Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk
3
2.2 S i t o p h i l u s o r y z a e
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class :Insecta
Ordo : Coleoptera
Sub ordo : Polyphage
Family : Curculionidae
Sub Family : Rhyncoporinae
Genus : Sitophilus
Spesies : Sitophilus oryzae L.
2.2.1 Morfologi
Family curculionidae mudah dikenal dengan adanya moncong atau rostum
pada bagian mulut. Pada sitopilus oryzae betina disamping untuk menggerek biji
pada waktu makan, rostum juga berfungsi untuk membuat lubang tempat
meletakan telur (Imms, 1960). Seperti halnya anggota Curculionidae lainnya,
Sitophilus oryzae mempunyai lapisan kitin yang cukup keras. Sifat khas pada
Sitophilus oryzae yaitu bila mendapat gangguan, kumbang ini akan pura-pura
mati dengan melipatkan atau menarik tungkainya dan tidak bergerak.
2.2.3 Pengendalian
2.3 C a l l o s o b r u c h u s M a c u l a t u s
Filum : Arthropoda
5
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
family : Brunchidae
Genus : Callosobruchus
Spesies : Callosobruchus maculates
Morfologi Hama ini merupakan hama gudang yang menyerang hasil panen
dalam gudang. Tarsi tampaknya 4-4-4, tapi sesungguhnya 5-5-5. Tubuh oval,
bagian belakang lebar, warna hitam atau coklat dengan bintik-bintik. Dari atas
kepala tersembunyi elytra pendek tidak sampai ujung abdomen. (Kalshoven,
1981)
Daur Hidup Serangga ini merupakan family dengan jumlah yang relatif
sedikit. sepanjang hidupnya larva berada dalam biji-bijian, dewasa sebagian
ditemukan dibunga-bunga. Imago aktif pada siang hari, daur hidupnya sekitar 21
sampai 30 hari pada kondisi suhu dan kelembaban masing-masing 30oC dan 80-
85% (Kalshoven 1981)
BAB IV PEMBAHASAN
7
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class :Insecta
Ordo : Coleoptera
Sub ordo : Polyphage
Family : Curculionidae
Sub Family : Rhyncoporinae
Genus : Sitophilus
Spesies : Sitophilus oryzae L.
Famili curculionidae mudah dikenal dengan adanya moncong atau rostum
pada bagian mulut. Pada sitopilus oryzae betina disamping untuk menggerek biji
pada waktu makan, rostum juga berfungsi untuk membuat lubang tempat
meletakan telur. Seperti halnya anggota Curculionidae lainnya, Sitophilus oryzae
mempunyai lapisan kitin yang cukup keras. Sifat khas pada Sitophilus oryzae
yaitu bila mendapat gangguan, kumbang ini akan pura-pura mati dengan
melipatkan atau menarik tungkainya dan tidak bergerak.
akan rusak sama sekali akibat serangan hama ini yang bercampur dengan air liur
hama.
4.2.3 Pengendalian
Menurut Natawigena (1985) pengendalian serangga hama gudang
kumbang beras (Sitophilus oryzae L.) di gudang-gudang beras biasanya
menggunakan teknik fumigasi, yaitu zat atau campuran zat yang menghasilkan
gas, uap, bau, asap untuk mengendalikan serangga. Penggunaan fumigan di dalam
pengendalian serangga hama terhadap komoditi di gudang membutuhkan rancang
bangun gudang yang khusus dan peralatan yang khusus serta biaya yang mahal
namun, disisi lain juga menimbulkan dampak bagi kesehatan manusia. Salah satu
alternatif pengendalian hama gudang (Sitophilus oryzae L.) adalah dengan
penggunaan bioinsektisida sebagai senyawa-senyawa yang merubah perilaku
makan seperti senyawa penolak (repelen) yaitu senyawa yang menolak atau
mengusir serangga karena mengeluarkan bau yang tidak disukai oleh serangga.
Satu di antara tumbuhan yang dapat digunakan sebagai sumber senyawa yang
bersifat repelen yaitu daun Nimba (Azadirachta indica A. Juss.)
h. Panjang telinga yaitu dari tabik (legokan) pada dasar telinga sampai ke
ujung dauntelinga, disingkat dengan E (Ear)
i. Panjang tengkorak tikus, dimulai dari ujung tonjolan belakang
kepala sampai kepada ujung tulang hidung, disingkat dengan SK (Skull).
- Pembongkaran liang.
- Perangkap bubu.
- Perangkap bambu.
3. Mengatur waktu tanam.
4. Konservasi dan Pemanfaatan Musuh Alami.
5. Penerapan Pengaturan
6. Penggunaan Bahan kimiawi
11
BAB V PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hama gudang adalah serangga hama yang menyerang tempat-tempat
penyimpanan hasil-hasil panen. Umumnya hama gudang yang sering dijumpai
adalah dari golongan Coleoptera.
2. Hama tikus merupakan hama tanaman yang sangat merugikan petani karena
tikus menyerang tanaman padi mulai dari masa persemaian sampai penyimpanan,
memiliki kemampuan reproduksi tinggi, daya adaptasi yang baik serta menyerang
semua bagian padi. Hama tikus dikendalikan dengan PHT yang meliputi sanitasi
lingkungan, pengendalian fisik mekanis, pengaturan waktu tanam, konservasi dan
pemanfaatan musuh alami, penerapan pengaturan, serta pemanfaatkan bahan
kimiawi.
3. Pengendalian hama gudang secara umum yaitu dengan menjemur melakukan
serta fumigasi terhadap bahan pangan yang akan di simpan dalam gudang.
12
DAFTAR PUSTAKA
Borror, D.J., Triplehorn, C.A., and Johnson, N.F. 1992. Pengenalan Pelajaran
Serangga. Edisi Keenam. Diterjemahkan oleh: Partosoedjono, S. dan
Brotowidjoyo, M.D. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
LAMPIRAN