You are on page 1of 6

TUGAS METODE PENELITIAN KUALITATIF

PENELITIAN GROUNDED THEORY


DOSEN PENGAMPU : Ernita Zakiah Harahap S.Psi., M.Psi

Kelompok 8

Ahmad Zakiy 1801617206

Dwita Utami Damayanti 1801617072

Presley Ginting 1801617130

Siti Rizqi Shofiana K 1801617139

FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2018

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................1

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................2

PENELITIAN: GROUNDED THEORY


A. Latar Belakang Metode Penelitian Grounded................................................................
B. Pengertian Metode Penelitian Grounded Theory...........................................................
C. Tujuan Grounded Theory...............................................................................................
D. Ciri-ciri Grounded Theory..............................................................................................
E. Langkah-langkah dalam Grounded Theory....................................................................
F. Metode Pengumpulan Data dalam Grounded Theory....................................................
G. Contoh Kasus..................................................................................................................
H. Perbedaan Grounded Theory dengan Jenis Penelitian Lainnya....................................
I. Kelebihan Grounded Theory.........................................................................................
J. Kekurangan Grounded Theory.........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................

2
Fenomenologi

Konsep fenomenologi adalah mendeskripsikan tentang makna dari keadaan beberapa individu
dalam pengalaman hidupnya. Pada tahun 1764 pertama kalinya diperkenalkan istilah
fenomenologi oleh oleh Johann Heinrickh Lambert. Namun Edmund Huserl lah yang sering
disebut-sebut sebagai bapak fenomenologi melalui kajian filsafat fenomenologinya.
Fenomenologi yang dikenalkan oleh Huserl berupa ilmu yang mempelajari tentang fenomena.
Mulyana mengatakan fenomenologi termasuk pada pendekatan subjektif atau interpretif. Watt dan
Berg mengatakan bahwa fenomenologi berupaya memahami tentang bagaimana orang
melakukan sesuatu pengalaman beserta makna pengalaman itu bagi dirinya. Kuswarno
memberikan gambaran sifat dasar penelitian kualitatif yang relevan menggambarkan posisi
metodologis fenomenologi dan membedakannya dari penelitian kuantitatif meliputi hal-hal
berikut:

a. Menggali nilai-nilai yang terdapat dalam pengalaman kehidupan manusia.

3
b. Fokus penelitian terletak pada keseluruhannya, bukan pada per bagian yang membentuk
keseluruhan tersebut.
c. Tujuan penelitian adalah menemukan makna dan hakikat dari pengalaman, bukan sekedar
mencari penjelasan atau mencari ukuran-ukuran dari realitas.
d. Memperoleh gambaran kehidupan dari sudut pandang orang pertama, baik melalui
wawancara formal maupun informal.
e. Data yang diperoleh merupakan dasar bagi pengetahuan ilmiah untuk memahami perilaku
manusia.
f. Pertanyaan yang dibuat merefleksikan kepentingan, keterlibatan dan komitmen pribadi dari
peneliti.
g. Melihat pengalaman dan perilaku sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, baik
itu kesatuan antara subjek dan objek, maupun antara bagian dari keseluruhan.

Schutz menerangkan bahwa fenomenologi melakukan kajian terhadap bagaimana anggota


masyarakat menggambarkan dunia dalam kesehariannya, terutama bagaimana seorang individu
membangun makna sebagai hasil dari interaksi dengan individu lain. Penelitian fenomenologi pada
dasarnya berfokus pada interpretasi terhadap realitas, mencari jawaban atas makna dari fenomena
yang terjadi. Terdapat dua hal yang menjadi fokus dalam penelitian fenomenologi, meliputi:

1. Textural description: Fenomena yang dialami subjek penelitian merupakan aspek objektif,
data bersifat faktual dan terjadi secara empiris.
2. Structural description: Pemaknaan yang dilakukan subjek terhadap apa yang dialamiya.
Bersifat lebih subjektif karena menyangkut pendapat, opini, perasaan, harapan, dan
sebagainya.

Dalam metode pengumpulan datanya, penelitian fenomenologi menggunakan metode


wawancara mendalam yang dilakukan secara tidak terstruktur. Maka dari itu peran subjek
penelitian sangatlah penting disini, karena penelitian fenomenologi dipengaruhi bagaimana
kapabilitas subjek penelitian tersebut dalam mengartikulasikan pengalaman hidupnya saat sedang
diwawancara. Setelah melakukan wawancara peneliti juga dapat mengumpulkan data lagi dengan
metode observasi partisipan dan dokumentasi untuk memperkuat data yang sudah didapatkan
sebelumnya.

4
Setelah data berhasil didapatkan, data tersebut perlu diolah dengan dianalisis dengang
menggunakan teknik berikut:

a. Peneliti mendeskripsikan sepenuhnya fenomena/pengalaman yang dialami subjek


penelitian.
b. Peneliti kemudian menemukan pernyataan (hasil wawancara) tentang bagaimana orang-
orang menemukan topik, rinci pernyataan-pernyataan tersebut dan perlakuan setiap
pernyataan memiliki nilai yang setara, kemudian rincian tersebut dikembangkan dengan
tidak melakukan pengulangan.
c. Pernyataan-pernyataan tersebut kemudian dikelompokkan dalam unit-unit bermakna,
peneliti merinci unit-unit tersebut dan menuliskan sebuah penjelasan teks tentang
pengalaman yang disertai contoh dengan seksama.
d. Peneliti kemudian merefleksikan pemikirannya dengan menggunakan variasi imajinatif
(imaginative variation) atau deskripsi struktural (structural description), mencari
keseluruhan makna yang memungkinkan dan melalui perspektif yang divergen (divergent
perspectives), mempertimbangkan kerangka rujukan atas gejala (phenomenon), dan
mengkonstruksikan bagaimana gejala tersebut dialami
e. Peneliti kemudian mengkonstruksi seluruh penjelasan tentang makna dan esensi
pengalamannya.
f. Peneliti melaporkan hasil penelitiannya. Laporan tersebut menunjukkan adanya kesatuan
makna berdasarkan pengalaman seluruh informan. Setelah itu, kemudian tulis deskripsi
gabungannya.

5
Daftar Pustaka

Creswell. 1998. Qualitative Inquiry: Choosing Among Five Traditions. USA: Sage
Publications Inc

You might also like