You are on page 1of 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


RETARDASI MENTAL
2016
RSUP SANGLAH No. Revisi Halaman
No. Dokumen
DENPASAR 00 1/3
Ditetapkan oleh:
Direktur Utama
PPK Tanggal terbit:

Dr. I Wayan Sudana, M.Kes


NIP 19650409 199509 1 001
No.ICD 10 R 70.0
Kemampuan mental yang tidak mencukupi yang ditandai
dengan intelegensia yang rendah yang menyebabkan
Pengertian individu tidak dapat belajar dan beradaptasi terhadap
tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap
normal.
1. Pada anamnesis digali mengenai keluhan orang tua.
Biasanya pasien dikeluhkan dengan keterlambatan
perkembangan baik motorik, bahasa maupun personal
sosial.
2. Pada anamnesis juga digali faktor risiko yang
kemungkinan menyebabkan retardasi mental
a. Non organik:
1) Kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis
2) Faktor sosioekonomi
3) Interaksi anak dan pengasuh yang tidak
harmonis
4) Penelantaran anak
Anamnesis b. Organik
1) Pranatal: kelainan kromosom, infeksi
intrauterin (TORCH), zat teratogen (alkohol,
radiasi, rokok, kokain, logam berat), disfungsi
plasenta, toksemia gravidarum, ibu malnutrisi
2) Perinatal: sangat prematur, asfikia
neonatorum, trauma lahir (perdarahan
intrakranial), meningitis
3) Postnatal: trauma berat pada kepala atau
susunan saraf, gangguan perkembangan otak
(hidrosefalus), neurotoksin, CVA, anoksia
misalnya tenggelam.
3. Riwayat keluarga: adanya riwayat anggota keluarga lain
yang mengalami keterbelakangan mental.
Pemeriksaan 1. Kelaian pada mata: Katarak, bintik cherry merah pada
Fisik daerah makula, korioretinitis, kornea keruh
2. Kejang
3. Kelainan kulit
4.Kelainan rambut : rambut rontok, rambut cepat memutih,
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RETARDASI MENTAL
2016
RSUP SANGLAH No. Revisi Halaman
No. Dokumen
DENPASAR 00 2/3
rambut halus dan kering
5. Kelainan pada kepala seperti mikrosefali
Memenuhi 3 kriteria:
1. Fungsi intelektual menurun
2. Terdapat kendala pada perilaku adaptif sosial
3. Gejala yang timbul dalam masa perkembangan yaitu di
bawah 18 tahun
Kriteria
Diagnosis
Klasifikasi menurut WHO:
1.Ringan: IQ 50-70
2.Sedang: IQ 35-49
3. Berat: IQ 20-34
4. Sangat berat: IQ 0-20
Diagnosis
Hipotiroid kongenital, down syndrome
Banding
Pemeriksaan
Pemeriksaan CT scan kepala dan MRI, EEG
Penunjang
Konsultasi IRM, ortopedi, mata
Perawatan
Rawat jalan
Rumah Sakit
Terapi
1. Fisioterapi
Terapi/tindakan
2. Tatalaksana gangguan penyerta
(ICD 9 CM)
3. Terapi medikamentosa bersifat simptomatis saja
4. Asupan gizi yang adekuat
Tempat
Poli Tumbuh Kembang- Pediatri Sosial RSUP Sanglah
Pelayanan
Penyulit -
Informed
Lisan dan tertulis
Consent
1. Dokter Spesialis Anak
2. Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh
Kembang
Tenaga Standar
3. Dokter spesialis kesehatan fisik dan rehablitasi
medik
4. Residen madya dan senior
Masa
-
Pemulihan
Hasil -
Patologi -
Otopsi -
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RETARDASI MENTAL
2016
RSUP SANGLAH No. Revisi Halaman
No. Dokumen
DENPASAR 00 3/3
1. Ad vitam: dubius ad bonam
Prognosis 2. Ad functionam: dubius ad malam
3. Ad sanactionam: dubius
1. Stimulasi setiap ada kesempatan
2. 2.Menyediakan lingkungan yang nyaman demi
Tindak Lanjut optimalisasi tumbuh kembang anak
3. Memotivasi keluargaan untuk menyediakan pola diet
optimal
Tingkat Eviden IA
& Rekomendasi A
Indikator Medis Fungsi intelektual umum dan perilaku adaptif membaik
1. Deteksi dan stimulasi dini
Edukasi
2. Stimulasi setiap ada kesempatan
1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Pelayanan
Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Ikatan
Dokter Anak Indonesia; 2011.
2. Soetjiningsih, Ranuh IGNG. Tumbuh Kembang Anak
Kepustakaan edisi2. 2002;2:309-315.
3. Aram M. Dorothy: “Mental retardation”, dalam:
Berhrman RE, Vaughan SC, penyunting. Nelson
Textbook of Pediatrics. Edisi ke-13.
Philadelpia:Saunders.2010.h.98-101.

You might also like