You are on page 1of 21

LAPORAN PRAKTIK KKMP ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN AN. H DENGAN ACUTE MYELOID LEUKEMIA


GEDUNG A LANTAI 1 RSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO

OLEH:

THATIANA DWI ARIFAH 1206244346

STASE KEPERAWATAN ANAK

PROGRAM PROFESI NERS FIK UI 2017

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2018
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN – UI
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
Nama Mahasiswa : Thatiana Dwi Arifah
Tempat Praktek : Gedung A lt 1 RSCM
Tanggal Praktek : 26 – 29 November 2018

I. Identitas Anak
Nama : An. M
Alamat : Perum BDNI, RT 04/06, Sumber Jaya, Bekasi, Tambun
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 29 November 2006
Agama : Kristen Protestan
Usia : 12 th
Suku Bangsa : Ambon
Nama Ayah : Bapak Z
Nama Ibu : Ibu F
Pendidikan Ayah : S1
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
Pendidikan Ibu : SLTA
Pekerjaan Ibu : IRT
II. Keluhan Utama
Pasien datang untuk kemoterapi protokol AML minggu ke 6. Saat ini tidak ada demam,
mual muntah.

Riwayat kehamilan dan kelahiran


1. Prenatal : Selalu memeriksakan kehamilan ke puskesmas dan meminum rutin
vitamin yang diberikan
2. Intranatal : lahir cukup bulan usia 38 minggu, BL : 2700. Lahir spontan.
3. Postnatal : Tidak ada masalah kesehatan setelah bayi lahir

2
III. Riwayat Masa Lampau
1. Penyakit waktu kecil : Klien terkadang mengalami batuk pilek
2. Pernah dirawat di RS : Klien sudah ke 3x dirawat di RSCM. Terakhir dirawat
dengan febrile neutropenie setelah menyelesaikan kemoterapi siklus pertama
3. Obat-obatan yang digunakan: klien minum obat PCT jika demam saat dirumah
4. Tindakan : Klien mendapat kemoterapi siklus pertama protocol
AML
5. Alergi : Tidak ada
6. Kecelakaan : Tidak ada
7. Imunisasi : Imunisasi lengkap BCG, Polio 1-4, DPT, Campak

IV. Riwayat Keluarga

An. H
Tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit serupa

V. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : Klien diasuh oleh kedua orang tuanya
2. Hubungan dengan anggota keluarga: Klien dekat dengan kedua orang tua dan juga
kakak kandungnya. Klien sering mengajak main dan mengobrol dengan kakaknya
3. Hubungan dengan teman sebaya : klien terkadang bermain dengan teman
sebayanya di dekat rumah, jika kondisi kesehatannya memungkinkan
4. Pembawaan secara umum : klien kooperatif dengan perawat dan petugas
kesehatan. Tampak ceria dan terbuka.
5. Lingkungan rumah : klien tinggal di perumahan. Jarak antar rumah
tidak berdempetan dan akses jalan di depan rumah klien cukup luas.

3
VI. Kebutuhan Dasar
1. Makanan yang disukai/tidak disukai: Klien menyukain makanan yang gurih. Klien
tidak menyukai makanan dari RS
Selera : Klien menghabiskan makanan yang dibeli dari luar
Alat makan yang dipakai : sendok garpu
Pola makan/jam : makan biasa 3x/hari namun saat ini klien dipuasakan
hingga 4 jam untuk dilakukan IT
2. Pola tidur : Klien biasa tidur pukul 21.00 hingga jam 5.00
Kebiasaan sebelum tidur : bermain hp
Tidur siang : 1 jam
3. Mandi : mandi diseka dibantu oleh ibunya
4. Aktifitas bermain : Klien menonton video dan games melalui hp
5. Eliminasi : BAB 1x sehari konsistensi padat warna kecoklatan

VII. Keadaan dan Kesehatan Saat Ini


1. Diagnosa medis : AML pro kemoterapi
2. Tindakan operasi : belum pernah dilakukan operasi
3. Status nutrisi : BB = 45 kg
TB = 144 cm
IMT = 22,9 (normal)
LLA/U = 22 (normal)
4. Status cairan : Terpasang infus KAEN 1B 62,5 ml/jam. Input 1737,5 ml.
Output 1825 ml. BC: -87,5. Balans negatif tanpa tanda-tanda dehidrasi.
5. Obat-obatan : Ondansentron 4 mg/ 8 jam (IV), Minosep 5 ml/ 8 jam
(kumur), lactulax 5 ml/ 12 jam (PO).
Obat Kemoterapi:
Methotrexate 12 mg + dexamethasone 1 mg (IT)
6. Aktifitas : Berbaring dan duduk di tempat tidur sambil bermain hp
7. Tindakan Keperawatan:
Tindakan keperawatan yang dilakukan pemantauan intake output, pemberian cairan
infus, pemantauan mual muntah, pemantauan dan pencegahan infeksi

4
8. Hasil Laboratorium 23/11/18:

Hb 11,6 g/dl Eritrosit 3880000 µL RDW-CV 20,4


Ht 33,4 % MCV 86,1 fL RDW SD 63
Leukosit 4700 µL MCH 29,9 pg SGOT 34 U/L
Trombosit 79000 µL MCHC 34,7 g/dL SGPT 58 U/L
Basofil 0,2% Limfosit 57,2% Kreatinin 0,5 mg/dL
Eosinofil 4,5% Monosit 10,6% Urea 14 mg/dL
Neutrofil 27,5%

9. Hasil Rontgen : Tidak ada


10. Data tambahan :
(Tidak ada)
VIII. Pemeriksaan Fisik
Keaadaan Umum : Compos mentis GCS 15
TB/BB : 144 cm / 45 kg
Lingkar kepala : 52 cm
Mata : letak simetris, penglihatan baik, sklera tidak ikterik ,
konjungtiva tidak anemis, refleks pupil +/+ isokor diameter 2
mm/2 mm
Hidung : Bersih, tidak ada sumbatan, tidak ada massa
Mulut : Mukosa terlihat kering, ada sariawan, tidak ada ginggivitis,
tidak ada pembesaran tonsil, gigi tidak berlubang, mukosa
lembab
Telinga : bersih, pendengaran baik, tidak ada serumen
Tengkuk : tidak ada nyeri
Dada : Bersih, simetris, tidak ada massa
Jantung : BJ I dan II, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru : suara napas vesikuler, bronkovesikuler, ronkhi (-), mengi (-)
Perut : Bising usus 6x/mnt, supel, pembesaran hepar tidak ada
Punggung : Tidak ada nyeri, tidak ada massa
Genitalia : Tidak berbau, bersih

5
Ekstremitas : Rentang pergerakan sendi normal, akral hangat, CRT < 2
detik
kekuatan otot

5555 5555

5555 5555

Kulit : bersih, turgor kulit baik, tidak ada memar


Tanda vital : TD: 110/68 mmHg, N: 98x/mnt, RR: 24x/mnt, S: 36,8oC,

IX. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


1. Kemandirian dan bergaul
Anak masih sangat bergantung dengan orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya. Klien hanya dekat dan mau berkomunikasi dengan keluarganya
saja,orang tua beserta kakaknya. Klien tampak terlihat diam jika diajak mengobrol
dengan perawat dan orang tua pasien lain.
2. Motorik halus
Anak sudah dapat menulis, menggambar, dan mengetik
3. Kognitif dan Bahasa
Anak tidak melanjutkan sekolahnya semenjak didiagnosis leukemia. Sebagai
gantinya, anak belajar secara mandiri melalui internet pelajaran-pelajaran
sekolahnya. Anak dapat mengolah informasi yang diterima dan menyatakan
gagasannya.
4. Motorik kasar
Anak sudah dapat melakukan aktivitas berjalan, berlari, bermain kasti, berenang,
dan senam.
X. Informasi Lain
(Tidak ada)
XI. Ringkasan Riwayat Keperawatan
An. H dengan dx medis AML masuk RS tanggal 26 Novemver 2018 karena dijadwalkan
untuk kemoterapi. Klien terdiagnosis AML M2 tanggal 27 September 2018 lalu. Saat
dikaji, klien tidak ada keluhan. Kesadaran compos mentis GCS 15. TD: 110/68 mmHg,
N: 98x/mnt, RR: 24x/mnt, S: 36,8oC. Klien mulai puasa pukul 11.00 untuk dilakukan IT

6
pukul 16.00. Saat pemeriksaan fisik, tidak ada tanda-tanda infeksi ataupun perdarahan.
Sebelumnya klien pernah dirawat di RSCM karena febril neutrepeni sebulan yang lalu.
Klien mengatakan sebelumnya klien merasakan mual namun tidak sampai muntah saat
diberikan obat kemoterapi. Terpasang infus KAEN 1B kecepatan 62,5 ml/jam. Diet
makan biasa 1600 kal. Status gizi: normal. Tingkat perkembangan anak sesuai usia. Saat
ini klien mendapatkan obat obatan Ondansentron 4 mg/ 8 jam (IV), Minosep 5 ml/ 8 jam
(kumur), lactulax 5 ml/ 12 jam (PO) dan obat kemoterapi sesuai protocol AML.

XII. Analisa Data

Data Klien Masalah Keperawatan


DS Risiko infeksi
- Ibu mengatakan BB anak sulit naik
dan anak mengalami penurunan BB
selama sakit

DO
- Status Gizi:
BB/U = 8,6 (z < -3SD)  Sangat
kurus
TB/U = 76,5 (z < -3SD)  sangat
pendek
BB/TB = 8,6 / 76,5 (-2SD < z < -
1SD)  normal
LLA/U = 10,5 ( z < -3SD)
- Klien hanya boleh makan
menggunakan NGT, saat ini baru
dicoba pemberian susu 35 ml jam
9.00
- Diet peptamen 8 x 125 ml
- Lab (19/11/18):
Hb: 7,9 g/dl
Albumin: 2,91g/dl
- Konjungtiva anemis

7
DS Risiko perdarahan
- Ibu mengatakan kemarin BAB
konsistensi cair hingga bubur berwarna
hitam 5x dalam sehari
- Hari ini, BAB berwarna hijau kehitaman
konsistensi bubur

DO
- Hasil bilas lambung produksi 50 cc
berwarna bening kekuningan terdapat
ampas
- Fungsi hati: sklera ikterik, seluruh tubuh
kuning, ascites
- Lab: 19/11/18
Hb: 7,9 g/dl
Ht: 25,4
Trombosit: 172.000
PT: 13,1 detik
APTT: 73,3 detik

DS Kelebihan volume cairan


- Ibu mengatakan anak tidak bisa tidur dan
gelisah

DO
- RR 28x/mnt
- Perut semakin hari membesar (asites)
LP: 59 cm
- Hb: 7,9 g/dl
- Ht: 25,4
- Radiologi thorax (13/11/18) kesan: Ada
infiltrat di kedua paru
- Input 486 ml, Output 779 ml  -293 ml.
BC negative tanpa tanda dehidrasi
- Balans negatif karena konsumsi obat
diuretik: Spironolacton 10 mg (PO)
2x/hari, Furosemide 8mg (PO)

XIII. Prioritas Masalah


1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
2. Risiko Perdarahan
3. Kelebihan volume cairan

8
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DATA DIAGNOSIS NURSING OUTCOME NURSING INTERVENTION


KEPERAWATAN CLASSIFICATION (NOC) CLASSIFICATION (NIC)
DS Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Saluran Cerna
- Ibu mengatakan BB anak sulit nutrisi: kurang dari keperawatan selama 5 x 24 jam - Monitor BAB termasuk frekuensi,
naik dan anak mengalami kebutuhan masalah ketidakseimbangan nutrisi konsistensi, bentuk, volume, dan warna
penurunan BB selama sakit kurang dari kebutuhan pasien dengan cara yang tepat
- Anak mengalami diare teratasi dengan kriteria hasil : - Monitor bising usus
kemarin 5x dalam sehari - Evaluasi profil medikasi terkait dengan
konsistensi bubur Berat Badan: Massa Tubuh efek samping – efek samping
DO - Adanya peningkatan presentil gastrointestinal
- Status Gizi: berat badan anak
- Adanya peningkatan presentil Manajemen Nutrisi
BB/U = 8,6 (z < -3SD)
berat LLA anak - Tentukan status gizi pasien dan
TB/U = 76,5 (z < -3SD) kemampuan pasien untuk memenuhi
BB/TB = 8,6 / 76,5 (-2SD < z Perilaku Menambah Berat kebutuhan gizi
< -1SD) Badan - Identifikasi adanya alergi atau intoleransi
IMT/U = 14,69 (-1SD < z < - Mampu mengidentifikasi makanan yang dimiliki pasien
Median) penyebab penurunan berat - Tentukan apa yang menjadi preferensi
LLA/U = 10,5 ( z < -3SD) badan makanan bagi pasien
- Mempertahankan pasokan - Ciptakan lingkungan yang optimal pada
- Klien hanya boleh makan
makanan dan minuman saat mengkonsumsi makanan
menggunakan NGT, saat ini
bernutrisi yang cukup - Anjurkan pasien terkait dengan
baru dicoba pemberian susu
- Menggunakan buku harian kebutuhan diet untuk kondisi sakit
35 ml jam 9.00
untuk memantau asupan - Anjurkan pasien untuk memonitor intake
- Diet peptamen 8 x 125 ml
makanan dan minuman makanan dalam buku harian
- Lab (19/11/18):
- Memantau BB atau LLA
Hb: 7,9
Monitor Nutrisi
Albumin: 2,91
Status Nutrisi: Pengukuran - Timbang BB atau ukur LLA pasien
- Konjungtiva anemis
Biokimia

9
- Serum albumin dalam batas - Monitor pertumbuhan dan perkembangan
normal pasien
- Hematokrit dalam batas normal - Monitor turgor kulit dan mobilitas
- Hemoglobin dalam batas normal - Identifikasi abnormalitas kulit
- Identifikasi abnormalitas rambut
- Monitor adanya mual muntah
- Identifikasi abnormalitas eliminasi bowel
- Monitor diet dan asupan kalori
- Monitor adanya pucat, kemerahan dan
jaringan konjungtiva yang kering
- Identifikasi adanya ketidaknormalan kuku
- Identifikasi adanya ketidaknormalan
dalam rongga mulut
- Monitor status mental
- Identifikasi abnormalitas dalam system
musculoskeletal
- Lakukan pemeriksaan laboratorium,
monitor hasil serum albumin, Hb, Ht,
nilai elektrolit, BUN, kreatinin

10
DS Risiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan perdarahan
- Ibu mengatakan kemarin BAB keperawatan selama 5 x 24 jam - Monitor dengan ketat risiko terjadinya
konsistensi cair hingga bubur risiko perdarahan pasien teratasi perdarahan pada pasien
berwarna hitam 5x dalam dengan kriteria hasil: - Monitor nilai Hb dan Ht sebelum dan
sehari setelah kehilangan darah sesuai indikasi
- Hari ini, BAB berwarna hijau Fungsi gastrointestinal - Pertahankan agar pasien tetap tirah baring
kehitaman konsistensi bubur - Makan sesuai toleransi pasien jika terjadi perdarahan aktif
- Bising usus dalam batas normal - Berikan produk-produk pengganti darah
DO - Konsistensi feses dalam batas - Lindungi pasien dari trauma yang dapat
- Diagnosis medis: atresia bilier normal menyebabkan perdarahan
- Hasil bilas lambung produksi - Warna cairan lambung dalam - Berikan obat-obatan (mis: antasida) jika
50 cc berwarna bening batas normal diperlukan
kekuningan terdapat ampas - Distensi perut berkurang - Hindari penggunaan aspirin atau obat
- Fungsi hati tidak normal: - Tidak terjadi mual muntah antikoagulan
sklera ikterik, seluruh tubuh - Leukosit dalam batas normal - Tingkatkan asupan yang kaya akan vit K
kuning, ascites
- Lab: 19/11/18 Fungsi liver Pengurangan perdarahan:
Hb: 7,9 g/dl - Warna feses dalam batas normal Gastrointestinal
Ht: 25,4 - Kadar albumin dalam batas - Identifikasi penyebab perdarahan
Trombosit: 172.000 normal - Monitor kecenderungan dalam tekanan
PT: 13,1 detik - Turgor kulit dalam batas normal darah serta parameter hemodinamik jika
APTT: 73,3 detik - Kesadaran baik tersedia
- Hasil SGOT dan SGPT dalam - Monitor input dan output
rentang yang ditoleransi pasien - Monitor penentu dari jaringan pelepasan
- Jaundice berkurang oksigen (SaO2) jika tersedia
- Asites berkurang - Periksa perdarahan dari selaput lendir,
- Tidak terjadi hematemesis dan memar setelah trauma minimal, dan
melena adanya peteki
- Kualitas tidur dan stamina anak - Beri produk-produk darah dengan tepat
tetap baik - Pertahankan kepatenan akses IV
- Instruksikan keluarga akan tanda-tanda
Kontrol risiko perdarahan dan tindakan yang tepat

11
- Mencari informasi tentang - Instruksikan pasien akan pembatasan
risiko penyakit yang dialami aktivitas
pasien agar tidak terjadi
perburukan Manajemen lingkungan: Keselamatan
- Mengenali faktor risiko pasien - Identifikasi kebutuhan keamanan pasien
- Memodifikasi gaya hidup untuk berdasarkan fungsi fisik dan kognitif serta
mengurangi risiko riwayat perilaku di masa lalu
- Menggunakan fasilitas - Identifikasi hal-hal yang membahayakan
kesehatan yang dibutuhkan di lingkungan
- Berpartisipasi dalam skrining - Modifikasi lingkungan untuk
risiko meminimalkan bahan berbahaya dan
- Mengenali dan memonitor berisiko
status kesehatan - Gunakan peralatan perlindungan untuk
membatasi mobilitas fisik atau akses yang
mebahayakan
- Lakukan program skrining terhadap hal
yang dapat membahayakan
- Edukasi keluarga akan bahaya yang ada
dilingkungan

12
DS Kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan Managemen cairan
- Ibu mengatakan anak tidak cairan keperawatan selama 5 x 24 jam - Timbang diapers jika diperlukan
bisa tidur dan gelisah diharapkan klien tidak - Pertahankan catatan intake dan output
menunjukkan tanda-tanda yang akurat
DO kelebihan volume cairan dengan - Pasang urin kateter jika diperlukan
- RR 28x/mnt kriteria hasil: - Monitor hasil lab untuk mengidentifikasi
- Perut semakin hari membesar kelebihan cairan (BUN, Ht, osmolalitas
(asites) LP: 59 cm Keseimbangan cairan urin)
- Hb: 7,9 g/dl - Intake output selama 24 jam - Monitor TTV
- Ht: 25,4 seimbang - Montor indikasi retensi / kelebihan cairan
- Radiologi thorax (13/11/18) - BB stabil (cracles, edema, asites)
kesan: Ada infiltrat di kedua - Turgor kulit baik - Kaji lokasi dan luas edema
paru - Membran mukosa lembab - Kolaborasi pemberian diuretik sesuai
- Input 486 ml, Output 779 ml - Nilai elektrolit dalam batas instruksi
 -293 ml. BC negative tanpa normal - Batasi masukan cairan pada keadaan
tanda dehidrasi - Hematocrit dalam batas normal hiponatrermi dilusi dengan serum Na <
- Balans negatif karena - Tidak terjadi edema perifer 130 mEq/l
konsumsi obat diuretik: - Kolaborasi dokter jika tanda cairan
Spironolacton 10 mg (PO) Tingkat overload cairan berlebih muncul memburuk
2x/hari, Furosemide 8mg (PO) - Tidak terjadi edema pada
tangan, kaki, dan periorbital
- Ascites berkurang
- Tidak mengalami peningkatan
tekanan darah
- Tidak mengalami penurunan
urine
- Tidak mengalami peningkatan
BB
- Tidak mengalami penurunan
kesadaran

13
DOKUMENTASI

WAKTU JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


21/11/18 8.30 - Memonitor frekuensi, Subjektif:
konsistensi, bentuk, volume, dan - Ibu mengatakan ada BAB hijau
warna BAB kehitaman 2x, konsistensi bubur
- Memonitor bising usus dokter mengatakan belum perlu
- Memonitor turgor kulit dan puasa, dan boleh minum
mobilitas - Ibu mengatakan anak tidak
- Memonitor adanya mual muntah muntah
- Berkolaborasi dalam pemberian
diet dan asupan kalori Objektif:
- Monitor adanya konjungtiva - BU: 9x/menit
pucat, kemerahan dan jaringan - N: 119x/menit, RR: 32, S: 37oC
yang kering - Turgor kulit normal anak terlihat
- Memonitor status mental lemah, mobilitas terbatas di atas
tempat tidur saja
- Diet peptamen jr 8 x 125 ml.
Total energy 140 kkal, protein 28
gram
- Konjungtiva pucat, mukosa
lembab
- Keadaan anak gelisah

Analisis:
Masalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

10.30 - Mempertahankan agar pasien Subjektif:


tetap tirah baring jika terjadi - Ibu mengatakan ada BAB hijau
perdarahan aktif kehitaman 2x
- Memonitor input dan output - Ibu mengatakan paham setelah
- Mertahankan kepatenan akses diedukasi tentang tanda-tanda
IV perdarahan dan cara
- Mengedukasi keluarga akan mencegahnya
tanda-tanda perdarahan dan
tindakan yang tepat Objektif:
- Kolaborasi pemberian ranitidine - N: 119x/menit, RR: 32x/mnt, S:
per 8 jam (PO) dan 37oC
domperidone per 8 jam (PO) - Input: 368 ml output: 234 BC:
- Menginstruksikan keluarga akan +134 ml
pembatasan aktivitas pasien - Infus terpasang ditangan kiri
- Edukasi keluarga akan bahaya - Akral hangat, CRT < 3 detik
yang ada dilingkungan - Ranitidine dan domperidon
diberikan pukul 12.00 via NGT

14
Analisa:
Masalah risiko perdarahan taratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

12.00 - Memonitor TTV Subjektif:


- Memonitor input dan output
- Memonitor indikasi retensi / Objektif:
kelebihan cairan (cracles,
- Saat ini pasien terpasang IVFD
edema, asites)
- Memonitor lokasi dan luas di tangan kiri N5 + KCl (10) 
edema 6,7 ml/jam dan AF  7,9
- Berkolaborasi pemberian ml/jam
Spironolacton 10 mg (PO) - Ada asites, LP: 58,5 cm, hari
2x/hari, Furosemide 8mg (PO) sebelumnya 60 cm
3x/hari - Shifting dullness (+)
- Input: 368 ml output: 234 BC:
+134 ml
- Obat furosemide dan
spironolacon sudah diberikan
pukul 12.00 via NGT

Analisa:
Kelebihan volume cairan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

22/11/18 8.30 - Memonitor frekuensi, Subjektif:


konsistensi, bentuk, volume, dan - Ibu mengatakan BAB coklat
warna BAB kehitaman 6 x 24 jam
- Memonitor bising usus - Ibu mengatakan pagi tadi anak
- Memonitor turgor kulit dan muntah warna merah segar
mobilitas
- Memonitor adanya mual muntah Objektif:
- Memonitor diet dan asupan - Anak dipuasakan dari semalam
kalori dan sudah mendapatkan albumin
- Monitor adanya konjungtiva - BU: 7x/menit
pucat, kemerahan dan jaringan - N: 140x/menit, RR: 40x/mnt, S:
yang kering 36,8oC SaO2: 99%
- Memonitor status mental - Turgor kulit normal anak terlihat
lemah, mobilitas terbatas di atas
tempat tidur saja

15
- Diberikan diet peptamen jr 8 x
125 ml. D10 (413) + D40 (38) +
AF5% (366) + L20% (45) +
NaCl 3% (35) + KCl (9) 
37,5ml/jam. Total energy 378
kkal
- Konjungtiva pucat, mukosa
lembab
- Keadaan anak gelisah

Analisis:
Masalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
belum teratasi

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
- Memonitor pemeriksaan
laboratorium, monitor hasil
serum albumin, Hb, Ht, nilai
elektrolit, BUN, kreatinin

10.30 - Mempertahankan agar pasien Subjektif:


tetap tirah baring jika terjadi - Ibu mengatakan BAB coklat
perdarahan aktif kehitaman 6 x 24 jam
- Melindungi pasien dari trauma - Ibu mengatakan pagi tadi anak
yang dapat menyebabkan muntah warna merah segar
perdarahan - Ibu mengatakan anak sulit tidur
- Memonitor input dan output
- Mertahankan kepatenan akses Objektif:
IV - Anak tampak pucat dan lemas
- Kolaborasi pemberian ranitidine - Akral hangat, CRT < 3 detik
10 mg per 8 jam (IV), - N: 140x/menit, RR: 40x/mnt, S:
domperidone per 8 jam (PO) 36,8oC SaO2: 99%
dan Vit K (selama 3 hari) - Input: 210 ml Output 424,5 ml
- Infus terpasang ditangan kiri N5
+ KCl (10)  6,7 ml/jam dan AF
 7,9 ml/jam
- Domperidon diberikan jam 12.00
via NGT
- Ranitidine 10 mg dan Vit K (I)
diberikan melalui bolus jam
12.00
- Bilas lambung merah segar

Analisa:
Masalah risiko perdarahan belum
teratasi

Perencanaan:

16
- Lanjutkan intervensi
- Anak direncanakan untuk ganti
IVFD RL dan tranfusi

12.00 - Memonitor TTV Subjektif:


- Memonitor input dan output
- Memonitor indikasi retensi / Objektif:
kelebihan cairan (cracles,
- Saat ini pasien terpasang IVFD
edema, asites)
- Memonitor lokasi dan luas di tangan kiri N5 + KCl (10) 
edema 6,7 ml/jam dan AF  7,9
- Berkolaborasi pemberian ml/jam
Spironolacton 10 mg (PO) - Ada asites, LP: 58,5 cm,
2x/hari, Furosemide 8mg (IV) sebelumnya 60 cm
3x/hari - Input: 210 ml Output 424,5 ml
- Obat furosemide via IV dan
spironolacon sudah diberikan
pukul 12.00 via NGT

Analisa:
Kelebihan volume cairan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

23/11/18 14.30 - Memonitor frekuensi, Subjektif:


konsistensi, bentuk, volume, dan - Ibu mengatakan BAB kehijauan
warna BAB 1x/hari, konsistensi bubur
- Memonitor bising usus - Ibu mengatakan anak tidak
- Memonitor turgor kulit dan muntah
mobilitas
- Memonitor adanya mual muntah Objektif:
- Memonitor diet dan asupan - BU: 7x/menit
kalori - TD: 106/61 mmHg, N:
- Monitor adanya konjungtiva 109x/menit, RR: 30, S: 38,7oC
pucat, kemerahan dan jaringan - Turgor kulit normal anak terlihat
yang kering lemah, mobilitas terbatas di atas
- Mengukur LLA tempat tidur saja
- Memonitor status mental - Diet peptamen jr 8 x 125 ml.
- Memonitor pemeriksaan Total energy 140 kkal, protein 28
laboratorium, monitor hasil gram
serum albumin, Hb, Ht, nilai - LLA = 10,5 cm
elektrolit, BUN, kreatinin - Konjungtiva pucat, mukosa
- Berkolaborasi dalam pemberian lembab
tranfusi plasbumin 25% 40 ml - Anak diberikan albumin (I)
selama 3 hari - Keadaan anak gelisah
- Hasil Lab 23/11/18 jam 11:!8

17
Hb: 4,1 g/dL ↓
Ht: 12,4 % ↓
Eritrosit: 1,65 jt ↓
Albumin: 2,39 g/dL

Jam 11:45
Na/K/Cl: 136 ↓/3,9 /111,2 ↑
mEq/L

Analisis:
Masalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

16.30 - Mempertahankan agar pasien Subjektif:


tetap tirah baring jika terjadi - Ibu mengatakan BAB kehijauan
perdarahan aktif 1x/hari, konsistensi bubur
- Berkolaborasi dalam pemberian - Ibu mengatakan anak tidak
tranfusi FFP 90 ml dan TC 90 muntah
ml
- Melindungi pasien dari trauma Objektif:
yang dapat menyebabkan - TD: 106/61 mmHg, N:
perdarahan 109x/menit, RR: 30, S: 38,7oC
- Memonitor input dan output - Input: 169 ml output: 238 BC: -
- Mertahankan kepatenan akses 69,5 ml
IV - Infus terpasang ditangan kiri D10
- Kolaborasi pemberian ranitidine (496,8) + D40 (45,2) + AF5%
10 mg per 8 jam (IV), (350) + L180 (65) + NaCl 3%
domperidone per 8 jam (PO) Vit (34) + KCl (9)  41,6 ml/jam
K (selama 3 hari) dan PCT 90 - Diberikan FFP 90 ml dan TC 90
mg (IV) ml
- Hasil Lab 23/11/18 jam 01.33
Trombosit: 64 rb ↓
- Domperidon diberikan jam 12.00
via NGT
- Ranitidine 10 mg Vit K (II), dan
PCT 90 mg diberikan melalui
bolus jam 12.00
- Bilas lambung jernih

Analisa:
Masalah risiko perdarahan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

18
18.00 - Memonitor TTV Subjektif:
- Memonitor input dan output
- Memonitor indikasi retensi / Objektif:
kelebihan cairan (cracles,
- Saat ini pasien terpasang Infus
edema, asites)
D10 (496,8) + D40 (45,2) +
- Memonitor lokasi dan luas
AF5% (350) + L180 (65) + NaCl
edema
3% (34) + KCl (9)  41,6
- Berkolaborasi pemberian
ml/jam
Spironolacton 10 mg (PO)
- Ada asites, LP: 58,5 cm, hari
2x/hari, Furosemide 8mg (IV)
3x/hari sebelumnya 60 cm
- Input: 169 ml output: 238 BC: -
69,5 ml
- Obat furosemide via IV dan
spironolacon via NGT sudah
diberikan pukul 18.00

Analisa:
Kelebihan volume cairan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

24/11/18 14.30 - Memonitor frekuensi, Subjektif:


konsistensi, bentuk, volume, dan - Ibu mengatakan BAB kehijauan
warna BAB 1x/hari, konsistensi bubur
- Memonitor bising usus - Ibu mengatakan anak tidak
- Memonitor turgor kulit dan muntah
mobilitas
- Memonitor adanya mual muntah Objektif:
- Memonitor diet dan asupan - BU: 8x/menit
kalori - TD: 100/59 mmHg, N:
- Monitor adanya konjungtiva 102x/menit, RR: 32, S: 37oC
pucat, kemerahan dan jaringan - Turgor kulit normal anak terlihat
yang kering lemah, mobilitas terbatas di atas
- Memonitor status mental tempat tidur saja
- Berkolaborasi dalam pemberian - Diet peptamen jr 8 x 125 ml.
tranfusi plasbumin 25% 40 ml Total energy 140 kkal, protein 28
selama 3 hari gram
- Konjungtiva pucat, mukosa
lembab
- Keadaan anak gelisah
- Anak diberikan albumin (II)

Analisis:

19
Masalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

16.30 - Mempertahankan agar pasien Subjektif:


tetap tirah baring jika terjadi - Ibu mengatakan BAB kehijauan
perdarahan aktif 1x/hari, konsistensi bubur
- Melindungi pasien dari trauma - Ibu mengatakan anak tidak
yang dapat menyebabkan muntah
perdarahan
- Memonitor input dan output Objektif:
- Mertahankan kepatenan akses - TD: 106/61 mmHg, N:
IV 109x/menit, RR: 30, S: 38,7oC
- Kolaborasi pemberian ranitidine - Input: 265 ml output: 293,5 BC:
10 mg per 8 jam (IV), -28,5 ml
domperidone per 8 jam (PO) Vit - Infus terpasang ditangan kiri D10
K (selama 3 hari) (496,8) + D40 (45,2) + AF5%
(350) + L180 (65) + NaCl 3%
(34) + KCl (9)  41,6 ml/jam
- Domperidon diberikan jam 12.00
via NGT
- Ranitidine 10 mg Vit K (III),
diberikan melalui bolus jam 18
- Bilas lambung jernih

Analisa:
Masalah risiko perdarahan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

18.00 - Memonitor TTV Subjektif:


- Memonitor input dan output - Anak mengatakan tidak muntah,
- Memonitor indikasi retensi / terkadang merasakan mual
kelebihan cairan (cracles,
edema, asites)
- Memonitor lokasi dan luas Objektif:
edema - Saat ini pasien terpasang IVFD
- Berkolaborasi pemberian di tangan kiri N5 + KCl (10) 
Spironolacton 10 mg (PO) 6,7 ml/jam dan AF  7,9
2x/hari, Furosemide 8mg (IV) ml/jam
3x/hari - Ada asites, LP: 58,5 cm, hari
sebelumnya 60 cm
- Input: 265 ml output: 293,5 BC:
-28,5 ml

20
- Obat furosemide via IV dan
spironolacon via NGT sudah
diberikan pukul 18.00

Analisa:
Kelebihan volume cairan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

21

You might also like