ini akan menyebabkan terjadinya akumulasi cairan di dalam usus
dan berakhir dengan diare. Toksin ST bekerja dengan cara mengaktivasi
enzim guanilat siklase menghasilkan siklik guanosin monofosfat,
menyebabkan gangguan absorbsi klorida dan natrium dan menurunkan
motilitas usushalus (Supar, 2001). Patogenesa diare yang terjadi akibat
ETEC meliputi terjadinya kolonisasi pada usus kecil dan produksi serta
aksi enterotoksin yang bertangggung jawab dalam merusak keseimbangan
pergerakan cairan dan elektrolit di dalam epitel usus. Kolonisasi pada usus
kecil oleh ETEC tergantung pada pili. Pili berperan dalam penempelan
yang spesifik oleh bakteri pada titik sel epitel.