You are on page 1of 23

LAPORAN PRAKTIK KKMP ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN AN. S DENGAN ATRESIA BILIER


GEDUNG A LANTAI 1 RSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO

OLEH:

THATIANA DWI ARIFAH 1206244346

STASE KEPERAWATAN ANAK

PROGRAM PROFESI NERS FIK UI 2017

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2018
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN – UI
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
Nama Mahasiswa : Thatiana Dwi Arifah
Tempat Praktek : Gedung A lt 1 RSCM
Tanggal Praktek : 19 – 24 November 2018

I. Identitas Anak
Nama : An. S
Alamat : Jl. Kramat Pulo gg. 14 RT 8 RW 4, Senen, Jakarta Pusat
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 15 Mei 2015
Agama : Islam
Usia : 3 th
Suku Bangsa : Betawi/Sunda
Nama Ayah : Bapak A
Nama Ibu : Ibu S
Pendidikan Ayah : SLTA
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
Pendidikan Ibu : SLTA
Pekerjaan Ibu : IRT
II. Keluhan Utama
Ibu mengatakan kemarin magrib BAB cair hitam 1 kali, hari ini (20/11/18) BAB cair
hijau kehitaman, bengkak di kedua kaki (tibia), perut semakin membesar, BB turun,
Demam naik turun, demam turun dengan obat.

Riwayat kehamilan dan kelahiran


1. Prenatal : Selalu memeriksakan kehamilan ke dokter, Ibu pernah mengalami
sakit batuk dan minum OBH. Saat usia kehamilan 8 bulan, hasil USG bayi badan
besar, namun kepala dan kaki kecil.

2
2. Intranatal : lahir cukup bulan usia 38 minggu, BL : 2700. Lahir spontan. Saat
lahir ibu melihat perut bayinya besar dan kakinya kecil.
3. Postnatal : Setelah usia bayi 2 minggu, terdapat perdarahan yang keluar dari
vaginanya
III. Riwayat Masa Lampau
1. Penyakit waktu kecil : Sejak usia 2 bulan klien sudah didiagnosis atresia
bilier dan ada riwayat perdarahan saluran pencernaan
2. Pernah dirawat di RS : Klien selalu bolak balik ke RSCM sebanyak 12x
untuk pengobatan penyakitnya
3. Obat-obatan yang digunakan: klien minum obat spironolacton,, propranolol, Vit E
secara rutin saat dirumah
4. Tindakan : Klien mendapatkan terapi yang serupa saat dirawat di
RSCM sebelumnya
5. Alergi : Tidak ada
6. Kecelakaan : Tidak ada
7. Imunisasi : Imunisasi lengkap BCG, DPT, Polio, Campak, Hep B
IV. Riwayat Keluarga

An. S
Tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit serupa
V. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : Klien diasuh oleh kedua orang tuanya

3
2. Hubungan dengan anggota keluarga: Klien dekat dengan kedua orang tua dan juga
saudara kandungnya. Klien sering mengajak main kakak-kakaknya dan juga
menjaga adiknya yang masih berumur 1 tahun.
3. Hubungan dengan teman sebaya : klien terkadang bermain dengan teman
sebayanya jika kondisi kesehatannya memungkinkan
4. Pembawaan secara umum : klien cukup kooperatif dengan perawat dan
petugas kesehatan. Klien tampak rewel sambil menunjuk apa yang dimaksudnya
jika meminta bantuan kepada orang tuanya, mis: meminumkan klien air putih.
5. Lingkungan rumah : klien tinggal di lingkungan yang cukup padat.
Jarak antar rumah berdempetan dan akses jalan di depan rumah klien berupa gang
sempit.
VI. Kebutuhan Dasar
1. Makanan yang disukai/tidak disukai: Tidak ada makanan yang tidak disukai klien
Selera : Nafsu makan sulit dikaji karena klien baru
priming susu sebanyak 35 cc yang diberikan melalui NGT atau tidak ada makanan
yg diberikan melalui oral
Alat makan yang dipakai : NGT
Pola makan/jam : selama di rs klien hanya bisa mendapatkan
nutrisi melalu parenteral, yaitu peptamin 8 x 125 ml atau per 3 jam.
2. Pola tidur : Malam ini tidak bisa tidur (19/11/18), klien
baru bisa tidur jam 7 pagi, hari sebelumnya selama di RS rata-rata klien tidur
malam hari dari pukul 21.00 hingga jam 5.00 dan tidur siang total sekitar 4 jam
Kebiasaan sebelum tidur : digendong oleh ibunya
Tidur siang : 4 jam
3. Mandi : diseka oleh ibunya 2x/hari
4. Aktifitas bermain : Klien menonton video melalui hp
5. Eliminasi : tgl 19/11/18 klien BAB 5x sehari konsistensi
warna kehitaman seperti bubur. Hari ini tanggal 20/11/18 pagi ini klien BAB cair
berwarna kehijauan.

4
VII. Keadaan dan Kesehatan Saat Ini
1. Diagnosa medis : Dispnea ec desak ruang dd pneumonia, asites massif ec tsk
SBP (Spontaneus Bacterial Peritonitis), Atresia Bilier, Diare akut tanpa dehidrasi
2. Tindakan operasi : belum ada. Ibu mengatakan dokter merencanakan untuk
melakukan cangkok dari ibu, namun karena kondisi BB anak terus menurun, hal tsb
belum dapat dilakukan. LLA anak harus mencapai minimal 13 cm untuk dapat
dilakukan operasi tersebut.
3. Status nutrisi : BB/U = 8,6 (z < -3SD)  sangat kurus
TB/U = 76,5 (z < -3SD)  sangat pendek
BB/TB = 8,6 / 76,5 (-2SD < z < -1SD)  normal
IMT = 14,69  kurus tingkat berat
LLA/U = 10,5 ( z < -3SD)  sangat kurus
4. Status cairan : Terpasang infus syringe pump Ocreotide 0,5 ml +
NaCl 0,9%  11 cc. Kecepatan infus 0,5 ml/jam dan infus NS + KCl (10)
kecepatan 36 ml/jam. BC/8 jam (6.00-14.00) = Input 486 ml, Output 779 ml 
-293 ml. BC negative tanpa tanda dehidrasi
5. Obat-obatan : Spironolacton 10 mg (PO) 2x/hari, Furosemide 8mg (PO)
3x/hari, Fluimucil 2,5 ml (PO) 2x/hari, Propanolol 10 mg (PO) 2x/hari, NaCl 0,9%
(inhalasi) 3x/hari, PCT syrup 90 mg/4 ml (PO) 3x/hari, Cefoperazon sulbactam 450
mg (IV) 3x/hari, Asam Ursodeoksilat 100 mg (PO) 3x/hari, zync syrup 20 mg (PO)
1x/hari
6. Aktifitas : Berbaring dan duduk di tempat tidur sambil bermain hp
7. Tindakan Keperawatan:
Tindakan keperawatan yang dilakukan bilas lambung, pemasangan nasal kanul O2,
pemberian nutrisi melalui NGT, Pemantauan Intake Output, manajemen
hipertermia, pantau perdarahan
8. Hasil Laboratorium 19/11/18:

Hb 7,9 g/dl Eritrosit 2690000 mEq RDW-CV 22,6


Ht 25,4 % MCV 94,4 RDW SD 72,6
Leukosit 8550 mEq MCH 29,4 Albumin 2,91 g/dl
Trombosit 172000 mEq MCHC 31,1

5
Hasil analisis feses (19/11/18):

Warna : coklat Leukosit : 1-2


Konsistensi : cair Eritrosit : 2-3
Lendir : positif Telur cacing : tdk ada
Darah : Negatif Amoeba : tdk ada
9. Hasil Rontgen :
Thorax (13/11/18) :
Dibandingkan radiografi thorax tgl 9 Agustus 2018, saat ini infiltrate minimal di kedua
paru
Pelvis (3/7/18) :
Tidak ada kelainan radiologis pada pelvis
Antebrachi (3/7/18) :
Pertumbuhan tulang carpal tampak tidak sesuai usia
Vert. lumbal 2 posisi (3/7/18) :
Kifosis thorakolumbal
Kompresi korpus vertebra T1 hingga L2
10. Data tambahan :
(Tidak ada)
VIII. Pemeriksaan Fisik
Keaadaan Umum : Compos mentis GCS 15
TB/BB : 76,5 cm / 8,6 kg
Lingkar kepala : 48 cm
Mata : penglihatan baik, sklera ikterik , konjungtiva anemis, refleks
pupil +/+ diameter 3 mm/3 mm
Hidung : Bersih, tidak ada sumbatan, tidak ada massa
Mulut : Bibir terlihat kering, ada sariawan, tidak ada ginggivitis,
tidak ada pembesaran tonsil, gigi tidak berlubang, mukosa
lembab,
Telinga : bersih, pendengaran baik, tidak ada serumen
Tengkuk : tidak ada nyeri

6
Dada : Bersih, simetris, tidak ada massa
Jantung : BJ I dan II, murmur (-), gallop (-), CRT < 2 detik
Paru-paru : suara napas vesikuler, bronkovesikuler, ronkhi (-), mengi (-)
Perut : Bising usus 7x/mnt, terdapat distensi LP 59 cm
Punggung : Tidak ada nyeri, tidak ada massa
Genitalia : Tidak berbau, bersih, terpasang diapers
Ekstremitas : Kedua kaki (tibia) klien sedikit bengkak
Kulit : turgor kulit baik, tidak ada memar dan pada kulit terdapat
bulu-bulu halus yang cukup lebat
Tanda vital : N: 108x/mnt, RR: 28x/mnt, S: 36,1oC, SaO2: 97%
IX. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
1. Kemandirian dan bergaul
Anak masih sangat bergantung dengan orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya. Klien hanya dekat dan mau berkomunikasi dengan keluarganya
saja,orang tua beserta kakaknya. Klien tampak terlihat diam jika diajak mengobrol
dengan perawat dan orang tua pasien lain.
2. Motorik halus
Anak mampu mencoret-coret sesuai keinginannya dan membuat lingkaran
3. Kognitif dan Bahasa
Anak menggunakan beberapa kata sederhana sambil menggunakan isyarat kepada
orang tuanya jika ingin meminta sesuatu. Anak juga sudah bisa menginterpretasikan
peristiwa dan objek dari segi hubungan terhadap penggunaan terhadap objek
tersebuut.
4. Motorik kasar
Anak belum bisa berjalan, hanya bisa duduk dan merangkak
X. Informasi Lain
(Tidak ada)
XI. Ringkasan Riwayat Keperawatan
An. S masuk RS (14/11/18) karena keluhan sesak, demam, dan perut semakin
membesar. Diagnosis medis Dispnea ec desak ruang dd pneumonia, asites massif ec tsk
SBP (Spontaneus Bacterial Peritonitis), Atresia Bilier, Diare akut tanpa dehidrasi. Ibu
7
mengatakan kemarin magrib BAB cair hitam 1 kali, hari ini (20/11/18) BAB cair hijau
kehitaman, bengkak di kedua kaki (tibia), perut semakin membesar, BB turun, demam
naik turun, demam turun dengan obat. Kemarin anak sempat mengalami diare akut
namun sekarang sudah tidak. Saat ini pasien tidak ada keluhan sesak, demam, dan
muntah. Saat ini sedang dilakukan bilas lambung sebelum minum susu jam 9.00.
Produksi bilas lambung 50 cc warna bening dan ada ampas berwarna kekuningan.
Sebelumnya klien diet peptamen 8 x 125 ml. Sekarang di coba untuk diberikan susu
sebanyak 35 cc melalui NGT. Terpasang infus syringe pump Ocreotide 0,5 ml + NaCl
0,9%  11 cc. Kecepatan infus 0,5 ml/jam dan infus NS + KCl (10) kecepatan 36
ml/jam. Status gizi klien : Gizi buruk.
XII. Analisa Data

Data Klien Masalah Keperawatan


DS Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
- Ibu mengatakan BB anak sulit naik kebutuhan
dan anak mengalami penurunan BB
selama sakit

DO
- Status Gizi:
BB/U = 8,6 (z < -3SD)  Sangat
kurus
TB/U = 76,5 (z < -3SD)  sangat
pendek
BB/TB = 8,6 / 76,5 (-2SD < z <
-1SD)  normal
LLA/U = 10,5 ( z < -3SD)
- Klien hanya boleh makan
menggunakan NGT, saat ini baru
dicoba pemberian susu 35 ml jam
9.00
- Diet peptamen 8 x 125 ml
- Lab (19/11/18):
Hb: 7,9 g/dl
Albumin: 2,91g/dl
- Konjungtiva anemis

8
DS Risiko perdarahan
- Ibu mengatakan kemarin BAB
konsistensi cair hingga bubur berwarna
hitam 5x dalam sehari
- Hari ini, BAB berwarna hijau kehitaman
konsistensi bubur

DO
- Hasil bilas lambung produksi 50 cc
berwarna bening kekuningan terdapat
ampas
- Fungsi hati: sklera ikterik, seluruh tubuh
kuning, ascites
- Lab: 19/11/18
Hb: 7,9 g/dl
Ht: 25,4
Trombosit: 172.000
PT: 13,1 detik
APTT: 73,3 detik

DS Kelebihan volume cairan


- Ibu mengatakan anak tidak bisa tidur dan
gelisah

DO
- RR 28x/mnt
- Perut semakin hari membesar (asites)
LP: 59 cm
- Hb: 7,9 g/dl
- Ht: 25,4
- Radiologi thorax (13/11/18) kesan: Ada
infiltrat di kedua paru
- Input 486 ml, Output 779 ml  -293 ml.
BC negative tanpa tanda dehidrasi
- Balans negatif karena konsumsi obat
diuretik: Spironolacton 10 mg (PO)
2x/hari, Furosemide 8mg (PO)

XIII. Prioritas Masalah


1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
2. Risiko Perdarahan
3. Kelebihan volume cairan

9
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DATA DIAGNOSIS NURSING OUTCOME NURSING INTERVENTION


KEPERAWATAN CLASSIFICATION (NOC) CLASSIFICATION (NIC)
DS Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Saluran Cerna
- Ibu mengatakan BB anak sulit nutrisi: kurang dari keperawatan selama 5 x 24 jam - Monitor BAB termasuk frekuensi,
naik dan anak mengalami kebutuhan masalah ketidakseimbangan nutrisi konsistensi, bentuk, volume, dan warna
penurunan BB selama sakit kurang dari kebutuhan pasien dengan cara yang tepat
- Anak mengalami diare teratasi dengan kriteria hasil : - Monitor bising usus
kemarin 5x dalam sehari - Evaluasi profil medikasi terkait dengan
konsistensi bubur Berat Badan: Massa Tubuh efek samping – efek samping
DO - Adanya peningkatan presentil gastrointestinal
- Status Gizi: berat badan anak
- Adanya peningkatan presentil Manajemen Nutrisi
BB/U = 8,6 (z < -3SD)
berat LLA anak - Tentukan status gizi pasien dan
TB/U = 76,5 (z < -3SD) kemampuan pasien untuk memenuhi
BB/TB = 8,6 / 76,5 (-2SD < z Perilaku Menambah Berat kebutuhan gizi
< -1SD) Badan - Identifikasi adanya alergi atau intoleransi
IMT/U = 14,69 (-1SD < z < - Mampu mengidentifikasi makanan yang dimiliki pasien
Median) penyebab penurunan berat - Tentukan apa yang menjadi preferensi
LLA/U = 10,5 ( z < -3SD) badan makanan bagi pasien
- Mempertahankan pasokan - Ciptakan lingkungan yang optimal pada
- Klien hanya boleh makan
makanan dan minuman saat mengkonsumsi makanan
menggunakan NGT, saat ini
bernutrisi yang cukup - Anjurkan pasien terkait dengan
baru dicoba pemberian susu
- Menggunakan buku harian kebutuhan diet untuk kondisi sakit
35 ml jam 9.00
untuk memantau asupan - Anjurkan pasien untuk memonitor intake
- Diet peptamen 8 x 125 ml
makanan dan minuman makanan dalam buku harian
- Lab (19/11/18):
- Memantau BB atau LLA
Hb: 7,9
Monitor Nutrisi
Albumin: 2,91
Status Nutrisi: Pengukuran - Timbang BB atau ukur LLA pasien
- Konjungtiva anemis
Biokimia - Monitor pertumbuhan dan perkembangan

10
- Serum albumin dalam batas pasien
normal - Monitor turgor kulit dan mobilitas
- Hematokrit dalam batas normal - Identifikasi abnormalitas kulit
- Hemoglobin dalam batas normal - Identifikasi abnormalitas rambut
- Monitor adanya mual muntah
- Identifikasi abnormalitas eliminasi bowel
- Monitor diet dan asupan kalori
- Monitor adanya pucat, kemerahan dan
jaringan konjungtiva yang kering
- Identifikasi adanya ketidaknormalan kuku
- Identifikasi adanya ketidaknormalan
dalam rongga mulut
- Monitor status mental
- Identifikasi abnormalitas dalam system
musculoskeletal
- Lakukan pemeriksaan laboratorium,
monitor hasil serum albumin, Hb, Ht,
nilai elektrolit, BUN, kreatinin

11
DS Risiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan perdarahan
- Ibu mengatakan kemarin BAB keperawatan selama 5 x 24 jam - Monitor dengan ketat risiko terjadinya
konsistensi cair hingga bubur risiko perdarahan pasien teratasi perdarahan pada pasien
berwarna hitam 5x dalam dengan kriteria hasil: - Monitor nilai Hb dan Ht sebelum dan
setelah kehilangan darah sesuai indikasi
sehari
Fungsi gastrointestinal - Pertahankan agar pasien tetap tirah baring
- Hari ini, BAB berwarna hijau
- Makan sesuai toleransi pasien jika terjadi perdarahan aktif
kehitaman konsistensi bubur - Bising usus dalam batas normal - Berikan produk-produk pengganti darah
- Konsistensi feses dalam batas - Lindungi pasien dari trauma yang dapat
DO normal menyebabkan perdarahan
- Diagnosis medis: atresia bilier - Warna cairan lambung dalam - Berikan obat-obatan (mis: antasida) jika
- Hasil bilas lambung produksi batas normal diperlukan
50 cc berwarna bening - Distensi perut berkurang - Hindari penggunaan aspirin atau obat
kekuningan terdapat ampas - Tidak terjadi mual muntah antikoagulan
- Fungsi hati tidak normal: - Leukosit dalam batas normal - Tingkatkan asupan yang kaya akan vit K
sklera ikterik, seluruh tubuh
Fungsi liver Pengurangan perdarahan:
kuning, ascites
- Warna feses dalam batas normal Gastrointestinal
- Lab: 19/11/18
- Kadar albumin dalam batas - Identifikasi penyebab perdarahan
Hb: 7,9 g/dl
normal - Monitor kecenderungan dalam tekanan
Ht: 25,4
- Turgor kulit dalam batas normal darah serta parameter hemodinamik jika
Trombosit: 172.000
- Kesadaran baik tersedia
PT: 13,1 detik
- Hasil SGOT dan SGPT dalam - Monitor input dan output
APTT: 73,3 detik
rentang yang ditoleransi pasien - Monitor penentu dari jaringan pelepasan
- Jaundice berkurang oksigen (SaO2) jika tersedia
- Asites berkurang - Periksa perdarahan dari selaput lendir,
- Tidak terjadi hematemesis dan memar setelah trauma minimal, dan
melena adanya peteki
- Kualitas tidur dan stamina anak - Beri produk-produk darah dengan tepat
tetap baik - Pertahankan kepatenan akses IV
- Instruksikan keluarga akan tanda-tanda
Kontrol risiko perdarahan dan tindakan yang tepat

12
- Mencari informasi tentang - Instruksikan pasien akan pembatasan
risiko penyakit yang dialami aktivitas
pasien agar tidak terjadi
perburukan Manajemen lingkungan: Keselamatan
- Mengenali faktor risiko pasien - Identifikasi kebutuhan keamanan pasien
- Memodifikasi gaya hidup untuk berdasarkan fungsi fisik dan kognitif serta
mengurangi risiko riwayat perilaku di masa lalu
- Menggunakan fasilitas - Identifikasi hal-hal yang membahayakan
kesehatan yang dibutuhkan di lingkungan
- Berpartisipasi dalam skrining - Modifikasi lingkungan untuk
risiko meminimalkan bahan berbahaya dan
- Mengenali dan memonitor berisiko
status kesehatan - Gunakan peralatan perlindungan untuk
membatasi mobilitas fisik atau akses yang
mebahayakan
- Lakukan program skrining terhadap hal
yang dapat membahayakan
- Edukasi keluarga akan bahaya yang ada
dilingkungan

13
DS Kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan Managemen cairan
- Ibu mengatakan anak tidak cairan keperawatan selama 5 x 24 jam - Timbang diapers jika diperlukan
bisa tidur dan gelisah diharapkan klien tidak - Pertahankan catatan intake dan output
yang akurat
menunjukkan tanda-tanda
DO - Pasang urin kateter jika diperlukan
kelebihan volume cairan dengan - Monitor hasil lab untuk mengidentifikasi
- RR 28x/mnt kriteria hasil: kelebihan cairan (BUN, Ht, osmolalitas
- Perut semakin hari membesar
urin)
(asites) LP: 59 cm - Monitor TTV
Keseimbangan cairan
- Hb: 7,9 g/dl - Montor indikasi retensi / kelebihan cairan
- Ht: 25,4 - Intake output selama 24 jam
seimbang (cracles, edema, asites)
- Radiologi thorax (13/11/18) - Kaji lokasi dan luas edema
kesan: Ada infiltrat di kedua - BB stabil
- Turgor kulit baik - Kolaborasi pemberian diuretik sesuai
paru instruksi
- Membran mukosa lembab
- Input 486 ml, Output 779 ml - Batasi masukan cairan pada keadaan
- Nilai elektrolit dalam batas
 -293 ml. BC negative tanpa hiponatrermi dilusi dengan serum Na <
normal
tanda dehidrasi 130 mEq/l
- Hematocrit dalam batas normal
- Balans negatif karena - Kolaborasi dokter jika tanda cairan
- Tidak terjadi edema perifer
konsumsi obat diuretik: berlebih muncul memburuk
Spironolacton 10 mg (PO) Tingkat overload cairan
2x/hari, Furosemide 8mg (PO) - Tidak terjadi edema pada
tangan, kaki, dan periorbital
- Ascites berkurang
- Tidak mengalami peningkatan
tekanan darah
- Tidak mengalami penurunan
urine
- Tidak mengalami peningkatan
BB
- Tidak mengalami penurunan
kesadaran

14
15
DOKUMENTASI

WAKTU JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


21/11/18 8.30 - Memonitor frekuensi, Subjektif:
konsistensi, bentuk, volume, - Ibu mengatakan ada BAB hijau
dan warna BAB kehitaman 2x, konsistensi bubur
- Memonitor bising usus dokter mengatakan belum perlu
- Memonitor turgor kulit dan puasa, dan boleh minum
mobilitas - Ibu mengatakan anak tidak
- Memonitor adanya mual muntah muntah
- Berkolaborasi dalam pemberian
diet dan asupan kalori Objektif:
- Monitor adanya konjungtiva - BU: 9x/menit
pucat, kemerahan dan jaringan - N: 119x/menit, RR: 32, S: 37oC
yang kering - Turgor kulit normal anak terlihat
- Memonitor status mental lemah, mobilitas terbatas di atas
tempat tidur saja
- Diet peptamen jr 8 x 125 ml.
Total energy 140 kkal, protein 28
gram
- Konjungtiva pucat, mukosa
lembab
- Keadaan anak gelisah

Analisis:
Masalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

10.30 - Mempertahankan agar pasien Subjektif:


tetap tirah baring jika terjadi - Ibu mengatakan ada BAB hijau
perdarahan aktif kehitaman 2x
- Memonitor input dan output - Ibu mengatakan paham setelah
- Mertahankan kepatenan akses diedukasi tentang tanda-tanda
IV perdarahan dan cara
- Mengedukasi keluarga akan mencegahnya
tanda-tanda perdarahan dan
tindakan yang tepat Objektif:
- Kolaborasi pemberian ranitidine - N: 119x/menit, RR: 32x/mnt, S:
per 8 jam (PO) dan 37oC
domperidone per 8 jam (PO) - Input: 368 ml output: 234 BC:
- Menginstruksikan keluarga akan +134 ml
pembatasan aktivitas pasien - Infus terpasang ditangan kiri
- Edukasi keluarga akan bahaya - Akral hangat, CRT < 3 detik
yang ada dilingkungan - Ranitidine dan domperidon
diberikan pukul 12.00 via NGT

16
Analisa:
Masalah risiko perdarahan taratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

12.00 - Memonitor TTV Subjektif:


- Memonitor input dan output
- Memonitor indikasi retensi / Objektif:
kelebihan cairan (cracles,
- Saat ini pasien terpasang IVFD
edema, asites)
- Memonitor lokasi dan luas di tangan kiri N5 + KCl (10) 
edema 6,7 ml/jam dan AF  7,9
- Berkolaborasi pemberian ml/jam
Spironolacton 10 mg (PO) - Ada asites, LP: 58,5 cm, hari
2x/hari, Furosemide 8mg (PO) sebelumnya 60 cm
3x/hari - Shifting dullness (+)
- Input: 368 ml output: 234 BC:
+134 ml
- Obat furosemide dan
spironolacon sudah diberikan
pukul 12.00 via NGT

Analisa:
Kelebihan volume cairan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

22/11/18 8.30 - Memonitor frekuensi, Subjektif:


konsistensi, bentuk, volume, - Ibu mengatakan BAB coklat
dan warna BAB kehitaman 6 x 24 jam
- Memonitor bising usus - Ibu mengatakan pagi tadi anak
- Memonitor turgor kulit dan muntah warna merah segar
mobilitas
- Memonitor adanya mual muntah Objektif:
- Memonitor diet dan asupan - Anak dipuasakan dari semalam
kalori dan sudah mendapatkan albumin
- Monitor adanya konjungtiva - BU: 7x/menit
pucat, kemerahan dan jaringan - N: 140x/menit, RR: 40x/mnt, S:
yang kering 36,8oC SaO2: 99%
- Memonitor status mental - Turgor kulit normal anak terlihat
lemah, mobilitas terbatas di atas
tempat tidur saja
- Diberikan diet peptamen jr 8 x
125 ml. D10 (413) + D40 (38) +
17
AF5% (366) + L20% (45) +
NaCl 3% (35) + KCl (9) 
37,5ml/jam. Total energy 378
kkal
- Konjungtiva pucat, mukosa
lembab
- Keadaan anak gelisah

Analisis:
Masalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
belum teratasi

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
- Memonitor pemeriksaan
laboratorium, monitor hasil
serum albumin, Hb, Ht, nilai
elektrolit, BUN, kreatinin

10.30 - Mempertahankan agar pasien Subjektif:


tetap tirah baring jika terjadi - Ibu mengatakan BAB coklat
perdarahan aktif kehitaman 6 x 24 jam
- Melindungi pasien dari trauma - Ibu mengatakan pagi tadi anak
yang dapat menyebabkan muntah warna merah segar
perdarahan - Ibu mengatakan anak sulit tidur
- Memonitor input dan output
- Mertahankan kepatenan akses Objektif:
IV - Anak tampak pucat dan lemas
- Kolaborasi pemberian ranitidine - Akral hangat, CRT < 3 detik
10 mg per 8 jam (IV), - N: 140x/menit, RR: 40x/mnt, S:
domperidone per 8 jam (PO) 36,8oC SaO2: 99%
dan Vit K (selama 3 hari) - Input: 210 ml Output 424,5 ml
- Infus terpasang ditangan kiri N5
+ KCl (10)  6,7 ml/jam dan AF
 7,9 ml/jam
- Domperidon diberikan jam 12.00
via NGT
- Ranitidine 10 mg dan Vit K (I)
diberikan melalui bolus jam
12.00
- Bilas lambung merah segar

Analisa:
Masalah risiko perdarahan belum
teratasi

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
- Anak direncanakan untuk ganti

18
IVFD RL dan tranfusi

12.00 - Memonitor TTV Subjektif:


- Memonitor input dan output
- Memonitor indikasi retensi / Objektif:
kelebihan cairan (cracles,
- Saat ini pasien terpasang IVFD
edema, asites)
- Memonitor lokasi dan luas di tangan kiri N5 + KCl (10) 
edema 6,7 ml/jam dan AF  7,9
- Berkolaborasi pemberian ml/jam
Spironolacton 10 mg (PO) - Ada asites, LP: 58,5 cm,
2x/hari, Furosemide 8mg (IV) sebelumnya 60 cm
3x/hari - Input: 210 ml Output 424,5 ml
- Obat furosemide via IV dan
spironolacon sudah diberikan
pukul 12.00 via NGT

Analisa:
Kelebihan volume cairan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

23/11/18 14.30 - Memonitor frekuensi, Subjektif:


konsistensi, bentuk, volume, - Ibu mengatakan BAB kehijauan
dan warna BAB 1x/hari, konsistensi bubur
- Memonitor bising usus - Ibu mengatakan anak tidak
- Memonitor turgor kulit dan muntah
mobilitas
- Memonitor adanya mual muntah Objektif:
- Memonitor diet dan asupan - BU: 7x/menit
kalori - TD: 106/61 mmHg, N:
- Monitor adanya konjungtiva 109x/menit, RR: 30, S: 38,7oC
pucat, kemerahan dan jaringan - Turgor kulit normal anak terlihat
yang kering lemah, mobilitas terbatas di atas
- Mengukur LLA tempat tidur saja
- Memonitor status mental - Diet peptamen jr 8 x 125 ml.
- Memonitor pemeriksaan Total energy 140 kkal, protein 28
laboratorium, monitor hasil gram
serum albumin, Hb, Ht, nilai - LLA = 10,5 cm
elektrolit, BUN, kreatinin - Konjungtiva pucat, mukosa
- Berkolaborasi dalam pemberian lembab
tranfusi plasbumin 25% 40 ml - Anak diberikan albumin (I)
selama 3 hari - Keadaan anak gelisah
- Hasil Lab 23/11/18 jam 11:!8
Hb: 4,1 g/dL ↓
Ht: 12,4 % ↓
Eritrosit: 1,65 jt ↓

19
Albumin: 2,39 g/dL

Jam 11:45
Na/K/Cl: 136 ↓/3,9 /111,2 ↑
mEq/L

Analisis:
Masalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

16.30 - Mempertahankan agar pasien Subjektif:


tetap tirah baring jika terjadi - Ibu mengatakan BAB kehijauan
perdarahan aktif 1x/hari, konsistensi bubur
- Berkolaborasi dalam pemberian - Ibu mengatakan anak tidak
tranfusi FFP 90 ml dan TC 90 muntah
ml
- Melindungi pasien dari trauma Objektif:
yang dapat menyebabkan - TD: 106/61 mmHg, N:
perdarahan 109x/menit, RR: 30, S: 38,7oC
- Memonitor input dan output - Input: 169 ml output: 238 BC:
- Mertahankan kepatenan akses -69,5 ml
IV - Infus terpasang ditangan kiri D10
- Kolaborasi pemberian ranitidine (496,8) + D40 (45,2) + AF5%
10 mg per 8 jam (IV), (350) + L180 (65) + NaCl 3%
domperidone per 8 jam (PO) Vit (34) + KCl (9)  41,6 ml/jam
K (selama 3 hari) dan PCT 90 - Diberikan FFP 90 ml dan TC 90
mg (IV) ml
- Hasil Lab 23/11/18 jam 01.33
Trombosit: 64 rb ↓
- Domperidon diberikan jam 12.00
via NGT
- Ranitidine 10 mg Vit K (II), dan
PCT 90 mg diberikan melalui
bolus jam 12.00
- Bilas lambung jernih

Analisa:
Masalah risiko perdarahan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

18.00 - Memonitor TTV Subjektif:


- Memonitor input dan output
- Memonitor indikasi retensi / Objektif:

20
kelebihan cairan (cracles, - Saat ini pasien terpasang Infus
edema, asites) D10 (496,8) + D40 (45,2) +
- Memonitor lokasi dan luas AF5% (350) + L180 (65) + NaCl
edema
3% (34) + KCl (9)  41,6
- Berkolaborasi pemberian
Spironolacton 10 mg (PO) ml/jam
2x/hari, Furosemide 8mg (IV) - Ada asites, LP: 58,5 cm, hari
3x/hari sebelumnya 60 cm
- Input: 169 ml output: 238 BC:
-69,5 ml
- Obat furosemide via IV dan
spironolacon via NGT sudah
diberikan pukul 18.00

Analisa:
Kelebihan volume cairan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

24/11/18 14.30 - Memonitor frekuensi, Subjektif:


konsistensi, bentuk, volume, - Ibu mengatakan BAB kehijauan
dan warna BAB 1x/hari, konsistensi bubur
- Memonitor bising usus - Ibu mengatakan anak tidak
- Memonitor turgor kulit dan muntah
mobilitas
- Memonitor adanya mual muntah Objektif:
- Memonitor diet dan asupan - BU: 8x/menit
kalori - TD: 100/59 mmHg, N:
- Monitor adanya konjungtiva 102x/menit, RR: 32, S: 37oC
pucat, kemerahan dan jaringan - Turgor kulit normal anak terlihat
yang kering lemah, mobilitas terbatas di atas
- Memonitor status mental tempat tidur saja
- Berkolaborasi dalam pemberian - Diet peptamen jr 8 x 125 ml.
tranfusi plasbumin 25% 40 ml Total energy 140 kkal, protein 28
selama 3 hari gram
- Konjungtiva pucat, mukosa
lembab
- Keadaan anak gelisah
- Anak diberikan albumin (II)

Analisis:
Masalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

21
16.30 - Mempertahankan agar pasien Subjektif:
tetap tirah baring jika terjadi - Ibu mengatakan BAB kehijauan
perdarahan aktif 1x/hari, konsistensi bubur
- Melindungi pasien dari trauma - Ibu mengatakan anak tidak
yang dapat menyebabkan muntah
perdarahan
- Memonitor input dan output Objektif:
- Mertahankan kepatenan akses - TD: 106/61 mmHg, N:
IV 109x/menit, RR: 30, S: 38,7oC
- Kolaborasi pemberian ranitidine - Input: 265 ml output: 293,5 BC:
10 mg per 8 jam (IV), -28,5 ml
domperidone per 8 jam (PO) Vit - Infus terpasang ditangan kiri D10
K (selama 3 hari) (496,8) + D40 (45,2) + AF5%
(350) + L180 (65) + NaCl 3%
(34) + KCl (9)  41,6 ml/jam
- Domperidon diberikan jam 12.00
via NGT
- Ranitidine 10 mg Vit K (III),
diberikan melalui bolus jam 18
- Bilas lambung jernih

Analisa:
Masalah risiko perdarahan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

18.00 - Memonitor TTV Subjektif:


- Memonitor input dan output - Anak mengatakan tidak muntah,
- Memonitor indikasi retensi / terkadang merasakan mual
kelebihan cairan (cracles,
edema, asites)
- Memonitor lokasi dan luas Objektif:
edema - Saat ini pasien terpasang IVFD
- Berkolaborasi pemberian di tangan kiri N5 + KCl (10) 
Spironolacton 10 mg (PO) 6,7 ml/jam dan AF  7,9
2x/hari, Furosemide 8mg (IV) ml/jam
3x/hari - Ada asites, LP: 58,5 cm, hari
sebelumnya 60 cm
- Input: 265 ml output: 293,5 BC:
-28,5 ml
- Obat furosemide via IV dan
spironolacon via NGT sudah
diberikan pukul 18.00

Analisa:
Kelebihan volume cairan teratasi

22
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

23

You might also like