Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN – UI
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
Nama Mahasiswa : Thatiana Dwi Arifah
Tempat Praktek : Gedung A lt 1 RSCM
Tanggal Praktek : 26 – 29 November 2018
I. Identitas Anak
Nama : An. M
Alamat : Perum BDNI, RT 04/06, Sumber Jaya, Bekasi, Tambun
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 29 November 2006
Agama : Kristen Protestan
Usia : 12 th
Suku Bangsa : Ambon
Nama Ayah : Bapak Z
Nama Ibu : Ibu F
Pendidikan Ayah : S1
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
Pendidikan Ibu : SLTA
Pekerjaan Ibu : IRT
II. Keluhan Utama
Pasien datang untuk kemoterapi protokol AML minggu ke 6. Saat ini tidak ada demam,
mual muntah.
2
III. Riwayat Masa Lampau
1. Penyakit waktu kecil : Klien terkadang mengalami batuk pilek
2. Pernah dirawat di RS : Klien sudah ke 3x dirawat di RSCM. Terakhir dirawat
dengan febrile neutropenie setelah menyelesaikan kemoterapi siklus pertama
3. Obat-obatan yang digunakan: klien minum obat PCT jika demam saat dirumah
4. Tindakan : Klien mendapat kemoterapi siklus pertama protocol
AML
5. Alergi : Tidak ada
6. Kecelakaan : Tidak ada
7. Imunisasi : Imunisasi lengkap BCG, Polio 1-4, DPT, Campak
An. H
Tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit serupa
V. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : Klien diasuh oleh kedua orang tuanya
2. Hubungan dengan anggota keluarga: Klien dekat dengan kedua orang tua dan juga
kakak kandungnya. Klien sering mengajak main dan mengobrol dengan kakaknya
3. Hubungan dengan teman sebaya : klien terkadang bermain dengan teman
sebayanya di dekat rumah, jika kondisi kesehatannya memungkinkan
4. Pembawaan secara umum : klien kooperatif dengan perawat dan petugas
kesehatan. Tampak ceria dan terbuka.
5. Lingkungan rumah : klien tinggal di perumahan. Jarak antar rumah
tidak berdempetan dan akses jalan di depan rumah klien cukup luas.
3
VI. Kebutuhan Dasar
1. Makanan yang disukai/tidak disukai: Klien menyukain makanan yang gurih. Klien
tidak menyukai makanan dari RS
Selera : Klien menghabiskan makanan yang dibeli dari luar
Alat makan yang dipakai : sendok garpu
Pola makan/jam : makan biasa 3x/hari namun saat ini klien dipuasakan
hingga 4 jam untuk dilakukan IT
2. Pola tidur : Klien biasa tidur pukul 21.00 hingga jam 5.00
Kebiasaan sebelum tidur : bermain hp
Tidur siang : 1 jam
3. Mandi : mandi diseka dibantu oleh ibunya
4. Aktifitas bermain : Klien menonton video dan games melalui hp
5. Eliminasi : BAB 1x sehari konsistensi padat warna kecoklatan
4
8. Hasil Laboratorium 23/11/18:
5
Ekstremitas : Rentang pergerakan sendi normal, akral hangat, CRT < 2
detik
kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
6
pukul 16.00. Saat pemeriksaan fisik, tidak ada tanda-tanda infeksi ataupun perdarahan.
Sebelumnya klien pernah dirawat di RSCM karena febril neutrepeni sebulan yang lalu.
Klien mengatakan sebelumnya klien merasakan mual namun tidak sampai muntah saat
diberikan obat kemoterapi. Terpasang infus KAEN 1B kecepatan 62,5 ml/jam. Diet
makan biasa 1600 kal. Status gizi: normal. Tingkat perkembangan anak sesuai usia. Saat
ini klien mendapatkan obat obatan Ondansentron 4 mg/ 8 jam (IV), Minosep 5 ml/ 8 jam
(kumur), lactulax 5 ml/ 12 jam (PO) dan obat kemoterapi sesuai protocol AML.
DO
- Status Gizi:
BB/U = 8,6 (z < -3SD) Sangat
kurus
TB/U = 76,5 (z < -3SD) sangat
pendek
BB/TB = 8,6 / 76,5 (-2SD < z < -
1SD) normal
LLA/U = 10,5 ( z < -3SD)
- Klien hanya boleh makan
menggunakan NGT, saat ini baru
dicoba pemberian susu 35 ml jam
9.00
- Diet peptamen 8 x 125 ml
- Lab (19/11/18):
Hb: 7,9 g/dl
Albumin: 2,91g/dl
- Konjungtiva anemis
7
DS Risiko perdarahan
- Ibu mengatakan kemarin BAB
konsistensi cair hingga bubur berwarna
hitam 5x dalam sehari
- Hari ini, BAB berwarna hijau kehitaman
konsistensi bubur
DO
- Hasil bilas lambung produksi 50 cc
berwarna bening kekuningan terdapat
ampas
- Fungsi hati: sklera ikterik, seluruh tubuh
kuning, ascites
- Lab: 19/11/18
Hb: 7,9 g/dl
Ht: 25,4
Trombosit: 172.000
PT: 13,1 detik
APTT: 73,3 detik
DO
- RR 28x/mnt
- Perut semakin hari membesar (asites)
LP: 59 cm
- Hb: 7,9 g/dl
- Ht: 25,4
- Radiologi thorax (13/11/18) kesan: Ada
infiltrat di kedua paru
- Input 486 ml, Output 779 ml -293 ml.
BC negative tanpa tanda dehidrasi
- Balans negatif karena konsumsi obat
diuretik: Spironolacton 10 mg (PO)
2x/hari, Furosemide 8mg (PO)
8
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
9
- Serum albumin dalam batas - Monitor pertumbuhan dan perkembangan
normal pasien
- Hematokrit dalam batas normal - Monitor turgor kulit dan mobilitas
- Hemoglobin dalam batas normal - Identifikasi abnormalitas kulit
- Identifikasi abnormalitas rambut
- Monitor adanya mual muntah
- Identifikasi abnormalitas eliminasi bowel
- Monitor diet dan asupan kalori
- Monitor adanya pucat, kemerahan dan
jaringan konjungtiva yang kering
- Identifikasi adanya ketidaknormalan kuku
- Identifikasi adanya ketidaknormalan
dalam rongga mulut
- Monitor status mental
- Identifikasi abnormalitas dalam system
musculoskeletal
- Lakukan pemeriksaan laboratorium,
monitor hasil serum albumin, Hb, Ht,
nilai elektrolit, BUN, kreatinin
10
DS Risiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan perdarahan
- Ibu mengatakan kemarin BAB keperawatan selama 5 x 24 jam - Monitor dengan ketat risiko terjadinya
konsistensi cair hingga bubur risiko perdarahan pasien teratasi perdarahan pada pasien
berwarna hitam 5x dalam dengan kriteria hasil: - Monitor nilai Hb dan Ht sebelum dan
sehari setelah kehilangan darah sesuai indikasi
- Hari ini, BAB berwarna hijau Fungsi gastrointestinal - Pertahankan agar pasien tetap tirah baring
kehitaman konsistensi bubur - Makan sesuai toleransi pasien jika terjadi perdarahan aktif
- Bising usus dalam batas normal - Berikan produk-produk pengganti darah
DO - Konsistensi feses dalam batas - Lindungi pasien dari trauma yang dapat
- Diagnosis medis: atresia bilier normal menyebabkan perdarahan
- Hasil bilas lambung produksi - Warna cairan lambung dalam - Berikan obat-obatan (mis: antasida) jika
50 cc berwarna bening batas normal diperlukan
kekuningan terdapat ampas - Distensi perut berkurang - Hindari penggunaan aspirin atau obat
- Fungsi hati tidak normal: - Tidak terjadi mual muntah antikoagulan
sklera ikterik, seluruh tubuh - Leukosit dalam batas normal - Tingkatkan asupan yang kaya akan vit K
kuning, ascites
- Lab: 19/11/18 Fungsi liver Pengurangan perdarahan:
Hb: 7,9 g/dl - Warna feses dalam batas normal Gastrointestinal
Ht: 25,4 - Kadar albumin dalam batas - Identifikasi penyebab perdarahan
Trombosit: 172.000 normal - Monitor kecenderungan dalam tekanan
PT: 13,1 detik - Turgor kulit dalam batas normal darah serta parameter hemodinamik jika
APTT: 73,3 detik - Kesadaran baik tersedia
- Hasil SGOT dan SGPT dalam - Monitor input dan output
rentang yang ditoleransi pasien - Monitor penentu dari jaringan pelepasan
- Jaundice berkurang oksigen (SaO2) jika tersedia
- Asites berkurang - Periksa perdarahan dari selaput lendir,
- Tidak terjadi hematemesis dan memar setelah trauma minimal, dan
melena adanya peteki
- Kualitas tidur dan stamina anak - Beri produk-produk darah dengan tepat
tetap baik - Pertahankan kepatenan akses IV
- Instruksikan keluarga akan tanda-tanda
Kontrol risiko perdarahan dan tindakan yang tepat
11
- Mencari informasi tentang - Instruksikan pasien akan pembatasan
risiko penyakit yang dialami aktivitas
pasien agar tidak terjadi
perburukan Manajemen lingkungan: Keselamatan
- Mengenali faktor risiko pasien - Identifikasi kebutuhan keamanan pasien
- Memodifikasi gaya hidup untuk berdasarkan fungsi fisik dan kognitif serta
mengurangi risiko riwayat perilaku di masa lalu
- Menggunakan fasilitas - Identifikasi hal-hal yang membahayakan
kesehatan yang dibutuhkan di lingkungan
- Berpartisipasi dalam skrining - Modifikasi lingkungan untuk
risiko meminimalkan bahan berbahaya dan
- Mengenali dan memonitor berisiko
status kesehatan - Gunakan peralatan perlindungan untuk
membatasi mobilitas fisik atau akses yang
mebahayakan
- Lakukan program skrining terhadap hal
yang dapat membahayakan
- Edukasi keluarga akan bahaya yang ada
dilingkungan
12
DS Kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan Managemen cairan
- Ibu mengatakan anak tidak cairan keperawatan selama 5 x 24 jam - Timbang diapers jika diperlukan
bisa tidur dan gelisah diharapkan klien tidak - Pertahankan catatan intake dan output
menunjukkan tanda-tanda yang akurat
DO kelebihan volume cairan dengan - Pasang urin kateter jika diperlukan
- RR 28x/mnt kriteria hasil: - Monitor hasil lab untuk mengidentifikasi
- Perut semakin hari membesar kelebihan cairan (BUN, Ht, osmolalitas
(asites) LP: 59 cm Keseimbangan cairan urin)
- Hb: 7,9 g/dl - Intake output selama 24 jam - Monitor TTV
- Ht: 25,4 seimbang - Montor indikasi retensi / kelebihan cairan
- Radiologi thorax (13/11/18) - BB stabil (cracles, edema, asites)
kesan: Ada infiltrat di kedua - Turgor kulit baik - Kaji lokasi dan luas edema
paru - Membran mukosa lembab - Kolaborasi pemberian diuretik sesuai
- Input 486 ml, Output 779 ml - Nilai elektrolit dalam batas instruksi
-293 ml. BC negative tanpa normal - Batasi masukan cairan pada keadaan
tanda dehidrasi - Hematocrit dalam batas normal hiponatrermi dilusi dengan serum Na <
- Balans negatif karena - Tidak terjadi edema perifer 130 mEq/l
konsumsi obat diuretik: - Kolaborasi dokter jika tanda cairan
Spironolacton 10 mg (PO) Tingkat overload cairan berlebih muncul memburuk
2x/hari, Furosemide 8mg (PO) - Tidak terjadi edema pada
tangan, kaki, dan periorbital
- Ascites berkurang
- Tidak mengalami peningkatan
tekanan darah
- Tidak mengalami penurunan
urine
- Tidak mengalami peningkatan
BB
- Tidak mengalami penurunan
kesadaran
13
DOKUMENTASI
Analisis:
Masalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
14
Analisa:
Masalah risiko perdarahan taratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
Analisa:
Kelebihan volume cairan teratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
15
- Diberikan diet peptamen jr 8 x
125 ml. D10 (413) + D40 (38) +
AF5% (366) + L20% (45) +
NaCl 3% (35) + KCl (9)
37,5ml/jam. Total energy 378
kkal
- Konjungtiva pucat, mukosa
lembab
- Keadaan anak gelisah
Analisis:
Masalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
belum teratasi
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
- Memonitor pemeriksaan
laboratorium, monitor hasil
serum albumin, Hb, Ht, nilai
elektrolit, BUN, kreatinin
Analisa:
Masalah risiko perdarahan belum
teratasi
Perencanaan:
16
- Lanjutkan intervensi
- Anak direncanakan untuk ganti
IVFD RL dan tranfusi
Analisa:
Kelebihan volume cairan teratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
17
Hb: 4,1 g/dL ↓
Ht: 12,4 % ↓
Eritrosit: 1,65 jt ↓
Albumin: 2,39 g/dL
Jam 11:45
Na/K/Cl: 136 ↓/3,9 /111,2 ↑
mEq/L
Analisis:
Masalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
Analisa:
Masalah risiko perdarahan teratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
18
18.00 - Memonitor TTV Subjektif:
- Memonitor input dan output
- Memonitor indikasi retensi / Objektif:
kelebihan cairan (cracles,
- Saat ini pasien terpasang Infus
edema, asites)
D10 (496,8) + D40 (45,2) +
- Memonitor lokasi dan luas
AF5% (350) + L180 (65) + NaCl
edema
3% (34) + KCl (9) 41,6
- Berkolaborasi pemberian
ml/jam
Spironolacton 10 mg (PO)
- Ada asites, LP: 58,5 cm, hari
2x/hari, Furosemide 8mg (IV)
3x/hari sebelumnya 60 cm
- Input: 169 ml output: 238 BC: -
69,5 ml
- Obat furosemide via IV dan
spironolacon via NGT sudah
diberikan pukul 18.00
Analisa:
Kelebihan volume cairan teratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
Analisis:
19
Masalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
Analisa:
Masalah risiko perdarahan teratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
20
- Obat furosemide via IV dan
spironolacon via NGT sudah
diberikan pukul 18.00
Analisa:
Kelebihan volume cairan teratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
21