You are on page 1of 5

Safira Mutia Aidhanita 11615014

Obat Keras

Obat keras disebut juga obat daftar “G” yang diambil dari bahasa Belanda “Gevaarlijk” artinya
berbahaya. Maksudnya, obat dalam golongan ini berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep
dokter. Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter, kecuali obat
tersebut termasuk kedalam Obat Wajib Apotek. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K
dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam.

Gambar Berapa ya. Tanda khusus pada kemasan Obat Keras

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 633/PH/62/B tahun 1962 obat yang masuk
ke dalam golongan obat keras antara lain:
1. Semua obat yang pada bungkus luarnya oleh si pembuat disebutkan bahwa obat itu hanya boleh
diserahkan dengan resep dokter.
2. Semua obat yang dibungkus sedemikian rupa yang digunakan secara parenteral, baik dengan cara
suntikan maupun dengan cara pemakaian lain dengan jalan merobek jaringan,
3. Semua obat baru kecuali jika telah dinyatakan secar tertulis oleh Departemen Kesehatan bahwa obat
tersebut tidak membahayakan kesehatan manusia.
4. Semua obat yang tercantum dalam daftar obat keras, baik dalam bentuk tunggal maupun semua
sediaan yang mengandung obat tersebut. Pengecualian jika dibelakang nama obat disebutkan
ketentuan lain atau jika obat tersebut masuk kedalam obat bebas terbatas.
Contoh obat keras : asam mefenamat, loratadine, ibuprofen, semua antibiotik.

Influenza
Nama Penyakit Influenza atau biasa disebut flu
Definisi Penyakit infeksi saluran pernafasan atas menular (melalui air liur terinfeksi yang
keluar pada saat penderita batuk,bersin atau melalui kontak langsung dengan
sekresi (ludah, air liur, ingus)
penderita) yang disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyebabkan
penyakit ringan sampai penyakit berat. Flu merupakan suatu penyakit yang self-
limiting, bila tidak terjadi komplikasi dengan penyakit lain, maka setelah 4-7 hari
penyakit akan sembuh sendiri. Daya tahan tubuh seseorang akan sangat
berpengaruh terhadap berat ringannya penyakit tersebut. Daya tahan tubuh
dipengaruhi oleh pola hidup seseorang.
Gejala Menggigil, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk,
kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.
Penyebab Infeksi saluran pernapasan bagian atas oleh virus influenza A dan B.
Penangan Nonfarmakologi - Beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan
- Meningkatkan gizi makanan. Makanan dengan kalori dan protein yang tinggi
akan menambah daya tahan tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang
banyak mengandung vitamin.
- Banyak minum air, teh, sari buah akan mengurangi rasa kering di tenggorokan,
mengencerkan dahak dan membantu menurunkan demam
- Berkumur dengan air garam untuk mengurangi rasa nyeri di tenggorokan
Obat yang dapat Obat-obatan hanya digunakan untuk meringankan gejala bukan untuk mengatasi
digunakan virus penyebabnya.
Asetaminofen (paracetamol)
Indikasi Meringankan rasa nyeri dan menurunkan demam
Dosis Dosis awal
Dewasa : 325 – 650 mg setiap 4 jam atau 500 mg setiap 8 jam
Anak : 10 – 15 mg/kg , dapat diberikan setiap 4 jam (maksimal 5
dosis dalam 24 jam)
Dosis maksimum
Dewasa : 3,25g/hari
Anak (6-12 tahun) : 1,625g/hari
Efek Samping Angioedema, ruam, pusing, urtikaria
Kontraindikasi Pasien dengan gangguan fungsi hati, hipersensitivitas, kategori
kehamilan B
Analgesik non narkotik Asetosal (asam asetilsalisilat atau aspirin)
Indikasi Meringankan rasa nyeri dan menurunkan demam
Dosis Dosis awal
Dewasa : 325-650mg setiap 4-6 jam atau 650-1300 mg setiap 8
jam
Anak (<12 tahun) : 10-15 mg/kg setiap 4 jam
Anak (≥12 tahun) : 325-650mg setiap 4-6 jam
Dosis maksimum
Dewasa : 3,9g/hari
Anak (<12 tahun) : 60-80 mg/kg/hari
Anak (≥12 tahun) : 3,9g/hari
Efek Samping Angioedema, bronkospasme, mual
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Efedrin
Indikasi Meredakan hidung tersumbat
Dosis Dosis awal
Dewasa : 25 – 30 mg setiap 3 – 4 jam
Anak : 3 mg/kg/hari dibagi dalam 4 – 6 dosis
Dekongestan oral Dosis maksimum : 150 mg/hari
Efek Samping Mual, muntah, takikardia, bradikardia, pusing
Kontraindikasi Hipersensitivitas, kategori kehamilan C
Pseudoefedrin
Indikasi Meredakan hidung tersumbat
Dosis Dosis awal
Dewasa : 60 mg setiap 4-6 jam
Anak (2-6) tahun : 5-30mg setiap 4-6 jam
Anak (6-12) tahun : 30 mg setiap 4-6 jam
Dosis maksimum : 240 mg/hari.
Efek Samping Tremor, mual, muntah, atrial fibrilasi
Kontraindikasi Hipersensitivitas, hipertensi parah
Fenilefrin
Indikasi Meredakan hidung tersumbat
Dosis Dosis awal
Dewasa : 10 mg, 3 kali sehari
Anak- anak 6 – 12 tahun : 5 mg, 3 kali sehari
Dosis maksimal : 60mg/hari
Efek Samping Bradikardia, sakit kepala, mual
Kontraindikasi Hipersensitivitas, takikardia, hipertensi parah
Klorfeniramin maleat
Indikasi Meredakan gelaja alergi
Dosis Dosis awal
Dewasa : 4mg setiap 4-6 jam
Anak (<12 tahun) : 2mg setiap 4-6 jam
Dosis maksimum
Dewasa : 24 mg/hari
Anak (<12) :12 mg/hari
Efek Samping Mengantuk, pusing, mual, muntah
Kontraindikasi Hipersensitivitas, asma
Antihistamin
Difenhidramin HCl
Indikasi Meredakan gelaja alergi, penekan batuk
Dosis Dosis awal
Dewasa : 25-50 mg setiap 6-8 jam
Anak (<12 tahun) : 12,5-25 mg setiap 4-6 jam
Dosis maksimum
Dewasa : 300mg/hari
Anak (<12 tahun) : 150 mg/hari
Efek Samping Mengantuk, pusing, takikardia, hipotensi
Kontraindikasi Hipersensitivitas, asma
Oksimetazolin
Indikasi Mengurangi sekret hidung yang menyumbat
Dosis Dewasa dan anak diatas 6 tahun : 2-3 tetes/semprot
oksimetazolin 0,05% setiap lubang hidung
Anak (2-5 tahun) : 2-3 tetes/semprot oksimetazolin 0,025%
Dekongestan hidung
setiap lubang hidung.
Obat digunakan pada pagi dan menjelang tidur malam, tidak
boleh lebih dari 2 kali dalam 24 jam.
Efek Samping Insomnia, menaikkan tekanan darah, aritmia
Kontraindikasi Hipersensitivitas, hipertensi
Ekspektoran / mukolitik Gliseril guaiakolat
Indikasi Mempermudah pengeluaran dahak dengan mengencerkan
lender saluran pernafasan
Dosis Dosis awal :
Dewasa : 1-2 tablet (100 -200 mg), setiap 6 jam atau 8 jam sekali
Anak (2-6 tahun) : 50mg setiap 8 jam
Anak (6-12 tahun) : 50-100mg setiap 8 jam
Dosis maksimum :
Dewasa : 2,4g/hari
Anak (2-6 tahun) : 600mg/hari
Anak (6-12 tahun) : 1,2g/hari
Efek Samping Mengantuk, sakit kepala,pusing
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Bromheksin
Indikasi Mempermudah pengeluaran dahak dengan mengencerkan
lender saluran pernafasan
Dosis Dewasa dan anak (>10 tahun): 8 mg setiap 8 jam
Anak (5-10 tahun) : 4 mg setiap 8 jam
Efek Samping Syok dan reaksi anafilaktik, bronkospasme, mual, muntah, diare
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Dekstrometorfan HBr
Indikasi Penekan batuk cukup kuat kecuali untuk batuk akut yang berat
Dosis Dosis awal
Dewasa : 10-20 mg setiap 4-8 jam
Anak : 5-10 mg setiap 4-8 jam
Bayi : 2,5-5 mg setiap 4-8 jam
Dosis maksimal: 120 mg/hari
Efek Samping Sakit perut, mengantuk, pusing, mual, muntah
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Antitusif Difenhidramin HCl
Indikasi Penekan batuk, antialergi
Dosis Dosis awal
Dewasa : 25-50 mg setiap 6-8 jam
Anak (<12 tahun) : 12,5-25 mg setiap 4-6 jam
Dosis maksimum
Dewasa : 300mg/hari
Anak (<12 tahun) : 150 mg/hari
Efek Samping Mengantuk, pusing, takikardia, hipotensi
Kontraindikasi Hipersensitivitas, asma

Daftar Pustaka

Menteri Kesehatan RI. 1962. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 633/PH/62/B. Jakarta.

Departemen Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2007. Pedoman
Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Abelson, B., 2009, Flu Shots, Antibiotics, & Your Immune System. http://www.drabelson.com/. Diakses 1
Desember 2018 Pukul 18.50 WIB.

BPOM. 2006. Obat Flu. http://www.pom.go.id diakses 1 Desember 2018 Pukul 21.28 WIB.

Medscape. 2018. Medscape Reference, Aplikasi Medscape. Diakses 1 Desember 2018 Pukul 19.20 WIB.

Influenza: Viral Infections: Merck Manual Home Edition. www.merck.com. Diakses 1 Desember 2018 Pukul
18.37 WIB.

You might also like