You are on page 1of 7

A.

Mata Kuliah

Problematika Pendidikan Biologi

B. TOPIK (RPS)

Ada 16 topik yang dibahas pada mata kuliah ini, yaitu:

 Sejarah dan perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia


 Prinsip pendidikan kesejagatan (UNESCO) terkait SDGs dan ESD, serta
literasi sains
 Pemerataan akses, wajib belajar dan peingkatan kualitas pendidikan anak
Indonesia
 Guru sains di Indonesia; kualifikasi, kompetesi, dan distribusinya
 pendekatan saintifik dan esensi inkuiri dalam pembelajaran sains/biologi
 Kesadaran, kebutuhan dan kesulitan siswa dalam pembelajaran sains/biologi
 Perubahan konseptual dalam pembelajaran sains/biologi
 Modalitas majemuk dalam pemecahan masalah
 Investigasi inkuiri autentik dalam pembelajaran sains/biologi
 Asesmen berbasis sekolah/kelas dalam pembelajaran sains/biologi
 Pendidikan sains/biologi dan teknologi kooperatif dan kreatif
 Pengajaran proses hipotesis-verifikasi dalam pembelajaran sains/biologi
 Pendidikan untuk sustainabilitas
 Simulasi dalam sains/biologi
 Memadukan ICT dalam pendidikan sains/biologi
Kemampuan mahasiswa yang diharapkan adalah:

1. Mendeskripsikan perkembangan dan permasalahan kurikulum dari waktu ke


waktu, termasuk K-13
2. Mendeskripsikan tentang prinsip-prinsip pendidikan kesejagatan (UNESCO)
terkait SDGs dan ESD, serta literasi sains untuk semua sebagai salah satu
pertimbangan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia
3. Menganlisis dan memberikan alternatif pemecahan permasalahan pemerataan
akses, wajib belajar dan peningkatan kualitas pendidikan anak Indonesia
4. Menganalisis dan memberikan alternatif pemecahan permasalahan guru
sains/biologi (kualifikasi, kompetesi, dan distribusi)
5. Mendeskripsikan pendekatan saintifik dan esensi inkuiri dalam pembelajaran
sains/biologi serta permasalahannya di Indonesia
6. Menganalisis dan memberikan alternatif pemecahan permasalahan kesadaran,
kebutuhan dan kesulitan siswa dalam pembelajaran sains/biologi
7. Menganalisis permasalahan perubahan konseptual dan pengembangannya dalam
pembelajaran sains/biologi
8. Mendeskripsikan permasalahan modalitas majemuk dalam pemecahan masalah
9. Mendeskripsikan permasalahan investigasi inkuiri autentik dalam pembelajaran
sains/biologi
10. Menganalisis permasalahan asesmen berbasis sekolah/kelas dalam pembelajaran
sains/biologi
11. Menganalisis permasalahan pendidikan sains/biologi dan teknologi kooperatif dan
kreatif
12. Menganalisis permasalahan pengajaran proses hipotesis-verifikasi dalam
pembelajaran sains/biologi
13. Menganalisis permasalahan pendidikan untuk sustainabilitas
14. Menganalisis permasalahan simulasi dalam sains/biologi
15. Menganalisis permasalahan memadukan ICT dalam pendidikan sains/biologi
16. Mampu melakukan refleksi atas hasil analisis/belajar dan mengkomunikasikannya
dalam bentuk pra proposal penelitian

C. BAGAIMANA PBM

Pada RPS dijelaskan metode pembelajaran yang digunakan adalah presentasi dan
diskusi. Selain itu, mahasiswa diberi penugasan (membaca buku teks, artikel, analisis
kasus, penyusunan makalah, dan penyusunan PPT) serta penyusunan jurnal belajar
dan portofolio.

D. PERMASALAHAN

Ada empat permasalahan yang ditemukan ketika pelaksanaan mata kuliah


problematika pendidikan biologi, yaitu:

1. Metode dan model pembelajaran yang digunakan mulai dari topik pertama sampai
dengan topic terakhir sama yaitu menggunakan metode presentasi dan diskusi.

2. Jam pelajaran yang terlalu sore yaitu pukul 15.00 WIB membuat mahasiswa tidak
terlalu bersemangat mengikuti proses diskusi.

3. Dosen Pengampu bapak Ibrohim jarang masuk ke kelas karena banyak tugas yang
harus dikerjakan, sehingga terkadang digantikan oleh Pak Istamar. Padahal kehadiran
pak ibrohim, penjelasan yang diberikan beliau selalu memberikan informasi yang
terbaru dan membuat mahasiswa tertarik untuk memperhatikan.

4. Waktu pembelajaran yang terlalu singkat yaitu hanya 100 menit saja membuat
proses diskusi tidak berjalan maksimal karena mahasiswa ingin segera pulang.

Keempat permasalahan tersebut membuat proses pembelajaran mata kuliah


problematika pendidikan biologi tiak berjalan efektif dan efisien.
E. HARAPAN APA

Pada RPS lebih mengutamakan Isi makalah yang diarahkan untuk mengungkap hal-
hal berikut:

- Kondisi ideal yang diharapkan

- Perkembangan dan arah kecenderungan pendidikan di masa depan

- Permasalahan yang muncul saat ini

- Alternatif penyelesaian yang diusulkan

Jadi, diharapkan setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa mampu


menganalisis permasalahan terkait pendidikan biologi di lingkungan masyarakat
serta memberikan alternatif penyelesaian/solusi yang diusulkan.

F. USULAN STRATEGI SESUAI MATERI DAN MAHASISWA

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa harapan setelah menempuh mata


kuliah ini mahasiswa mampu menganalisis permasalahan terkait pendidikan biologi
di lingkungan masyarakat serta memberikan alternatif penyelesaian/solusi yang
diusulkan. Namun jika, metode pembelajaran yang diterapkan hanya presentasi dan
diskusi, maka harapan tersebut tidak akan berjalan secara maksimal karena pasti tidak
semua mahasiswa turut andil dalam diskusi tersbut.

Saran saya adalah memodifikasi atau mengubah metode pembelajaran yang


lebih menarik salah satunya dengan metode debat. debat secara khusus mampu
meningkatkan pengalaman kita dalam menyusun argumen-argumen yang
meyakinkan. Namun bagi sebagian orang, debat itu terdengar seperti pertengkaran
untuk mempertahankan pendapat, yang mana dua pihak saling berteriak liar satu
sama lain, yang acap kali diakhiri dengan permusuhan diantara keduanya. Bertolak
belakang dengan pemahaman itu, debat yang dimaksud, masih dalam artikel SFU di
atas, adalah pertentangan argumentasi yang terstruktur. Hal itu juga ditambahkan oleh
Nurcahyo dalam Handbook Panduan Debat Bahasa Indonesia (2012), tujuan dari
debat adalah untuk mengeksplorasi alasan‐alasan di belakang setiap sudut pandang.
Disini para pelaku debat diharapkan untuk mampu berpikir kritis dan analitis untuk
mempertahankan pendapatnya ataupun menyanggah pendapat lawan, sekaligus juga
mampu berkomunikasi dengan baik dalam menyampaikan ide atau gagasan mereka di
muka umum. Namun tidak seperti diskusi, sebuah debat tidak mengandung
kompromi terhadap pendapat lawan. Jadi hasil akhir dari sebuah debat bukanlah
kemenangan atas ide atau gagasan kita, melainkan penghormatan terhadap adanya
perbedaan pendapat. Jadi, menurut saya metode debat terasa lebih bermakna
dibandingkan dengan sekedar diskusi. Selain itu dengan metode debat mayoritas
mahasiswa dapat mengutarakan pendapatnya secar merata.

Untuk menghemat waktu, dosen pengampu cukup memberikan dua


permasalahan terkait topic yang masih menjadi isu atau perdebatan di masyarakat.
Nanti akan ada dua kelompok yang dapat memilih setuju/tidak setuju terhadap
kebijakan tersebut lalu berdebat untuk menganalisis permasalahan serta mencari
alternatif solusi secara bersama. Di akhir kegiatan dosen bisa memberikan penguatan
untuk memperjelas materi.

G. ABAD 21 YANG INGIN DIKEMBANGKAN

Kemampuan ABAD 21 yang ingin saya kembangkan adalah kemampuan berpikir


creativity and innovation (kreatif). Jadi diharapkan mahasiswa yang mempelajari
mata kuliah ini dapat menemukan gagasan-gagasan baru. Kreativitas dan inovasi akan
semakin berkembang jika mahasiswa memiliki kesempatan untuk berpikir divergen.
Mahasiswa dipicu untuk berpikir diluar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir
baru, memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide dan solusi baru, mengajukan
pertamnyaan yang tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan jawaban.
Kesuksesan individu akan didapatkan ketika oleh mahasiswa yang memiliki
keterampilan kreatif. Selain itu kemampuan berpikir kritis juga diperlukan agar
mahasiswa terlatih untuk mengolah suatu permasalahan dan mencari solusi yang
bersifat logis dan kontekstual.

You might also like