You are on page 1of 9

HSI 07-01 Pengertian Kitab Secara Bahasa dan Syariat

serta Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allah


by Rory Rachmad | in HSI 07 at 25 Mei

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين الحمد هلل‬
Halaqah yang pertama dari Silsilah 'ilmiyyah ke 7 Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang
"Pengertian Kitab Secara Bahasa dan Syariat dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allah"

Diantara pokok pokok keimanan yang harus di imani seorang hamba adalah beriman dengan kitab
kitab Allah, semakin seseorang mengetahui tentang kitab kitab Allah secara terperinci maka akan
semakin bertambah keimanannya dan akan semakin besar manfaatnya di dunia maupun diakhirat.

Kitaabun dalam bahasa arab adalah mufrad atau tunggal dari kutubun, kitab artinya yang ditulis
adapun secara syariat maka yang dimaksud kitab kitab disini adalah kitab kitab yang Allah turunkan
kepada para Rasul-Nya sebagai petunjuk bagi manusia supaya mereka mendapatkan kebahagiaan
di dunia dan akhirat. Al-Quran, As Sunnah dan Ijma' kaum muslimin menunjukkan tentang wajibnya
beriman dengan kitab kitab Allah, dan bahwasanya kekufuran dengan kitab kitab Allah pada
hakikatnya adalah kekufuran dengan Allah ‫س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ dari Al-Quran Allah ‫س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ berfirman

‫اّلل آ َ ِمنُوا آ َ َمنُوا الَّذِينَ أَيُّ َها َيا‬


ِ َّ ‫سو ِل ِه ِب‬
ُ ‫ب َو َر‬ ِ ‫سو ِل ِه َعلَى ن ََّز َل الَّذِي َو ْال ِكتَا‬ ُ ‫ب َر‬ ِ ‫َو ْال ِكتَا‬
‫اّلل َي ْكفُ ْر َو َم ْن قَ ْب ُل ِم ْن أ َ ْنزَ َل الَّذِي‬ ُ ‫فَقَ ْد ْاْلَ ِخ ِر َو ْاليَ ْو ِم َو ُر‬
ِ َّ ‫س ِل ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو َم َال ِئ َك ِت ِه ِب‬
َ ‫ض َال ًل‬
‫ض َّل‬ َ ‫َب ِعيدًا‬
"Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dan kitab yang
telah diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab kitab yang diturunkan sebelumnya. Dan barangsiapa
yang kufur kepada Allah, malaikat malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, rasul rasul-Nya dan hari akhir,
maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh". (An-Nisa : 136)

Dari As-sunnah bahwa Nabi ‫ ﷺ‬ketika ditanya Jibril ditanya tentang apa itu iman, beliau mengatakan

ُ ‫أن اإل ْي َم‬


‫ان‬ ِ ُ ‫س ِل ِه َو ُكتُب ِه َو َمالَئ ِكت َ ِه باللِ ت‬
ْ َ‫ؤمن‬ ُ ‫اْلخ ِر َواليَ ْو ِم َو ُر‬
ِ َ‫بِالقَ َد ِر َوتُؤْ ِمن‬
‫َوش َّر ِه َخي ِْر ِه‬

Beriman adalah engkau beriman dengan Allah, malaikat malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul
rasul-Nya, dan hari akhir, dan engkau beriman dengan takdir baik yang baik maupun yang
buruk. (HR Muslim)

Adapun dari ijma' maka telah berkata Ibnu Bathah rahimahullah


‫هللا عند من الرسل به جاءت ما بجميع والتصديق اإليمان وجوب وكذلك‬، ‫وبجميع‬
‫لزم حق فهو وجل عز هللا قاله ما‬، ‫الرسل به جاءت ما بجميع آمن رجالً أن فلو‬
‫واحدا ً شيئا ً إل‬، ‫العلماء جميع عند كافرا ً الشيء ذلك بر ّد كان‬
“Demikian pula wajibnya beriman dan membenarkan seluruh apa yang dibawa oleh para Rasul dari
sisi Allāh dan beriman dengan seluruh yang Allāh ‘Azza wa Jalla katakan, ini adalah sebuah
kewajiban, Seandainya seseorang beriman dengan seluruh yang dibawa para Rasul kecuali satu hal
maka dengan dia menolak satu hal tersebut jadilah dia kafir menurut seluruh ulama.” (Al-Ibānah
Ash-Shughra : 211)

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.

HSI 07-02 Pentingnya Beriman Dengan Kitab-kitab


Allah dan Cara Beriman Dengan Kitab-kitab Allah
by Rory Rachmad | in HSI 07 at 25 Mei

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-2 dari Silsilah 'Ilmiyyah Beriman dengan Kitab-Kitab Allah adalah tentang
"Pentingnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allah dan Cara Beriman Dengan Kitab-kitab Allah"

Diantara yang menunjukkan pentingnya beriman dengan kitab kitab Allah bahwasanya beriman
dengan kitab kitab Allah secara global termasuk pokok pokok adalah Aqidah Islam dan merupakan
rukun yang ketiga dari 6 rukun iman yang tidak sah iman seseorang kecuali dengan mengimani
seluruh rukun iman ini dan telah berlalu haditsnya

kemudian diantara yang menunjukkan pentingnya bahwasanya beriman dengan kitab kitab adalah
sifat orang orang yang beriman, Allah berfirman

َ‫سو ُل آ َ َمن‬ َّ ‫اّلل آ َ َمنَ ُكل َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ َر ِبّ ِه ِم ْن ِإلَ ْي ِه أ ُ ْن ِز َل بِ َما‬
ُ ‫الر‬ ِ َّ ِ‫َو ُكتُبِ ِه َو َم َالئِ َكتِ ِه ب‬
‫س ِل ِه‬
ُ ‫َو ُر‬

"Rasul beriman dengan apa yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang
yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-
rasul-Nya" (Al-Baqarah : 285)

Dan diantara yang menunjukkan pentingnya bahwa Allah telah menyuruh orang orang beriman
untuk mengatakan kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan pada kami didalam sebuah
ayat Allah berfirman
ْ‫ٱّلل َءا َمنَّا قُولُ ٓوا‬
ِ َّ ِ‫ب‬ ٓ ‫نز َل َو َما‬ِ ُ ‫نز َل َو َما ٓ إِلَ ۡينَا أ‬ ِ ُ ‫َوإِ ۡس َمـ ِعي َل إِ ۡب َرٲ ِه ۧـ َم إِلَ ٓى أ‬ َ‫َوإِ ۡس َحـق‬
َ ُ‫اط َويَعۡ ق‬ ِ َ‫َو ۡٱۡل َ ۡسب‬ ٓ ‫ى َو َما‬ ُ َ ‫سى ُمو‬ َ ‫ى َو َما ٓ َو ِعي‬ ُ
‫وب‬ َ ِ‫سى أوت‬ َ ِ‫ِمن ٱلنَّبِيُّونَ أوت‬ ‫َل َّر ِبّ ِه ۡم‬
‫ۥ لَهُ َون َۡح ُن ِ ّم ۡن ُه ۡم أ َ َحد بَ ۡينَ نُفَ ِ ّر ُق‬ َ‫ُم ۡس ِل ُمون‬

"Katakanlah oleh kalian: "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan
apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan asbath (anak cucunya), dan apa
yang diberikan kepada Musa dan 'Isa dan apa yang diberikan kepada para nabi dari Rabbnya dan
kami tidak membeda bedakan diantara mereka dan kami meyerahkan diri kepada Allah". (Al-
Baqarah : 136)

Dan diantara yang menunjukkan pentingnya beriman kepada kitab kitab Allah bahwasanya
mengkufuri kitab kitab Allah adalah sebuah kesesatan yang nyata. Allah berfirman

ٓ
‫ٱّللِ يَ ْكفُ ْر َو َمن‬ ُ ‫اخ ِر َو ْٱليَ ْو ِم َو ُر‬
َّ ‫س ِل ِهۦ َو ُكتُبِ ِهۦ َو َملَئِ َكتِ ِهۦ ِب‬ َ ‫ضلَ ۢ ًال‬
ْ ‫ض َّل فَقَ ْد‬
ِ ‫ٱل َء‬ َ ‫بَ ِعيدًا‬
"Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya
dan hari akhir, maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang jauh". (An-Nisa : 136)

Dan diantara hal yang menunjukan pentingnya beriman dengan kitab kitab Allah bahwasanya Allah
telah menurunkan kitab kitab tersebut sebagai petunjuk bagi manusia, mengeluarkan mereka dari
kegelapan menuju cahaya, menunjukkan mereka jalan yang lurus. yang dengannya mereka bahagia
di dunia dan akhirat. Allah ‫س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ berfirman

‫ِإنَّا أ َ ْنزَ ْلنَا الت َّ ْو َراة َ ِفي َها ُهدًى َونُور‬

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan juga cahaya.. (Al-
Maidah : 44)

Demikian firman Allah

ُ‫َونُور ُهدًى فِي ِه اإل ْن ِجي َل َوآت َ ْينَاه‬


"Dan Kami telah berikan 'isa, injil didalamnya ada petunjuk dan juga cahaya ". (Al-Maidah : 46)

Dan Allah mengatakan

ُ َ ‫ْب َل ْٱل ِكت‬


‫ب َذ ِل َك‬ َ ‫ِلّ ْل ُمت َّ ِقينَ ُهدًى ۛ فِي ِه ۛ َري‬
"Kitab tersebut yaitu (Al-Qur'an) tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk bagi orang orang
yang bertaqwa". (Al-Baqarah : 2)

cara beriman dengan kitab-kitab Allah adalah beriman dengan 4 perkara:

1. Beriman bahwasanya dengan kitab-kitab ini benar-benar turun dari Allah ‫سُ ْبحَانَهُ َو تَعَالَى‬
2. Beriman dengan nama-nama kitab kitai ketahui namanya sedangkan yang tidak diketahui maka
kita beriman secara global

3. Membenarkan kabar-kabar yang shahih dalam kitab-kitab tersebut seperti kabar kabar Al quran
dan kabar kabar kitab sebelumnya yang belum diubah

4. Beramal, ridha dan berserah diri dengan hukum-hukum yang belum dihapus di dalam kitab-kitab
tersebut dan semua kitab yang terdahulu telah mansukh atau terhapus hukumnya dengan Al-Quran

dan penjelasan ke empat perkara ini in syaa Allah akan diperinci pada halaqah halaqah selanjutnya

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah
selanjutnya.

HSI 07-03 Wahyu


by Rory Rachmad | in HSI 07 at 25 Mei

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-3 dari Silsilah 'Ilmiyyah Beriman dengan Kitab-Kitab Allah adalah tentang
"Wahyu"

Wahyu secara bahasa adalah pemberitahuan yang cepat dan samar. didalam Al-Quran Allah
menyebutkan bahwa Allah mewahyukan Ibu Musa 'alayhis salam untuk menyusui Musa 'alayhis
salam, dan Allah mewahyukan lebah untuk membuat sarang, dan Allah menyebutkan bahwa
Nabi Zakaria 'alayhis salam mewahyukan kepada kaumnya dengan Isyarat, dan didalam Al-
Quran Allah juga menyebutkan bahwasanya syaithan mewahyukan kepada wali-walinya. Maka
ini semua adalah wahyu menurut bahasa,

Adapun secara syariat maka wahyu adalah pemberitahuan Allah kepada para Nabi-Nya dengan
apa yang ingin Allah sampaikan kepada mereka baik berupa syariat atau kitab, baik dengan
perantara atau tidak dengan perantara. Dan wahyu inilah yang merupakan kekhususan para Nabi.
sebagaimana firman Allah

ۚ‫ِإنَّا أ َ ۡو َح ۡينَا ِإلَ ۡي َك َك َما أ َ ۡو َح ۡينَا ِإلَى نُوح َوٱلنَّ ِب ِي ۧـنَ ِمن َبعۡ ِد ِهۦ‬
"Sesungguhnya Kami telah wahyukan kepadamu sebagaimana Kami telah wahyukan kepada
Nuh dan nabi-nabi setelahnya.... " (An-Nisa:163)

Wahyu Allah sampaikan kepada para Nabi menggunakan 3 cara :


1. Allah langsung mewahyukan ke hati yang diwahyukan.

seperti sabda Nabi ‫ﷺ‬

‫ث ْالقُد ُِس ُر ْو َح ِإ َّن‬ َ َ‫سا أ َ َّن ُرو ِعي فِي نَف‬ َ ‫أ َ َجلَ َها ت َ ْست َ ْك ِم َل َحتَّى ت َ ُم‬
ً ‫وت لَ ْن نَ ْف‬
َ ‫ ِر ْزقَ َها َوت َ ْست َ ْو ِع‬، ‫ب فِي فَأ َ ْج ِملُوا‬
‫ب‬ َّ ‫طا ُء أ َ َح َد ُك ُم َي ْح ِملَ َّن َول‬
ِ َ‫الطل‬ َ ‫ق ا ْستِ ْب‬
ِ ‫الر ْز‬ِّ
ْ ‫ص َية َي‬
‫طلُ َبهُ أ َ ْن‬ َ َّ ‫طا َع ِت ِه ِإل ِع ْن َدهُ َما يُنَا ُل ل‬
ِ ‫ ِب َم ْع‬، ‫ّللا فَإ ِ َّن‬ َ ‫ِب‬
“Sesungguhnya Rūhul Qudus (Jibrīl) telah meniupkan di dalam hatiku bahwa sebuah jiwa tidak
akan meninggal sampai sempurna ajalnya dan sempurna rizqinya. Maka hendaklah kalian
perbaiki cara mencari rizqi kalian. Janganlah sampai salah seorang diantara kalian mencari
rizqi dengan maksiat karena melihat lambatnya rizqi, karena sesungguhnya tidak dicari apa
yang ada di sisi Allāh kecuali dengan keta’atan kepadaNya.” (HR Abū Nu’aim dalam Hilyatul
Awliyā dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)

2. Allāh berbicara langsung dengan Nabi tersebut dari balik hijab.

Sebagaimana ketika Allāh berbicara langsung kepada Nabi Mūsā ‘alayhissalām, sebagaimana
dalam firman Allāh

‫ّللاُ َو َكلَّ َم‬ َ ‫ت َ ْك ِلي ًما ُمو‬


َّ ‫سى‬
“Dan Allāh berbicara dengan Mūsā dengan sebenar-benar pembicaraan" (An-Nisā: 164)

3. Wahyu tersebut datang dengan perantaraan malaikat.

Sebagaimana turunnya Jibrīl membawa wahyu dari Allāh kepada para Nabi dan Rasul. Dalil 3
cara ini adalah firman Allah

‫ّللاُ يُ َك ِلّ َمهُ أ َ ْن ِل َبشَر َكانَ َو َما‬


َّ ‫اء ِم ْن أ َ ْو َو ْحيًا ِإ َّل‬
ِ ‫ول يُ ْر ِس َل أ َ ْو ِح َجاب َو َر‬ ً ‫س‬
ُ ‫َر‬
‫ي‬ ِ ُ‫َح ِكيم َع ِلي إِنَّهُ ۛ يَشَا ُء َما بِإ ِ ْذنِ ِه فَي‬
َ ‫وح‬
“Dan tidaklah Allāh berbicara kepada manusia kecuali wahyu yang diwahyukan secara langsung
atau berbicara kepadanya dari balik hijab atau Allāh mengutus seorang malaikat utusan kemudian
malaikat tersebut mewahyukan dengan izin Allāh apa yang Allah kehendaki. Sesungguhnya Dia
Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” (Asy-Syūrā : 51)

Dan Jibril datang kepada nabi dengan membawa wahyu terkadang dengan wujudnya yang asli,
terkadang datang wahyu tersebut seperti kerincingan lonceng, dan terkadang Jibril datang menjelma
sebagai seorang manusia.

Al-Hārits Ibnu Hisyām radhiyallāhu ‘anhu pernah bertanya kepada Rasūlullāh ‫ﷺ‬
‫سو َل يَا‬ ِ َّ ، ‫ْف‬
ُ ‫ّللا َر‬ َ ِ‫ي يَأْت‬
َ ‫يك َكي‬ ُ ‫؟ ْال َو ْح‬
“Wahai Rasūlullāh, bagaimana wahyu datang kepadamu?”

Maka Beliau ‫ ﷺ‬berkata:

‫صلَ ِة ِمثْ َل يَأْتِينِي أ َ ْحيَانًا‬


َ ‫ص ْل‬
َ ‫ ْال َج َر ِس‬، ‫ش ُّدهُ َو ُه َو‬ َ َ‫ي أ‬ َّ َ‫ص ُم َعل‬
َ ‫عنِّي فَيُ ْف‬ َ ، ‫ع ْيتُ َوقَ ْد‬َ ‫َو‬
ُ‫ قَا َل َما َع ْنه‬، ‫يَقُو ُل َما فَأ َ ِعي فَيُ َك ِلّ ُمنِي َر ُج ًال ْال َملَكُ ِلي يَت َ َمث َّ ُل َوأ َ ْحيَانًا‬
“Terkadang datang wahyu kepadaku seperti suara kerincingan lonceng dan inilah yang paling berat
bagiku. Kemudian suara itu pergi dan aku sudah memahami apa yang dia katakan. Dan terkadang
malaikat menjelma sebagai seorang laki-laki kemudian berbicara kepadaku dan akupun memahami
apa yang dia ucapkan.” (Hadits Muttafaqun ‘alayhi)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.

HSI 07-04 Beriman Bahwasanya Kitab-kitab Ini Benar-


benar Turun Dari Allah
by Rory Rachmad | in HSI 07 at 25 Mei

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-4 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah “Beriman
Bahwasanya Kitab-kitab Ini Benar-benar Turun Dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla”.

Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allāh adalah:

Beriman bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar Turun dari Allāh, Merupakan kalamullāh dari Allāh
bermulai.

Dan bahwasanya Allāh telah, Berbicara secara hakikat dengan huruf dan maknanya, berbicara
sesuai dengan yang Dia kehendaki (dengan cara yang Allāh kehendaki) yang sesuai dengan
keagungan Allāh ‘Azza wa Jalla.

Allāh ‫س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى‬


ُ berfirman:

َ َ ‫ق ْال ِكت‬
‫اب َعلَي َْك ن ََّز َل‬ ِ ّ ‫ص ِ ّدقًا بِ ْال َح‬
َ ‫نجي َل الت َّ ْو َراة َ َوأَنزَ َل يَ َد ْي ِه بَيْنَ ِلّ َما ُم‬ ِ ْ ‫َو‬
ِ ‫اإل‬
“Dia telah menurunkan atasmu, Al-Kitāb (Al-Qurān) dengan haq, membenarkan kitab-kitab
sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan Taurāt dan Injīl.” (QS Āli ‘Imrān: 3)
Dan Allāh ‫س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ berfirman:

‫اّللِ آ َمنَّا قُ ْل‬ ِ ُ ‫نز َل َو َما َعلَ ْينَا أ‬


َّ ‫نز َل َو َما ِب‬ ِ ُ ‫يم َعلَى أ‬ َ ُ‫َو َي ْعق‬
َ ‫وب َو ِإ ْس َحاقَ َو ِإ ْس َما ِعي َل ِإب َْرا ِه‬
ِ ‫ي َو َما َو ْاۡل َ ْس َب‬
‫اط‬ ُ َ ‫سى ُمو‬ َ ‫َّر ِبّ ِه ْم ِمن َوالنَّبِيُّونَ َو ِعي‬
َ ‫سى أو ِت‬
“Katakanlah: Kami beriman kepada Allāh dan apa yang diturunkan kepada Kami dan apa yang
diturunkan kepada Ibrāhīm, Ismā’īl, Ishāq, Ya’qūb dan juga asbāth dan apa yang diberikan kepada
Mūsā, ‘Īsā dan para Nabi dari Rabb mereka.” (QS Āli ‘Imrān: 84)

Tidak boleh seseorang mengatakan bahwa:

✘ Taurat yang asli adalah ucapan Mūsā, atau


✘ Injīl yang asli adalah ucapan ‘Īsā. atau mengatakan
✘ Bahwal Al-Qurān adalah ucapan Muhammad.

Orang yang mengatakan bahwa kitab-kitab tersebut adalah ucapan manusia maka dia telah kufur
dengan ayat-ayat Allāh.

Allāh berfirman:

‫ت َكفَ ُروا الَّذِينَ ِإ َّن‬


ِ ‫شدِيد َع َذاب لَ ُه ْم هللا ِبآ َ َيا‬
َ ‫ا ْن ِتقَام ذُو َع ِزيز َوهللا‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kufur dengan ayat-ayat Allāh, mereka akan mendapatkan adzab
yang pedih. Dan Allāh adalah Zat Yang Perkasa dan memiliki siksaan.” (QS Āli ‘Imrān: 4)

Allāh menceritakan tentang ucapan sebagian orang kafir yang mengatakan:

‫ْالبَش َِر قَ ْو ُل إِ َّل َه َذا ِإ ْن‬


“Tidaklah Al-Qurān ini kecuali ucapan manusia.” (QS Al-Muddatstsir : 25)

Para rasul dan malaikat hanyalah sebagai perantara dalam menyampaikan kalamullāh, Allāh ‫س ْبحَانَهُ َو‬
ُ
‫ تَعَالَى‬berfirman:

ِ ّ ‫( ْال َعالَ ِمينَ َر‬١٩٢) ‫الرو ُح ِب ِه نَزَ َل‬


ِ َ ‫ب لَت‬
ُ‫نزي ُل َو ِإنَّه‬ ُ ‫( ْاۡل َ ِم‬١٩٣) ‫قَ ْل ِب َك َعلَى‬
ُّ ‫ين‬
َ‫( ْال ُمنذ ِِرينَ ِمنَ ِلت َ ُكون‬١٩٤) ‫سان‬َ ‫ي ِب ِل‬ ّ ‫( ُّم ِبين َع َر ِب‬١٩٥
“Sesungguhnya dia (Al-Qurān) diturunkan dari Rabbul ‘Ālamīn, turun dengannya Ar-Rūhul Amīn
(Jibrīl) atas hatimu (Nabi Muhammad) supaya engkau menjadi pemberi peringatan. Turun kitab
tersebut dengan bahasa ‘Arab yang jelas.” (QS Asy-Syuarā : 192-195)

Adapun firman Allāh

ُ‫سول لَقَ ْو ُل ِإنَّه‬


ُ ‫َك ِريم َر‬
Yang Allāh sebutkan di dalam surat Al-Haaqqah ayat 40 dan Surat Takwīr ayat 19, yang artinya:

“Sesungguhnya dia (Al-Qurān) dalam ucapan Rasul yang mulia.”

Maka maksudnya adalah penyandaran ucapan kepada yang menyampaikan.

Di dalam Surat Al-Hāqqah, yang dimaksud dengan “utusan” adalah Muhammad shallallāhu ‘alayhi
wa sallam, Di dalam surat At-Takwīr yang dimaksud dengan “utusan” adalah malaikat Jibrīl
‘alayhissalām.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan in syā Allāh kita sambung pada halaqah-
halaqah selanjutnya.

HSI 07-05 Beriman Dengan Nama-Nama Kitab-Kitab


Allāh Yang Kita Ketahui Namanya
by Rory Rachmad | in HSI 07 at 25 Mei

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫وعلى آله وصحبه أجمعين الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬
Halaqah yang ke-5 dari Silsilah 'Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah "Beriman
Dengan Nama-Nama Kitab Allāh Yang Kita Ketahui Namanya"

Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allāh adalah beriman dengan nama-nama kitab Allāh
yang telah Allāh dan Rasul-Nya beritahukan namanya kepada kita dan kita ketahui namanya

1. Shuhuf Ibrahim dan Shuhuf Musa

Shuhuf Ibrahim diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Shuhuf Musa diturunkan kepada Nabi Musa
alayhima salam

Allāh ‫س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى‬


ُ berfirman :

‫ف‬
ِ ‫ص ُح‬
ُ ‫يم‬
َ ‫سى ِإب َْرا ِه‬
َ ‫َو ُمو‬
“Yaitu Shuhufnya Ibrahim dan Musa” (Surat Al-A’la : 19)

2. Az Zabur diberikan kepada Nabi Daud 'alayhis salam

Allāh ‫س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى‬


ُ berfirman :

ۛ ‫ورا َد ُاوو َد َوآت َ ْينَا‬


ً ُ‫زَ ب‬
”Dan Kami telah berikan kepada Daud kitab Zabur” (Surat An-Nisa : 163)

3. At Taurat yang diturunkan kepada Musa alayhis salam


4. Al Injil yang diturunkan kepada Nabi 'Isa alayhis salam

Allāh ‫س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى‬


ُ berfirman :

َ َ ‫ق ْال ِكت‬
‫اب َعلَي َْك ن ََّز َل‬ ِ ّ ‫ص ِ ّدقًا بِ ْال َح‬
َ ‫اإل ْن ِجي َل الت َّ ْو َراة َ َوأ َ ْنزَ َل يَ َد ْي ِه بَيْنَ ِل َما ُم‬
ِ ْ ‫َو‬
”Dia lah yang telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) dengan haq membenarkan apa
yang datang sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan at Taurat dan Injil” (Surat Al-Imran : 3)

5. Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ‫ﷺ‬

Allāh berfirman :

‫ش ْه ُر‬ َ ‫آن فِي ِه أ ُ ْن ِز َل الَّذِي َر َم‬


َ َ‫ضان‬ ُ ‫ْالقُ ْر‬
“Bulan Ramadhan yang diturunkan didalamnya Al Quran ” (Surat Al-Baqarah : 185)

Kita harus beriman dengan nama-nama kitab tersebut dan Nabi yang diturunkan kepadanya adapun
yang tidak kita ketahui namanya maka kita beriman secara global, maksudnya kita beriman bahwa
setiap Rasul memiliki kitab namun tidak semua kita ketahui namanya sebagaimana firman Allāh

‫س ْلنَا لَقَ ْد‬


َ ‫سلَنَا أ َ ْر‬ ِ ‫اب َم َع ُه ُم َوأ َ ْنزَ ْلنَا ِب ْال َبيِّنَا‬
ُ ‫ت ُر‬ َ َ ‫وم َو ْال ِميزَ انَ ْال ِكت‬ ُ َّ‫ِب ْال ِق ْس ِط الن‬
َ ُ‫اس ِل َيق‬

“Sungguh Kami telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan keterangan-keterangan yang nyata dan
Kami turunkan bersama mereka Kitab-kitab dan timbangan supaya manusia berlaku adil” (Surat Al-
Hadid : 25)

Dan Insya Allah akan datang penjelasan masing-masing dari kitab tersebut sesuai dengan apa yang
Allāh dan Rasul-Nya kabarkan didalam Al-Qur’an.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.

You might also like