Professional Documents
Culture Documents
BAB II
PELINGKUPAN
Page 6
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 7
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
LOKASI RENCANA
PEMBANGUNAN
Page 8
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 9
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 10
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
B. Tahap Konstruksi
1. Rekruitmen Tenaga Kerja Konstruksi
Kegiatan rekrutmen tenaga kerja dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja selama kegiatan konstruksi Pembangunan PLTGU
2 x 750 MW nantinya. Kebutuhan tenaga kerja ini terdiri dari tenaga
dengan keahlian khusus seperti operator alat berat, tenaga ahli konstruksi
dan pengawas; serta tenaga kerja dengan tingkat keahlian sedang dan
tenaga kasar. Pada saat kegiatan puncak, jumlah tenaga kerja yang terlibat
dalam Pembangunan PLTGU 2 x 750 MW dan sarana penunjang ini
diperkirakan akan mencapai 500 orang. Klasifikasi tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk kegiatan konstruksi yang dilakukan pihak pelaksana
proyek (kontraktor) diharapkan memperhatikan sumberdaya manusia
lokal.
Dalam proses rekrutmen tenaga kerja konstruksi akan dilakukan
seleksi sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, sedangkan syarat-syarat
umum yang harus dimiliki oleh calon tenaga kerja, antara lain sebagai
berikut:
- Mempunyai keterampilan dibidang konstruksi.
Page 11
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 12
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 13
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
4. Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan adalah kegiatan berupa pengupasan lapisan tanah,
pembukaan tanah dengan membersihkan penebangan vegetasi serta
penggalian dan pengurukan didaerah rencana Pemabangunan PLTGU 2 x
750 MW. Kegiatan ini akan merubah kondisi bentang alam eksisting dan
dapat mengganggu habitat dari flora dan fauna yang ada dimana pada
lokasi rencana kegiatan masih dijumpai adanya harimau serta elang jawa
yang dilindungi, sehingga pihak pelaksana dalam kegiatan penyiapan
lahan ini harus memperhatikan kondisi lingkungan dengan pengaturan
jadwal dan rencana kegiatan kegiatan sebaik mungkin.Tahap awal pada
pekerjaan penyiapan lahan adalah pembersihan lahan penebangan
vegetasi,karena kawasan tapak proyek sebagian besar merupakan lahan
kawasan hutan lindung.Pembersihan dan pengurukan lahan dilakukan
dengan membersihkan vegetasi, benda-benda lain, dan bentukan-bentukan
lahan yang diperkirakan tidak mendukung pelaksanaan proyek. Perataan
lahan dilakukan dengan menguruk dan mengeraskan lahan proyek.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan menggunakan alat-alat berat seperti
buldozer dan excavator.
Page 14
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 15
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 16
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 17
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 18
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 19
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 20
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 21
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
- Koofisien
Koefisien C didefinisikan sebagai nisbah antara laju puncak aliran
permukaan terhadap intensitas hujan. Faktor utama yang mempengaruhi
nilai C adalah laju infiltrasi tanah, tanaman penutup tanah dan intensitas
hujan.
Faktor utama yang mempengaruhi nilai C atau koefisien adalah
laju infiltrasi tanah atau persentase lahan kedap air, kemiringan lahan,
tanaman penutupan tanah dan intensitas hujan. Koefisien ini juga
tergantung pada sifat dan kondisi tanah. Laju infiltrasi turun pada hujan
yang terus-menerus dan juga dipengaruhi oleh kondisi kejenuhan air
sebelumnya. Faktor lain yang juga mempengaruhi nilai C adalah air tanah,
derajat kepadatan tanah, porositas tanah dan simpanan depresi.
Page 22
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
b. Kualitas Udara
Kualitas udara merupakan salah satu dampak penting dalam
berbagai kegiatan baik dalam pekerjaan konstruksi maupun operasional
PLTGU. Sewaktu mengukur kualitas udara sebelum proyek baru
dibangun, perlu dikumpulkan data sumber pencemar udara yang ada.
Pemantauan kualitas udara ambien tahun 2014 Kabupaten Kulonprogo
dilakukan di 4 (empat) lokasi, yaitu di :
1. Simpang empat Ngeplang, Sentolo (A)
2. Simpang tiga Toyan, Wates (B)
3. Simpang tiga teteg timur KA, Wates (C)
4. Simpang tiga Terminal Bus Wates (D).
Page 23
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Waktu
Parameter Baku Mutu Metode Analisis Peralatan
Pengukuran
SO2 1 Jam 900 ug/Nm3 Pararosanilin Spektrofotometer
(Sulfur 24 Jam 365 ug/Nm3
Dioksida)
Page 24
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
1 Thn 60 ug/Nm3
CO 1 Jam 30.000 ug/Nm3 NDIR NDIR Analyzer
(Karbon 24 Jam 10.000 ug/Nm3
Monoksida)
1 Thn -
NO2 1 Jam 400 ug/Nm3 Saltzman Spektrofotometer
(Nitrogen 24 Jam 150 ug/Nm3
Dioksida)
1 Thn 100 ug/Nm3
O3 1 Jam 235 ug/Nm3 Chemiluminescent Spektrofotometer
(Oksidan) 1 Thn 50 ug/Nm3
HC 3 Jam 160 ug/Nm3 Flame Ionization Gas
(Hidro Chromatogarfi
Karbon)
PM10 24 Jam 150 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol
(Partikel <
10 um )
PM2,5 (*) 24 Jam 65 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol
(Partikel < 1 Thn 15 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol
2,5 um )
TSP 24 Jam 230 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol
(Debu) 1 Thn 90 ug/Nm3
Pb 24 Jam 2 ug/Nm3 Gravimetric Hi – Vol
(Timah 1 Thn 1 ug/Nm3 Ekstraktif
Hitam)
Pengabuan AAS
Dustfall 30 hari
(Debu 10 Gravimetric Cannister
Jatuh ) Ton/km2/Bulan
(Pemukiman)
20
Ton/km2/Bulan
(Industri)
Total 24 Jam 3 ug/Nm3 Spesific Ion Impinger atau
Fluorides
(as F)
90 hari 0,5 ug/Nm3 Electrode Countinous
Analyzer
Fluor 30 hari 40 u g/100 cm2 Colourimetric Limed Filter
Indeks dari kertas
limed filter Paper
Khlorine & 24 Jam 150 ug/Nm3 Spesific Ion Impinger atau
Khlorine Electrode Countinous
Page 25
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Dioksida Analyzer
Sulphat 30 hari
1 mg SO3/100 Colourimetric Lead
Indeks cm3
Dari Lead Peroxida Candle
Peroksida
Berhubung data sampling kualitas udara di daerah sekitar
pembangunan PLTGU ataupun di Kecamatan belum ada, maka dilihat dari
lokasi sampling kualitas udara ambien diatas, ditetapkan data dari lokasi 2
untuk penilaian skala, yaitu di simpang tiga Toyan, Wates karena lokasi
tersebut dianggap paling dekat dengan lokasi rencana pembangunan
PLTGU. Adapun skala untuk kualitas udara ambien dapat dilihat dari tabel
berikut:
Tabel 2.5 Skala Kualitas Udara
ISPU Kategori kesehatan Skala
1-50 Baik 5
51-100 Sedang 4
≥ 300 Berbahaya 1
Dari rentang skala yang dibuat diatas, maka hasil penskalaan untuk
kualitas udara ambien dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.6 Hasil Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) tiap Parameter
Data
Parameter Nilai ISPU Kategori
Sampling
SO2 32,78 45 Baik
CO 912,84 9 Baik
Page 26
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
O3 17,32 6 Baik
PM10 99,49 42 Sedang
c. Kebisingan
Kebisingan merupakan bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan manusia serta kenyamanan lingkungan. Kebisingan
berawal dari operasionalnya alat-alat sebagai sumber kebisingan,
kemudian merambat melalui media perantara antara sumber kebisingan ke
penerima. Tingkat kebisingan akan berkurang dengan bertambahnya jarak
antara sumber kebisingan dengan penerima, juga akan berkurang jika
mengenai benda di antara sumber kebisingan ke penerima misalnya
pepohonan dan dinding. Faktor yang mempengaruhi kebisingan di lokasi
rencana kegiatan bersumber dari banyaknya jumlah mobilisasi kendaraan
ataupun berasal dari industri/pabrik yang ada.
Berdasarkan Uji Kualitas Udara di Kulonprogo, parameter yang
diukur tidak hanya parameter kimia dan fisika saja tetapi juga kebisingan.
Dari keempat lokasi, ditetapkan lokasi 2 sebagai penilaian kebisingan.
Kondisi tingkat kebisingan di simpang tiga Toyan, Wates pada tahun 2014
adalah 65,1 dB. Tingkat kebisingan pada lokasi ini masih dibawah ambang
batas yang diperkenankan. Dibandingkan dengan tahun 2013, lokasi
pemantauan mengalami penurunan konsentrasi kebisingan. Hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh adanya penghijauan jalan dengan pohon
perindang yang dapat meredam suara. Untuk lebih jelasnya hasil
pemantauan kualitas udara untuk tingkat kebisingan dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :
Page 27
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Simpang Tigas
B 66,1 65,1 70
Toyan, Wates
d. Sumber : Laporan SLDH Kabupaten Kulonprogo 2014
D. Getaran
Untuk getaran dapat didefinisikan sebagai gerakan bolak-balik
suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan
(Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 49 Tahun 1996), ada tiga jenis
getarann yaitu : (1) Getaran mekanik yang dimaksud getaran yang
ditimbulkan oleh sarana dan peralatan yang digunakan oleh manusia; (2)
Getaran seismic yang dimaksud getaran tanah yang disebabkan oleh
peristiwa alam dan kegiatan manusia; (3) Getaran kejut yang dimaksud
getaran yang berlangsung secara tiba-tiba dan sesaat.
Pengukuran getaran menggunakan alat Seismometer, data yang
diukur adalah simpangan getar dalam domain waktu yang akan
ditransformasikan dalam domain frekuensi dalam rentang 4 - 63 Hz.
Getaran merupakan salah satu dampak kegiatan yang dapat mengganggu
kesehatan dan lingkungan. Ada 2 (dua) pengaruh getaran yang terjadi
yaituterhadap kenyamanan dan kesehatan manusia dan dampak getaran
mekanik terhadap bangunan/struktur (Danusaputro H., 2000).
1) Pengaruh terhadap manusia
Getaran yang terus menerus dapat mempengaruhi emosi manusia
serta mempengaruhi efisiensi kerja. Pengaruh secara psikologipun dapat
terjadi, namun pengaruh getaran masih bersifat individual. Sejauh mana
bila manusia tersebut interest terhadap peristiwa yang menyebabkan
getaran tersebut, maka dia akan mempunyai toleransi terhadap getaran
tersebut, tetapi sebaliknya bila dia dia tidak interest maka getaran yang
kecilpun akan memberi pengaruh yang lama kelamaan dapat
meningkatkan emosinya.
2) Pengaruh terhadap struktur/ bangunan
Pengaruh getaran terhadap bangunan/ struktur akibat terjadinya
resonansi dengan frekuensi alam dari struktur dapat mengakibatkan
Page 28
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
dinding bangunan retak, kaca pecah, dan yang paling fatal bangunan
tersebut roboh.
Hasil pengukuran getaran terhadap kenyamanan dan kesehatan dilokasi
rencana pembangunan bandara disajikan pada tabel berikut.
E . Kondisi Air Sungai
Kondisi geohidrologi di Kabupaten Kulon Progo sangat bervariasi
mengikuti geomorfologi dan geologinya. Kemiringan lereng yang terjal
menyebabkan air hujan yang diterima permukaan tanah cepat mengumpul
di saluran-saluran sungai dan mengalir di daerah hilir. Pada kondisi seperti
ini air hujan tidak sempat terinfiltrasi ke dalam tanah dalam jumlah yang
cukup. Di sisi lain, geologi di Perbukitan Kulon Progo didominasi oleh
material berupa breksi andesit, tuf, tuf lapili, aglomerat, dan sisipan aliran
lava andesit. Material tersebut terbentuk oleh adanya aktivitas gunung api
purba pada kala tersier dan bersifat impermeable (tidak tembus air).
Akibatnya, material tersebut tidak mampu menyimpan dan mengalirkan air
sehingga cadangan airtanah di wilayah ini sangat minim.
Kondisi hidrologi yang berbeda terjadi di wilayah selatan
Kabupaten Kulon progo. Pada wilayah ini, kemiringan lereng relatif datar
dan secara geomorfologis merupakan wilayah dataran alluvial dari
beberapa hilir sungai dan sekaligus merupakan wilayah pesisir. Oleh
karena itu, wilayah ini merupakan daerah akumulasi air permukaan
maupun air tanah. Material penyusun yang bersifat relatif porus
membentuk sistem akuifer penyimpan air tanah yang cukup bagus. Air
tanah di wilayah ini dapat ditemukan pada kedalaman kurang dari 7 meter.
Ketersediaan air permukaan di Kabupaten Kulon Progo banyak
dipengaruhi oleh aliran beberapa sungai. Sungai Progo merupakan sungai
terbesar yang memberikan suplay air permukaan di Kabupaten Kulon
Progo. Air dari sungai ini terutama banyak digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pertanian. Selain Sungai Progo, terdapat beberapa aliran sungai
yang mengalir di Kabupaten Kulon Progo, seperti Sungai Tinalah di
Kecamatan Samigaluh dan Sungai Kayangan di Kecamatan Girimulyo.
Page 29
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Tabel 2.8 Nama DAS, Sub DAS dan Luasannya di Kabupaten Kulon Progo
No DAS Luas DAS (ha) Sub DAS
1 Bogowonto 3.310,87 Keduren
Kodil
Plamping
2 Serang 24.152,86 Nagung
Ngrancah
Serang Hilir
Serang Sekiyep
Sidatan
Sumitro
3 Progo 31.163,77 Diro
Jenes
Kedung Gong
Krawang
Penter
Progo Hilir
Sindong Salak
Sudu
Tinalah
Sumber : Buku Data SLHD Kab. Kulon Progo 2013
Page 30
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 31
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
FISIKA
1 Temperatur 0C deviasi 3 29,1 29,2 31,1
2 Residu terlarut mg/l 1000 0 0 0
3 Residu tersuspensi mg/l 50 0 0 0
Kimia
1 PH mg/l 6 -- 9 7,5 7,6 7,7
2 BOD mg/l 3 8,1 9,1 10,1
3 COD mg/l 25 16,5 17,5 18,6
4 DO mg/l >4 7,4 7,6 9,7
5 Total Fostat sbg P mg/l 0,2 0,156 0,189 0,182
6 NO 3 sebagai N mg/l 10 0,472 0,718 <0.005
7 Arsen mg/l 1 0 0 0
8 Kobalt mg/l 0,2 0 0 0
9 Boron mg/l 1 0 0 0
10 Selenium mg/l 0,05 0 0 0
11 Kadmium mg/l 0,01 0,0027 0,0035 0,0015
12 Khrom (VI) mg/l 0,05 0,004 <0.001 0,024
13 Tembaga mg/l 0,02 0,0037 0,0056 0,0017
14 Timbal mg/l 0,03 <0.007 <0.007 <0.007
15 Mangan mg/l - 0 0 0
16 air Raksa mg/l 0,002 0 0 0
17 Seng mg/l 0,05 <0.0010 <0.0010 <0.0010
18 Besi mg/l - 0 0 0
19 Khlorida mg/l - 0 0 0
20 Sianida mg/l 0,02 0,019 0,01 0,002
21 Fluorida mg/l 1,5 0,123 0,049 1,464
22 Nitrit sebagai N mg/l 0,06 0,02 0,039 0,026
23 Khlorin bebas mg/l 0,03 0,25 0,35 0,21
Minyak dan
24 µg/L 1500 1700 1000
Lemak 1000
Page 32
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Detergen sebagai
25 µg/L 200 ≤0,1 6,5 12,6
MBAS
Senyawa Fenol
26 µg/L 1 ≤0,1 ≤0,1 ≤0,1
sebagai Fenol
Keterangan :
Sumber : BLH Provinsi DIY
*)Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air, Kelas II: air yang peruntukannya
dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan
air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan
lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Data Sampling Bulan Oktober 2011, S. Serang;
0 = parameter tidak diuji
Titik 1: Bendung Pengasih (Koordinat : S : 07° 50’ 07.0” dan E : 110°
10’15.3”);
Titik 2: Jbt. Grahulan Wates (Koordinat : S : 07° 52’ 00.7” dan E : 110° 09’
19.4”);
Titik 3: Jbt. Glagah Temon (Koordinat : S : 07° 54’ 30.6” dan E : 110°
05’02.2”
2. Komponen Biotis (Biologi)
Biologi
Page 33
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
b. Flora
Keanekaragaman hayati, meliputi keragaman flora dan fauna yang
ada di wilayah Kulon Progo khususnya Kecamatan Temon. Menurut data
BPS (2008), keragaman flora yang ada di wilayah Kulon Progo terbagi
menjadi beberapa kelompok:
Palawija, meliputi: padi, jagung, ketela pohon, kacang hijau,
kacang tanah, dan ketela rambat.
Holticultura, yaitu tanaman buah, sayur, dan obat-obatan. Adapun
buah-buahan meliputi: alpukat, kelapa, mangga, rambutan, manggis,
durian, sukun, semangka, melon, dan papaya. Sayuran, antara lain
meliputi: bawang merah, bawang daun, petai, sawi, kacang panjang, dan
cabe. Dan obat-obatan, meliputi: temu lawak, temu ireng, keji beling,
sambiloto, dlingo, kapulogo, jahe, laos, kunyit, lempuyang, temu kunci,
kencur dan mengkudu.
Tanaman berkayu, antara lain: jati, sono keeling, mahoni, akasia,
sengon, dan lain-lain.
Komponen flora yang terkena dampak dari pembangunan PLTGU di
Kecamatan Temon yaitu berkurangnya populasi flora sekitar. Hal ini
disebabkan karena penebangan pohon disekitar kawasan untuk
pembebasan lahan dan juga berkurangnya ruang hijau dari beberapa
daerah kawasan pembangunan PLTGU. Selain itu, dampak lain yang
ditimbulkan dari pembangunan PLTGU adalah rusaknya beberapa
kawasan hutan lindung yang berada di wilayah pembangunan PLTGU.
Page 34
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
3.1 Kependudukan
Page 35
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 36
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 37
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 38
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 39
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
ketersediaan lahan pertanian di desa, (h) rata-rata jarak Desa dari Kota, dan
(i) keberadaan pusat pertumbuhan di sekitar Desa.
B. Bentuk – Bentuk Kemilikan Lahan Pertanian
Sawah merupakan lahan yang terpenting bagi para petani di wilayah studi
untuk mempertahankan hidupnya. Ditinjau dari bentuk kepemilikan lahan,
maka minimal terdapat 3 bentuk pemilikan lahan pertanian sawah. Status
kepemilikan sawah sebagai berikut :
Milik perorangan turun temurun : adalah untuk penguasaan lahan
oleh seseorang yang menguasai sebidang lahan secara kekal dan
dapat menyerahkannya kepada ahli waris ( sebelum dan sesudah
meninggal) dan dapat mengatur secara bebas untuk menjual,
menyewakan/menggadaikan. Walaupun mempunyai hak untuk
memindah tangankan kepemilikan, namun seringkali di jumpai
adanya kekangan atau hambatan komunal dari pihak keluarga besar
(extended family). Hal ini juga merupakan salah satu hambatan
bagi warga untuk melepaskan lahannya bagi keperluan
pembangunan PLTGU 2x750 MW.
Milik Komunal : adalah bentuk penguasaan lahan yang sebenarnya
merupakan lahan milik desa. Pemanfaatan sawah biasanya digilir
secara berkala oleh warga desa. Warga yang berhak menggarap
lahan sawah milim komunal adalah seseorang mampu dan mau
melakukan kerja wajib, sudah menikah, dan mempunyai rumah
serta pekarangan.
C. Pola Pemanfaatan Sumber Daya Alam
a. Produktivitas Sawah
Sistem pengairan sawah akan menentukan tingkat
produktivitas. Seperti diketahui bahwa di desa desa wilayah studi
yang lahannya di perlukan untuk lokasi PLTGU 2x750 MW adalah
sawah beririgasi dan sawah tadah hujan.
Pemahaman sistem pengairan sawah adalah sebagai
berikut:
Page 40
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 41
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Rata-rata
Nama Luas Produksi
No Produksi
Desa Panen (Ha) (ton)
(Kw/Ha)
1 Karangsewu 425 3023,1 71.13
2 Banaran 487 3464,2 71.13
3 Kranggan 210 1493,6 71.12
4 Nomporejo 186 1323,2 71.13
5 Brosot 194 1386,1 71.44
6 Pandowan 148 1052,8 71.13
7 Tirtorahayu 564 4011,8 71.13
Jumlah 2214 15748,8 71.13
Sumber: BPS Kabupaten Kulonprogo dalam Angka 2016
Dari sudut pendapatan petani, pengeluaran yang langsung
dikeluarkan petani dengan luas lahan 1 hektar adalah saat proses
penanaman padi adalah Rp. 10.05000,- Jika kondisi padi subur akan
menghasilkan rata – rata 7100 Kg gabah kering dengan harga gabah Rp.
3200,- per kilogram (harga per Januari 2017 untuk varietas padi local yang
ditanam), maka petani akan mendapatkan penghasilan Rp. 22.720000.-
Setelah dikurangi biaya produksi sebesar Rp. 10.05000,-. Maka
pendapatan besih Rp. 12.670000.-.
E. Budaya
1. Tradisi Desa
Page 42
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 43
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
4) Kesehatan Masyarakat
Page 44
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Karang 2 - 1 2 1 4
Sewu
Banaran 1 - 1 1 2 3
Kranggan - 1 - 2 1 0
Nomporejo 1 - 1 3 1 7
Brosot - 1 - 2 0 3
Pandowan 1 - - 0 1 5
Tirtorahayu 1 - 1 2 4 16
Jumlah 6 2 4 12 10 38
Sumber: Kecamatan Galur Dalam Angka 2016 dan PemDes Kecamatan Galur
5) Transport
1) Deskripsi Lokasi Kegiatan, Jalan, dan Simpang Terdekat
Page 45
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2) Area Dampak Lalu Lintas dan Tata Guna Lahan di Sekitar PLTGU
Area dampak lalu lintas suatu kegiatan dipengaruhi oleh besaran
bangkitan dan tarikan perjalanan menuju tempat kegiatan. Selain itu area
dampak lalu lintas juga dipengaruhi oleh arah pergerakan lalu lintas
menuju dan dari pusat kegiatan, yang tentunya akan melewati simpang dan
ruas jalan terdekat menuju dan dari pusat kegiatan tersebut. Sebagai area
dampak lalu lintas pra konstruksi, konstruksi, dan operasional (pasca
konstruksi), maka beberapa simpang dan ruas berikut akan menjadi batas
wilayah studi pada kajian transportasi yaitu sebagai berikut:
1. Simpang jalur Deandels pantai selatan
2. Simpang jalan galur selatan
3. Simpang jalan galur utara
Mengacu pada beberapa hal tersebut, maka area dampak lalu lintas tampak
pada area ruas Jalan Deandels Pantai Selatan, Jalan Galur Selatan, dan
Jalan Galur Utara.
Sedangkan tata guna lahan disekitar lokasi proyek pembangunan
PLTGU merupakan daerah persawahan dan pemukiman warga yang dapat
menimbulkan bangkitan/tarikan yang besar selain itu kondisi tersebut
dapat menimbulkan hambatan yang besar pada akses keluar masuk truck
Page 46
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 47
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 48
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 49
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 50
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
(beban lalu lintas yang diijinkan) berdasarkan pada kelas-kelas jalan. Oleh
sebab itu gangguan ini bukanlah dampak penting dalam kajian lalu lintas
ini yang perlu dikaji lebih lanjut, karena dampak ini hanyalah dampak
potensial yang terjadi jika pengguna jalan melanggar aturan-aturan
pembebanan pada jalan, akan tetapi pada rencana pengelolaan tetap
dimasukkan sebagai tindakan preventif terhadap pelanggaran-pelanggaran
pembebanan pengguna jalan selama pembangunan apartemen. Gangguan
ini diperkirakan terjadi saat tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, dan
operasional pabrik. Pada kasus ini terutama akan dikaji mengenai tingkat
kerusakan jalan yang akan terjadi di ruas jalan jalur pantai selatan.’
Page 51
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 52
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
masyarakat
5 Masyarakat berharap adanya PLTGU ini membawa kebaikan dan
kesejahteraan untuk lingkungan sekitar.
6 Mohon melibatkan warga sekitar dalam rekrutmen tenaga kerja
konstruksi maupun operasional, jelaskan berapa prosentasinya.
Dari sarana dan pendapat diatas, Pemrakasa memberikan
tanggapan sebagaimana tercantum dalam tabel berikut
Tabel 2.15 Tanggapan Pemrakasa
No Tanggapan
7 Saran masukan dari bapak ibu akan kami akomodasi dalam dokumen
AMDAL
Page 53
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 54
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
yang secara potensial muncul akibat adanya rencana kegiatan. pada tahap
ini dilakukan inventarisasi dampak potensial yang diperkirakan muncul
tanpa memperhatikan besar/kecilnya dapak potensial tersebut. Hasil
identifikasi dampak potensial diperoleh melalui serangkaian kegiatan
konsultasi masyarakat.
Dalam penentuan dampak penting hipotesis yang dihasilkan, didasarkan
atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
A. Geo-Fisik-Kimia
Komponen geo-fisik-kimia meliputi sumber daya geologi, tanah,
air permukaan, air bawah tanah, udara, kebisingan, dan lain
sebagainya yang akan berpotensi terdampak dari mulai pra-
konstruksi, konstruksi, operasi sampai pasca operasi dari kegiatan
dan/atau usaha tersebut.
B. Biologi
Komponen biologi yang diamati meliputi ekosistem yang terdapat
dilokasi studi, seperti flora, fauna, tipe ekosistem, keberadaan
spesies langka dan/atau endemik serta habitatnya, dan lain
sebagainya yang akan berpotensi terdampak dari mulai pra-
konstruksi, konstruksi, operasi sampai pasca operasi dari kegiatan
dan/atau usaha tersebut.
C. Sosial, Ekonomi, Budaya
Komponen sosial, ekonomi, budaya meliputi tingkat pendapatan,
demografi, mata pencaharian, budaya setempat, situs arkeologi,
situs budaya, dan lain sebagainya yang akan berpotensi terdampak
dari mulai pra-konstruksi, konstruksi, operasi sampai pasca operasi
dari kegiatan dan/atau usaha tersebut.
D. Kesehatan Masyarakat
Komponen kesehatan masyarakat yaitu seperti perubahan tingkat
kesehatan masyarakat yang akan berpotensi terdampak dari mulai
pra-konstruksi, konstruksi, operasi sampai pasca operasi dari
kegiatan dan/atau usaha tersebut.
E. Transportasi
Transportasi yang dimaksud seperti kerusakan jalan yang akan
didapati, aksesbilitas, mobilitas, dan kenyamanan lalu lintas yang
akan berpotensi terdampak dari mulai pra-konstruksi, konstruksi,
operasi sampai pasca operasi dari kegiatan dan/atau usaha tersebut.
Page 55
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 56
A.
No.
1 Iklim
8 Getaran
3 Kebisingan
Geo-Fisik-Kimia
2 Kualitas udara
5 Kualitas airtanah
7 Kuantitas run-off
6 Kuantitas airtanah
4 Kualitas air permukaan
Komponen Terkena Dampak
Survei
Sosialisasi
Pengadaan Lahan
Pra-Konstruksi
x
x
x
x
x
dan Tenaga Kerja
x
x
x Aktivitas basecamp
x
x
x
x
Penyiapan lahan
x
x
x
x
Konstruksi
Pembangunan PLTGU
x
x
x
x
Tenaga Kerja
Tabel 2.16 Ringkasan Hasil Identifikasi Dampak Potensial
Tahapan
Pembangkit
x
Bangunan Air
Operasi
Page 51
Proyek
Operasi
B.
D.
C.
No.
Biologi
1 Flora
2 Fauna
Transportasi
Peluang usaha
Kerusakan jalan
Kesempatan Kerja
Kepemilikan Lahan
Kepadatan Penduduk
Keselamatan Lalulintas
Survei
Sosialisasi
Pengadaan Lahan
Pra-Konstruksi
x
x
Rekruitmen tenaga kerja
Aktivitas basecamp
x
x
x
x
x
Penyiapan lahan
x
x
x
x
x
x
Konstruksi
Pembangunan PLTGU
x
x
x
x
x
x
x
x
Tenaga Kerja
Tahapan
Operasional
Operasional dan Pemeliharaan
x
x
x
Pembangkit
Bangunan Air
Operasi
Page 52
Proyek
Operasi
E.
No.
K3
Konflik Sosial
Vektor Penyakit
Persepsi Masyarakat
Kesehatan Masyarakat
Ekonomi Masyarakat
Keresahan Masyarakat
Komponen Terkena Dampak
x
x
x
Sosialisasi
x
x
x
Pengadaan Lahan
Pra-Konstruksi
x
x
x dan Tenaga Kerja
x
x Aktivitas basecamp
x
x
x
x
x
Penyiapan lahan
x
x
x
x
x
x
Konstruksi
Pembangunan PLTGU
x
x
x
x
Tenaga Kerja
Tahapan
Operasional
Operasional dan Pemeliharaan
x
x
x
x
x
x
Pembangkit
Bangunan Air
Operasi
Jaringan Transmisi
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
KERANGKA ACUAN
Page 53
x
x
x
x
Proyek
Operasi
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 52
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Komponen Kriteria
Sumber Lingkungan Dampak DPH /
No Nama Evaluasi Dampak Potensial
Dampak Terkena Potensial 1 2 3 4 DTPH
Dampak
Tahap Pra Konstruksi
Page 53
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 54
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
sosialisasi terkait
akan setiap 2. Keresahan masyarakat ini
tahapan apa saja akan berpengaruh pada
yang akan kenyamanan masyarakat dan
dilakukan agar mempengaruhi pendapat yang
Keresahan menjawab serta lainnya
Ada Ada Ada Tidak DPH
Masyarakat memberika 3. Adanya kekhawatiran dari
solusi untuk masyarakat, hal ini dikarenakan
keresehan pemikiran bahwa proyek ini
masyarakat akan mengganggu kehidupan
terhadap hal mereka
terkait
Page 55
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Ketakutan warga
1. Ketakutan warga jika tanah
Hisyam Keresahan akan
3 Pengadaan Lahan mereka diambil alih atau mulai Tidak Tidak Tidak Tidak DPTH
Munir Masyarakat kepemilikan
diberi patok
tanah
Page 56
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2. Mempengaruhi kegiatan
berladang warga ketika adanya
survei
4. Kemungkinan adanya
pelanggaran SOP tentang
survei dan pemetaan
Page 57
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
1. Keresahan masyarakat
meningkat akibat adanya
pengadaan lahan yang
kemungkinan akan mengancam
hilang tempat tinggal dan lahan
warga
Warga
Sikap dan kehilangan
Anwar 2. Warga tidak bisa berladang
Persepsi pekerjaan dan Tidak Tidak Tidak Tidak DPTH
Ariefuddin untuk beberapa waktu
Masyarakat mata
pencaharian
Page 58
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Tahap Konstruksi
1.Beban gangguan kesehatan,
berasal dari dampak kendaraan
Terganggungnya
dan alat berat pada saat
saluran
mobilisasi, yang menghasilkan
pernafasan
kendaraan proyek
(sesak nafas, ispa
2. Komponen kesehatan
dan asma) akibat
Mobilitas memegang peran penting dalam
debu, gangguan
material, Gangguan mempengaruhi terhadap
1 Aulia saluran tidak ya ya tidak DPH
peralatan dan kesehatan kenyamanan masayarakat
pendengaran
tenaga kerja sekitar lokasi
(kebisingan),
3. kekawatiran masyarkat, hal
menyebabkan
ini dikarenakan kendaraan
gangguan pada
proyek pemukiman menuju
mata (iritasi
lokasi proyek
mata)
4. Tidak ada peraturan yang di
langgar ( PPRI No 41/1999)
Page 59
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 60
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 61
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 62
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 63
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 64
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Resiko
Pembangunan 1. Beban terhadap K3 pada
kecelakaan kerja
jaringan pembangunan jaringan trsansisi
4 K3 di pembangunan tidak ya ya tidak DPH
transmisi SUTT harus terjaga dan penerapannya
transmisi SUTT
35 MW harus terlaksana
35 MW
Page 65
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2. Komponen K3 memegang
peran penting dalam kehidupan
sehari hari masyarakat dan
akan ada sedikit perubahan
yang mempengaruhi terhadap
kenyamanan pekerja sekitar
lokasi
Page 66
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2. Berkurang/matinya fauna
Berkurang/matin
karena aktivitas basecamp akan
ya fauna
Aktifitas berpengaruh pada pemikiran
1 Anindra Fauna setempat karena T Y Y T DPH
Basecamp dan kondisi lingkungan
aktifitas
masyarakat serta kenyamanan
basecamp
masyarakat
Page 67
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 68
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 69
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 70
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 71
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 72
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 73
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 74
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 75
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 76
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Mengganggu,
1. Beban terhadap komponen
hilang/mati serta
fauna sudah cukup tinggi.
berpindahnya
Dampak ini berasal dari
fauna setempat
Fauna kegiatan demobilisasi yang T T T T DTPH
karena aktifitas
dapat menggagu,
demobilisasi
hilang/matinya serta
perlatan dan
berpindahnya fauna setempat
tenaga kerja
Page 77
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2. Terganggunya fauna,
hilang/mati serta berpindahnya
fauna yang disebabkan oleh
kegiatan demobilisasi ini akan
berpengaruh pada pemikiran
masyarakat dan kondisi
lingkungan masyarakat
Page 78
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 79
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 80
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2. Komponen Kebisingan
memegang peranan penting
dalam kehidupan masyarakat
dan ada sedikit perubahan yang
berpengaruh pada kenyamanan
masyarakat disekitar lokasi
tapak proyek
Page 81
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 82
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2. Komponen getaran
memegang peranan penting
dalam kehidupan masyarakat
dan ada sedikit perubahan yang
berpengaruh pada kenyamanan
masyarakat disekitar lokasi
tapak proyek
Page 83
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 84
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 85
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2. Komponen getaran
memegang peranan penting
dalam kehidupan masyarakat
dan ada sedikit perubahan yang
berpengaruh pada kenyamanan
masyarakat disekitar lokasi
tapak proyek
Page 86
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 87
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2. Komponen kebisingan
memegang peranan penting
dalam kehidupan masyarakat
dan ada sedikit perubahan yang
berpengaruh pada kenyamanan
masyarakat disekitar lokasi
tapak proyek
Page 88
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2. Komponen getaran
memegang peranan penting
Meningkatnya dalam kehidupan masyarakat
Getaran T Ya Ya T DPH
intensitas getaran dan ada sedikit perubahan yang
berpengaruh pada kenyamanan
masyarakat disekitar lokasi
tapak proyek
Page 89
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 90
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 91
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2. Komponen getaran
memegang peranan penting
dalam kehidupan masyarakat
dan ada sedikit perubahan yang
berpengaruh pada kenyamanan
masyarakat disekitar lokasi
tapak proyek
Page 92
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2. Komponen Kebisingan
memegang peranan penting
dalam kehidupan masyarakat
dan ada sedikit perubahan yang
berpengaruh pada kenyamanan
masyarakat disekitar lokasi
tapak proyek
Page 93
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 94
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
2. Komponen getaran
Meningkatnya memegang peranan penting
Getaran T Ya Ya T DPH
intensitas getaran dalam kehidupan masyarakat
dan ada sedikit perubahan yang
berpengaruh pada kenyamanan
masyarakat disekitar lokasi
tapak proyek
Page 95
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 96
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
melakukan Self-Purification
Page 97
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 98
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 99
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Irma
1. Beban terhadap komponen
Nuraisah Penurunan
Kualitas airtanah kualitas airtanah tidak cukup T Y Y T DPH
(13513091 kualitas airtanah
tinggi
)
Page 100
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 101
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 102
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Penurunan
Kuantitas run off T T T T DTPH
kuantitas run off
Page 103
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 104
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 105
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 106
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
1. Pendapatan warga
meningkat, karena
pengahasilan yang diberikan
Tingkat
perusahaan lebih besar
pendapatan Ya Ya Ya Tidak DPH
masyarakat
2. Sangat mempengaruhi
kebutuhan hidup sehari hari
Page 107
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 108
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 109
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 110
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 111
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 112
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 113
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 114
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 115
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 116
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 117
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 118
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 119
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 120
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 121
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 122
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 123
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 124
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 125
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 126
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 127
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 128
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 129
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 130
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 131
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 132
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 133
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 134
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 135
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 136
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 137
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
langgar (Permenakertrans RI
No 3 Tahun 1978)
Tahap Pasca Operasional
1. Persepsi negatif masyarakat
akan makin tinggi, dampak ini
akibat ketakutan masyarakat
2. Energi yang dihasilkan
PLTGU sangat penting untuk
Studi Sikap dan Keresahan dan memenuhi kebutuhan warga
Hisyam
1 Perpanjangan Persepsi Persepsi sehari hari Ya Ya Ya Tidak DPH
Munir
Proyek Masyarakat Masyarakat
3. Khawatir pengoperasian
PLTGU akan memberikan
pengaruh bagi warga sekitar
4. Tidak ada peraturan yang
dilanggar
Page 138
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
8
7
6
5
4
3
2
Biologi
1 Flora
1 Iklim
Getaran
Kebisingan
Geo-Fisik-Kimia
Kualitas udara
Kualitas airtanah
Kuantitas run-off
Kuantitas airtanah
Kualitas air permukaan
Komponen Terkena Dampak
Survei
Sosialisasi
Pra-Konstruksi
Pengadaan Lahan
Aktivitas basecamp
DPH
DPH
DPH
Penyiapan lahan
DPH
Konstruksi
Pembangunan PLTGU
DPH
DPH
DPH
Tahapan
DPH
Pembangkit
Bangunan Air
Operasi
Page 134
Tahapan
Pasca
Pra-Konstruksi Konstruksi Operasi Operasi
Jaringan Transmisi
Aktivitas basecamp
Pengadaan Lahan
Penyiapan lahan
Bangunan Air
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja
Operasional
Pembangkit
No. Komponen Terkena Dampak
Sosialisasi
Survei
Page 135
E.
No.
3
8
7
K3
1 Masyarakat
Konflik Sosial
2 Vektor Penyakit
Kesehatan Masyarakat
Gangguan Kesehatan
Keresahan Masyarakat
Komponen Terkena Dampak
Survei
Sosialisasi
DPH
Pra-Konstruksi
Pengadaan Lahan
DPH
Rekruitmen tenaga kerja
DPH
DPH
Tenaga Kerja
Aktivitas basecamp
DPH
DPH
Penyiapan lahan
DPH
DPH
Konstruksi
Pembangunan PLTGU
DPH
DPH
Tenaga Kerja
Pembangkit
Bangunan Air
Operasi
Jaringan Transmisi
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
KERANGKA ACUAN
Page 136
Page 137
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 138
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 139
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 140
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 141
KERANGKA ACUAN
ANALISIS MENGANAI DAMPAK LINGKUNGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP 2 x 750 MW
Page 52