Berdasarkan pengamatan dan pengujian yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
(1) Pembuatan water glass menghasilkan larutan bening yang mengandung endapan putih setelah dienkangkan. (2) Pemisahan NaCl menghasilkan kristal garam putih kekuningan setelah dievaporasi. (3) Pemisahan Fe2O3 menghasilkan endapan cokelat setelah dipanaskan. (4) Pengujian hasil pemurnian menunjukkan b
Berdasarkan pengamatan dan pengujian yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
(1) Pembuatan water glass menghasilkan larutan bening yang mengandung endapan putih setelah dienkangkan. (2) Pemisahan NaCl menghasilkan kristal garam putih kekuningan setelah dievaporasi. (3) Pemisahan Fe2O3 menghasilkan endapan cokelat setelah dipanaskan. (4) Pengujian hasil pemurnian menunjukkan b
Berdasarkan pengamatan dan pengujian yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
(1) Pembuatan water glass menghasilkan larutan bening yang mengandung endapan putih setelah dienkangkan. (2) Pemisahan NaCl menghasilkan kristal garam putih kekuningan setelah dievaporasi. (3) Pemisahan Fe2O3 menghasilkan endapan cokelat setelah dipanaskan. (4) Pengujian hasil pemurnian menunjukkan b
(bening) Kaca dari botol bekas di 1 Setelah digerus : halus, berwarna gerus putih. Massa awal : 2,5000 g 24 mL NaOH 6 M (bening, 2 +NaOH tidak berbau) menjadi warna cokelat muda. 20 mL H2SO4 3 M ( bening, 3 +H2SO4 berbau) Tidak terjadi perubahan, 4 +Na2CO3 , filtrasi filtrat terpisah dari residu berwarna cokelat
Bening, Terdapat endapan
5 Evaporasi berwarna putih, Sedikit kental
Tabel 3.1. Tabel pengamatan pembuatan water glass
b. Pemisahan dan Pemurnian NaCl NO PERLAKUAN PENGAMATAN GAMBAR
Keadaan awal : berwarna cokelat,
Campuran sampel NaCl dan 1 padatan kering Fe2O3 ditimbang Massa awal : 6,0004 g
Tidak larut, endapan cokelat.
2 Dilarutkan dengan akuadest Volume akuadest : 30 mL Endapan : cokelat ++ (Label A) 3 Disaring, dicuci akuadest Filtrat : bening kekuningan Terbentuk endapan berupa Kristal 4 Filtrat dievaporasi putih yang mencair ketika didiamkan Endapan larut, larutan tak 5 Dilarutkan dalam akuadest berwarna Terbentuk endapan berukuran 6 Didinginkan dalam ice bath sangat kecil berwarna cokelat 7 Disaring dan dicuci akuadest Filtrat tak berwarna
Terbentuk Kristal garam putih
8 Dievaporasi sampai air habis kekuningan
NaCl kering, berwarna putih
kekuningan. 9 Padatan dikeringkan 200oC Massa kertas saring : 0,4833 g Massa Cawan kosong : 23,3094 g
Massa NaCl + kertas saring +
10 Didinginkan, ditimbang Cawan : 27,4810 g
Tabel 3.2. Tabel pengamatan pemurnian NaCl
c. Pemisahan dan Pemurnian Fe2O3 NO PERLAKUAN PENGAMATAN GAMBAR
Keadaan awal : berwarna cokelat,
Campuran sampel NaCl 1 padatan kering dan Fe2O3 ditimbang Massa awal : 6,0010 g
Terbentuk endapan cokelat ++ dalam
Ditambahkan HNO3 2 larutan pekat agak kehijauan pekat Volume HNO3 : 20 mL + 1 tetes Endapan yang terbentuk bertambah dan warna endapan cokelat+++ 3 Ditambahkan NaOH 6M Volume NaOH : 27,5 mL pH : 7 Endapan berwarna cokelat (Label B) 4 Disaring dan dicuci Filtrat tak berwarna Terbentuk endapan berwarna cokelat Filtrat ditambahkan 5 sangat sedikit (Label C) Na2CO3. Disaring Filtrat tak berwarna Endapan B dan C Massa Cawan Kosong : 31, 5818 g disatukan dimasukkan Massa kertas saring : 0,6704 g 6 kedalam Cawan Massa cawan + kertas saring + porselen endapan: 43, 0382 g
Massa cawan + kertas saring +
7 Dipanaskan 200oC endapan: 33,8165 g
Tabel 3.3. Tabel pengamatan Fe2O3
d. Pengujian Hasil Pemurnian
NO PERLAKUAN PENGAMATAN GAMBAR
Keadaan awal : larutan kental
Diencerkan : larutan encer tak 1 Water Glass berwarna Dinetralkan : HNO3 2M 3 mL + HNO3 3 M 1 mL Massa NaCl : 5 gram Dilarutkan dalam air : larut tak berwarna Ditambahkan indikator kromat : 2 NaCl menjadi kuning cerah Dititrasi dengan AgNO3 : endapan cokelat kemerahan V terpakai : 9,1 mL Tabel 3.4. Tabel pengamatan hasil pemurnian