Professional Documents
Culture Documents
Diantara pokok pokok keimanan yang harus di imani seorang hamba adalah beriman dengan kitab
kitab Allah, semakin seseorang mengetahui tentang kitab kitab Allah secara terperinci maka akan
semakin bertambah keimanannya dan akan semakin besar manfaatnya di dunia maupun diakhirat.
Kitaabun dalam bahasa arab adalah mufrad atau tunggal dari kutubun, kitab artinya yang ditulis
adapun secara syariat maka yang dimaksud kitab kitab disini adalah kitab kitab yang Allah turunkan
kepada para Rasul-Nya sebagai petunjuk bagi manusia supaya mereka mendapatkan kebahagiaan
di dunia dan akhirat. Al-Quran, As Sunnah dan Ijma' kaum muslimin menunjukkan tentang wajibnya
beriman dengan kitab kitab Allah, dan bahwasanya kekufuran dengan kitab kitab Allah pada
hakikatnya adalah kekufuran dengan Allah س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ dari Al-Quran Allah س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ berfirman
Dari As-sunnah bahwa Nabi ﷺketika ditanya Jibril ditanya tentang apa itu iman, beliau mengatakan
Beriman adalah engkau beriman dengan Allah, malaikat malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul
rasul-Nya, dan hari akhir, dan engkau beriman dengan takdir baik yang baik maupun yang
buruk. (HR Muslim)
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Diantara yang menunjukkan pentingnya beriman dengan kitab kitab Allah bahwasanya beriman
dengan kitab kitab Allah secara global termasuk pokok pokok adalah Aqidah Islam dan merupakan
rukun yang ketiga dari 6 rukun iman yang tidak sah iman seseorang kecuali dengan mengimani
seluruh rukun iman ini dan telah berlalu haditsnya
kemudian diantara yang menunjukkan pentingnya bahwasanya beriman dengan kitab kitab adalah
sifat orang orang yang beriman, Allah berfirman
َسو ُل آ َ َمن َّ اّلل آ َ َمنَ ُكل َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ َر ِبّ ِه ِم ْن ِإلَ ْي ِه أ ُ ْن ِز َل بِ َما
ُ الر ِ َّ َِو ُكتُبِ ِه َو َم َالئِ َكتِ ِه ب
س ِل ِه
ُ َو ُر
"Rasul beriman dengan apa yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang
yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-
rasul-Nya" (Al-Baqarah : 285)
Dan diantara yang menunjukkan pentingnya bahwa Allah telah menyuruh orang orang beriman
untuk mengatakan kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan pada kami didalam sebuah
ayat Allah berfirman
ْٱّلل َءا َمنَّا قُولُ ٓوا
ِ َّ ِب ٓ نز َل َو َماِ ُ نز َل َو َما ٓ إِلَ ۡينَا أ ِ ُ َوإِ ۡس َمـ ِعي َل إِ ۡب َرٲ ِه ۧـ َم إِلَ ٓى أ ََوإِ ۡس َحـق
َ ُاط َويَعۡ ق ِ ََو ۡٱۡل َ ۡسب ٓ ى َو َما ُ َ سى ُمو َ ى َو َما ٓ َو ِعي ُ
وب َ ِسى أوت َ ِِمن ٱلنَّبِيُّونَ أوت َل َّر ِبّ ِه ۡم
ۥ لَهُ َون َۡح ُن ِ ّم ۡن ُه ۡم أ َ َحد بَ ۡينَ نُفَ ِ ّر ُق َُم ۡس ِل ُمون
"Katakanlah oleh kalian: "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan
apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan asbath (anak cucunya), dan apa
yang diberikan kepada Musa dan 'Isa dan apa yang diberikan kepada para nabi dari Rabbnya dan
kami tidak membeda bedakan diantara mereka dan kami meyerahkan diri kepada Allah". (Al-
Baqarah : 136)
Dan diantara yang menunjukkan pentingnya beriman kepada kitab kitab Allah bahwasanya
mengkufuri kitab kitab Allah adalah sebuah kesesatan yang nyata. Allah berfirman
ٓ
ٱّللِ يَ ْكفُ ْر َو َمن ُ اخ ِر َو ْٱليَ ْو ِم َو ُر
َّ س ِل ِهۦ َو ُكتُبِ ِهۦ َو َملَئِ َكتِ ِهۦ ِب َ ضلَ ۢ ًال
ْ ض َّل فَقَ ْد
ِ ٱل َء َ بَ ِعيدًا
"Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya
dan hari akhir, maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang jauh". (An-Nisa : 136)
Dan diantara hal yang menunjukan pentingnya beriman dengan kitab kitab Allah bahwasanya Allah
telah menurunkan kitab kitab tersebut sebagai petunjuk bagi manusia, mengeluarkan mereka dari
kegelapan menuju cahaya, menunjukkan mereka jalan yang lurus. yang dengannya mereka bahagia
di dunia dan akhirat. Allah س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ berfirman
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan juga cahaya.. (Al-
Maidah : 44)
1. Beriman bahwasanya dengan kitab-kitab ini benar-benar turun dari Allah سُ ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
2. Beriman dengan nama-nama kitab kitai ketahui namanya sedangkan yang tidak diketahui maka
kita beriman secara global
3. Membenarkan kabar-kabar yang shahih dalam kitab-kitab tersebut seperti kabar kabar Al quran
dan kabar kabar kitab sebelumnya yang belum diubah
4. Beramal, ridha dan berserah diri dengan hukum-hukum yang belum dihapus di dalam kitab-kitab
tersebut dan semua kitab yang terdahulu telah mansukh atau terhapus hukumnya dengan Al-Quran
dan penjelasan ke empat perkara ini in syaa Allah akan diperinci pada halaqah halaqah selanjutnya
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah
selanjutnya.
Wahyu secara bahasa adalah pemberitahuan yang cepat dan samar. didalam Al-Quran Allah
menyebutkan bahwa Allah mewahyukan Ibu Musa 'alayhis salam untuk menyusui Musa 'alayhis
salam, dan Allah mewahyukan lebah untuk membuat sarang, dan Allah menyebutkan bahwa
Nabi Zakaria 'alayhis salam mewahyukan kepada kaumnya dengan Isyarat, dan didalam Al-
Quran Allah juga menyebutkan bahwasanya syaithan mewahyukan kepada wali-walinya. Maka
ini semua adalah wahyu menurut bahasa,
Adapun secara syariat maka wahyu adalah pemberitahuan Allah kepada para Nabi-Nya dengan
apa yang ingin Allah sampaikan kepada mereka baik berupa syariat atau kitab, baik dengan
perantara atau tidak dengan perantara. Dan wahyu inilah yang merupakan kekhususan para Nabi.
sebagaimana firman Allah
ِۚإنَّا أ َ ۡو َح ۡينَا ِإلَ ۡي َك َك َما أ َ ۡو َح ۡينَا ِإلَى نُوح َوٱلنَّ ِب ِي ۧـنَ ِمن َبعۡ ِد ِهۦ
"Sesungguhnya Kami telah wahyukan kepadamu sebagaimana Kami telah wahyukan kepada
Nuh dan nabi-nabi setelahnya.... " (An-Nisa:163)
ث ْالقُد ُِس ُر ْو َح ِإ َّن َ َسا أ َ َّن ُرو ِعي فِي نَف َ أ َ َجلَ َها ت َ ْست َ ْك ِم َل َحتَّى ت َ ُم
ً وت لَ ْن نَ ْف
َ ِر ْزقَ َها َوت َ ْست َ ْو ِع، ب فِي فَأ َ ْج ِملُوا
ب َّ طا ُء أ َ َح َد ُك ُم َي ْح ِملَ َّن َول
ِ َالطل َ ق ا ْستِ ْب
ِ الر ْزِّ
ْ ص َية َي
طلُ َبهُ أ َ ْن َ َّ طا َع ِت ِه ِإل ِع ْن َدهُ َما يُنَا ُل ل
ِ ِب َم ْع، ّللا فَإ ِ َّن َ ِب
“Sesungguhnya Rūhul Qudus (Jibrīl) telah meniupkan di dalam hatiku bahwa sebuah jiwa tidak
akan meninggal sampai sempurna ajalnya dan sempurna rizqinya. Maka hendaklah kalian
perbaiki cara mencari rizqi kalian. Janganlah sampai salah seorang diantara kalian mencari
rizqi dengan maksiat karena melihat lambatnya rizqi, karena sesungguhnya tidak dicari apa
yang ada di sisi Allāh kecuali dengan keta’atan kepadaNya.” (HR Abū Nu’aim dalam Hilyatul
Awliyā dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)
Sebagaimana ketika Allāh berbicara langsung kepada Nabi Mūsā ‘alayhissalām, sebagaimana
dalam firman Allāh
Sebagaimana turunnya Jibrīl membawa wahyu dari Allāh kepada para Nabi dan Rasul. Dalil 3
cara ini adalah firman Allah
Dan Jibril datang kepada nabi dengan membawa wahyu terkadang dengan wujudnya yang asli,
terkadang datang wahyu tersebut seperti kerincingan lonceng, dan terkadang Jibril datang menjelma
sebagai seorang manusia.
Al-Hārits Ibnu Hisyām radhiyallāhu ‘anhu pernah bertanya kepada Rasūlullāh ﷺ
سو َل يَا ِ َّ ، ْف
ُ ّللا َر َ ِي يَأْت
َ يك َكي ُ ؟ ْال َو ْح
“Wahai Rasūlullāh, bagaimana wahyu datang kepadamu?”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Beriman bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar Turun dari Allāh, Merupakan kalamullāh dari Allāh
bermulai.
Dan bahwasanya Allāh telah, Berbicara secara hakikat dengan huruf dan maknanya, berbicara
sesuai dengan yang Dia kehendaki (dengan cara yang Allāh kehendaki) yang sesuai dengan
keagungan Allāh ‘Azza wa Jalla.
َ َ ق ْال ِكت
اب َعلَي َْك ن ََّز َل ِ ّ ص ِ ّدقًا بِ ْال َح
َ نجي َل الت َّ ْو َراة َ َوأَنزَ َل يَ َد ْي ِه بَيْنَ ِلّ َما ُم ِ ْ َو
ِ اإل
“Dia telah menurunkan atasmu, Al-Kitāb (Al-Qurān) dengan haq, membenarkan kitab-kitab
sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan Taurāt dan Injīl.” (QS Āli ‘Imrān: 3)
Dan Allāh س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ berfirman:
Orang yang mengatakan bahwa kitab-kitab tersebut adalah ucapan manusia maka dia telah kufur
dengan ayat-ayat Allāh.
Allāh berfirman:
Para rasul dan malaikat hanyalah sebagai perantara dalam menyampaikan kalamullāh, Allāh س ْبحَانَهُ َو
ُ
تَعَالَىberfirman:
Di dalam Surat Al-Hāqqah, yang dimaksud dengan “utusan” adalah Muhammad shallallāhu ‘alayhi
wa sallam, Di dalam surat At-Takwīr yang dimaksud dengan “utusan” adalah malaikat Jibrīl
‘alayhissalām.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan in syā Allāh kita sambung pada halaqah-
halaqah selanjutnya.
Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allāh adalah beriman dengan nama-nama kitab Allāh
yang telah Allāh dan Rasul-Nya beritahukan namanya kepada kita dan kita ketahui namanya
Shuhuf Ibrahim diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Shuhuf Musa diturunkan kepada Nabi Musa
alayhima salam
ف
ِ ص ُح
ُ يم
َ سى ِإب َْرا ِه
َ َو ُمو
“Yaitu Shuhufnya Ibrahim dan Musa” (Surat Al-A’la : 19)
َ َ ق ْال ِكت
اب َعلَي َْك ن ََّز َل ِ ّ ص ِ ّدقًا بِ ْال َح
َ اإل ْن ِجي َل الت َّ ْو َراة َ َوأ َ ْنزَ َل يَ َد ْي ِه بَيْنَ ِل َما ُم
ِ ْ َو
”Dia lah yang telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) dengan haq membenarkan apa
yang datang sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan at Taurat dan Injil” (Surat Al-Imran : 3)
Allāh berfirman :
Kita harus beriman dengan nama-nama kitab tersebut dan Nabi yang diturunkan kepadanya adapun
yang tidak kita ketahui namanya maka kita beriman secara global, maksudnya kita beriman bahwa
setiap Rasul memiliki kitab namun tidak semua kita ketahui namanya sebagaimana firman Allāh
“Sungguh Kami telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan keterangan-keterangan yang nyata dan
Kami turunkan bersama mereka Kitab-kitab dan timbangan supaya manusia berlaku adil” (Surat Al-
Hadid : 25)
Dan Insya Allah akan datang penjelasan masing-masing dari kitab tersebut sesuai dengan apa yang
Allāh dan Rasul-Nya kabarkan didalam Al-Qur’an.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.