You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Administrasi merupakan usaha menciptakan kerja sama antara guru dan karyawan
untuk mengefektifkan proses belajar-mengajar. Administrasi tidak hanya berkenaan dalam
bidang keuangan, melainkan juga tentang keterampilan dalam hal pembukuan. Administrasi
pendidikan memiliki tujuan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dari pendidikan.
Administrasi sangatlah dibutuhkan demi berjalannya proses belajar mengajar dalam dunia
pendidikan. Hal tersebut tidak lepas dari peran serta keaktifan orang-orang yang menguasai
bidang administrasi pendidikan.
Namun, kenyataan yang ada di lapangan, sebagian besar orang yang berkecimpung
dalam dunia pendidikan memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang tata administrasi
yang rendah. Hal tersebut menjadi sebuah fenomena yang perlu untuk dituntaskan dengan
segera. Karena, peran dari seorang tenaga tata administrasi di dalam sebuah sekolah sangatlah
dibutuhkan.
Dengan demikian, yang bertugas memegang administrasi adalah orang yang telah
terlatih, terampil, dan handal dalam bidangnya serta telah mendapatkan ilmu (pelatihan)
dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, penulis akan mengkaji makalah tentang
”Administrasi Pendidikan dalam Keguruan”. Dengan tujuan agar dapat memberikan
pengetahuan tentang administrasi pendidikan dalam keguruan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian administrasi pendidikan?
2. Apa dasar, asas dan tujuan administrasi pendidikan?
3. Apa fungsi administrasi pendidikan?
4. Bidang-bidang apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup administrasi pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian administrasi pendidikan dari beberapa aspek.
2. Menjelaskan dasar, asas dan tujuan administrasi pendidikan.
3. Menjelaskan fungsi dari administrasi pendidikan.
4. Menyebutkan bidang-bidang yang termasuk dalam ruang lingkup administrasi
pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan terdiri dari dua kata, yakni Administrasi dan Pendidikan.
Keduanya memiliki pengertian tersendiri. Administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri
dari AD dan MINISTRO. Kata ad artinya intensif sedangkan ministro artinya melayani,
membantu, atau mengarahkan. Jadi, pengertian administrasi secara etimologis adalah
melayani atau mengabdi secara intensif terhadap subjek tertentu.
Sedangkan pendidikan itu sendiri menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar dan pembelajaran peserta
didik agar dapat secara aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Semua yang
dikemukakan menunjukkan adanya tujuan. Bahkan GBHN 1988 menunjukkan adanya tujuan
umum pendidikan secara lebih lanjut. Tujuan tersebut adalah pendidikan nasional
berdasarkan pancasila, bertujuan meningkatkan kualitas manusia indonesia kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh,
bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat rohani dan jasmani.
Banyak orang beranggapan bahwa administrasi adalah pekerjaan yang menyangkut
tulis-menulis, klerk, tata usaha, atau pekerjaan kantor. Namun, pengertian yang dimaksudkan
bukan hanya seperti itu. Administrasi pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala
usaha kerja sama untuk mendayagunakan sumber-sumber personel dan material sebagai
usaha untuk meningkatkan pengembangan kualitas manusia secara efektif dan efisien. Efektif
dalam arti hasil yang dicapai upaya, sama dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya, dan waktu. Sumber adalah
segala sesuatu yang membantu tercapainya tujuan baik berupa tenaga, material, uang,
ataupun waktu.
Selanjutnya untuk mendapat gambaran yang lebih jelas, berikut dikemukakan pengertian
administrasi pendidikan menurut para ahli :
a) Administrasi pendidikan menurut Syarif (1976:7) adalah segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber-sumber personil maupun materiil secara efektif dan efisien
untuk menunjang tercapainya pendidikan.

2
b) Menurut Sutisna (1979:2-3) administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses yang
membuat sumber-sumber personil maupun materiil sesuai dengan yang tersedia dan
efektif dalam tercapainya tujuan-tujuan bersama.
c) Administrasi pendidikan menurut Nasution (1994:245) adalah kegiatan bersama dalam
bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik personal,
material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.
d) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam pedoman pelaksanaan kurikulum,
buku III D. Administrasi ialah usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber
personel maupun material secara efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan pengertian dari administrasi
pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses pendayagunakan sumber personil
dan materiil, yang bergabung dalam suatu lembaga pendidikan demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar lebih efektif dan efesien.
Pengertian administrasi pendidikan ditinjau dari beberapa aspek:
 Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai
tujuan pendidikan. Seperti yang kita ketahui, tujuan pendidikan merentang dari tujuan
yang sederhana hingga tujuan yang paling kompleks. Tujuan pendidikan dilihat
berdasarkan ruang lingkup dan tingkat pendidikan. Pada tingkat pendidikan Sekolah
Menengah Pertama dengan tingkat Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan yang ingin di
capai memiliki perbedaan yang jauh. Jika tujuan yang dicapai pada tingkat SMP masih
sederhana, maka ditingkat Pendidikan Nasional memiliki tujuan yang begitu kompleks.
Kompleks disini berarti untuk dapat mencapainya diperlukan adanya cara yang begitu
rumit, dan membutuhkan usaha yang begitu keras untuk dapat mencapai tujuan
pendidikan. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya kerja sama dengan orang lain dalam
segala aspek kerumitannya.
 Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian sebagai sebuah proses untuk
mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan atau pemanduan, dan penilaian.
 Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat sebagai kerangka berpikir dari sebuah
sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
berinteraksi dalam suatu proses pengubahan masukan menjadi keluaran. Dimana orang-
orang yang terlibat di dalamnya saling berinteraksi dan saling bertukar pikiran mengenai
pendapat dan pengetahuan mereka masing-masing demi mengubah masukan yang

3
mulanya belum mengerti, kemudian keluar dari suatu lembaga pendidikan menjadi
keluaran yang berintelektual dan berdedikasi tinggi.
 Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika dilihat
dari sudut ini, maka segala perhatian berpusat pada pengelolaan dan pemanfaatan secara
efektif dan efisien segala sumber-sumber yang tersedia dalam mencapai tujuan
pendidikan.
 Kelima, administrasi pendidikan dilihat dari segi kepemimpinan. Dimana seorang
administrator harus dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso,
dan ing ngarso sung tulodo dalam pencapaian tujuan pendidikan. Di belakang memeberi
daya dan kekuatan, di tengah memebri semangat, di depan memberi contoh.
 Keenam, administrasi pendidikan dilihat dari proses pengambilan keputusan. Dalam
melakukan kerja sama dan memimpin suatu kegiatan, administrator harus mampu
memecahkan segala masalah yang dihadapi dengan mengambil keputusan yang tepat.
 Ketujuh, administrasi pendidikan dilihat dari segi komunikasi memiliki pengertian usaha
untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita mengerti apa yang
dimaksudkan orang lain itu.
 Kedelapan, administrasi seringkali diartikan sebagai kegiatan ketatausahaan yang
meliputi kegiatan catat-mencatat dan sebagainya.
Disamping adanya begitu banyak pengertian dari administrasi baik itu pengertian
secara umum maupun pengertian yang dilihat dari beberapa aspek. Administrasi juga
memiliki unsur pokok. Menurut Siagian (1986) unsur pokok administrasi adalah:
1) Adanya kelompok manusia (sedikitnya 2 orang)
2) Adanya tujuan yang akan dicapai
3) Adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerja sama)
4) Adanya perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.

B. Dasar Administrasi Pendidikan


Dasar diartikan sebagai suatu kebenaran yang bersifat fundamental yang dapat
dijadikan sebagai landasan dan pedoman bertindak dalam kehidupan masyarakat. Berikut
beberapa dasar yang harus diperhatikan oleh seorang administrator agar dapat mencapai
kesuksesan dalam tugasnya.

4
a. Prinsip efisiensi
Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efisien dalam
menggunakan semua sumber, baik tenaga, dana, fasilitas, waktu secara tepat. Misalnya
dalam melaksanakan programnya, dibutuhkan ketelatenan untuk dapat memanfaatkan
waktu sebaik mungkin agar tidak terjadi penyia-nyiaan waktu. Begitupun secara materiil,
segala kebutuhan untuk mencapai tujuan dimanfaatkan sebaik mungkin tanpa harus
menyia-nyiakan atau menggunakan secara boros. Dalam artian sesuai dengan porsi yang
dibutuhkan.
b. Prinsip pengelolaan
Hasil yang efektif dan efisien akan dapat dicapai bilamana dia mampu memanajemenkan
dengan merencanakan, mengoordinasi, mengarahkan, dan mengontrol segala kegiatan
dengan benar.
1. Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan untuk dilakukannya
tindakan dalam mencapai tujuan pendidikan.
2. Pengorganisasian didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan
memilah orang-orang (guru dan personel sekolah lainnya) serta mengalokasikan
sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang tersebut dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
3. Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah
direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki.
4. Pengkoordinasian diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan berbagai
individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka selaras dengan anggota ataupun
unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
5. Melakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai,
serta mengetahui kekuatan dan kelemahan dari program yang dilaksanakan.
c. Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan
Mengutamakan pengelolaan dan menghindari terlalu sibuk dengan tugas-tugas operatif.
Kegiatan pengelolaan adalah kegiatan memanajemen, yakni merencanakan,
mengarahkan, dan mengontrol kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan
kegiatan operatif adalah kegiatan mengarahkan dan membina setiap orang agar dalam
mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban bagi mereka dapat terlaksana dengan tepat
dan benar.
d. Prinsip kepemimpinan yang efektif

5
e. Memperhatikan dimensi hubungan antar manusia, dimensi pelaksanaan tugas, dan
dimensi situasi serta kondisi yang ada. Dimensi yang pertama adalah sebagai seorang
pemimpin harus memelihara hubungan baik antara bawahannya. Dalam hal ini berarati,
sebagai seorang pemimpin ia harus mengenal kepentingan-kepentingan bawahannya,
memberikan motivasi untuk bekerja demi kepentingan pribadi maupun kepentingan
organisasi, serta mengusahakan adanya kepuasan bekerja. Dimensi kedua yaitu, setiap
anggota organisasi mampu menyelesaikan tugas secara baik dan tepat pada waktunya.
Tidak terlalu mengutamakan kewajiban bekerja, sampai melupakan kegairahan bekerja
dan kepentingan pribadi bawahannya. Dimensi yang ketiga yaitu, memperhitungkan taraf
kematangan anggota organisasi dan situasi yang ada.
f. Prinsip kerja sama
Mampu mengembangkan kerja sama antara orang-orang yang terlibat.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip dari administrasi pendidikan
adalah mengutamakan pengelolaan tugas bidang administrasi secara efektif dan efisien serta
menjalin hubungan kerja sama dengan orang-orang yang terlibat di dalam kegiatan
pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan.
Perlu ditambahkan bahwa adanya dua asas yang dapat dipergunakan sebagai landasan
kerja administrasi pendidikan di sekolah, yaitu asas idiil dan landasan operasional.
a. Asas idiil
Pelaksanaan administrasi pendidikan di suatu negara, bergantung pada sistem pendidikan
yang dianut suatu negara. Indonesia adalah negara yang menganut sistem pendidikan
pancasila, yaitu sistem pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Begitupun landasan idiil yang digunakan dalam kegiatan
administrasi di sekolah juga Pancasila dan Undang-Undang Dasar.
b. Asas operasional
Sistem pendidikan nasional yang tertuang dalam bentuk kurikulum dijadikan sebagai
landasan operasional bagi kegiatan administrasi pendidikan. Kurikulum adalah program
mata pelajaran dalam suatu pendidikan yang meliputi segala pengalaman yang sengaja
diberikan sekolah untuk memupuk perkembangan peserta didik, dengan jalan
menciptakan situasi belajar mengajar.Kurikulum pendidikan di Indonesia sekarang adalah
kurikulum 2013 atau biasa disebut K13. Kurikulum inilah yang menjadi landasan
operasional dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia. Dari sekian banyaknya
unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang bisa
memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan berkembangnya kualitas
6
potensi peserta didik. Kurikulum dikembangkan dengan berbasis kompetensi sebgai
instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: 1) Manusia berkualitas yang
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah, dan 2) manusia
terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan 3) warga negara yang demokratis dna
bertanggung jawab. Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi adalah salah satu
strategi pembangunan nasional sebagaimana yang di amanatkan dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Karakteristik kurikulum
2013 sebagai berikut:
1) Mengembangkan keseimbanagn sikap sppiritual dan sisial, rasa ingin tahu,
kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
2) Sekolah adalah bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapka apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
3) Mengembangkan sikap pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4) Memberi waktu yang cukup leluasa unutk mengembangkan berbagai sikap ,
pengetahuan, dan keterampilan.
5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang rinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar pelajaran.
6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian kompetensi dasar. Dimana
semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalm kompetensi inti.
7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memeperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan.
c. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, benegara,
dan peradaban dunia.

C. Tujuan Administrasi Pendidikan


Tujuan Administrasi pendidikan di sekolah dapat dibedakan atas tujuan jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
a. Tujuan jangka pendek
7
Tujuan administrasi pendidikan jangka pendek adalah agar tersusun dan terlaksananya
suatu sistem pengelolaan instrumental suatu proses pendidikan di sekolah secara efektif
dan efesien serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
b. Tujuan jangka menengah
Tujuan administrasi pendidikan jangka menengah adalah menunjang tercapainya tujuan
institusional masing-masing jenis dan jenjang pendidikan seperti yang digariskan oleh
kurikulum.
c. Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang administrasi pendidikan adalah untuk menunjang tercapainya
tujuan pendidikan nasional seperti yang digariskan dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003. Pasal 3 meyebutkan, “ Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan administrasi pendidikan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan secara
produktif yaitu efektif dan efisien. Ukuran keberhasilan administrasi pendidikan adalah
produktivitas atau efektivitas dan pada proses, suasana atau efisiensi.

D. Fungsi Administrasi Pendidikan


Diantara fungsi administrasi pendidikan adalah:
1) Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah kegiatan memikirkan dan memilih segala tindakan yang akan
dilakukan demi tercapainya maksud dan tujuan pendidikan.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah aktivitas menyusun dan membentuk hubungan kerja sama
sebagai wujud kesatuan dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan.
3) Pengkoordinasian (Coordination)
Koordinasi adalah kegiatan mengumpulkan dan menyatupadukan segala sumber baik
personil, materiil, pikiran, teknik, dan tujuan ke dalam suatu hubungan yang harmonis
dan produktif agar selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha dalam mencapai
tujuan sekolah.
4) Pembiayaan
8
Pembiayaan adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan
dan belanja pendidikan. Dimulai dari perencanaan biaya, usaha mendapat dana,
peggunaan dana, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
5) Penilaian
Penilaian terhadap seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, mengetahui
kelebihan dan kelemahan program yang dilaksanakan, memperoleh dasar pertimbangan
ketepatan waktu berhasilnya pekerjaan, menjamin cara kerja yang efektif dan efisien.

E. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan


Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan sangatlah banyak dan
luas. Namun, perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan para guru hal-hal berikut ini:
a. Bidang tata usaha sekolah, meliputi:
1) Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2) Anggaran belanja keuangan sekolah
3) Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
4) Keuangan dan pembukuannya
5) Korespondensi atau surat-menyurat
6) Masalah pengangkatan pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk,
rapot, dan sebagainya.
b. Bidang personalisa murid, yang meliputi:
1) Organisasi murid
2) Masalah kesehatan murid
3) Masalah kesejahteraan murid
4) Evaluasi kemajuan murid
5) Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
c. Bidang personalia guru, meliputi:
1) Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2) Organisasi personel guru
3) Masalah kepegawaian
4) Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
5) Refreshing dan up-grading guru-guru
d. Bidang pengawasan (supervisi), yang meliputi:
1) Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan
tugas sebaik-baiknya.
9
2) Mengembangkan kerja sama yang baik antara murid, guru, dan pegawai tata usaha.
3) Membuat pedoman cara penilaian hasil pendidikan dan pengajaran.
4) Mempertinggi mutu dan pengalaman para guru.
e. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:
1) Kurikulum dijadikan sebagai pedoman dalam mencapai dasar-dasar dan tujuan
pendikan dan pengajaran.
2) Melaksanakan organisasi kurikulum dan metode-metodenya yang disesuaikan dengan
pembaruan sistem pendidikan dna lingkungan sekolah.
Dapat disingkatkan bidang-bidang yang tersebut di atas dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Bidang administrasi material, yaitu kegiatan yang menyangkut ketata usahaan sekolah,
administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan dan lain-lain.
2. Bidang administrasi pesonal, yang mencakup guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.
3. Bidang administrasi kurikulum, mencakup pelaksanaan kurikulum, pembinaan
kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan sebagainya.
Sementara itu, Dr. Hadari Nawawi menyatakan, secara umum ruang lingkup
administrasi berlaku dalam pendidikan meliputi bidang-bidang sebagai berikut:
1. Manajemen administrative
Manajemen administratif adalah kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar
semua orang dalam organisasi atau kelompok bekerja sama mengerjakan hal-hal yang
tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Manajemen operatif
Manajemen operatif adalah kegiatan-kegiatan mengarahkan dan membina setiap orang
agar dalam melaksanakan tugasnya dilaksanakan dengan tepat dan benar.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Administrasi pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala usaha kerja sama
untuk mendayagunakan sumber-sumber personel dan material sebagai usaha untuk
meningkatkan pengembangan kualitas manusia secara efektif dan efisien. Efektif dalam arti
hasil yang dicapai upaya, sama dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan efisien
berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya, dan waktu. Sumber adalah segala
sesuatu yang membantu tercapainya tujuan baik berupa tenaga, material, uang, ataupun
waktu. prinsip dari administrasi pendidikan adalah mengutamakan pengelolaan tugas bidang
administrasi secara efektif dan efisien serta menjalin hubungan kerja sama dengan orang-
orang yang terlibat di dalam kegiatan pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan. Tujuan
administrasi pendidikan tidak lain adalah agar semua kegiatan itu mendukung tercapainya
tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia pendidikan
adalah agar tujuan pendidikan tercapai. Bidang yang tercakup dalam ruang lingkup
administrasi pendidikan adalah bidang tata usaha sekolah, bidang personalia murid, bidang
personalia guru, bidang pengawasan, bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum.
Kesemuanya dikelompokkan dalam bidang material, personel, dan kurikulum.

11
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, H.M. Administrasi Pendidikan. 2010. Jakarta: RINEKA CIPTA.


Supansi, dkk. Administrasi Pendidikan. 1992. Jakarta: UT.
Ahmad Rohani, H.M. & Ahmadi, Abu. Administrasi Pendidikan Sekolah. 1990. Jakarta:
Bumi Aksara.
Lenyradili89.blogspot.co.id/2009/12/administrasi-pendidikan.html?m=1
Harisnawati.blogspot.co.id/2012/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi.html?=1
www.semangatanaknegeri.com/2014/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi-
guru.html?=1

12
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................i


KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan ....................................................................2
B. Dasar Administrasi Pendidikan ............................................................................4
C. Tujuan Administrasi Pendidikan ...........................................................................7
D. Fungsi Administrasi Pendidikan ...........................................................................8
E. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan .............................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................12

13

You might also like