Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah teknik tenaga
listrik Program Studi Teknik Otomasi Industri
Oleh:
Muhammad Awaldianto (D41151013)
Rian Okta Prasega (D41151018)
1. PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Energi Angin
zaman dahulu, orang telah memanfaatkan energi angin. Lebih dari 5.000
tahun yang lalu, orang Mesir kuno menggunakan angin untuk berlayar
kincir angin terdapat dalam tulisan Arab dari abad ke-9 Masehi yang
Persian windmill. Kincir angin dikenal paling awal adalah di Persia (Iran).
Awal kincir angin ini tampak seperti roda dayung besar. Berabad-abad
pembangunan angin telah menyebar ke negara lain, tapi pada saat itu
California masih dapat memproduksi sebanyak lebih dari dua kali energi
angin apapun di negara lain. Kincir angin jenis Persian windmill juga
P.La Cour dari Denmark diakhir abad ke19. Setelah perang dunia I, kincir
sudut propeler pesawat yang pada masa ini disebut type propeler atau
tahun 1940, berukuran sangat besar. Mesin raksasa ini disebut mesin
dan menaranya setinggi 100 ft (34m). Tapi dikemudian hari salah satu
bergerak. Menurut Buys Ballot, ahli ilmu cuaca dari Perancis, angin adalah
Ladang Angin atau wind farm adalah serangkaian tiang turbin angin
udara yang lebih dingin akan lebih berat dan bergerak menempati daerah
gradien merupakan gaya yang bekerja dalam arah dari tekanan lebih
lautan lebih besar dari daratan. Angin darat-laut disebabkan karena daya
gunung dan angin lembah). Pada pagi sampai menjelang siang hari,
tekanan udara yang tinggi. Maka massa udara bergerak dari lembah ke
lereng atau ke bagian punggung gunung. Massa udara yang bergerak ini
gunung ke lembah yang masih relatif lebih hangat. Gerakan udara inilah
2. PERALATAN UTAMA
Ke 220Volt / 50Hz
4.1 membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin
untuk disembunyikan. Selain mengganggu pandangan akibat
pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk
pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta
pemukiman.
4.2 Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah
membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat
terhambat.
4.3 Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat
menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-
rumah penduduk.
4.4 Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya
derau frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan
frekuensi konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada
ranting pohon.
4.5 Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan
interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi
atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.
4.6 Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit
tenaga angin adalah terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung
dan kelelawar dapat terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati
sudu-sudu yang sedang berputar.
4.7 Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat
mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan
konstruksi di lepas pantai adalah terganggunya kehidupan bawah
laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia, dimana terjadinya
polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok ikan di daerah
pemasangan turbin angin.
4.8 Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit
untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan
begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap
beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang
membakar lahan pertanian, contoh kerusakan pada turbin pembangkit
listrik tenaga angin,dapat dlihat pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Kerusakan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin
5. KESIMPULAN