You are on page 1of 2

I.

TUJUAN PRAKTIKUM
- Memahami prinsip dasar formulasi sediaan hand sanitizer dengan bahan aktif dari bahan
alam
- Melakukan pengujian dan mengevaluasi sifat fisik sediaan hand sanitizer

II. DASAR TEORI


Hand sanitizer adalah pembersih tangan yang dirancang sebagai produk perawatan
pribadi yang digunakan jika sabun dan air tidak tersedia. Bahan aktif dalam pembersih tangan
pada umumnya adalah alkohol. Hand sanitizer berbasis alkohol lebih efektif membunuh
sebagian mikroorganisme dibandingkan dengan sabun. Kadar alkohol bervariasi antara 60-
85%. Alkohol dapat membunuh sebagian besar bakteri, jamur dan beberapa virus. Alkohol rub
sanitizer yang mengandung setidaknya 70% alkohol (terutama etil alkohol) dapat membunuh
99,9 % dari bakteri di tangan selama 30 detik setelah aplikasi dan 99,99% dalam 1 menit
(Tranggono, 2007).
Antiseptik tangan (hand sanitizer) dalam bentuk sediaan gel sangat praktis digunakan.
Cara pemakaiannya adalah dengan diteteskan pada telapak tangan, kemudian diratakan pada
permukaan tangan tanpa dibilas dengan air (Jawetz, 2005). Penggunaan antiseptik tangan dapat
mengendalikan infeksi global dan dapat mengurangi kontaminasi bakteri pada tangan (Kampf
& Ostermeyer, 2004). Persyaratan umum handsanitizer:

- Dapat membunuh bakteri dengan cepat

- Tidak menimbulkan rasa panas pada kulit

- Tidak menimbulkan rasa lengket pada kulit

- Tidak menimbulkan reaksi alergi

- Aman digunakan oleh anak-anak

Sediaan gel lebih banyak digunakan karena rasa dingin di kulit, mudah mengering, dan
mudah dicuci. Bahan pembentuk gel yang biasa digunakan adalah HPMC (Suardi et al., 2008).
Gelling agent tersebut banyak digunakan dalam produk kosmetik dan obat karena memiliki
stabilitas dan kompaktibilitas yang tinggi, toksisitas yang rendah, serta mampu meningkatkan
waktu kontak dengan kulit sehingga meningkatkan efektivitas penggunaan gel sebagai
antibakteri (Martin, 1993).
DAFTAR PUSTAKA

I.S Tranggono, Retno. 2007. Ilmu Pengetahuan kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Jawetz, E., Melnick, J.L. & Aldeberg, E.A.. 2005. Mikrobiologi Kedokteran Edisi XXII,
diterjemahkan oleh Mudihardi, E. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Kampf, G. & Ostermeyer, C. 2004. Efficacy of Alcohol-Based Gels Comparated with Simple
Hand Wash and Hygienic Hand Disinfection, Journal of Hospital Infection. 56, S13-S15.

Martin, A., James, S., & Arthur, C.. 1993. Farmasi Fisik: Dasar-Dasar Farmasi Fisik dalam
Ilmu Farmasetik, Edisi Ketiga, Terjemahan Yoshita. Jakarta: UIPress.

You might also like