You are on page 1of 6

1.

Hematology Analyzers
Hematologi analyzer adalah alat yang sangat membantu para analis kesehatan
dalam memeriksa sampel darah yang diambil dari seorang pasien. Alat ini merupakan alat
multi fungsi yang digunakan pada bidang medis dan kedokteran untuk mengetahui apakah
terjadi kelainan dalam darah pasien.
Hasil yang didapatkan dari analisis sampel darah yang dilakukan alat ini dapat
dijadikan sebagai salah satu data pendukung dalam melakukan diagnosis mengenai
penyakit apa yang kemungkinan menyerang dan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan
untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang diderita pasien. Beberapa penyakit yang
dapat diketahui dari data pendukung berupa data hasil analisis darah diantaranya adalah
penyakit degeneratif seperti diabetes serta penyakit mematikan lainnya seperti kanker.
Di puskesmas Blega terdapat hematology analyzers dengan tipe Sysmex XS -500i.
Hematology analyzers tipe ini cukup canggih untuk melakukan pengujian sampel darah
karena dapat melakukan analisa dan pengukuran darah lengkap secara otomatis yang dapat
kita kontrol dengan PC mnggunakan software IPU yang merupakan software default dari
Hematology analyzers jenis sysmex. software ini juga memungkinan kita untuk melakukan
pengecekan terhadapan hardware (Background chek), mencetak hasil analys, serta dapat
melihat histori dari data analysis pasien yang telah melakukan pengujian sehingga
memudahkan analis kesehatan/operator.

Gambar. Software IPU untuk Sysmex XS -500i


(Sumber: Dokumentasi)
Box Reagent Dan
sample darah
Kabel Lan

Led Indikator

Saluran Limbah

Gambar. Hematologi analyzer tipe Sysmex XS -500i


(Sumber: Dokumentasi)

Pada alat ini terdapat box reagen dan sample darah yang tedapat dibagian depan. Box
reagen berfungsi sebagai tempat/wadah untuk reagent. Reagent adalah bahan yang menyebabkan
atau di konsumsi dalam suatu reaksi kimia. Setelah reagent dimasukkan masukkan sample darah
yang akan diuji. Untuk pengujian darah yang dibutuhkan hanya sebanyak 20mg.

Prinsip kerja hematologi analyzer didasarkan pada sistem flow cytometer. Hal yang
dimaksud dengan sistem flow cytometer adalah sistem yang memungkinkan darah sampel dapat
mengalir melalui suatu celah yang sangat sempit hingga sel darah yang melaluinya dapat lewat
satu persatu. Dengan demikian, jumlah sel dapat dihitung. Selain itu, ukuran dari sel darah juga
dapat diketahui. Selain menggunakan metode tersebut, pengukuran juga dilakukan dengan sistem
spektrofotometri yaitu mengetahui tingkat penyerapan sinar yang terjadi karena interaksi larutan
sampel darah yang dilewati suatu sinar dengan panjang gelombang tertentu. Alat ini bekerja untuk
memberikan data berupa jumlah, volume, konsentrasi, sampai dengan informasi yang lebih detail
seperti bagian intraseluler darah.
2. Urine analyzer

Alat berikutnya adalah urine analyzer tipe mindray UA-600T. Dalam Pemeriksaan
urine secara otomatis tetap menggunakan urine strip namun pembacaanya menggunakan
alat yang disebut dengan Urine Analyzer. Alat ini diciptakan untuk mempermudah analis
menentukan jumlah analit dalam urine, termasuk didalamnya bilirubin, protein, glukosa
dan sel darah.

Printer Built-in
LCD

Urine Strip Tray

Gambar. Urine analyzer tipe mindray UA-600T


(Sumber: Dokumentasi)

Cara kerja Urine Analyzer dimana Strip uji ditempatkan pada tray, kemudian tray
ditarik oleh motor penggerak sehingga strip bergerak kedalam alat pembaca. Analisa pada
membaca referensi, diikuti oleh masing-masing dari bagian uji pada strip, sample masuk
pada (LED Spectral Reflectance). Alat pembaca berisi LED yang memancarkan cahaya
pada berbagai macam panjang gelombang. Pembacaan dilakukan secara ‘electro-
optically’, ada banyak parameter yang ada dalam urine analyzer dari PH, leukosit, nitrit
dll.

LED memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang diarahkan oleh light
guide ke permukaan test pad dengan sudut yang optimal. Cahaya LED yang mengenai pad
atau ‘test zone’ (zona uji) terpantul secara proporsional dengan warna yang dihasilkan pada
test pad dan ditangkap oleh detektor. Kemudian panjang gelombang yang diterima detektor
dikuatkan (amplification) dan difilter. Kemudian masin-masing cahaya reflectance yang
sudah dikuatkan tersebut dikelompokan berdasarkan parameter dan dirubah menjadi sinyal
analog menggunakan IC ADC (Analog Digital to Converter). Proses selanjutnya dianalisa
kadarnya dengan microcomputer dengan membandingkan dengan cahaya referensi,
hasilnya ditampilkan pada LCD. Proses ini memakan waktu kurang lebih 55-56 detik.
3. Centrifuge
Centrifuge adalah sebuah peralatan yang pada umumnya digerakkan oleh motor
listrik yang menempatkan obyek di rotasi sekitar sumbu tetap, menerapkan kekuatan untuk
tegak lurus sumbu. Centrifuge bekerja menggunakan prinsip sedimentasi, dimana
percepatan sentripetal menyebabkan zat padat untuk memisahkan sepanjang arah radial
(bagian bawah tabung). Oleh objek yang sama ringan tanda akan cenderung bergerak ke
atas.
Centrifuge yang terdapat di puskesmas Blega adalah PLC-05 Centrifuge Gemmy.
Centrifuge jenis ini termasuk kategori General Purpose Centrifuge. Model biasanya adalah
tabletop (bisa diletakkan diatas meja) yang dirancang untuk pemisahan sampel urine,
serum atau cairan lain dari bahan padat yang tidak larut. Centrifuge ini biasanya
berkecepatan 0-3000 rpm, bisa menampung sampel dari 5-100 ml. Terdapat beberapa
bagian pada centrifuge antara lain : Tabung sampel yang merupakan wadah atau tempat
sampel yang akan dipisahkan, tabung centrifuge yaitu tutup dari centrifuge, motor yang
merupakan inti atau mesin yang menggerakkan tabung sampel dengan kecepatan dan
waktu tertentu, timer selector merupakan selector untuk mengatur waktu putaran motor dan
rpm selector sebagai pengatur kecepatan putaran motor.

Tabung
Centrifuge
Tabung Sampel

Motor

Timer Selector

RPM Selector
Gambar. PLC-05 Centrifuge Gemmy
(Sumber: Dokumentasi)

Prinsip Kerja Alat Centrifuge adalah pada pemisahan molekular dari sel atau
organel subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan konsep bahwa partikel yang
tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap ke dasar wadah karena adanya gaya
gravitasi. Sehingga laju pengendapan suatu partikel yang tersuspensi tersebut dapat diatur
dengan meningkatkan atau menurunkan pengaruh gravitasional terhadap partikel.
Pengaturan laju pengendapan tersebut dapat dilakukan dengan cara menempatkan wadah
yang berisi suspensi partikel kemesin Centrifuge tepatnya pada bagian motor yang
kemudian akan berputar dengan kecepatan tertentu. Hal tersebut tergantung pada ukuran
dan bobot jenis dari suspensi. Dengan demikian Prinsip Kerja alat tersebut adalah dengan
memanfaatkan gaya centrifugal sehingga bahan tesebut dapat terpisah. Ini dilakukan
dengan cara memutar campuran dengan sangat cepat dan bertumpu pada titik pusat. Dan
pada akhirnya alat ini akan berhenti beroperasi ketika katup/pintu Centrifuge terbuka saat
bekerja.

4. Tensimeter digital

You might also like