Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
orang dewasa sebagai pribadi mampu untuk mengarahan diri sendiri dan
diarahkan, dipaksa dan dimanipulasi oleh orang lain. Apabila orang dewasa
mengahadapi situasi yang tidak menguntungkan untuk dirinya maka dia akan
lebih buruk karena adanya faktor resiko yang mempengaruhi (Allender dan
meliputi biologi dan terkait usia (biologi and age- related risk) resiko
Masa dewasa tengah biasa disebut masa paruh baya. Masa dewasa tengah
tampak lebih awal di usia 30 tahun tetapi pada beberapa titik di usia 40 tahun.
Menurut Hurloc (2011 ), usia 52 tahun berada pada rentang dewasa madya
1
yaitu antara usia 40 – 60 tahun. Masa dewasa madya merupakan rentang yang
sangat lama dalam rentang hidup. Berbagai kemunduran dan daya ingat terjadi
pada usia pertengahan, kekurangan yang lebih besar terjadi dalam memori
jangka panjang dari pada memori jangka pendek. Buruknya kesehatan dan
sikap – sikap yang negatife dapat memperparah penurunan daya ingat dan
(Hurloc,2011).
antara lain penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, cedera dan diabetes
mellitus (Allender, Rector & Warner, 2014). Berbagai faktor resiko dari gaya
Berbagai faktor resiko pada orang dewasa adalah gaya hidup, stress dan
2
tekanan darah sistolik 140 mmHg ke atas dan tekanan diastolnya 90 mmHg
keatas. Hipertensi dapat terjadi dari berbagai faktor diantaranya faktor genetic
dan gaya hidup seperti keturunan, usia , obesitas, diet tinggi natrium,
Anderson 2015).
diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi.
Diperkirakan juga setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi
dan komplikasi. Data WHO 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di
(30,%) dan yang terendah di Papua (16,8%). Sementara itu, data Survei
32,4%.
dokter, diagnosis dokter atau minum obat, dan hasil pengukuran pada
penduduk umur > 18 tahun mengalami peningkatan dari tahun 2013 (25,8%)
%, jika kita melihat antara selama lima tahun ini terjadi peningkatan yang
3
Prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis dokter atau minum obat
berada pada urutan ke 14 dari 34 Propinsi yang ada di Indonesia. Bila melihat
2018).
sebanyak 20 orang atau sebesar 11,63 % setelah Dibates mellitus dan stroke,
selain itu pada tahun 2016 jumlah kasus Hipertensi sebanyak 2029 kasus dan
tahun 2017 sebanyak 7421 kasus. Tahun 2017 hipertensi menempati peringkat
Puskesmas Kampili yaitu sebesar 7421 orang atau (26,95%) angka ini belum
Bila kita melihat angka tersebut antara tahun 2016 – 2017 terjadi peningkatan
kasus sebesar 5391 kasus atau (72,66%) kondisi ini merupakan hal yang
sangat memprihatinkan (UPTD PKM Kampili, 2017). Survey awal pun juga
Jakarta dimana didapatkan data 10 data Penyakit terbanyak untuk tahun 2018
dari Bulan Januari s/d Oktober, jumlah penderita Hipertensi yang datang
4
memeriksakan kesehatannya ke Pustu tersebut sebesar 107 orang (Data Pustu
Toddotoa ,2018).
dalam melakukan deteksi dini. Monitoring, dan tindak lanjut dari faktor resiko
tahun ke atas akan teteapi program ini belum begitu berjalan dan memiliki
masyarakat dan kemitraan atau kerjasama lintas sector maupun lintas program
5
tetapi juga masalah yang akan datang melalui upaya preventif dan promotif
yang terdapat dalam three level prevention (Anderson dan Mc. Farlan,2011).
Amerika maupun negara lain. Bahkan teori ini saat ini terlibat dalam prakarsa
kesehatan global dan telah diuji oleh para sarjana dari Jepang, China dan
negara mereka.
kesehatan seseorang sangat didukung oleh nilai yang diharapkan serta teori
kognitif sosial yang menekankan pada self direction, self regulation dan
diri akan menentukan status kesehatan seseorang Teori ini sangat lengkap
6
kesehatan, koordinator pelayanan kesehatan, peran pembaharu, role model dan
rehabilitative (Kaakinen,2010).
hidup dan menghindari kebiasaan tidak sehat atau menigkatkan gaya hidup
yang lebih baik. Kegiatan perawat pada pencegahan primer yaitu di pusatkan
tubuh (IMT) dan pemeriksaan kadar Kolesterol darah. Pada level pencegahan
tersier berfokus pada rehabilitasi dan peningkatan kualitas hidup orang dewasa
dengan hipertensi.
7
prioritas masalah, melakukan implementasi dan evaluasi hasil kegiatan
memberikan manfaat yang luar biasa bagi klien (Allender & Spardley, 2010).
diderita secara mandiri baik dengan dukungan atau tidak dari tenaga
berat badan, mengontrol tekanan darah secara teratur dan menurunkan kadar
1.2 Tujuan
Partner dan Health Promotion Model pada kelompok usia dewasa dengan
1.2.2.1 Teranalisa dan tersintesa data hasil pengkajian pada kelompok usia dewasa
8
Model pada Kelompok Usia Dewasa dengan Hipertensi di Desa Toddotoa
Kec.Pallangga Kab.Gowa.
9
BAB II
ANALISIS SITUASI
10
2.2. Analisis Situasi di Desa Toddotoa
11
dan juga terdapat budaya masyarakat makan coto terutama ketika ada acara
kawinan atau pesta rakyat.
12
dikalangan masyarakat terhadap kesehatan Usia Dewasa, khususnya Usia Dewasa
dengan hipertensi.
a. Data Demografi
terbanyak pada usia 50 – 59 tahun yaitu sebesar 53,8%. Pada usia tersebut
mengontrol tekanan darah lebih rutin, agar terhindar dari komplikasi yang
13
Sumber : Survey Mahasiswa Program Magister FIK UMJ Tahun 2018
Analisa :Tabel diatas menunjukkan bahwa suku bangsa pada Usia Dewasa
di Desa Toddotoa yaitu sebanyak 262 responden suku Makassar atau 100
% . Suku bangsa akan mempengaruhi Usia Dewasa dalam aturan dan tata
14
Analisa :Tabel diatas menunjukkan bahwa agama pada Usia Dewasa di
Desa Toddotoa Kec.Pallangga yaitu 262 yang beragama islam atau 100%.
2 Kurang 26 9,9
15
Analisa : Tabel diatas menunjukkan bahwa Sikap keluarga dalam
sebesar 58 %.
c. Vital Statistik
16
Analisa :Tabel diatas menunjukkan pengukuran tekanan Darah
Jumlah tekanan darah normal terbanyak yaitu 54,2 %, akan tetapi jika kita
a. Lingkungan Fisik
b. Pendidikan
2 SD 114 43,5
3 SMP 48 18,3%
4 SMA 38 14,5%
5 PT 8
3,1
JUMLAH 67 100%
17
Sumber : Survey Mahasiswa Program Magister FIK UMJ Tahun 2018
kesehatan.
18
Toddotoa hanya berjalrak 1 km. Fasilitas pelayanan kesehatan seperti
Puskesmas, Pustu, Bidan Praktik dapat digunakan oleh keluarga dan Usia
d. Ekonomi
2 Petani 86 32,8
3 IRT 97 37,0
4 Lainnya 44 16,8
19
No Penghasilan Jumlah Persentase
e. Transportasi
adalah angkutan kota, kendaraan roda dua, kendaran roda empat serta
alat transportasi yang ada di Desa Toddotoa adalah sepeda, sepeda motor,
20
Hasil wawancara yang telah dilakukan diperoleh data : petugas kesehatan
belum ada, yang ada hanya progam Lansia dengan Posbindu bagi Usia
posyandu, dan posbindu hanya di berikan pada balita dan Lansia. Selama
g. Komunikasi
21
Toddotoa adalah telepon, baik telepon seluler. Adapun sarana komunikasi
yang ada adalah : pemancar radio, telepon ,TV, pesawat radio, antena
h. Rekreasi
Jenis sarana rekreasi yang ada di sekitar wilayah Desa Toddotoa adalah
rekreasi relatif sering, minimal satu minggu sekali karena dekat atau
mudah dijangkau dengan satu kali naik angkutan kota (Sumber Data : Data
primer, 2018)
2.3.3. Persepsi
bahwa hipertensi tidak apa – apa jika belum mengalami sakit kepala dan
22
3.4 ANALISA DATA
23
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
TUK :
2. Penyuluhan/pen Pengetahuan
Tujuan Khusus: KIE didikan ketrampilan Masyarakat mampu
kesehatan pada masyarakat Mahasiswa
Setelah dilakukan tindakan mengelola berbagai
masyarakat meningkat
keperawatan selama 2 masalah kesehatan
tentang Kader
minggu diharapkan terjadi: pada Usia Dewasa
pengertian, tanda
dengan Hipertensi
1. Peningkatan pengetahuan, dan gejala serta
dan ketrampilan keluarga komplikasi
dan masyarakat tentang hipertensi
hipertensi dan cara
mengontrol hipertensi.
24
1. Demonstrasi
penyajian
2. Peningkatan asupan KIM makanan gizi Diet Peningkatan Mahasiswa
nutrisi yang sesuai untuk seimbang untuk makanan kemampuan keluarga
pasien hipertensi dengan gizi dalam menyediakan Kader
Usia Dewasa.
yang sesuai menu yang sesuai
pada Usia dengan penderita
Dewasa hipertensi pada Usia
meningkat Dewasa.
2. Monitoring Asupan
asupan nutrisi nutrisi
anak dan inisiasi dengan gizi
KIM Mahasiswa
kebijakan di seimbang
keluarga tentang Perbaikan/peningkatan
pada Usia Kader
kebiasaan makanan yang sesuai
Dewasa dengan penderita
sarapan pagi dan meningkat
jajan yang aman hipertensi pada Usia
Dewasa
25
meningkat
2. Supervisi kader
tentang Ketrampilan Kader aktif dalam
hipertensi dan kader dalam memberikan
pengelolaan memberikan penyuluhan,
masyarakat yang pendidikan pencegahan dan
menderita kesehatan deteksi dini (case
Kelompok Hipertensi. upaya finding) hipertensi Ketua Kader
pencegahan kepada masyarakat.
dan deteksi
dini
hipertensi
meningkat.
3. Kampenye Disepakatinya
Kampa-nye Perubahan Terselenggara
promosi bentuk kampanye
perilaku hipertensi
kesehatan nya kampanye
sehat pada
hipertensi masyarakat kesehatan
tentang
Hipertensi
26
Rencana Kerja (Plan Of Action/Poa) Program “ Pelatihan Kader Posbindu PTM”
Sumber Daya
No Kegiatan Tujuan Penanggung Waktu Tempat Alokasi Kelanjutan
Jawab Dana
1. Pendidikan Kesehatan Peningkatan pengetahuan dan Mahasiswa, Tanggal 10 Desa Swadaya Satu bulan
tentang Hipertensi kesadaran masyarakat tentang Kader Des. 2018 Toddotoa masy dan sekali, minggu
hipertensi pukul 10.00 Sponsorship ke 3
2 Pendidikan Kesehatan Peningkatan pengetahuan kader Mahasiswa, Tanggal 12 Desa Swadaya Setiap 3 bulan
dengan kader tentang hipertensi dan cara Kader Des. 2018 Toddotoa masy dan sekali, minggu
penanggulangannya pukul 10.00 Sponsorship ke 3
3. Kegiatan pelatihan Peningkatan pengetahuan kader Mahasiswa, Tanggal 17 Desa Swadaya Setiap 6 bulan
Kader Posbindu tentang deteksi dini penyakit Des. 2018 Toddotoa masy dan sekali, minggu
Hipertensi dan pengaktifan pukul 10.00 Sponsorship ke 3
kembali posbindu PTM
27
BAB 3
Usia Dewasa di Desa Toddotoa adalah suatu program perubahan perilaku untuk
makan yang mengandung gorengan dan berlemak, apalagi bila juga ditunjang
oleh faktor sosial ekonomi dan tingkat pendidikan keluarga yang kurang.
Apabila usia dewasa dengan resiok hipertensi dan hipertensi tidak dikelola
dengan baik akan menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal, gagal jantung,
3.2. Tujuan
dini
28
3.3. Aktivitas Dalam Pencapaian Tujuan
Strategi Intervensi :
tanda dan gejala, serta komplikasi dari hipertensi dalam bentuk leaflet,
menunjukkan 90,1% baik, akan tetapi sikap dan periaku yang masih rendah
Strategi intervensi :
29
belum pernah mendapatkan pelatihan tentang Posbindu. Jumlah peserta
10-15 orang.
30
e. Rencana Budget Program.
3
Kampanye
200 buah 200 40,000
a.Leaflet
10 buah 50,000 500,000
b. Poster
1 Pkt 50.000 30,000
b. Dokumentasi
31
580,000
4
Kegiatan support group
1x1 jam 50,000 50,000
a. Sewa LCD
1 pkt 30,000 30,000
b. Dokumentasi
1 x 50 orang 6,000 300,000
c. Konsumsi
1 x 50 lbr 200 10,000
d. Penggandaan format evaluasi
1 x 50 buah 2,000 100,000
e. Pembelian alat tulis
1 x 50 lbr 200 10,000
f. Copy leaflet
500,000
Jumlah
2.095.000
Total
32
DAFTAR PUSTAKA
33
Nies, M.A., and McEwan, M. (2001). Community health nursing: promoting
the health of population. (3rd Ed.), Philadelphia: Davis Company
Sugiyono. (2006). Statistika untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Supariasa, I.D.N., Bakri, B., Fajar, I. (2002). Penilaian status gizi. Jakarta:
EGC
Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak dan Permasalahannya. Cetakan
kesatu. Jakarta: Sagung Seto
Stanhope, M. & Lancaster, J. (1996). Community health nursing :
Promoting health of agregates, families and individuals, 4 th ed.
St.Louis : Mosby, inc.
34
INSTRUMEN EVALUASI
PELAKSANAAN
NO ITEM EVALUASI KETERANGAN
ADA TIDAK
1 Input
Ketersediaan dana
- Masyarakat
- Donatur
2 Proses
Keterlibatan :
- Puskesmas
- Kader
3 Hasil
Ketertarikan peserta
35
2. Pelatihan kader posbindu
PELAKSANAAN
NO HAL YANG DINILAI KETERANGAN
ADA TIDAK
1 Input
Ketersediaan dana
- Masyarakat
- Donatur
2 Proses
Komunikasi :
a. Ramah
b. Bahasa Jelas
c. Tanggap dengan suasana
pengunjung
d. Langsung mengarah pada hal
yang disampaikan
e. Terbuka dan diterima dengan
baik oleh pendengar
Keterlibatan :
a. Puskesmas
b. Kader
Ketrampilan :
a. Percaya diri
b. Ucapan kata-kata jelas dan
perlahan
c. Tarik nafas dalam-dalam (2-3
kali) untuk mengurangi
36
ketegangan
d. Hindari
Ehm..Ah…Au…Barangkali….
Anu …..
3 Hasil
Ketertarikan peserta
37
SOAL PRE TEST DAN POST TEST
Nama : ………………………………….
Alamat : ………………………………….
Berilah Tanda ( V ) pada jawaban yang Anda anggap benar atau salah !
38
39
DAFTAR PUSTAKA
1. Alligood, M.R. & Tomey, A. M. (2016). Nursing Theorists and Their Work.
5. Hitchcock, J.E. Schubert, P.E. & Thomas, S.A. (1999) Community health
40
6. Kaakinen, Gedaly-Duff, Coehlo & Hanson (2010). Family health care
9. Pender, N.J, Murdaugh C.L, & Parsons. (2014). Health promotion in nursing
10. Profil Desa Toddotoa (2017) data Potensi Sumber Daya Manusia
11. RISKESDAS. Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Grafindo
Elsevier Inc.
41
16. UPTD PKM Kampili (2017)., Laporan Tahunan Puskesmas Kampili
17. Wijaya, A.S dan Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2,
42