You are on page 1of 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain


Sub Pokok Bahasan :Definisi, fungsi bermain, tujuan, manfaat dan pelaksanaan
terapi bermain menggunakan kertas origami
Sasaran : Anak usia pra sekolah
Tujuan : Mengoptimalkan tingkat perkembangan motorik anak
Hari / tanggal : Rabu, 17 Mei 2017
Tempat : Ruang Gambir ( Kamar bermain ) Rumah Sakit Anugrah

Pukul : 08.00 WIB

1. Latar Belakang
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak
bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti
halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan
berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan
emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh
emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah
kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu
yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk
bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal
sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman,
kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya
kurang mendapat kesempatan bermain.
Pada saat dilakukan pengkajian di Rumah Sakit Anugerah ditemukan
sebanyak 5 anak mengalami kekerasan anak. Anak mengatakan bahwa mereka
merasa takut berinteraksi dengan orang lain. Perawat pun kesuliatan untuk
memberikan intervensi. Sehingga dengan keadaan tersebut terapi bermain
dirasa perlu dan dapat digunakan untuk membantu menghilangkan trauma pada
anak sekaligus menghibur dan mengembangkan kreatifitas anak.

2. Tujuan
1) TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Setelah diajak bermain, di harapkan anak dapat mengembangkan
kreatifitas dan menjadi lebih aktif melaui pengalaman bermain, dan anak
dapat beradaptasi dengan lingkungan dan bergaul dengan teman
sebayanya.
2) TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah diajak bermain, anak diharapkan sebagai berikut :
a. Mengembangkan kreatifitas
b. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
c. Mengembangkan daya imajinasi
d. Menumbuhkan sportivitas
e. Mengembangkan kepercayaan diri
3. Manfaat
a. Memfasilitasi situasi yang tidak familiar
b. Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol
c. Membantu untuk mengurangi stres pasca trauma, perpisahan, dll
d. Memberi kesempatan untuk mempelajari tentang fungsi dan bagian
tubuh
e. Memperbaiki konsep-konsep yang salah tentang penggunaan dan
tujuan peralatan dan prosedur medis.
f. Memberi peralihan dan relaksasi.
g. Membantu anak untuk merasa aman dalam lingkungan yang asing.
h. Memberikan cara untuk mengurangi tekanan dan untuk
mengekspresikan perasaan.
i. Menganjurkan untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap-sikap
yang positif terhadap orang lain.
j. Memberikan cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat
k. Memberi cara mencapai tujuan-tujuan terapeutik

4. Kegiatan
A. Acara/ rencana kegiatan

No Kegiatan Waktu Media


1 Persiapan 5 menit Peralatan
Ø Menyiapkan ruangan bermain
Ø Menyiapkan alat
Ø Menyiapkan peserta
2 Orientasi 5 menit
-Salam terapeutik
Ø Beri salam pembuka
Ø Memperkenalkan diri
Ø -Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
-Kontrak
Ø Menjelaskan waktu/durasi, tempat, serta
tujuan kegiatan
3 Tahap Kerja 15 Peralatan
Ø Anak diminta mengambil kertas menit bermain
lipat
Ø Kemudian bantu anak untuk melipat
bentuk yang mudah
Ø Bantu anak untuk melubangi hasil
lipatannya dengan jarum
Ø Potong benang ±10 cm
Ø Gantung hasil lipatan anak di tempat
yang dapat dijangkau olehnya
4 Ø Terminasi 5 menit
-Evaluasi
o Terapis menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti Play therapy
Memberi pujian atas keberhasilan anak
-Tindak Lanjut
Menganjurkan klien untuk membuat
origami dengan bentuk yang lain
Memberi salam penutup

B. Petugas-Petugas Acara
Leader :Ranti Anggasari
Co- Leader :Ike Sintia Suci
Notulen :Diannisa Putri Wahyuni
Observer :Rahma Febrianti
Fasilitator :Mergana Satwika Arini, Dewi Novita Sari, Tiara
Yalita
C. Pengorganisasian
a) Leader
 Menjelaskan tujuan bermain
 Mengarahkan proses kegiatan pada anggota kelompok
 Menjelaskan aturan bermain pada anak
 Mengevaluasi perasaan setelah pelaksanaan
b) Co.Leader
 Membantu leader dalam mengorganisasi anggota.
c) Fasilitator
 Menyiapkan alat-alat permainan
 Memberi motivasi kepada anak untuk mendengarkan apa yang
sedang dijelaskan.
 Mempertahankan kehadiran anak
 Mencegah gangguan/hambatan terhadap anak baik luar
maupun dalam.
d) Observer
 Mencatat dan mengamati respon klien secara verbal dan non
verbal.
 Mencatat seluruh proses yang dikaji dan semua perubahan
prilaku,
 Mencatat dan mengamati peserta aktif dari program bermain

5. Denah Tempat

Keterangan :

= Leader
= Co- Leader

= Notulis

= Peserta

= Fasilitator

= Observer

6. Metode
a. Tanya Jawab/diskusi
b. Demonstrasi/ Praktik
7. Media
a. Kertas lipat (origami)
b. Benang
c. Gunting
d. Jarum
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Rabu, 17 Mei 2017
b. Waktu : 08.00 Wib - Selesai
c. Tempat :Ruang Gambir ( Kamar bermain ) Rumah Sakit
Anugrah
9. Lampiran
Materi
10. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b) Posisi tempat di lantai menggunakan tikar
c) Adik-adik sepakat untuk mengikuti kegiatan
d) Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e) Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya
2) Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga
akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi adik-adik dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

3) Evaluasi Hasil
a. Diharapkan anak dan mampu menjelaskan , mempraktikkan apa
yang sudah diajarkan.
b. Menyampaikan perasaan setelah melakukan kegiatan
c. Anak menyatakan rasa senangnya

11. Strategi Komunikasi

1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien yang ada
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi adik-adik! Perkenalkan.. kakak –
kakak ini adalah mahasiswi Keperawatan UNAND yang sedang
praktek di ruangan ini. Perkenalkan nama kakak, kakak hayati ,
kakak faradina, kakak astri, kakak rahmi, kakak qori .
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana kabarnya pagi ini?”
“Bagaimana tidurnya semalam? nyenyak atau tidak?”
c. Kontrak
“Adik-adik,sesuai janji kita kemaren bahwa hari ini kita akan
membuat origami atau seni melipat kertas. Setelah itu, nanti
origaminya kita gantung di dekat tempat tidur adik-adik ya. Kita
akan melakukannya di ruangan ini selama ± 40 menit. Tujuan dari
permainan ini adalah agar adik-adik bisa merasa senang dan cepat
sembuh. Apakah adik-adik setuju?”

3. Tahap Kerja
Terlampir
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
“Nah.. sekarang, bagaimana perasaan kalian setelah membuat
origami tadi?”
“Apakah semuanya senang?”
“Baiklah.. kalian semua sangat hebat karena bisa membuat origami
yang cantik dan menggantungnya sehingga terlihat indah..”
“Tepuk tangan buat semuanya…”
b. Tindak lanjut
“Adik-adik, setelah ini, adik-adik bisa membuat bentuk origami
yang lain dan menggantungnya juga seperti yang kita lakukan tadi.
dan kakak berpesan bermain lah mainan yang dapat
mengembangkan kreatifitas adik – adik semua.”
c. Kontrak yang akan datang
“Baiklah adik-adik sampai disini permainan kita kali
ini. Selanjutnya, kita akan melakukan hal yang tidak kalah
menyenangkan juga, yaitu mewarnai. Jadi, saat kita bertemu nanti
kakak ingin lihat hasil origami adik-adik yang lainnya ya.
“Baiklah adik-adik, sekarang kakak disini mau keruangan perawat
dulu ya..selamat beristirahat semuanya..besok kita ketemu lagi..”

Lampiran Materi

TAHAP KERJA

Langkah – langkah Origami


1. Siapkan sebuah kertas origami lalu, lipat secara diagonal

2. Maka akan terlihat seperti segitiga. Lalu kamu harus melipat segitiga tadi,
menjadi segitiga lagi dalam ukuran lebih kecil.
3. Makan akan terlihat seperti gambar di atas, buatlah posisi kertas tadi yang
bertanda kuning ada di bagian atas seperti gambar di atas dengan cara
dilipat secara terbalik.

4. Langkah selanjutnya kamu harus buka ujung segitiga sehingga


terbentuklah garis kuning berada di sebelah kanan.
5. Selanjutnya kamu tekan ujung segitiga tadi hingga kertas tampak seperti
gambar di atas

6. Selanjutnya kamu harus melipat bagian yang terbuka bawahnya lalu


dilipat pada bagian kiri dan kanannya, lihat gambar di atas
7. Langkah selanjutnya kamu harus melipat sisi kiri dan kanannya hingga
menjadi seperti gambar di atas

8. Setelah sisi kiri dan kanannya di lipat kepalanya juga harus dilipat seperti
gambar di atas.
9. Setelah semua sisinya di lipat, sehingga tampak kertas seperti gambar di
atas.

10. Langkah berikutnya kamu haru membuka bagian yang terbuka lalu pada
sisi kanan nya kamu harus memasukkan ujung sisi bagian kanan ke dalam,
begitu pula bagian kirinya.
11. Setelah kamu lipat kedalam maka akan terlihat seperti gambar di atas.

12. Lalu kamu harus membuat lipat kecil lagi pada bagian sisi kiri dan
kanannya.
13. Maka jadilah seperti gambar di atas.

14. Bukalah salah satu bagiannya lalu tarik ke luar hingga tampak seperti
gambar di atas.
15. Tarik ke atas untuk bagian runcingnnya bagian depan dan belakangnya,
untuk membuat kepala dan ekornya.

16. Setelah ini kamu harus menarik bagian ujung depan untuk membuat
kepalanya dan bagian belakang untuk bagian ekornya, untuk bagian kepala
kamu harus melekukkannya kedepan.
17. Tada, origami burung bangaunya sudah jadi.
MATERI PEMBAHASAN DALAM SAP

I. Definisi
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan. Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional, dan sosial.

A. Fungsi bermain bagi anak :


1. Perkembangan sensori motorik,
2. Perkembangan intelektual / kognitif,
3. Mengembangkan kreativitas anak,
4. Merupakan media sosialisasi anak,
5. Media kesadaran diri,
6. Perkembangan moral,
7. Sebagai alat komunikasi, dan
8. Terapi.

B. Tujuan bermain :
1. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal,
2. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi,
3. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang
tepat,
4. Agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit.

Pada kelompok ini ( VI ) terapi bermain, mengambil topik khusus dengan


permainan untuk menstimulasi pergerakan motorik anak

Judul / jenis permainan : Melipat kertas origami


Jumlah anak : 4 – 6 orang
Usia anak : Prasekolah ( 3- 5 tahun )
Tanggal pelaksanaan : 27 April 2016
Lama / waktu bermain : 20 – 40 menit
Alat-alat yang diperlukan 1. Kertas origami dengan berbagai warna
2. Hadiah sebagai reinforcement bagi anak
3. Jam / pengukur waktu
Tempat : Ruang Gambir ( Kamar bermain )

RSAB Harapan Kita

Manfaat bermain dengan melipat origami ;

1. Anak akan semakin akrab dengan konsep-konsep dan istilah-istilah


Matematika geometri, karena pada saat bunda atau sorang guru
menerangkan origami akan sering menggunakan istilah matematika
geometri contohnya : garis, titik, perpotongan 2 buah garis, titik pusat,
segitiga, dll.
2. Bermain origami akan meningkatkan keterampilan motorik halus anak,
menekan kertas dengan ujung-ujung jari adalah latihan efektif untuk
melatih motorik halus anak.

3. Meningkatkan dan memahami pentingnya akurasi, saat membuat model


origami terkadang kita harus membagi 2, 3 atau lebih kertas, hal ini
membuat Anak belajar mengenai ukuran dan bentuk yang diinginkan serta
keakuratannya.

4. Meningkatkan citra diri dan bakat Anak secara intens.

5. Saat bermain origami Anak akan terbiasa Belajar mengikuti instruksi yang
runut dan sistematis.

6. Mengembangkan kemapuan berpikir logis dan analitis anak walaupun


masih dalam tahap awal yang sederhana

7. Bermain origami secara konsisten juga merupakan latihan berkonsentrasi,


membuat sebuah model origami tentu saja membutuhkan konsentrasi,dan
hal ini dapat dijadikan sebagai ajang latihan untuk memperpanjang rentang
konsentrasi seorang anak, dengan syarat origaminya dilakukan secara
kontinyu dan model yang diberikan bertahap dari yang paling mudah yang
dapat dikerjakan oleh Anak lalu terus ditingkatkan sesuai kemampuanya.

8. Meningkatkan persepsi visual dan spasial yang lebih kuat.

9. Mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak tentang hewan dan


lingkungan mereka, karena bentuk origami yang dibuat dapat dililih oleh
kita dengan bentuk-bentuk dan dapat dijadikan sebagai media pengenalan
hewan dan lingkungan Anak.

10. Memperkuat ikatan emosi antara orang tua dan anak, bermain origami
disertai komunikasi yang menyenangkan ini akan membangun ikatan yang
sungguh baik antara anak dan orang tua atau guru pendidik dan anak didik.

Tujuan khusus pada permainan ini :

1. Meningkatkan hubungan perawat – klien,


2. Meningkatkan kreativitas pada anak,
3. Sosialisasi dengan teman sebaya / orang lain,
4. Membina tingkah laku positif,
5. Menimbulkan rasa kerjasama,
6. Sebagai alat komunikasi antara perawat – klien.

Prinsip bermain yang dilakukan, adalah :

1. Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat, dan sederhana.


2. Mempertimbangkan keamanan.
3. Kelompok umur / usia klien sama.
4. Melibatkan orang tua.
5. Tidak bertentangan dengan pengobatan.

Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi :


1. Anak lelah,
2. Anak bosan,
3. Anak merasa takut dengan lingkungan,
4. Saat bermain anak mendapat program pengobatan,
5. Kecemasan pada orang tua.

Antisipasi untuk meminimalkan hambatan :

1. Membatasi waktu bermain.


2. Permainan bervariasi / tidak monoton.
3. Jadwal bermain disesuaikan  tidak pada waktu terapi.
4. Terlebih dahulu memberikan penjelasan pada anak dan orang tua.
5. Melibatkan perawat / petugas ruangan dan orang tua.
6. Konsultasi dengan pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2005. Konseling dan Terapi dengan Anak dan Orang Tua.
Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20921/4/Chapter%20II.pdf di akses 26
april 2016 20;06 wib

You might also like