Professional Documents
Culture Documents
MASUK
Periksa umum
IBU RUANG KIA
ANAMNESA dengan therapi
HAMIL
- Hamil ini Sesuai indikasi
- Hamil yang lalu
- Penyakit yang
diderita
LABORATORIUM : - Penyakit keluarga
RUJUK
Sehat / RSU
Normal /
Indikasi Tidak
Penyakit beresiko
DM /
Hypertensi
PASIEN PULANG
1
BAGIAN II
SKENARIO PROSES PEMBELAJARAN
Semester : II
Pokok Bahasan :
Tujuan :
Sistematika penulisan.
Kemampuan mendiagnosa.
Kemampuan menyusun perencanaan
Kemampuan menganalisis kasus.
Ketepatan waktu mengumpulkan tugas.
Metode pembelajaran
Kasus:
2
pemeriksaan ditemukan TD : 100/90 mmhg, S : 36 oC, M : 80 x / mnt, Rr “ 20 x / mnt, Hb : 8
gram%, kunjungtiva pucat dan DJJ 144 x / mnt teratur, terdengar di perut ibu sebelah kiri!
Pertanyaan:
Kriteria penilaian
3
BAGIAN III
INSTRUMEN ASESMEN
RUBRIK PENILAIAN
Sasaran Pembelajaran :
Nilai Deskripsi
4
2. Kejelasan uraian
Nilai Deskripsi
4 Jika uraian isi jelas sesuai dengan teori yang ada dan
mudah dipahami.
3 Jika kurang jelas tetapi agak mudah dipahami
2 .jika kurang jelas dan agak sulit dipahami
1 jika tidak jelas dan tidak dapat dipahami
5
Contoh daftar ceklis rubrik penilaian untuk tugas makalah kelompok.
Nilai
No Aspek yang dinilai
4 3 2 1
1 Ketepatan pemakaian konsep dalam makalah
2 Kejelasan uraian
3 Sistematika penulisan
4 Kemutakhiran daftar pustaka
6
BAGIAN IV
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN
7
2. Maksud dan tujuan tabel dibawah ini yaitu untuk merelevankan antar indikator informasi yang dibutuhkan dengan metode, teknik dan
instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data serta menentukan siapa yang menjadi responen dan waktu pengumpulan data. Untuk
lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:
2 Kualitas sarana dan 1.1. Tersedianya sarana dan prasarana Observasi Kuesioner Mahasiswa Tengah
prasarana Dosen dan akhir
Ruang kelas Wawancara Kuesioner semester
Praktikum/ 1.2. Relevansi sarana dengan materi Mahasiswa
laboratorium Dosen
8
Informasi yang Metode
No Indikator Responden Waktu
dibutuhkan Teknik Instrumen
3 Kualitas materi 1.1. Materi pembelajaran mampu mencapai Review dokumen Pedoman review Rekan dosen Awal
pembelajaran sasaran pembelajaran. dokumen semester
Review dokumen
1.2. Kualitas penugasan dan observasi Pedoman review Rekan dosen Awal
Pedoman analisis dokumen semester
1.3. Mutu soal-soal Dosen team
teaching, Tengah
Butir-butir rekan dosen dan akhir
pertanyaan dan semester
Revium dokumen diakhir sesi mahasiswa
1.4. Tersedianya pedoman praktikum (penuntun kuesioner Mahasiswa,
belajar dan daftar tilik)
Pedoman review
dokumen
9
Informasi yang Metode
No Indikator Responden Waktu
dibutuhkan Waktu Instrumen
4 Kuantitas sarana/media 4.1. Bahan bacaan yang terkini Review Pedoman Dosen team Awal
pembelajaran teaching semester
4.2. Penambahan bahan bacaan Observasi Registrasi bahan Dosen dan
bacaaan mahasiswa
10
2. Tabel dibawah ini berisikan data dan informasi, serta kuesioner yang akan akan di jawab oleh responden, dengan cara melingkari
jawaban yang telah diberikan angkah dari 1 hingga 5 dan responden akan melingkari sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh dosen.
11
Informasi yang dibutuhkan Indikator Pertanyaan
2. Kualitas sarana dan prasarana 2.1 Tersedianya sarana dan prasarana 2.1.1 Apakah sarana dan prasarana sudah tersedia
Ruang Kelas berdasarkan standar dan diperkirakan semua
Praktikum/ Laboratorium mahasiswa dapat menggunakannya? Jelaskan!
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali
2.2 Relevansi sarana dengan materi. 2.1.2. Apakah alat-alat praktek dalam kondisi baik?
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali
3.1. Materi pembelajaran mampu 3.1.1. Berapa banyak mahasiswa yang mampu mencapai
mencapai sasaran pembelajaran. sasaran pembelajaran?
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali
12
Informasi yang dibutuhkan Indikator Pertanyaan
3.2. Kualitas penugasan. 3.1.2. Sasaran pembelajaran apa saja yang belum tercapai
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali
3.1.3. Berapa banyak mahasiswa yang mampu mencapai
sasaran belajar?
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali
3.4. Tersedianya pedoman praktikum 3.4.1. Apakah mahasiswa memiliki pedoman praktikum
(penuntun belajar dan daftar tilik) untuk setiap jenis perasat!
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali
13
Informasi yang dibutuhkan Indikator Pertanyaan
4. Kuantitas sarana/media 4.1. Bahan bacaan yang terkini 4.1.1 Apakah bahan bacaan berdasarkan referensi terknik
pembelajaran 1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali
4.2. Penambahan bahan bacaan 4.2.1 Apakah bahan bacaan selalu bertambah setiap tahun
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali
14
4.4 Dari kuisioner yang diedarkan kepada mahasiswa yang menjadi responden didapatkan umpan
balik dan temuan sebagai berikut:
15
No Komponen Hasil temuan Rekonstruksi
- Melakukan kerja
sama dengan
perpustakaan
universitas atau
perpustakaan daerah
16
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP)
SEBELUM REKONSTRUKSI
Kompetensi Utama : Bidan memberikan asuhan bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilannyayang meliputi
deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
Kompetensi Pendukung : 1) Bidan dapat memberikan asuhan kebidanan berdasarkan prinsip evidance based
2) Bidan mampu mengembangkan sikap dan perilaku yang berorientasi pada keselamatan pasien, berperilaku sesuai
Kode Etik Bidan Indonesia, bertanggung jawab, serta siap bertanggung gugat.
Kompetensi Lainnya : Bidan mampu memberikan asuhan kebidanan berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sasaran Belajar : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan Asuhan Kebidanan Pada Masa
Kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
17
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)
II 2. Menjelaskan proses 2.1 Anatomi fisiologis organ Kuliah Interaktif Proses diskusi:
adaptasi fisiologi dalam reproduksi wanita.
Makalah Kelompok - Keaktifan (1,5)
kehamilan
2.2 Konsepsi - Ketepatan mengemukakan
Diskusi
pendapat (1,5)
2.3 Pertumbuhan dan
- Sikap (1)
perkembangan hasil
- Kesesuaian tema dengan
konsepsi
pembahasan di makalah (1)
18
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)
19
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)
20
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)
Tampilan Makalah
- Ketepatan pemakaian
konsep (1)
- Kejelasan uraian (1)
- Sistematika penulisan (1)
- Kemutakhiran pustaka (1)
21
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)
VIII- XI 7. Melakukan asuhan 7.1 Asuhan kehamilan Kuliah Interaktif - Kehadiran (1)
kebidanan pada kunjungan awal Simulasi - Keaktifan (1)
kehamilan Demonstrasi - Kedisiplinan (1)
7.2 Asuhan kehamilan
Praktikum - Keterampilan (2)
kunjungan ulang
- Kemahiran (1)
- Kemampuan berkomunikasi
(1)
22
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)
- Ketepatan dalam
mendiagnosa (2)
- Melakukan pemeriksaan
sesuai kunjungan. (1)
XII – XIII 8. Melakukan deteksi dini 8.1 Tanda bahaya ibu dan Makalah kelompok Proses diskusi:
komplikasi pada ibu Diskusi
janin pada masa - Keaktifan (1)
hamil Praktikum
- Ketepatan mengemukakan
kehamilan muda Studi Kasus
pendapat (1)
8.2 Tanda bahaya ibu dan - Sikap (1)
- Kesesuaian tema dengan
janin pada masa
pembahasan di makalah (1)
kehamilan lanjut
Tampilan Makalah
- Ketepatan pemakaian
konsep (1)
23
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)
24
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)
Total
25
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP)
SETELAH REKONSTRUKSI
26
STRATEGI BOBOT NILAI
MINGGU KE SASARAN PEMBELAJARAN MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN
PEMBELAJARAN (%)
Kehadiran
Keaktifan
Kuliah interaktif
Mahasiswa mampu menjelaskan Ketepatan jawaban
Diskusi
3-5 proses adaptasi Fisiologi dan Psikologi Kepercayaan diri 11%
Psikologi dalam masa kehamilan Tugas mandiri
dalam masa kehamilan Isi dan Sistematika
Diskusi makalah
penulisan makalah
kelompok
Kerjasama Tim
Referensi baru
Kehadiran
Mahasiswa mampu mendiagnosa
6 mendiagnosa kehamilan Kuliah interaktif Keaktifan 4%
kehamilan Study Kasus Ketepatan jawaban
Percaya diri
Mahasiswa mampu menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi Kuliah interaktif Kehadiran
7 4%
kehamilan Diskusi kelompok Keaktifan
faktor – faktor yang mempengaruhi
jiksau Kerjasama Tim
27
kehamilan Ketepatan jawaban
Percaya diri
Mengevaluasi hasil
8 MID TEST ESSAY Ketepatan Menjawab 15%
pembelajaran tes pertama
Kehadiran
Mahasiswa mampu menerapkan
asuhan kebidanan pada pemenuhan Kuliah interaktif Keaktifan
9-10 asuhan kebidanan pada pemenuhan 10%
Tugas individu Keterampilan
kebutuhan dasar ibu hamil. kebutuhan dasar ibu hamil.
Praktikum Praktikum
Percaya diri
Kehadiran
Mahasiswa mampu menerapkan Kuliah interaktif Keaktifan
11-12 asuhan kehamilan 10%
asuhan kehamilan Tugas individu Keterampilan
Praktikum Praktikum
Percaya diri
Kehadiran
Kuliah interaktif Kerjasama
Mahasiswa mampu mendiagnosa deteksi deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan
13-14 Roleplay Keaktifan 10%
dini terhadap komplikasi ibu dan janin janin Diskusi Keterampilan
Studi kasus praktikum
Percaya diri
Kehadiran
Mahasiswa mampu melakukan Kuliah interaktif
15 pendokumentasian asuhan kehamilan Keaktifan 5%
Study Kasus
pendokumentasian asuhan kehamilan Ketepatan Jawaban
Tugas mandiri
Percaya diri
28
Mengevaluasi hasil belajar Ketepatan menjawab
16 FINAL TEST Essay 25%
mahasiswa Keterampilan
Ujian praktik
praktikum
Referensi Buku :
Buku Utama
1. Buku Acuan Nasional, Saifuddin Abdul Bari, 2011
2. Buku Askeb I Antenatal Care, Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO, 2009
Buku Anjuran
1. Panduan Praktis Antenatal, WHO, 2001
2. Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO, 2001, Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan
3. Myles, Text Book for Midwifery, 2005
4. CCU, JHPIEGO, Tahun 2006
5. Saifuddin A.B., Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan ibu hami,2007
6. Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Keluarga Pengajaran Asuhan Pendidikan Bidan, Prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba,2011
29
BAGIAN V
KONTRAK PEMBELAJARAN
KONTRAK PEMBELAJARAN
2. Deskriptif Perkuliahan
Mata kuliah ini meliputi konsep dasar asuhan kehamilan, proses adaptasi psikologis
dan fisiologis dalam masa kehamilan, mendiagnosa kehamilan, faktor-faktor yang
mempengaruhi kehamilan, kebutuhan dasar ibu hamil, deteksi dini terhadap komplikasi ibu
dan janin dan pendokumentasian asuhan kehamilan.
3. Sasaran Pembelajaran
3. mahasiswi diharapakan mampu :
Setelah mengikuti mata kuliah ini,
1. Menjelaskan konsep dasar Asuhan kehamilan
2. Menjelaskan proses adaptasi fisiolagi dalam masa kehamilan
3. Menerapkan faktor yang mempengaruhi kehamilan
4. Menerapkan diagnosis kehamilan
5. Menerapkan kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangan
6. Menerapkan asuhan kebidanan
7. Menerapkan deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan janin
8. Menerapkan Pendokumentasian Asuhan kebidanan
30
4. Organisasi Materi
PLU
pendokumentasian asuhan kehamilan
(8)
PLK 7
PLK 2
Konsep dasar asuhan kehamilan (1)
31
5. Strategi Perkuliahan
Metode yang digunakan dalam mata kuliah ini kebanyakan menggunakan kuliah
interaktif dan diskusi kelompok. Dengan demikian, peserta diharapkan memiliki kemampuan
menyampaikan pendapat baik berupa hasil kelompok maupun hasil pendapat pribadi.
Selain itu, untuk materi tertentu yang membutuhkan aspek psikomotor dan afektif,
digunakan metode studi kasus, demonstrasi, vidio, simulasi dan praktikum. Metode ini
digunakan untuk menunjang pengetahuan mahasiswa yang telah didapatkan dalam bentuk
kuliah dan diskusi yang akan melatih skill/keterampilan dari mahasiswa, agar nantinya dapat
diterapkan/diimplementasikan dilapangan.
7. Tugas
1. Tugas kelompok: Mahasiswa membentuk kelompok yang terdiri dari maksimal 8 orang
yang akan membahas materi-materi perkuliahan yang telah ditetapkan sesuai dengan
sasaran pembelajaran.membuat tulisan dari bahan bacaan dan dilengkapi dengan contoh-
contoh kasus (bisa diperoleh dari media massa atau sumber lainnya) dengan ketentuan :
a. Jumlah halaman tak terbatas
b. Diketik menggunakan kertas A4,spasi 1,5, font 12 dan huruf arial.
c. Isi Tulisan terdiri dari: pendahuluan, Pembahasan, Penutup, sumber pustaka, serta
lampiran table atau gambar .
2. Tugas mandiri: dikerjakan secara individu sesuai dengan materi yang dibahas.
3. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.
32
4. Ujian Tengah Semester (UTS) akan dilaksananakan pada minggu ke-8 perkuliahan dan
Ujian Akhir Semester (UAS) akan dilaksananakan pada minggu ke-16. UTS dan UAS
menggunakan bentuk soal essay dan objektif.
8. Kriteria penilaian
33
9. Jadwal Perkuliahan
34
7 Hardianti Rahman, S.ST
1. Faktor lingkungan
35
BAGIAN VI
DRAF BUKU PANDUAN PRAKTIK
Nama Kegiatan
Melakukan pengukuran panggul luar
Unit
Referensi
1. Bagus Gde Manuaba, Ida. 2012. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri Dan
Ginekologi. Cet. I. Jakarta. EGC.
Obyektifitas perilaku siswa
Petunjuk
36
Dasar teori
Pada ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan untuk menilai keadaan dan bentuk panggul
apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit persalinan,
apakah terdapat dugaan kesempitan panggul atau kelainan panggul. Pengukuran panggul
dilakukan pada setiap wanita hamil yang akan direncanakan untuk lahir secara per
vaginam. Pemeriksaan panggul ini dilakukan pada usia kehamilan > 32 minggu pada
setiap pemeriksaan antenatal. Pemeriksaan Panggul dilakukan:
a. Phantom
b. Jangka panggul
c. Buku catatan dan alat tulis
Persiapan
37
4. Menerapkan metode yang akan dilakukan mahasiswa dalam praktik laboratorium,
yaitu
a) Memperhatikan penjelasan secara langsung oleh dosen
b) Memahami langkah kerja.
c) Memberikan asuhan perawatan payudara pada ibu setelah melahirkan
d) Evaluasi setelah perawatan payudara dari dosen
5. Menerapkan teori singkat sebagai pengantar
6. Menjelaskan istilah penting
PENYAJIAN
38
5. Mencuci tangan
39
9. Melakukan pengukuran Distansia
Kristarum dengan mengukur jarak
terpanjang antara dua tempat yang
simetris pada krista iliaka sinistra dan
dextra ( 26-30 cm )
40
Memberitahukan hasil pengukuran
13.
15 Melakukan pendokumentasian
APLIKASI
Meminta mahasiswa untuk mempraktekkan kembali sehingga mahasiswa dapat lebih terarah
dalam melakukan praktek di kemudian hari.
EVALUASI
PENUTUP
41
BAB VII
MODUL DAN BAHAN AJAR
DESKRIPSI SINGKAT
Deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan adalah upaya penjaringan yang dilakukan
untuk menemukan penyimpangan -penyimpangan yang terjadi selama kehamilan ibu
secara dini. Berikut ini akan dibahas mengenai, deteksi dini komplikasi yang terhadap
ibu & janin selama umur kehamilan muda dan lanjut.
SASARAN PEMBELAJARAN
Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat melakukan deteksi dini komplikasi pada ibu
& janin.
PENDAHULUAN
Modul Deteksi Dini Komplikasi pada Ibu Hamil membahas tentang Tanda – tanda
bahaya pada ibu hamil baik pada kehamilan muda dan lanjut, modul disusun
sistematis untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami dan mempelajari serta
menetapkan diagnose pada ibu hamil yang mengalami tanda bahaya kehamilan.
PENYAJIAN
A. Tanda-tanda Dini Bahaya/ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Muda
Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio/fetus didalam
rahimnya yang akan berkembang menjadi janin kurang lebih selama 9 bulan. kehamilan
muda ialah awal kehamilan yang usianya kurang dari 20 minggu, tepatnya pada trimester
I (pertama). Pada usia kehamilan muda ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikis
sehingga beberapa perubahan harus diamati apakah perubahan yang umum terjadi ketika
hamil atau perubahan abnormal yang harus diwaspadai. Perdarahan pervaginam pada
hamil muda dapat disebabkan oleh abortus, kehamilan ektopik atau mola hidatidosa.
42
1. Abortus
Abortus adalah berakirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu hidup diluar kandungan (saifuddin, 2000)
Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar
atau (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Terminology umum untuk
masalah ini adalah keguguran atau miscarriage.
Abortus buatan adalah abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu yang
bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan. Terminology untuk keadaan ini
adalah pengguguran, aborsi atau abortus provokatus.
Penyebab Abortus ialah :
- Faktor janin: dimana terjadi gangguan pertumbuhan pada zigot, embrio
atau plasenta.
- Faktor maternal (Faktor Ibu): terjadi infeksi (virus, bakteri) pada awal
trimester 1 dan 2.
- Faktor eksternal: dapat disebabkan oleh radiasi obat – obatan dan bahan
kimia.
a. Jenis abortus
Abortus Iminens
Adalah Abortus yang biasa disebut abortus
ancaman atau yang mengancam, perdarahannya
bisa berlanjut beberapa hari atau dapat berulang.
Untungnya jenis abortus ini adalah jenis yang
masih bisa dipertahankan. Beberapa kepustakaan
menyebutkan beberapa resiko untuk dapat
terjadinya prematuritas atau gangguan
pertumbuhan dalam rahim. Perdarahan yang
sedikit pada hamil muda mungkin juga
disebabkan oleh hal-hal lain misalnya placeltal
sign yaitu perdarahan dari pembuluh-pembuluh
darah sekitar placenta.
43
Dasar Diagnosis:
- Kram perut bagian bawah
- Perdarahan sedikit dari jalan lahir
- Ostium uteri tertutup (VT)
Penanganan:
- Bedres total
- Personal hygiene (rentan infeksi)
Abortus insipiens
Abortus insipiens adalah abortus
yang sedang berlangsung, pada kasus ini
ditemukan ostium telah terbuka namun
belum ada pengeluaran jaringan. Oleh
karena itu abortus Insipiens juga merupakan
abortus yang masih bisa dipertahankan.
didiagnosis apabila pada wanita hamil
ditemukan perdarahan banyak, kadang-
kadang keluar gumpalan darah disertai
nyeri karena kontraksi rahim kuat.
Dasar Diagnosis
- Disertai nyeri/ kontraksi rahim
- Perdarahan dari jalan lahir
- Ostium uteri Terbuka (VT)
penanganan
- Bedres total
- Personal hygiene (rentan infeksi)
44
Abortus incomplitus
Adalah keadaan dimana sebagian hasil
konsepsi telah lahir dan sebagian masih
tertinggal dalam kavum uteri..Perdarahan
biasanya terus berlangsung, banyak dan
membahayakan ibu. Seviks terbuka karena
masih ada benda didalam rahim yang
dianggap sebagai benda asing, oleh karena itu
uterus akan berusaha mengeluarkannya
dengan mengadakan kontraksi sehingga ibu
merasakan nyeri.
Dasar Diagnosis
- Kram perut bagian bawah
- Perdarahan banyak dari jalan lahir
- Ostium terbuka
- Sebagian jaringan telah lahir
Penanganan
Abortus complitus
Adalah keadaan dimana Hasil
konsepsi lahir dengan lengkap. Pada
keadaan ini kuretase tidak diperlukan.
Perdarahan segera berkurang setelah
isi rahim dikeluarkan dan selambat-
lambatnya dalam 10 hari perdarahan
akan berhenti sama sekali, karena
dalam masa ini luka rahim telah
sembuh dan epitelisasi telah selesai.
Seviks dengan segera menutup
kembali.
45
Dasar Diagnosis
- Nyeri perut bagian bawah sedikit/ tidak ada
- Perdarahan dari jalan lahir sedikit
- Tidak ada lagi janin teraba dalam uterus
- Ostium membuka
Penanganan
- Pembersihan sisa jaringan
- Bedres total
Penanganan
Abortus habitualis
Merupakan abortus spontan yang terjadi tiga kali berturut-turut atau
lebih. Etiologi abortus ini adalah kelainan genetic (kromosom), kelainan
hormonal (imunologik) dan kelainan anatomis.
46
2. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rongga rahim
(kavum uteri). Istilah ektopik berasal dari bahasa Inggris, ectopic, dengan akar kata
dari bahasa Yunani, topos yang berarti tempat. Jadi, istilah ektopik dapat diartikan
sebagai "berada di luar tempat yang semestinya”.
Janin yang tumbuh dan berkembang di luar rahim atau disebut kehamilan di
luar kandungan akan menyebabkan ibu mengalami keguguran. Kasus ini banyak
disebabkan karena janin tumbuh pada tuba falopi. Meskipun beberapa penyebab
lainnya dapat berhubungan dengan ibu hamil yang mengalami serviks ovarium.
Inilah yang menyebabkan ibu hamil mengalami pendarahan saat hamil meski hanya
1 dari 60 kehamilan yang mengalami kondisi kehamilan di luar kandungan.
47
b. Penyebab KET
Penyebab pasti dari tiap kehamilan ektopik terkadang sulit diketahui.
Tetapi terdapat beberapa faktor risiko yang diduga dapat memicu kondisi ini.
Faktor-faktor tersebut meliputi:
Alat kontrasepsi
Pernah mengalami kehamilan ektopik
Infeksi atau inflamasi
Kelainan Ovum
Kelainan Tuba
c. Penanganan KET
Sel telur yang telah dibuahi tidak akan bisa tumbuh dengan normal jika
tidak di dalam rahim. Karena itu, jaringan ektopik harus diangkat untuk
menghindari komplikasi yang dapat berakibat fatal.
3. Mola hidatidosa
Hamil mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil konsepsi
tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi proliferasi dari vili korialis disertai
dengan degenerasi hidrofik. Uterus melunak dan berkembang lebih cepat dari usia
gestasi yang normal, tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya terisi oleh
jaringan seperti rangkaian buah anggur korialis yang seluruhnya atau sebagian
berkembang tidak wajar berbentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur
(asuhan Kebidanan: Kehamilan. 2008: 90).
48
a. Tanda dan Gejala kehamilan Molahidatidosa
Kebanyakan wanita dengan kehamilan mola juga mengalami reaksi
kehamilan seperti wanita hamil normal. Wanita dengan GTD mengalami
perdarahan bercak coklat gelap pada akhir trimester pertama. Hipertensi dan
hiperemesis akibat kehamilan sebelum umur kehamilan 20 minggu. Inspeksi
pada muka dan badan tampak pucat kekuning-kuningan atau disebut muka mola
(mola face). Pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran uterus lebih besar dari
usia kehamilan, tidak ditemukan ballotemen dan denyut jantung janin, keluar
jaringan mola. Kadar hCG tinggi dan tiroksin plasma juga mengalami
peningkatan. Pemeriksaan USG terdapat gambaran vesikular (badai salju) dan
tidak terlihat janin
b. Komplikasi Kehamilan Molahidatidosa
Komplikasi yang dapat timbul akibat kehamilan mola hidatidosa adalah
Perdarahan hebat sampai syok
Perdarahan berulang;
Anemia;
Infeksi sekunder;
Perforasi karena tindakan dan keganasan, dan
Keganasan apabila terjadi mola destruens/koriokarsinoma
c. Penatalaksanaan Kehamilan Molahidatidosa
Prinsip penatalaksanaan kehamilan mola hidatidosa adalah evakuasi dan
evaluasi.
Jika perdarahan banyak dan keluar jaringan mola, maka atasi syok dan
perbaiki keadaan umum terlebih dahulu;
Kuretase dilakukansetelah diagnosis dapat ditegakkan secara pasti;
Pemeriksaan dan pemantauan kadar hCG pasca kuretase perlu dilakukan
mengingat kemungkinan terjadi keganasan;
Penundaan kehamilan sampai 6 bulan setelah kadar ?-hCG normal, dan
Pemberian kemoterapi pada mola hidatidosa dengan resiko tinggi.
49
B. Tanda-tanda Bahaya Pada Kehamilan Lanjut
Ketika bidan mengikuti langkah-langkah proses manejemen kebidanan, bidan
harus waspada terhadap tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Tanda-tanda bahaya ini,
jika tidak dilaporkan atau terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu. Pada setiap
kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan kepada ibu bagaimana mengenali tanda-
tanda bahaya ini, dan menganjurkan untuk dating ke klinik dengan segera jika ia
mengalami tanda-tanda bahaya tersebut.
Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam kehamilan
lanjut, adalah :
1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala yang hebat
3. Penglihatan kabur
4. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
5. Bengkak pada muka dan jari tangan
6. Keluar cairan pervaginam
7. Gerakan janin tidak terasa
50
b. Jenis-jenis perdarahan antepartum
1) Placenta previa
Adalah placenta yang berinplantasi rendah sehingga menutupi sebagian/
seluruh ostium uteri internum. (Implantasi placenta yang normal adalah
pada dinding depan, dinding belakang rahim atau, didaerah fundus uteri).
a) Gejala-gejala
b) Deteksi dini
Pengumpulan data
- Tanyakan pada ibu tentang karekteristik perdarahannya, kapan
mulai, seberapa banyak, apa warnanya, adakah gumpalan, dll.
- Anamnesis perdarahan tanpa keluhan, perdarahan berulang
Pemeriksaan fisik
- Periksa TD, suhu, nadi, dan DJJ.
- Jangan melakukan pemeriksaan dalam dan pemasangan
tampon, karena hanya akan menimbulkan perdarahan yang
berbahaya dan menambah kemungkinan infeksi.
- Lakukan pemeriksaan luar (eksternal), rasakan apakah perut
bagian bawah lembut pada perabaan.
- Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati-hati, dapat
menentukan sumber perdarahan berasal dari akanalis
servikalis atau sumber lain seperti varices yang pecah, dan
kelainan serviks (polip.erosi Ca)
51
Pemeriksaan USG
- Diagnosis placenta previa dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan Ultrasonografi (USG). Penggunaan USG
transabdominal memiliki ketepatan diagnosisnya mencapai
95-98 %.
- Pemeriksaan USG dapat menimbulkan implantasi placenta
dan jarak tepi placenta terhadap ostium.
52
b) Deteksi dini
Pengumpulan data
Tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahannya, kapan
mulai, seberapa banyak, apa warnanya, adakah gumpalan, dll.
Tanyakan pada ibu apakah ia merasakan nyeri/ sakit ketika
mengalami perdarahan tersebut.
53
c. Pemeriksaan
1) Periksa TD, protein urine, reflex dan edema/ bengkak
2) Periksa suhu, jika tinggi pikirkan untuk melakukan pemeriksaan darah
untuk mengetahui adanya parasit malaria.
3. Penglihatan kabur
a. Batasan
Masalah : wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur. Karena
pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam
kehamilan.Perubahan ringan (minor) adalah normal.
b. Tanda dan gejala
1) Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam dalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan kabur dan
berbayang.
2) Perubahan penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan
mungkin menandakan pre-eklamsia.
c. Deteksi dini
Periksa TD, protein urine, reflex, dan edema.
1) Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami sakit kepala atau masalah visual.
2) Periksa adanya pembengkakan
3) Ukur TD dan protein urine ibu
4) Periksa haemoglobin ibu ( atau warna konjungtiva) dan tanyakan tentang
tanda dan gejala lain dari anemia.
54
5. Keluar cairan pervaginam
Keluar cairan berupa air-air dari vagina pada trimester 3.
55
3) Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristerahat
4) Hal ini berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
panggul, persalinan preterem,gastritis, penyakit kantung empedu, uterus
yang irritable, absurbsi placenta, ISK atau infeksi lain.
b. Deteksi dini
1) Tanyakan pada ibu tentang karakteristik dari nyeri, kapan terjadi, seberapa
hebat, kapan mulai dirasakan.
2) Tanyakan pada ibu apakah ia mempunyai tanda atau gejala lain seperti
muntah, diare dan demam
3) Ukur TD, suhu dan nadi
4) Lakukan pemeriksaan eksternal (luar), pemeriksaan internal (dalam/, raba
kelembutan abdomen atau rebound tenderness ( kelembutan yang berulang
), periksa protein urine
RANGKUMAN
1. Tanda-tanda Dini Bahaya/ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Muda
Perdarahan pervaginam masa kehamilan muda
a. Abortus
b. Kehamilan ektopik
c. Mola hidatidosa
Hipertensi gravidarum
Nyeri perut
2. Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam kehamilan
lanjut, adalah :
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Penglihatan kabur
d. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
e. Bengkak pada muka dan jari tangan
f. Keluar cairan pervaginam
56
g. Gerakan janin tidak terasa
PENUTUP
57
Gangguan penglihatan
Pemeriksaan fisik
Tekanan diastolok >90 mmHg
Pemeriksaan penunjang
Protein urin (-)
b. Superimposed preeklamsi
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan diperberat oleh kehamilan
Dasar diagnosis
Anamnesa :
Nyeri kepala
Gangguan penglihatan
Pemeriksaan fisik
Tekanan diastolic 90-110 mmHg
Pemeriksaan penunjang
Protein urine <++
3. Tanda bahaya pada kehamilan lanjut :
1) Perdarahan antepartum/ perdarahan pada kehamilan lanjut adalah perdarahan
pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan.
2) Sakit kepala yang hebat, wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang
menetap dan tidak hilang dengan beristerahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat itu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi
kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala
dari preeklamsia.
3) Penglihatan kabur. Wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur. Karena
pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam
kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah normal.
4) Bengkak diwajah dan jari-jari tangan. Bengkak bisa menunjukkan adanya
masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah
beristerahat, dan disertai dengan keluhan fisikyang lain. Hal ini bisa
merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau pre-eklamsia.
58
5) Keluar cairan pervaginam. Keluar cairan berupa air-air dari vagina pada
trimester 3. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung.
6) Gerakan janin tidak terasa, ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah
kehamilan trimester 3.
7) Nyeri abdomen yang hebat ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester
3. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristerahat.
59
B. Umpan balik
1. Bila saudara dapat menyelesaikan semua soal dengan benar, maka saudara dapat
lanjut ke Bab selanjutnya.
2. Bila hanya dapat menyelesaikan 2 soal dengan benar dari 3 soal yang ada maka
harus mengulang mempelajari awalan ilmu yang tidak dapat dijawab.
3. Bila saudara hanya dapat menjawab 1 soal dengan benar maka saudara harus
mengulang seluruh materi.
C. Referensi
1. Prawiroharjo, sarwono (2011), “Ilmu Kebidanan”. Edisi 3, YBP, Jakarta
2. Kusmiyati yuni dkk, (2012) Perawatan Ibu Hamil, Fitramaya, Yogyakarta
3. Damopoli, Subari, dkk. 2012. Kehamilan Askeb I. Makassar: Alauddin Press.
60
BAGIAN VIII
61
SASARAN PEMBELAJARAN
Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat
melakukan deteksi dini komplikasi pada ibu &
janin.
DESKRIPSI SINGKAT
62
DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA IBU
HAMIL
A. Abortus
B. Kehamilan ektopik
63
C. Mola hidatidosa
1. Hipertensi gravidarum
2. Nyeri perut
64
Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan
diantisipasi dalam kehamilan lanjut, adalah :
A. Perdarahan pervaginam
C. Penglihatan kabur
NEXT
E. Bengkak pada muka dan jari tangan
65
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
66
67
LEMBARAN KONSULTASI
LAPORAN PELATIHAN AA
Mata Kuliah :
Nama Peserta :
68
Makassar, 2017
Fasilitator,
( )
NIP.
69