Professional Documents
Culture Documents
(1) (a) Gambarkan sketsa beberapa teknologi budidaya udang yang dikembangkan untuk
memberikan contoh budidaya udang yang benar pada para petambak di sentra tersebut!
Teknologi Tambak :
- Tambak Intensif/Supraintensif
- Wanamina (Silvofishery)
(b) Apa perbedaan masing-masing teknologi tersebut dan idealnya diterapkan pada
kawasan pertambakan yang bagaimana untuk masing-masing teknologi?
- Tambak Intensif/Supraintensif
Penggunaan air pada tambak intensif tidak tergantung pada pasang surutnya air laut.
Padat tebar tinggi.
Penerapan tambak Intensif ideal diterapkan pada lahan yang tidak terlalu besar dengan
masukkan air yang tidak terlalu banyak.
- Wanamina (Silvofishery)
Penggunaan air bergantung pada pasang surut akan tetapi pergantian dilakukan secara
alami memanfaatkan air yang masuk.
Padat tebar lebih dikontrol
(c) Berikan uraian setiap tahap-tahap kegiatan budidaya tambak hingga panen dan
berikan teknik untuk panen udang per bulan
Tahapan Kegiatan Budidaya
1. Persiapan Lahan
(a) Perbaikan kontruksi lahan
(b) Pengeringan lahan
(c) Pengapuran tambak (apabila tingkat keasaman tinggi)
(d) Pemupukan
(e) Pengisian air
(f) Pembasmian hama dengan saponin
2. Pemeliharaan selama kurang lebih 3 bulan
(a) Asal usul, Pemilihan, Transportasi dan Penebaran Benur
(b) Pengelolaan Pakan
(c) Pengelolaan Kualitas Air
3. Pemanenan
(a) Panen Parsial
(b) Panen Total
Teknik Panen Udang per Bulan
Teknik Panen Udang per Bulan dapat dilakukan dengan cara panen parsial. Panen
parsial yaitu pemanenan udang sebagian dari jumlah populasi yang terdapat ditambak
dengan tujuan mengurangi jumlah kepadatan udang persatuan luas.
(d) Tambak yang dibangun pada lahan mangrove memiliki kendala dalam hal
kemasaman tanah, keterbatasan jangkauan pasang surut, dan pasokan jumlah air yang
diperlukan dalam memenuhi kebutuhan pergantian air setiap hari dalam budidaya
udang, berikan solusi untuk 3 kendala tersebut, bagaimana teknis pemecahan di
lapangan !
Kemasaman tanah
Ditanggulangi dengan Teknik pengapuran, pengapuran dilakukan untuk menaikkan pH
minimal 6. Agar lebih akurat, dapat menggunakan pH fox (penambahan hidrogen peroksida
sebanyak 5 tetes). Jika perbedaan antara pH fresh dan pH fox lebih tinggi dari empat (4),
maka harus segera dilakukan reklamasi.
(2) (a) Uraikan dan gambarkan dengan sketsa apa yang perlu dikerjakan terlebih dahulu
oleh seorang sarjana perikanan dalam awal pembanguan fisik (konstruksi fisik) tambak
?
1. Menggambar Petakan Tambak
Keterangan :
--- : tanggul/pematang
: pintu air
: bak aklimatisasi
CP : petak tangkapan
NP : petak pendederan HP : petak transisi
PP : petak pembesaran
WSC: bak penyaluran air : petak
penampungan pemanenan
3. Saluran Air
- Saluran utama
- Saluran air
4. Pintu Air
Konstruksi Pintu Monik
b) Setelah pengerjaan awal selesai, tahap pekerjaan berikutnya, apa? Dan bagaimana
anda mengimplementasikan tahapan fisik pekerjaan tersebut, jelaskan secara rinci!
Setelah pengerjaan awal selesai, tahap pekerjaan berikutnya adalah tahap persiapan kolam,
pada tahap ini ada beberapa perlakuan agar air untuk budidaya pada kolam dapat sesuai untuk
pemeliharaan ikan.
(c) Bilamana wilayah tambak di hulu sungai mengalami keterbatasan pasok air asin
ketika musim hujan, bagaimana teknis pemecahannya, dan berikan 2 alternatif
pengelolaan blok jaringan irigasi air tambak untuk mengairi seluruh hamparan tambak
ketika musim hujan dan musim kemarau ?
Pada saat pasokan air asin dihulu terbatas ketika musim hujan maka dapat dilakukan
penambahan air yang bersumber dari daerah pesisir pantai (air laut) sebagai sumber air asin.
Teknis pemecahannya dapat dilakukan dengan penerapan sistem saluran pencampuran air
dari air laut dan hulu dalam satu saluran irigasi
- Musim hujan
Pada saat musim hujan kemungkinan permasalahan yang dapat terjadi adalah
keterbatasan air asin sehingga diperlukan saluran pencampuran air dengan
memanfaatkan air laut untuk meningkatkan tingkat salinitas dari air irigasi.
- Musim kemarau
Pada saat musim kemarau kemungkinan permasalahan yang dapat terjadi adalah
keterbatasan air tawar sehingga dperlukan saluran pencampuran air dengan
memanfaatkan air tanah (resapan) untuk menrunkan tingkat salinitas dari air irigasi.
(3) Letak dasar saluran pembuangan ataupun saluran air terhadap unit petakan tambak
sangat menentukan distribusi pasokan air asin ataupun tawar. Pada tambak intensif,
perbedaan dasar tambak dengan dasar saluran pembuangan setidak 50 cm agar
pengeluaran air dapat dilakukan secara gravitasi. Demikian pula lebar diameter gorong-
gorong saluran air menentukan waktu penggantian air tambak. Sebagai contoh, bila
petak tambak luasnya 5.0 ha, tinggi air dalam tambak 1.1 m, penggantian air setiap hari
25 % serta debit pompa 15 m3 per menit dan diameter gorong-gorong 1 (D1) 55 cm dan
D2 65 cm, berapa lama (jam) penggantian air untuk D1 dan D2?
Diketahui :
Luas Tambak (5 ha) = 50000 m3
Diameter Gorong : D1 = 55 cm
D2 = 65 cm
Tinggi tambak = 1.1 m
Penggantian Air = 25 %
Debit air pompa = 15 m3
Ditannyakan :
Lama Pergantian Air =?
D1 :
Luas Gorong-gorong (A2) = 0,25 x 3.14 x 0,55
= 0,237 m2
2 𝑥 50000 𝑥 (1,10,5 ) 𝑥 (0,50,5 )
Lama Pergantian Air = 0,62 𝑥 0,237 𝑥 (2 𝑥 𝑔)0,5 𝑥 36000
100.000 𝑥 0,3417
= 0,62 𝑥 0,237 𝑥 (2 𝑥 9,8)0,5 𝑥 50000
Lama Pergantian Air = 1,43 jam
D2 :
Luas Gorong-gorong (A2) = 0,25 x 3.14 x 0,65
= 0,331 m2
2 𝑥 50000 𝑥 (1,10,5 ) 𝑥 (0,50,5 )
Lama Pergantian Air = 0,62 𝑥 0,331 𝑥 (2 𝑥 𝑔)0,5 𝑥 36000
100.000 𝑥 0,3417
= 0,62 𝑥 0,331 𝑥 (2 𝑥 9,8)0,5 𝑥 50000
Lama Pergantian Air = 1,04 jam