You are on page 1of 12

Laporan Praktikum Hari/tanggal : Jum’at/09 Februari 2018

Kimia Klinis Waktu : 14.00-18.00


Dosen : Dr. drh. Erni Sulistiawati
Asisten : Aldino A Pratama, A.Md
Azra Zahrah NI, S.Si

PENGENALAN BAHAN-BAHAN KIMIA DAN SIMBOL


BAHAYANYA

Kelompok 3

Anissa Intan Iswara J3L116012


Ilhamdi Akmal J3L116570
Rizki Nasyasavitri J3L116117
Uswatun Khasanah J3L116135
Astadewi Ismadara J3L216150

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2018
Pendahuluan

Pengenalan terhadap bahan kimia merupakan hal yang sangat penting


dalam lingkungan laboratorium.Wujud bahan kimia dapat berupa padatan, cairan,
maupun gas.Sifat bahan kimia terbagi menjadi sifat fisis dan sifat kimia.Sifat-sifat
ini merliputi wujud, warna, bau, berat jenis, titik didih, titik lebur, titik nyala, titik
bakar, viskositas.

Kecelakaan akibat bahan-bahan kimia dapat terjadi jika bahan-bahan


masuk ke dalam tubuh praktikan melalui mulut, kulit, dan pernapasan.Bahan
kimia yang masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan dapat berakibat sebagai
asphyxiant yaitu bahan kimia yang menyebabkan kehilangan kesadaran karena
kekurangan oksigen dalam darah dan irritant yaitu bahan kimia yang melukai
jaringan sistem pernafasan dan paru-paru. Bahan kimia yang bersifat toksik dapat
merusak jaringan dilokasi kontaknya atau berpengaruh negatif dengan jalan lain
dan mengakibatkan efek sistematik (Ervi 2008). Sumber kecelakaan terbesar
bekerja di laboratorium kimia berasal dari bahan-bahan kimia dan faktor manusia.
Pemahaman jenis, sifat, dan cara menanggulangi bahan kimia sangat diperlukan
oleh praktikan di laboratorium (Muhtaridi 2011). Kekurangpahaman tentang
bahan kimia berpotensi merusak kesehatan praktikan dan lingkungan di sekitar
laboratorium (Lisa 2010).Praktikum bertujuan mengidentifikasi bahan-bahan
kimia dan symbol bahaya kimia.

Hasil

Hasil identifikasi bahan-bahan kimia di laboratorium meliputi tiga hal,


yaitu pengetahuan tentang sifat fisik dan kimia bahan, pengetahuan tentang
dampak yang ditimbulkan terhadap kesehatan dan penggunaan bahan yang
aman.Hasil identifikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1 Berbagai bahan kimia beserta simbol bahayanya

Meja Bahan Kimia Sifat Komposisi Penanganan Pencegahan


1 Natrium dikromat Cr : toksik Ruang kerja Penggunaan
dihidrat bagi berventilasi. alat
(Na2Cr2O7.2H2O) Toxic tubuh, pelindung
penyebab diri
kanker (masker,
kaca mata,
pakaiannya
khusus,
krim kulit,
sepatu, dsb).
jggu

Tembaga(II) asetat Cu : Cuci tangan Hindari


(CH3COO2Cu.H2O berbahaya dengan kontak
) Harmful bagi bersih langsung
tubuh, setelah dengan
menyebab melakukan kulit,
kan iritasi percobaan dihirup, atau
dengan ditelan.
bahan ini.
Zinksulfat SO4 : Jangan Hindari
heptahidrat mengakib menghirup kontak atau
(ZnSO4.7H2O) Pencemar- atkan debu/asap/g bercampur
an hujan as/kabut/uap dengan
lingkungan asam /semburan, lingkungan
pakai sarung yang dapat
tangan membahaya
pelindung/p kan
Harmfu akaian makhluk
pelindung/p hidup.
elindung
mata/pelind
ung wajah.
2 Amonium V : Penanganan Memakai
monovanadat senyawa dalam ruang alat
Toxic beracun khusus atau pelindung
lemari asam diri
Natrium karbonat Na : Bagian yang Menggunak
(Na2CO3) menyebab terkena an alat
Irritant kan iritasi, bahan dialiri perlindung-
menyebab air mengalir an diri saat
kan gatal- kurang lebih melakukan
gatal pada 15 menit percobaan.
kulit
Asam metafosfat Cl : Jika terkena Hindarkan
penyebab kulit, cuci kontak
Korosif iritasi dengan langsung
sabun dan dengan kulit
air yang dan
banyak. pernapasan
3 Merkuri(II) asetat Hg : Jangan Hindari
(Hg(CH3COO)2) bahan menggunak kontak atau
Pencemar- pencemar an vakum bercampur
an berbahaya cleaner dengan
lingkungan ,sangat untuk lingkungan
beracun membersihk yang dapat
dapat an membahaya
Very toxic merusak tumpahan kan
tubuh merkuri makhluk
secara hidup
permanen

Besi(III) klorida Cl : Jika terkena Wadah


heksahidrat penyebab kulit, cuci tetapterkunc
(FeCl3.6H2O) Irritant iritasi dengan i dan kering.
sabun dan Hindari
air yang penambahan
banyak. air dan
kontak
dengan kulit
atau mata.
Kalsium nitrat Ca : Netralkan Hindarkan
tetrahidrat mudah bahan kontak
Irritant bereaksi sebelum dengan
dengan air dibuang bahan
organik,
Oxidizing bahan yang
mudah
terbakar
atau dapat
terbakar.
4 Mangan(II) sulfat Pb, Fe, Zn Jangan Hindari
monohidrat : tidak menghirup kontak atau
(MnSO4.H2O) Pencemar- bisa diurai debu/asap/g bercampur
an di as/kabut/uap dengan
lingkungan lingkunga /semburan, lingkungan
n pakai sarung yang dapat
tangan membahaya
Harmful pelindung/p kan
akaian makhluk
pelindung/p hidup
elindung
mata/pelind
ung wajah.
Natrium nitrit Na : Jika terjadi Jauhkan dari
(NaNO2) menyebab kontak sumber api
Oxidizing kan iritasi, segera dan panas,
menyebab basuh mata termasuk
kan gatal- dengan air loncatan api
Harmful gatal pada sedikitnya listrik dan
kulit selama 15 bara rokok,
menit. Jauhkan dari
bahan-
bahan cairan
mudah
terbakar
atau
reduktor
5 Ammonium Cr : toksik Jika terkena Pengendali-
dikromat bagi mata, cuci an suhu
((NH4)2Cr2O7) Toxic tubuh, mata dengan (pendingin-
penyebab air yang an)
kanker banyak atau
Pencemar- garam
an fisiologis.
lingkungan

Explosive
Tembaga(II) sulfat Cl : Jika terkena Hindari
pentahidrat berbahaya mata, cuci kontak atau
(CuSO4.5H2O) Pencemar- bagi mata dengan bercampur
an lingkung- garam dengan
lingkungan an, fisiologis. lingkungan
menyebab yang dapat
kan iritasi membahaya
Irritant kan
makhluk
hidup,
hindari
kontak
langsung
dengan
asam,
menghirup
uap atau
kabut.
Zink Oksida (ZnO) Zn : tidak Dilakukan Hindari
dapat fortifikasi kontak atau
Pencemar- diurai Zn bercampur
an lingkunga menggunak dengan
lingkungan n an bahan lingkungan
yang aman yang dapat
berdasarkan membahaya
US Food kan
and Drug makhluk
untuk hidup
mengurangi
efisiensi Zn
6 Kalium Mn : Paparan Mencegah
peroksodisulfat mudah debu adanya
Oxidizing teroksidasi mangan pertemuan
tidak boleh anta-ra
melebihi panas atau
Harmful angka 5 sumber
ppm bahkan penyalaan
untuk dan bahan
Karsinoge- periode mudah
nik yang sangat terbakar
pendek
Besi(II) sulfat Fe : tidak Cuci tangan Hindari
heptahidrat dapat dengan kontak
(FeSO4.7H2O) Harmful diurai di bersih langsung
lingkunga setelah dengan
n, mudah melakukan kulit,
teroksidasi percobaan dihirup, atau
dengan ditelan.
bahan ini.

Pembahasan

Bahan-bahan kimia telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam


kehidupan yang telah menjadi bagian dari aktivitas (terutama sebagai analis) dan
juga dipakai dalam tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit.Manfaatnya
tidak terhitung, tetapi di sisi lain, bahan kimia juga dapat membahyakan
kehidupan dan meracuni lingkungan.Banyak bahan kimia yang memiliki efek
toksik bagi kesehatan dan lingkungan.Risiko dapat berasal dari paparan, produksi,
penyimpanan, penanganan, pemindahan, penggunaan dan pembuangan bahan
kimia (Widyastuti 2006).

Masalah bahan kimia di lingkungan kerja meliputi bahan mudah terbakar,


bersifat racun, korosif, tidak stabil, sangat reaktif, dan gas yang berbahaya.
Penggunaan senyawa yang bersifat karsinogik dalam industri maupun
laboratorium merupakan problem yang signitif, baik karena sifatnya yang
berbahaya maupun cara yang ditempuh dalam penangannya. Beberapa langkah
yang harus ditempuh dalam penanganan bahan kimia berbahaya meliputi
manajemen, cara pengatasan, penyimpanan dan pelabelan, keselamatan
dilaboratorium, pengendalian dan pengontrolan tempat kerja, dekontaminasi,
disposal, prosedur keadaan darurat, kesehatan pribadi para pekerja, dan pelatih.
Bahan kimia dapat menyebabkan kecelakaan melalui pernapasan (seperti gas
beracun), serapan pada kulit (cairan), atau bahkan tertelan melalui mulut untuk
padatan dan cairan.Bahan kimia berbahaya apat digolongkan ke dalam beberapa
kategori yaitu, bahan kimia yang eksplosif (oksidator, logam aktif, hidrida, alkil
logam, senyawa tidak stabil secara termodinamika, gas yang mudah terbakar, dan
uap yang mudah terbakar).Bahan kimia yang korosif (asam anorganik kuat,
pelarut organik).Bahan kimia yang merusak paru-paru (asbes), bahan kimia
beracun, dan bahan kimia karsinogik (memicu pertumbuhan sel kanker), dan
teratogenik (Yenita 2017).
Salah satu sifat dari bahan kimia adalah toksik , toksik merupakan bahan
kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau
menyebabkan kematian apabila terserap kedalam tubuh karena tertelan, melalui
pernapasan atau kontak kangsung dengan kulit. Berdasarkan pengamatan , pada
meja 1 terdapat natrium dikromat dihidrat yang bersifat toksik, penyebab dari sifat
toksik bahan ini adalah adanya unsur krom yang bersifat racun terutama dalam
bentuk padatan karena bergantung pada bilangan oksidasinya ( Freeman 2004) ,
Krom dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati (liver) dan ginjal.
Unsur krom yang toksik ini juga terdapat pada ammonium dikromat.Jika bahan
dengan unsur tersebut kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan jika tertelan
dapat menyebabkan sakit perut dan muntah.Bahan kimia toksik lainnya yaitu
ammonium monovanadat , penyebabnya yaitu adanya unsur vanadium yang
apabila bereaksi dengan ammonium membuat senyawa ini bersifat racun bagi
tubuh , efek akut vanadium diantaranya memicu iritasi paru-paru, tenggorokan,
mata, dan rongga hidung. Bahaya kesehatan yang berhubungan dengan paparan
vanadium tergantung pada keadaan oksidasinya. selanjutnya merkuri(II)asetat
yang bersifat racun karena terdapat logam merkuri yang merupakan logam berat
yang berbahaya bagi tubuh , Pengaruh utama yang ditimbulkan oleh merkuri
didalam tubuh adalah menghalangi kerja enzim dan merusak membran sel,
keadaan itu disebabkan karena kemampuan merkuri dalam membentuk gugus
yang mengandung belerang(s) yang terdapat dalam protein, enzim atau
membrane sel. Keracunan yang bersumber dari senyawa merkuri biasanya melalui
saluran pernapasan, disebabkan karena senyawa-senyawa alkil-merkuri
mempunyai rantai pendek yang mudah menguap, yang masuk besama jalur
pernapasan akan mengisi ruang-ruang dan organ pernapasan dan berkaitan dengan
darah (Palar 2008).

Harmful merupakan bahan kimia dengan simbol berupa gambar silang


tebal berwarna hitam menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut baik yang berupa
padatan, cairan, atau gas jika terjadi kontak atau melalui inhalasi oral dapat
menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu, menyebabkan
iritasi pada kulit, mata, dan pernapasan. Bahan kimia yang bersifat harmful yaitu
natrium dikromat dihidrat, sodium karbonat mangan (II) sulfat monohidrat, besi
(II) sulfat heptahidrat, kalium peroksodilulfat.Unsur yang menyebabkab bahan
kimia tersebut bersifat harmful yaitu Pb, As, Cu, Fe, SO4. Ion kromat (Cr2O72-)
merupakan oksidator yang kuat dan mudah melepas oksigen sehingga
penanganannya perlu berhati-hati. Zat-zat ini harus disimpan ditempat tersendiri
dan tidak boleh berada di dekat zat-zat organik karena dapat menyebabkan
kebakaran.

Bila mengenai anggota segera bilas dengan air yang mengalir. Bila
mengenai mata segera rendam mata dalam air, hal ini dapat dilakukan dengan cara
membuka mata dalam aquades yang disimpan dalam baskom atau ember besar.
Setelah itu segera di bawa ke dokter atau memberi obat tetes mata.Bila sampai
tertelan segera minum air sebanyak-banyaknya untuk mengencerkan zat kimia
yang tertelan lalu segera di bawa ke dokter. Oleh sebab itu, dalam melakukan
praktikum jangan pernah mengambil semua larutan dengan cara menyedot.

Penyerapan sejumlah besar arsenik anorganik juga dikaitkan dengan


peningkatan resiko perkembangan kanker, terutama kanker kulit, kanker paru-
paru, kanker hati, dan kanker getah bening.Paparan arsenik yang sangat tinggi
bisa menyebabkan kemandulan dan keguguran pada perempuan, gangguan kulit,
gangguan jantung, dan kerusakan otak baik pada pria maupun wanita.Dosis
mematikan arsenik oksida umumnya adalah 100 mg.

Arsenik beracun dan berbahaya bagi tubuh karena mampu menghambat


produksi ATP, sumber energi bagi sel-sel hidup, melalui berbagai mekanisme.Di
siklus Krebs arsenik menghambat enzim piruvat dehidrogenase, sehingga sintesis
ATP menjadi berkurang dan malah meningkatkan produksi hidrogen
peroksida.Hidrogen peroksida ini merupakan oksidator yang sangat reaktif
terhadap sel Penyerapan sejumlah besar arsenik anorganik juga dikaitkan dengan
peningkatan resiko perkembangan kanker, terutama kanker kulit, kanker paru-
paru, kanker hati, dan kanker getah bening.Paparan arsenik yang sangat tinggi
bisa menyebabkan kemandulan dan keguguran pada perempuan, gangguan kulit,
gangguan jantung, dan kerusakan otak baik pada pria maupun wanita.Dosis
mematikan arsenik oksida umumnya adalah 100 mg.

Arsenik beracun dan berbahaya bagi tubuh karena mampu menghambat


produksi ATP, sumber energi bagi sel-sel hidup, melalui berbagai mekanisme.Di
siklus Krebs arsenik menghambat enzim piruvat dehidrogenase, sehingga sintesis
ATP menjadi berkurang dan malah meningkatkan produksi hidrogen
peroksida.Hidrogen peroksida ini merupakan oksidator yang sangat reaktif
terhadap sel hidup, maka justru sel hidup itulah yang diserang. Sel yang diserang
arsenik akan mengalami nekrosis dan kematian dengan segera. hidup, maka justru
sel hidup itulah yang diserang. Sel yang diserang arsenik akan mengalami
nekrosis dan kematian dengan segera.

Cu dan Fe merupakan logam berat yang jika masih dibutuhkan oleh tubuh
dengan kadar maksimal tertentu. Penyebab utama logam berat menjadi bahan
pencemar berbahaya adalah karena sifatnya yang tidak dapat dihancurkan
(nondegradable) oleh organisme hidup yang ada di lingkungan.Akibatnya, logam-
logam tersebut terakumulasi ke lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan
membentuk senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik secara
adsorbsi dan kombinasi. Konsentrasi gas SO2 diudara akan mulai terdeteksi oleh
indera manusia (tercium baunya) manakala kensentrasinya berkisar antara 0,3 – 1
ppm. Jadi dalam hal ini yang dominan adalah gas SO2. Namun demikian gas
tersebut akan bertemu dengan oksigen yang ada diudara dan kemudian
membentuk gas SO3 melalui reaksi berikut :

2SO2 + O2 (udara) -> 2SO3

Beberapa bahan kimia dapat berbahaya bagi lingkungan.Melepasnya


langsung ke lingkungan, baik itu ke tanah, udara, perairan, atau ke
mikroorganisme dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Hasil identifikasi
bahan menunjukkan beberapa bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan,
diantaranya zinksulfat heptahidrat, merkuri (II) asetat, mangan (II) sulfat
monohidrat, amonium dikromat, tembaga (II) sulfat pentahidrat dan zink oksida.

Penyebab bahan tersebut dikategorikan sebagai bahan berbahaya bagi


lingkungan disebabkan oleh berbagai macam unsur.Pada senyawa mangan (II)
sulfat monohidrat disebabkan oleh logam-logam Pb, Fe, Zn, serta ion klorida.
Senyawa zink oksida disebabkan oleh Cl, NO3, SO4, logam As, Pb, Cu, Fe, Cd,
dan Mn. Senyawa merkuri (II) asetat disebabkan oleh logam merkuri. Amonium
dikromat disebabkan oleh unsur Cl, Fe, dan dikromat.Senyawa tembaga (II) sulfat
pentahidrat dan senyawa zink sulfat pentahidrat keduanya disebabkan oleh logam
Fe yang terkandung.

Unsur logam yang terkandung dalam bahan kimia tersebut selain dapat
berbahaya bagi lingkungan, juga dapat membahayakan kesehatan manusia.Logam
kadmium (Cd) dapat menyebabkan toksisitas ginjal, logam kromium (Cr)
menyebabkan dermatitis dan arsenik dapat menimbulkan penyakit
hiperpigmentasi, keratosis, dan kanker kulit.Sumber pemaparannya dapat
diakibatkan karena menghirup maupun kontak lewat kulit (Widyastuti 2006).

Karsinogenik merupakan zat yang dapat menyebabkan penyakit


kanker.Sebagian besar kanker disebabkan oleh faktor-faktor ekstrinsik, yaitu
semua karsinogen lingkungan (karsinogen kimia, radiasi, dan virus) dan faktor-
faktor yang mengubah kondisi kesehatan seseorang.Kanker timbul karena paparan
terhadap suatu karsinogen secara berkali-kali dan aditif pada dosis tertentu
(Kartawiguna 2001).Hasil identifikasi bahan menunjukkan terdapat bahan
karsinogenik pada meja 6, yaitu kalium peroksodisulfat.Bahan tersebut bersifat
karsinogen disebabkan oleh unsur klorida.Paparan berulang dari unsur klorida
dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, darah, jantung, dan sistem
pernapasan hewan.

Bahan kimia kategori selanjutnya yaitu bahan kimia explosive.Bahan


explosive merupakan bahan kimia padat atau cairan atau campuran keduanya yang
karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang
besar serta suhu yang tinggi.Bahan kimia yang berada pada kategori explosive jika
diberi aksi panas, benturan, gesekan, atau ledakan awal, akan mengalami suatu
reaksi kimia eksotermis yang sangat cepat dan hasil reaksinya sebagian atau
campuran seluruhnya akan berbentuk gas yang disertai tekanan yang sangat tinggi
walaupun secara kimia lebih stabil.Hasil identifikasi bahan menunjukkan adanya
beberapa bahan yang bersifat explosive, yaitu amonium dikromat karena
mengandung unsur natrium yang dapat meledak ketika direaksikan dengan air.

Bahan mudah terbakar (oksidator) adalah bahan kimia yang mudah


bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran.Bahan ini dapat
memberikan oksigen pada suatu reaksi meskipun tidak ada udara. Beberapa
bahan oksidator memerlukan panas untuk menghasilkan oksigen, sedangkan pada
bahan lainnya dapat menghasilkan oksigen pada suhu kamar. Alat-alaat pemadam
kebakaran biasanya kurang efektif dalam memadamkan kebakaran yang
disebabkan bahan kimia ini, karena oksidator menyediakan oksigen
sendiri.Tingkat bahaya ditentukan oleh titik bakarnya (titik nyala), makin rendah
titik bakarnya justru makin berbahaya.Reaksi pembakaran yang berlangsung
sangat cepat dan juga dapat menghasilkan ledakan.Dilihat dari wujudnya, bahan
ini dapat berupaa padatan, cairan, dan gas (Utomo 2012). Hasil identifikasi bahan
kimia menunjukan adanya bahan kimia yang bersifat oksidator, yaitu pada meja 3,
meja 4, dan meja 6. Bahan kimia atau senyawa kimia yang bersifat oksidator pada
meja 3 ialah Kalsium Nitrat Tetrahidrat, pada meja 4 ialah Natrium Nitrit, dan
meja 6 ialah Potasium Peroksodisulfat.

Unsur-unsur komposisi yang menyebabkan senyawa Kalsium Nitrat


Tetrahidrat bersifat oksidator ialah Kalium (K) dan Natrium (Na), Kalium adalah
logam yang sangat aktif yang bereaksi hebat dengan oksigen di air dan di udara.
Kalium bereaksi dengan oksigen membentuk Kalium Peroksida dan dengan air
membentuk Kalium Hidroksida. Natrium dan Natrium Hidroksida membentuk
hydrogen yang mudah terbakar ketika kontak dengan air.Natrium secara spontan
meledak dengan oksidator seperti air. Unsur-unsur komposisi yang menyebabkan
senyawa Natrium Nitrit bersifat oksidator ialah Kalium (K), sama halnya dengan
Kalsium Nitrat Tetrahidrat, Kalium adalah logam yang sangat aktif. Unsur-unsur
komposisi yang menyebabkan senyawa Potasium Peroksodisulfat bersifat
oksidator ialah Mangan (Mn).Mangan (Mn) adalah oksidator yang kuat dan
mudah melepaskan oksigen sehingga penanganannya harus berahti-hati.Zat-zat ini
harus disimpan ditempat tersendiri dan tidak boleh berada di dekat zat-zat organic
karena dapat menyebabkan kebakaran.

Tempat penyimpanan bahan ini harus diusahakan agar suhunya tetap


dingin, berventilasi, dan gedungnya harus tahan api. Bahan ini harus dijauhkan
dari bahan bakar, bahan yang mudah terbakar, jauhkan dari sumber api, listrik,
bara rokok, dan bahan yang memiliki titik api rendah. Bila mengenai anggota
badan segera bilas dengan air mengalir. Bila mengenai mata segera rendam mata
dalam air, hal ini dapat dilakukan dengan cara membuka mata dalam aqudes yang
disimpan dalam baskom atau ember besar. Menolong korban yang terkena luka
bakar, dibasahi air mengalir. Rambut atau pakaian korban terbakar, jangan
berlarian tetapi bergulir dilantai atau ditutup handuk basah akan lebih baik lagi
memakai selimut kebakaran.

Bahan kimia korosif merupakan bahan kimia yang dapat mengakibatkan


kerusakakan apabila terjadi kontak dengan jaringan tubuh.Zat korosif dapat
bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan.Kerusakan
dapat berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal), dan sinsitisasi (jaringan
menjadi amat peka terhadap bahan kimia).Wujud dari bahan ini bisa berupa
padatan, cairan, dan gas.Hasil identifikasi bahan kimia menunjukkan ada yang
bersifat korosif, yaitu pada meja 2.Bahan kimia yang bersifat korosif tersebut
ialah senyawa Asam Metafosfat.Unsur-unsur yang menyebabkan senyawa
tersebut bersifat korosif ialah Klor (Cl) dan Nitrat (NO3).Klorin (Cl) berbahaya
ketika memasuki tubuh.Menghirup uap klorin bisa merugikan system pernapasan.
Keluhan akan bervariasi mulai dari batuk, nyeri dada, serta retensi air dalam paru-
paru. Nitrat adalah ion kimia yang terbentuk dari suatu atom nitrogen dan 3 atom
oksigen dan biasanya tidak berbahaya bagi tubuh manusia kecuali ketika
kehilangan sebuah atom oksigen dan berubah menjadi Nitrit.Nitrat dalam air
minum sangat berbahaya untuk bayi dan anak kecil. Proses pencernaan yang
belum sempurna pada bayi memfasilitasi perubahan Nitrat menjadi Nitrit jauh
lebih nudah daripada orang dewasa.

Bahan zat korosif dapat dihindari dengan menghindarkan kontak dengan


tubuh, alat proteksi perlu digunakan adalah sarung tangan, kacamata pelindung,
dan pelindung muka.Pertolongan pertama selalu dilakukan dengan mencuci
bagian yang terkena bahan kimia dengan air yang cukup banyak sebelum dibawa
kedokter.Syarat penyimpanan bahan kimia ini yaitu ruangan dingin, berventilasi,
wadah tertutup dan beretiket, dipisahkan dari zat-zat beracun dan bahan kimia
mudah terbakar.

Bahan kimia iritan adalah bahan yang karena reaksi kimia dapat
menimbulkan kerusakan atau peradangan atau sensitisasi bila kontak langsung
dengan permukaan tubuh yang lembab seperti kulit, mata, dan saluran pernapasan.
Berdasarkan pengamatan , pada meja 2 terdapat sodium karbonat yang bersifat
irritan , unsur yang membuat iritansi adalah natrium membentuk larutan alkali
yang kuat sehingga memicu iritasi pada kulit , Sodium karbonat kontak dengan
kulit dapat menyebabkan lecet dan luka bakar, terutama jika kulit basah,
selanjutnya yaitu besi(III)klorida heksahidrat , bersifat iritan karena terdapat unsur
klorin yang apabila bereaksi dengan besi menyebabkan iritasi jika terkena mata
dan kulit , terutama dalam keadaan lembab dan dapat menyebabkan iritasi pada
saluran pernapasan atas dan pencernaan. Bisa sangat berbahaya apabila tertelan ,
selanjutnya natrium nitrit bersifat iritan karena terdapat natrium yang dapat
membentuk alkali kuat dan nitrit yang diubah menjadi nitrosamin, yang ampuh
sebagai bahan kimia penyebab kanker, dalam tubuh. Tembga (II) sulfat
pentahidrat irritant karena terdapat tembaga yang merupakan logam berat yang
bereaksi dengan sulfat sehingga menghasilkan reaksi samping jika terkena kulit
akan menyebabkan iritasi dan kerusakan mata yang serius( Lisa dan Masciangioli
2010).

Daftar Pustaka

Ervi D. 2008. Pengelolaan B3. Jakarta (ID) : Dikti.

Freeman F. 2004. Sodium Dichloromate in Encyclopedia of Reagents for Organic.


New York : Wiley and Sons.

Lisa M, Masciangioli T. 2010. Keamanan dan Keselamatan Laboratorium


Kimia.Wishington : National Academi Press.

Palar H. 2008.Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat.Jakarta(ID) : PT Rineka


Cipta.
Utomo S. 2012. Bahan Berbahaya dan Beracun dan Keberadaannya di dalam
Limbah.Jakarta :Universitas Muhammadiyah Press.

Widyastuti P. 2006.Bahaya Bahan Kimia pada Kesehatan Manusia dan


Lingkungan.Jakarta : EGC.

Yenita RN. 2017. Higiene Industri. Yogyakarta : Deepublish.

You might also like