You are on page 1of 14

MAKALAH

TANTANGAN DAN HAMBATAN REFORMASI BIROKRASI


DI INDONESIA

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Birokrasi dan Good Governance

Dosen Pengampu : Ir. Oting Ruhiyat, MM

Disusun Oleh Kelompok 5 :


1. Djamaludin
2. Januar Roup
3. Dewi Sukmalasari
4. Rine Legina
5. Abdul Kholik
6. Hepiyadin

UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas perkenan-Nya penulis

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tantangan dan Hambatan Reformasi

Birokrasi di Indonesia”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada

mata kuliah Birokrasi dan Good Governance.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh

dari apa yang dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan yang penulis miliki. Walaupun demikian, penulis berharap bahwa

makalah ini dapat diterima dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Tidak berlebihan apabila pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

makalah ini.

Dan tak lupa penulis menyampaikan banyak terima kasih serta seiring do’a

atas segala amal baik dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Tangerang Selatan, November 2018

Penulis

i
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1


1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan .......................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Reformasi Birokrasi ..........................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................7

3.1 Tujuan, Visi dan Misi Reformasi Birokrasi di Indonesia .................................6

3.2 Hambatan dan Tantangan Reformasi Birokrasi di Indonesia ............................8

BAB IV PENUTUP ..............................................................................................10

4.1 Kesimpulan ......................................................................................................10

4.2 Saran .................................................................................................................10

Daftar Pustaka ......................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Reformasi Birokrasi Pemerintah Indonesia dimulai sejak terbitnya Peraturan

Presiden Nomor 80 Tahun 2011 tentang Grand Desain Reformasi Birokrasi

Indonesia Tahun 2010-2025 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map

Reformasi Birokrasi 2010-2014. Melalui kedua perdoman tersebut instansi

pemerintah pusat dan instansi Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota

mulai menerapkan secara bertahap reformasi birokrasi. Namun penerapan dan

pelaksanaan reformasi birokrasi tidak berjalan dengan mulus sesuai dengan yang di

harapkan, masih mengalami tantangan dan hambatan ke depan yang harus di

selesaikan.

Berdasarkan hal tersebut kelompok kami ingin mengetahui lebih lanjut

mengenai tantangan dan hambatan reformasi birokrasi yang terjadi di indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas maka kami mencoba membuat

identifikasi permasalahan tentang:

1. Tujuan, Visi dan Misi Reformasi Birokrasi di Indonesia

2. Bagaimanakah Tantangan dan Hambatan Reformasi Birokrasi di

indonesia ?

1
1. 3 Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat untuk mengkaji dan memahami tentang tantangan

dan hambatan reformasi Birokrasi di Indonesia.

1.4 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini menjelaskan mengenai Reformasi Birokrasi berdasarkan pada


observasi data melalui media elektronik yaitu internet.

Bab III Pembahasan

Berisi tentang Tujuan Reformasi Birokrasi serta Tantangan dan Hambatan


Reformasi Birokrasi.

Bab IV Penutup

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap hasil penulisan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reformasi Birokrasi

Reformasi adalah mengubah atau membuat sesuatu menjadi lebih baik

daripada yang sudah ada. Reformasi ini diarahkan pada perubahan masyarakat

yang termasuk didalamnya masyarakat birokrasi, dalam pengertian perubahan

ke arah kemajuan. Dalam pengertian ini perubahan masyarakat diarahkan pada

development (Susanto, 180). Karl Mannheim sebagaimana disitir oleh Susanto

menjelaskan bahwa perubahan masyarakat adalah berkaitan dengan norma-

normanya. Development adalah perkembangan yang tertuju pada kemajuan

keadaan dan hidup anggota masyarakat, dimana kemajuan kehidupan ini

akhirnya juga dinikmati oleh masyarakat. Dengan demikian maka perubahan

masyarakat dijadikan sebagai peningkatan martabat manusia, sehingga

hakekatnya perubahan masyarakat berkait erat dengan kemajuan masyarakat.

Dilihat dari aspek perkembangan masyarakat tersebut maka terjadilah

keseimbangan antara tuntutan ekonomi, politik, sosial dan hukum,

keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta konsensus antara prinsip-prinsip

dalam masyarakat (Susanto: 185-186). Khan (1981) memberi pengertian

reformasi sebagai suatu usaha perubahan pokok dalam suatu sistem birokrasi

yang bertujuan mengubah struktur, tingkah laku, dan keberadaan atau

kebiasaan yang telah lama. Sedangkan Quah (1976) mendefinisikan reformasi

sebagai suatu proses untuk mengubah proses, prosedur birokrasi publik dan

3
sikap serta tingkah laku birokrat untuk mencapai efektivitas birokrasi dan

tujuan pembangunan nasional. Aktivitas reformasi sebagai padanan lain dari

change, improvement, atau modernization. Dari pengertian ini, maka reformasi

ruang lingkupnya tidak hanya terbatas pada proses dan prosedur, tetapi juga

mengaitkan perubahan pada tingkat struktur dan sikap tingkah laku (the ethics

being). Arah yang akan dicapai reformasi antara lain adalah tercapainya

pelayanan masyarakat secara efektif dan efisien. Reformasi bertujuan

mengoreksi dan membaharui terus-menerus arah pembangunan bangsa yang

selama ini jauh menyimpang, kembali ke cita-cita proklamasi. Reformasi

birokrasi penting dilakukan agar bangsa ini tidak termarginalisasi oleh arus

globalisasi. Reformasi ini harus dilakukan oleh pejabat tertinggi, seperti

presiden dalam suatu negara atau menteri/kepala lembaga pada suatu

departemen dan kementerian negara/lembaga negara, sebagai motor penggerak

utama.

Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk

mencapai good governance. Melihat pengalaman sejumlah Negara

menunjukan bahwa reformasi birokrasi merupakan langkah awal untuk

mencapai kemajuan sebuah Negara. Melalui reformasi birokrasi, dilakukan

penataan terhadap system penyelenggaraan pemerintahan yang tidak hanya

efektif dan efesien tapi juga reformasi birokrasi menjadi tulang punggung

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Reformasi birokrasi memang akan

diterapkan dijajaran kementerian dan lembaga pemerintah. Mereformasi

birokrasi kementerian dan lembaga memang sudah saatnya dilakukan sesuai

4
dengan tuntutan situasi dan kondisi saat ini. Dimana birokrasi dituntut untuk

dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat dan profesional. Birokrasi

merupakan faktor penentu dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.

Oleh sebab itu cita-cita reformasi birokrasi adalah terwujudnya

penyelenggaraan pemerintahan yang professional, memiliki kepastian hukum,

transparan, partisipatif, akuntable dan memiliki kredibilitas serta

berkembangnya budaya dan perilaku birokrasi yang didasari oleh etika,

pelayanan dan pertanggungjawaban public serta integritas pengabdian dalam

mengemban misi perjuangan bangsa mewujudkan cita-cita dan tujuan

bernegara. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk

melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem

penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek

kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya

manusia aparatur. Reformasi birokrasi di Indonesia menempatkan pentingnya

rasionalisasi birokrasi yang menciptakan efesiensi, efektifitas, dan

produktifitas melalui pembagian kerja hirarkikal dan horizontal yang

seimbang, diukur dengan rasio antara volume atau beban tugas dengan jumlah

sumber daya disertai tata kerja formalistic dan pengawasan yang ketat.

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tujuan, Visi dan Misi Reformasi Birokrasi di Indonesia

Tujuan reformasi birokrasi adalah untuk menciptakan birokrasi

pemerintah yang profesional dengan berkarakteristik, berintegrasi, berkinerja

tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera,

berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur

negara.

Adapun visi reformasi birokrasi yang tercantum dalam lembaran Grand

design Reformasi Birokrasi Indonesia adalah terwujudnya pemerintahan kelas

dunia. Visi tersebut menjadi acuan dalam mewujudkan pemerintahan kelas

dunia, yaitu pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi yang

mampu menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat dan

manajemen pemerintahan yang demokratis agar mampu menghadapi tantangan

pada abad ke 21 melalui tata pemerintahan yang baik pada tahun 2025.

6
Sedangkan Misi reformasi birokrasi Indonesia adalah :

1. Membentuk/ menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam

rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

2. Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana, manajemen

sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas

pelayanan publik, mindset, dan cultural set.

3. Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif.

4. Mengelola sengketa administrasi secara efektif dan efisien.

Untuk mencapai visi dan misi serta tujuan dari reformasi birokrasi tersebut

maka ditetapkan 8 (delapan) area perubahan dan hasil yang diharapkan

meliputi seluruh aspek manajemen pemerintahan, seperti yang dikemukanan

pada table dibawah ini :

7
Dan dalam rangka mempercepat pencapaian hasil area perubahan refomasi

birokrasi tersebut maka ditetapkanlah 9 (sembilan) Program Percepatan Reformasi

Birokrasi. Program percepatan digunakan oleh seluruh instansi pemerintah untuk

mendukung pelakansaan refomasi birokrasi di instansi masing-masing baik

Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah. 9 Program percepatan reformasi

birokrasi adalah sebagai berikut.

1. Penataan Struktur Organisasi Pemerintah

2. Penataan Jumlah dan Distribusi PNS

3. Pengembangan Sistem Seleksi dan Promosi Secara Terbuka

4. Peningkatan Profesionalisasi PNS

5. Pengembangan Sistem Pemerintahan Elektronik yang terintegrasi

6. Peningkatan Pelayanan Publik

7. Peningkatan Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur

8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri

9. Peningkatan Efisiensi Belanja Aparatur

3.2 Hambatan dan Tantangan Reformasi dan Birokrasi di Indonesia

Reformasi Birokrasi Pemerintah Indonesia dimulai sejak terterbitnya

Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2011 tentang Grand Desain Reformasi

Birokrasi Indonesia 2010-2025 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map

Reformasi Birokrasi 2010-2014. Melalui kedua perdoman tersebut instansi

8
pemerintah pusat dan instansi Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota

mulai menerapkan secara bertahap reformasi birokrasi.

Dalam perjalanannya dari tahun 2010 hingga 2014, penerapan dan

pelaksanaan reformasi birokrasi pada 8 (delapan) area perubahan dan 9 (sembilan)

program tersebut membuahkan beberapa capaian dan perkembangan yang baik

namun tidak pula mengalami hambatan dan tantangan.

Walaupun demikian masih terdapat beberapa hambatan dan tantangan

kedepan yang harus diselesaikan, diantaranya :

1. Masih rendahnya komitmen dari pimpinan instansi baik di tingkat

pemerintah pusat maupun ditingkat pemerintah daerah dalam upaya

untuk melakukan pecegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi;

2. Penyelenggaraan pemerintahan masih belum mencerminkan

penyelenggaraan pemerintah yang bersih dan bebas dari KKN;

3. Manajemen kinerja pemerintah belum dilaksanakan secara maksimal;

4. Penataan kelembagaan yang masih belum efektif;

5. Perapan tata kelola pemerintahan yang belum sepenuhnya diterapkan;

6. Manajemen SDM yang belum berjalan dengan baik;

7. Inefisiensi anggaran atau rendahnya budaya kerja dalam melakukan

efisiensi anggaran;

8. Manajemen Pelayanan Publik yang kurang maksimal dan masih banyak

praktek pungutan liar.

9
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

http://pemerintah.net/reformasi-birokrasi. [25 April 2018]

http://pemerintah.net/hambatan-dan-tantangan-reformasi-birokrasi. [12 Januari

2016]

11

You might also like