You are on page 1of 13

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

WIND POWER PLANT

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah teknik tenaga
listrik Program Studi Teknik Otomasi Industri

Oleh:
Muhammad Awaldianto (D41151013)
Rian Okta Prasega (D41151018)

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI


POLITEKNIK TEDC BANDUNG
2018

1. PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Energi Angin

Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Sejak

zaman dahulu, orang telah memanfaatkan energi angin. Lebih dari 5.000

tahun yang lalu, orang Mesir kuno menggunakan angin untuk berlayar

kapal di Sungai Nil. Kemudian, orang-orang membangun kincir angin

untuk menggiling gandum dan biji-bijian lainnya. Naskah tertua tentang

kincir angin terdapat dalam tulisan Arab dari abad ke-9 Masehi yang

menjelaskan bahwa kincir angin yang dioperasikan di perbatasan Iran dan

Afganistan sudah ada sejak beberapa abad sebelumnya, kadang disebut

Persian windmill. Kincir angin dikenal paling awal adalah di Persia (Iran).

Awal kincir angin ini tampak seperti roda dayung besar. Berabad-abad

kemudian, orang-orang Belanda meningkatkan desain dasar kincir angin

mereka. Kualitas kreatifitas masyarakat Belanda akan aplikasi kincir

angin, membuat Belanda menjadi terkenal dengan kincir anginnya.

Sedangkan koloni Amerika menggunakan kincir angin untuk menggiling

gandum dan jagung, untuk memompa air, dan memotong kayu di

penggergajian. Pada akhir tahun 1920-an, Amerika menggunakan kincir

angin kecil untuk menghasilkan listrik di daerah pedesaan yang hidup

tanpa layanan listrik. Ketika kabel listrik mulai digunakan untuk

transportasi listrik di daerah pedesaan di tahun 1930-an, kincir angin lokal

menjadi semakin jarang digunakan. Meskipun demikian, kincir angin

tersebut masih dapat dilihat pada beberapa peternakan di daerah barat.

Kekurangan minyak pada 1970-an mengubah gambaran mengenai energi


untuk negara dan dunia. Ini menciptakan suatu kepentingan sumber

energi alternatife baru, membuka jalan bagi masuknya kembali kincir

Angin untuk menghasilkan listrik. Pada awal 1980an energi angin

menjadi sangat luar biasa di California, sebagian besar karena kebijakan

negara yang mendorong sumber energi terbarukan. Dukungan untuk

pembangunan angin telah menyebar ke negara lain, tapi pada saat itu

California masih dapat memproduksi sebanyak lebih dari dua kali energi

angin apapun di negara lain. Kincir angin jenis Persian windmill juga

digunakan di Cina untuk menguapkan air laut dalam memproduksi garam.

Terakhir masih digunakan di Crimea, Eropa dan Amerika Serikat.

Selanjutnya sejarah berkembang menjadi manipulasi fungsi. Kincir angin

yang pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik, dibangun oleh

P.La Cour dari Denmark diakhir abad ke19. Setelah perang dunia I, kincir

angin diterapkan pada layar dengan penampang melintang menyerupai

sudut propeler pesawat yang pada masa ini disebut type propeler atau

turbin. Eksperimen kincir angin sudut kembar dilakukan di Amerika Serikat

tahun 1940, berukuran sangat besar. Mesin raksasa ini disebut mesin

Smith-Putman, karena salah satu perancangnya bernama Palmer

Putman, kapasitasnya 1,25 MW yang dibuat oleh Morgen Smith Company

dari York Pensylvania. Diameter propelernya 175 ft (55m) beratnya 16 ton

dan menaranya setinggi 100 ft (34m). Tapi dikemudian hari salah satu

batang propelernya patah pada tahun 1945.


1.2. Pengertian Angin

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa angin adalah udara yang

bergerak. Menurut Buys Ballot, ahli ilmu cuaca dari Perancis, angin adalah

massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke daerah

bertekanan minimum. Gerakan massa udara yang arahnya horizontal

dikenal dengan istilah angin. Anemometer mangkok adalah alat yang

digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Satuan yang biasa

digunakan dalam menentukan kecepatan angin adalah km/jam atau knot

(1 knot = 0,5148 m/det = 1,854 km/jam). Sisteman penamaan angin

biasanya dihubungkan dengan arah datangnya massa udara tersebut.

Ladang Angin atau wind farm adalah serangkaian tiang turbin angin

yang di desain untuk menyuplai listrik dari kekuatan angin bagi

penduduknya dan sebagai bentuk dalam upaya menyelamatkan bumi dari

kerusakan alam akibat eksplorasi sumber bahan bakar secara besar-

besaran di lepas pantai atau daratan.

1.3. Sumber Energi Angin

Angin disebabkan oleh pemanasan sinar matahari yang tidak

merata di atas permukaan bumi. Udara yang lebih panas akan

mengembang menjadi ringan dan bergerak naik ke atas, sedangkan

udara yang lebih dingin akan lebih berat dan bergerak menempati daerah

tersebut. Perbedaan tekanan atmosfer pada suatu daerah yang

disebabkan oleh perbedaan temperatur akan menghasilkan sebuah gaya.


Perbedaan dalam tekanan dinyatakan dalam istilah gradien tekanan

merupakan laju perubahan tekanan karena perbedaan jarak. Gaya

gradien merupakan gaya yang bekerja dalam arah dari tekanan lebih

tinggi ketekanan yang lebih rendah. Arah gaya gradien tekanan di

atmosfer tegak lurus permukaan isobar. Beberapa karakteristik angin :

1.3.1 Angin Darat-Laut

Wilayah Indonesia merupakan daerah kepulauan dengan luas

lautan lebih besar dari daratan. Angin darat-laut disebabkan karena daya

serap panas yang berbeda antara daratan dan lautan. Perbedaan

karakteristik laut dan darat tersebut menyebabkan angin di pantai akan

bertiup secara kontinyu.

1.3.2 Angin Orografi

Angin orografi merupakan angin yang dipengaruhi oleh perbedaan

tekanan antara permukaan tinggi dengan permukaan rendah (angin

gunung dan angin lembah). Pada pagi sampai menjelang siang hari,

bagian lereng atau punggung pegunungan lebih dahulu disinari matahari

bila dibandingkan dengan wilayah lembah. Akibatnya, wilayah lereng lebih

cepat panas dan mempunyai tekanan udara yang rendah, sedangkan

suhu udara di daerah lembah masih relatif dingin sehingga mempunyai

tekanan udara yang tinggi. Maka massa udara bergerak dari lembah ke

lereng atau ke bagian punggung gunung. Massa udara yang bergerak ini

disebut sebagai angin lembah.


Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian

rendah sehingga terjadi pengendapan massa udara padat dari wilayah

gunung ke lembah yang masih relatif lebih hangat. Gerakan udara inilah

yang disebut angin gunung.

2. PERALATAN UTAMA

2.1. Turbin Angin


Turbin angin adalah suatu kincir angin yang digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik. Sistem kerjanya adalah mengkonversikan
tenaga angin menjadi tenaga listrik. Berikut pada gambar dibawah ini akan
dijelaskan mengenai bagian–bagian penyusun dari turbin angin :

Gambar 2.1 Bagian Dalam Turbin Angin

Sesuai susunan dan fungsi dari beberapa komponen penting dalam


turbin pembangkit listrik tersebut, maka dapat diuraikan tugas dan
fungsinya masing-masing.
2.1.1 Blades (Bilah Kipas): Kebanyakan turbin angin mempunyai 2
atau 3 bilah kipas angin yang menghembus menyebabkan turbin
tersebut berputar.
2.1.2 Rotor: Bilah kipas bersama porosnya dinamakan rotor Tower
(Menara): Menara bisa dibuat dari pipa baja, beton, ataupun rangka
besi. Karena kencangnya angin bertambah dengan seiring dengan
bertambahnya ketinggian, maka makin tinggi menara makin besar
tenaga angin yang didapat.
2.1.3 Pitch (Sudut Bilah Kipas): Bilah kipas dapat diatur sudutnya
sesuai dengan kecepatan rotor yang dikehendaki. Tergantung
kondisi angin yang terlalu rendah atau terlalu kencang.
2.1.4 Brake (Rem): Suatu rem cakram yang dapat digerakkan
secara mekanis dengan bantuan tenaga listrik atau hidrolik untuk
menghentikan rotor atau saat keadaan darurat.
2.1.5 Low-speed shaft (Poros Puutaran Rendah): Poros turbin
yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
2.1.6 Gear box (Roda Gigi): Roda gigi menaikkan putaran dari 30-
60 rpm menjadi sekitar 1000-1800 rpm. Ini merupakan tingkat
putaran standar yang disyaratkan untuk memutar generator listrik.
2.1.7 Generator: Generator pembangkit listrik, biasanya sekarang
disebut alternator arus bolak-balik.
2.1.8 Controller (Alat Pengontrol): Alat Pengontrol ini men-start
turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25 km/jam, dan kemudian
mematikannya pada kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak beroperasi
di atas 90 km/jam. Hal ini dikarenakan tiupan angin yang terlalu
kencang dapat merusakkannya.
2.1.9 Anemometer: Mengukur kecepatan angin dan mengirim data
angin ke alat pengontrol.
2.1.10 Wind vane (Tebeng Angin): Mengukur arah angin,
berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah turbin
disesuaikan dengan arah angin.
2.1.11 Nacelle (Rumah Mesin): Rumah mesin ini terletak di atas
menara . Di dalamnya berisi gearbox, poros putaran tinggi/rendah,
generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.
2.1.12 High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi): Berfungsi untuk
menggerakkan generator.
2.1.13 Yaw drive (Penggerak Arah): Penggerak arah memutar
turbin ke arah angin untuk desain turbin yang menghadap angin.
Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin dari belakang
tak memerlukan alat ini.
2.1.14 Yaw motor (Motor Penggerak Arah): Motor listrik yang
menggerakkan Yaw drive.
2.1.15 Tower (Menara) sebagai penyangga semua komponen di
atas

3. PRINSIP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam,


Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi
energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara
kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin,
diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin
angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini
biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Turbin angin adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Komponen
lainnya dinamakan komponen penyeimbang sistem/ balance of system
(BOS) dan ada beberapa jenis tergantung kepada jenis sistem yang
diinstalasi. Tiga jenis sistem energi angin yang utama bisa dibedakan
yaitu :
3.1. Sistem yang Terhubung ke jaringan PLN,
Jika jaringan PLN sudah ada di daerah tersebut, maka sistem energi
angin bisa dihubungkan ke jaringan tersebut. Rangkaian Sistem yang
Terhubung ke jaringan PLN dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1 Sistem yang Terhubung ke Jaringan PLN

3.2. Off grid atau sistem berdiri sendiri


Sistem tersebut bisa beroperasi tanpa topangan eksterior; sangat
sesuai untuk penggunaan di daerah terpencil. Rangkain system off grid
dapat dlihat pada gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2 Sistem Off Grid

3.3. Sistem Listrik Hybrid Turbin Angin


Sistem Listrik Hybrid Turbin Angin sebaiknya digunakan dengan
sumber-sumber energi lainnya (PV, generator diesel). Ini bisa
meningkatkan produksi energi listrik dari sistem ini dan menurunkan resiko
kekurangan energi. Rangkain sistem hybrid dapat dilihat pada Gambar 3.3
berikut.

Gambar 3.3 Sistem Listrik Hybrid


3.4. Block Diagram

Ke 220Volt / 50Hz

4. PERMASALAHAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

4.1 membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin
untuk disembunyikan. Selain mengganggu pandangan akibat
pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk
pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta
pemukiman.
4.2 Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah
membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat
terhambat.
4.3 Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat
menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-
rumah penduduk.
4.4 Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya
derau frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan
frekuensi konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada
ranting pohon.
4.5 Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan
interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi
atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.
4.6 Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit
tenaga angin adalah terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung
dan kelelawar dapat terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati
sudu-sudu yang sedang berputar.
4.7 Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat
mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan
konstruksi di lepas pantai adalah terganggunya kehidupan bawah
laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia, dimana terjadinya
polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok ikan di daerah
pemasangan turbin angin.
4.8 Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit
untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan
begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap
beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang
membakar lahan pertanian, contoh kerusakan pada turbin pembangkit
listrik tenaga angin,dapat dlihat pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Kerusakan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin

5. KESIMPULAN

5.1 Sejarah peggunaan energi angin adalah, energi angin telah


lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Sejak zaman dahulu,
orang telah memanfaatkan energi angin. Lebih dari 5.000 tahun
yang lalu, orang Mesir kuno menggunakan angin untuk berlayar
kapal di Sungai Nil. Kemudian, orang-orang membangun kincir
angin untuk menggiling gandum dan biji-bijian lainnya. Kekurangan
minyak pada 1970-an mengubah gambaran mengenai energi untuk
negara dan dunia. Ini menciptakan suatu kepentingan sumber
energi alternative baru, membuka jalan bagi masuknya kembali
kincir angin untuk menghasilkan listrik.
5.2 Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit
listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi untuk
menghasilkan energi listrik.
5.3 Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga angin yaitu
turbin angin (wind turbine) yang di dalamnya terdapat komponen-
komponen
5.4 Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu
awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja
berkebalikan dengan kipas. Kemudian angin akan memutar sudut
turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator
di bagian belakang turbin angin. Generator inilah yang akan
menghasilkan energi listrik.
5.5 Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik
tenaga adalah sifatnya yang terbarukan. Namun selain kelebihan
yang ada, pembangkit ini juga memiliki kekurangan, antara lain
membuat lebih buruk dampak visual, menyebabkan derau suara,
beberapa masalah ekologi, dan keindahan.

You might also like