You are on page 1of 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan
publik. Karena orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini tidak
berorientasi pada laba sebagai tujuan utamanya. Organisasi sektor publik
merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan tersendiri. Disebut
sebagai entitas ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil
bahkan bisa dikatakan cukup besar. Arti kata entitas itu sendiri merupakan
“satuan”, yang juga dapat diartikan sebagai satuan organisasi. Istilah “sektor
publik” tertuju pada sektor negara, usaha-usaha negara, dan organisasi nirlaba
negara (Joedono, 2000). Abdullah (1996) menyebutkan bahwa yang dimaksudkan
dengan sektor publik adalah pemerintah dan unit-unit organisasinya, yaitu unit-
unit yang dikelola pemerintah dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak
atau pelayanan kepada masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, dan keamanan.
Dengan demikian, cukup beralasan bahwa istilah sektor publik dapat
berkonotasi perpajakan, birokrasi, atau pemerintah. Sebagaimana yang kita
ketahui, akuntansi yang berhubungan dengan organisasi perusahaan sering kali
disebut dengan akuntansi sektor privat atau akuntansi komersial, sedangkan
akuntansi yang berkaitan dengan organisasi pemerintahan atau nonprofit dikenal
dengan sebutan akuntansi pemerintahan atau akuntansi sektor publik.
Tujuan Akuntansi Sektor Publik
1. Management Control, tujuannya untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk mengelola suatu organisasi dengan cepat, tepat, efisien
serta ekonomis atas operasi dan penggunaan sumber daya yang
dipercayakan / dianggarkan untuk sebuah organisasi.
2. Accountability, tujuan ini hampir sama dengan management control yaitu
memberikan informasi yang berguna untuk manager sektor publik yang
digunakan untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab sumber daya /
bidang / divisi yang berada di bawah wewenangnya. Selain itu juga untuk
melaporkan kegiatan kepada publik atas operasi pemerintah serta
penggunaan dana / anggaran publik.
Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau
pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya
pihak pihak luar perusahaan yaitu; pemilik perusahaan (pemegang saham),
pemerintah (instansi pajak), kreditor (bank atau lembaga keuangan) dan pihak
lainnya yang berkepentingan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan
posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai
laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan
informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi
keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan
harga.
Baridwan (2004:11) berpendapat bahwa ”laporan keuangan adalah ringkasan
dari suatu proses pencatatan yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan
yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan”.
Sedangkan Fahmi (2012:25) mengemukakan bahwa “laporan keuangan
adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut”.
Kemudian menurut Sugiono dan Untung (2008:3) menyatakan bahwa
“laporan keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi
(siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan”.
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses
pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998
Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

1
Makalah ini disusun untuk membahas laporan keuangan di lembaga keuangan
terutama Bank, karena setiap perusahaan atau lembaga dapat mengevaluasi semua
kegiatan keuangan yang dilakukan dengan melihat dan menganalisis semua
kegiatan keuangan yang telah di lakukan.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memahami konsep dari
laporan keuangan Bank

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu bank?
2. Apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan?
3. Apa yang dimaksud dengan Laporan Neraca?
4. Apa yang dimaksud dengan Laporan Laba Rugi Bank?
5. Apa yang dimaksud dengan Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank?
6. Apa yang dimaksud dengan Laporan Komitmen dan Kontingensi Bank?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu bank
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Neraca
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Laba Rugi Bank
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Kualitas Aktiva Produktif
Bank
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Komitmen dan
Kontingensi Bank

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bank
 Pengertian Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan
dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang.
Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut pasal 1 Undang - Undang No. 4 Tahun 2003 tentang Perbankan,
Bank adalah Bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
 Jenis Bank
Berdasarkan pasal 5 Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, terdapat dua
jenis bank berdasarkan undang-undang, yaitu:
1. Bank umum adalah : Bank yang dalam pengumpulan dananya
terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dalam
usahanya terutama dalam memberikan kredit jangka pendek.
2. Bank Perkreditan Rakya adalah : Bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
 Fungsi Pokok Bank
Bank sebagai lembaga perantara keuangan memberikan jasa - jasa keuangan
baik kepada pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki dana bank -

3
bank melakukan beberapa fungsi dasar sementara tetap menjalankan kegiatan
rutinnya di bidang keuangan.
Fungsi dasar dan bank dapat dilihat dan keterangan berikut. Bank memiliki
fungsi pokok sebagai berikut ( Dahlan Siamat 2001 : 88)
1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam
kegiatan ekonomi.
2. Menciptakan uang.
3. Menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat.
4. Menawarkan jasa - jasa keuangan lain.
5. Menyediakan fasilitas untuk perdagangan intemasional
6. Menyediakan pelayanan penyimpanan untuk barang - barang berharga.
7. Menyediakan jasa - jasa pengelolaan dana.

2.2 Laporan Keuangan


 Pengertian Laporan Keuangan
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai “alat
penguji” dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan
keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk
dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana
dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil suatu
keputusan.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007 : 19) laporan keuangan dalam suatu
perusahaan sebenarnya merupakan output dari proses atau siklus akuntansi dalam
suatu kesatuan akuntansi usaha, dimana proses akuntansi meliputi kegiatan-
kegiatan :
 Mengumpulkan bukti-bukti transaksi
 Mencatat transaksi dalam jurnal
 Memposting dalam buku besar dan membuat kertas kerja
 Menyusun laporan keuangan
Menurut Munawir (2001 : 2), laporan keuangan adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

4
keuangan atau aktifitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktifitas perusahaan tersebut”
 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 , Tujuan
laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan
tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan
atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat
membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mungkin mencakup, misalnya
keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut PSAK (2007) merupakan
ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai.
Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu:
1. Dapat dipahami.
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
2. Relevan Agar bermanfaat,

5
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses
pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau
mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material
dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode
untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan.
Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan
untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
secara relatif.

 Keterbatasan Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses akuntansi yang
mempunyai beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan
ini bertujuan agar dalam membaca laporan keuangan tidak menimbulkan salah
tafsir.
Menurut Jumingan (2005 : 10) empat keterbatasan laporan keuangan adalah :
1. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan laporan intern report, bukan
merupakan laporan final karena laba rugi riil/final hanya dapat ditentukan
bila perusahaan dijual atau dilikuidasi. Karena alasan tersebut laporan
keuangan perlu disusun untuk periode waktu tertentu.
2. Laporan keuangan ditunjukkan dalam jumlah rupiah yang tampaknya
pasti. Sebenarnya jumlah rupiah ini dapat saja berbeda bila dipergunakan
standar lain karena adanya lebih dari satu standar yang diperkenankan.
3. Neraca dan laporan laba rugi mencerminkan transaksi-transaksi keuangan
dari waktu ke waktu.

6
Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai
keadaan perusahaan. Laporan keuangan tidak mencerminkan semua faktor yang
mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha karena tidak semua faktor dapat
diukur dalam satuan uang.

 Jenis Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data
keuangan perusahaan. Laporan keuangan disusun dan ditafsirkan untuk
kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai
kepentingan dengan data keuangan perusahaan.
Menurut PSAK (2007) No. 31, laporan keuangan bank terdiri atas:
1. Neraca
Bank menyajikan aktiva dan kewajiban dalam neraca berdasarkan
karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan likuiditasnya; urutan likuiditas
secara garis besar akan sama dengan urutan jatuh temponya. Pos lancar dan tidak
lancar tidak disajikan secara terpisah karena sebagian besar aktiva dan kewajiban
suatu bank dapat direalisasikan atau diselesaikan dalam waktu dekat.
2. Laporan Laba Rugi
Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan dan
beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk berjenjang (multiple
step) yang menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan
operasional dan non operasional
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan. Kas
dan setara kas terdiri atas kas, giro BI dan giro bank lain.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan penurunan aktiva
bersih atau kekayaan bank selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip
pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos
dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang perlu penjelasan harus

7
didukung dengan informasi yang dicantumkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
Laporan neraca adalah laporan keuangan utama yang diterbitkan pada akhir
periode akuntansi yaitu per tanggal 31 Desember. Tanggal tersebut adalah syarat
minimal dan sifatnya formal berdasarkan suatu kewajiban perusahaan melaporkan
transaksi keuangan bukan berdasarkan kebutuhan.
Disisi lain masih banyak perusahaan yang membutuhkan waktu lama untuk
menerbitkan laporan neraca, sehingga setiap saat pimpinan perusahaan melihat
laporan posisi keuangan yang dilihatnya adalah informasi yang sudah basi.
Sementara pengguna Aplikasi Komputer akuntansi dapat menampilkan laporan
neraca kapan saja.
Dalam menyusun neraca pada akuntansi manual terlebih dahulu dibuat jurnal
setiap transaksi keuangan. Terus dibuat Neraca saldo dengan menghitung jumlah
saldo setiap rekening neraca & laba rugi selama satu periode akuntansi dan
hasilnya dimasukkan ke kertas kerja (neraca lajur). Berdasarkan fakta atau hal
tertentu di buat ayat penyesuaian sehingga didapat neraca saldo yang disesuaikan.
Kolom berikutnya ikhtisar pabrikasi, rugi laba untuk merangkum biaya dan rugi
laba kolom terakhir adalah neraca akhir.
 Pos pos Neraca
Menurut Jumingan (2005 : 13) unsur-unsur yang berkaitan secara langsung
dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, utang dan modal sendiri. Pos-
pos ini didefinisikan sebagai berikut :
a. Aktiva
Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Bentuknya
dapat berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh
perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyatakan dengan
jelas, diukur dalam satuan uang dan diurutkan berdasarkan lamanya waktu atau
kecepatannya berubah kembali menjadi uang kas.
b. Utang
Utang menunjukkan sumber modal yang berasal dari kreditur. Dalam jangka
waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau wajib memenuhi
tagihan yang berasal dari pihak luar tersebut. Pemenuhan kewajiban ini dapat

8
berupa pembayaran uang, penyerahan barang atau jasa kepada pihak yang telah
memberikan pinjaman kepada perusahaan.
c. Modal Sendiri
Modal sendiri merupakan sumber modal yang berasal dari pemilik
perusahaan. Dalam catatan akuntansi modal sendiri ditentukan dengan
mengurangkan modal pinjaman dari jumlah keseluruhan modal yang ditanamkan
dalam aktiva.

Tabel Pos pos Neraca Menurut Bank Indonesia


Aktiva Pasiva
1. Kas 1) Giro
2. Giro Bank Indonesia 2) Call Money
3. Tagihan pada Bank lain 3) Tabungan
a) Giro 4) Deposito berjangka
b) Call Money 5) Kewajiban Lainnya
4. Kredit yang diberikan 6) Surat berharga
5. Surat Berharga dan Tagihan 7) Pinjaman Diterima
6. Penyertaan a. Bank Indonesia
7. Cadangan Aktiva yang b. Subordinasi
diklasifikasikan
8. Aktiva Tetap 8) Rupa Rupa Pasiva
9. Rupa rupa Aktiva 9) Modal
a. Modal Disetor
b. Agio Saham
c. Cadangan
d. Laba Ditahan
10) Laba /Rugi Tahun Berjalan

9
Neraca
Neraca Bank adalah ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, kewajiban,
dan modal sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu. Disebut neraca karena
kenyataannya terjadi keseimbangan antara harta di satu pihak dengan kewajiban
dan modal di pihak lain (balance sheet). Defini lain dari neraca bank yaitu laporan
secara systematis yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan
meliputi Assets (harta), Liabilities (hutang) dan Capital (modal).
Neraca umumnya dibuat pada akhir periode akuntansi (akhir tahun) dan
akhir periode (bulanan) dan dalam system akuntansi komputer neraca dapat
dususun setiap saat bila diperlukan dan metode akuntansi perpetual
memungkinkan neraca dapat divisual setiap saat.
Isi/ elemen neraca bank terdiri dari :
1. Kelompok Aset:
 Aset Lancar
 Investasi jangka panjang
 Aset tetap Aset yang tidak berwujud
 Aset lain-lain
2. Kelompok Kewajiban:
 Kewajiban lancar
 Kewajiban jangka panjang
 Kewajiban lain-lain
3. Kelompok Ekuitas:
 Modal saham
 Agio/disagio saham
 Cadangan-cadangan Saldo laba

10
b. Contoh Neraca
Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Neraca
PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.
PLAZA MANDIRI, JL. GATOT SUBROTO KAV. 36-38, JAKARTA 12190
Telp (021) 5245006, 5245858, 5245849
per January 2014

(Dalam Jutaan Rupiah)

Bank
Pos-pos
01-2014

ASET

1.Kas 14,554,120

2.Penempatan pada Bank Indonesia 63,803,524

3.Penempatan pada bank lain 21,983,957

4.Tagihan spot dan derivatif 154,453

5.Surat berharga 92,679,795

a.Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi 2,349,196

b.Tersedia untuk dijual 65,319,063

c. Dimiliki hingga jatuh tempo 24,998,402

d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 13,134

6.Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) 2,814,028

7.Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual ke


mbali (reverse repo)

8.Tagihan akseptasi 10,911,654

9.Kredit 409,777,508

a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

b. Tersedia untuk dijual

11
c. Dimiliki hingga jatuh tempo

d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 409,777,508

10.Pembiayaan syariah

11.Penyertaan 3,159,220

12.Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/- 17,237,157

a. Surat berharga 156,259

b. Kredit 15,308,102

c. Lainnya 1,772,796

13.Aset tidak berwujud 2,177,179

Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/- 1,301,302

14.Aset tetap dan inventaris 11,701,779

Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/- 4,862,756

15.Aset Non Produktif 762,830

a.Properti terbengkalai 151,090

b.Aset yang diambil alih 19,815

c.Rekening tunda 504,669

d.Aset antarkantor 2) 87,256

i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia (13,703,089)

ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 13,790,345

16.Cadangan kerugian penurunan nilai aset non keuangan -/- 287,711

17.Sewa pembiayaan

18.Aset pajak tangguhan 2,815,372

19.Aset Lainnya 17,691,504

TOTAL ASET 631,297,997

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

1.Giro 106,405,469

12
2.Tabungan 202,024,078

3.Simpanan berjangka 167,141,014

4.Dana investasi revenue sharing

5.Pinjaman dari Bank Indonesia

6.Pinjaman dari bank lain 19,272,680

7.Liabilitas spot dan derivatif 141,878

8.Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembal
2,539,445
i (repo)

9.Utang akseptasi 10,911,654

10.Surat berharga yang diterbitkan 564

11.Pinjaman yang diterima 13,234,532

12.Setoran jaminan 1,779,506

13.Liabilitas antar kantor 2)

a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia

b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia

14.Liabilitas pajak tangguhan

15.Liabilitas lainnya 19,365,028

16.Dana investasi profit sharing

TOTAL LIABILITAS 542,815,848

EKUITAS

17.Modal disetor 11,666,667

a. Modal dasar 16,000,000

b. Modal yang belum disetor -/- 4,333,333

c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/-

18.Tambahan modal disetor 17,476,308

a. Agio 17,476,308

b. Disagio -/-

13
c. Modal sumbangan

d. Dana setoran modal

e. Lainnya

19.Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya (1,046,852)

a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata u


181,158
ang asing

b. Selisih penilaian kembali aset tetap

c. Lainnya (1,228,010)

20.Selisih kuasi reorganisasi

21.Selisih restrukturisasi entitas sepengendali

22.Modal pinjaman 4,467,866

23.Cadangan 4,384,227

a. Cadangan umum 2,333,333

b. Cadangan tujuan 2,050,894

24.Laba/rugi 51,533,933

a. Tahun-tahun lalu 50,101,725

b. Tahun berjalan 1,432,208

TOTAL EKUITAS 88,482,149

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 631,297,997

Laporan Rugi Laba Bank


Laporan Rugi Laba adalah merupakan laporan akuntansi utama, atau bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan
sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Berdasarkan Undang – Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
pasal 34, setiap bank diwajibkan menyampaikan laporan keuangan berupa neraca
dan perhitungan laba / rugi berdasarkan waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia. Menurut Bambang Riyanto pengertian laporan keuangan adalah

14
ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca ( Balance
Sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat
tertentu dan laporan laba rugi (Income Statement ) mencerminkan hasil – hasil
yang dicapai dalam suatu periode tertentu biasanya meliputi periode 1 tahun.
Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor-beban usaha
Beban usaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok
Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan
penjualan
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih-harga pokok penjualan
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan
penjualan.

a. Contoh Laporan Laba Rugi


Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba
PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.
PLAZA MANDIRI, JL. GATOT SUBROTO KAV. 36-38, JAKARTA 12190
Telp (021) 5245006, 5245858, 5245849
per January 2014

(Dalam Jutaan Rupiah)

Bank
Pos-pos
01-2014

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

A. Pendapatan dan Beban Bunga

15
A. Pendapatan dan Beban Bunga

1. Pendapatan Bunga 4,162,241

1. Pendapatan Bunga 4,162,241

a. Rupiah 3,874,095

a. Rupiah 3,874,095

b. Valuta Asing 288,146

b. Valuta Asing 288,146

2. Beban Bunga 1,453,398

2. Beban Bunga 1,453,398

a. Rupiah 1,373,880

a. Rupiah 1,373,880

b. Valuta Asing 79,518

b. Valuta Asing 79,518

Pendapatan (Beban) Bunga bersih 2,708,843

Pendapatan (Beban) Bunga bersih 2,708,843

B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga

B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga

1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 950,859

1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 950,859

a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan 141,256

a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan (mark to market) 141,256

i. Surat berharga 5,447

i. Surat berharga 5,447

ii. Kredit

ii. Kredit

iii. Spot dan derivatif 135,809

iii. Spot dan derivatif 135,809

16
iv. Aset keuangan lainnya

iv. Aset keuangan lainnya

b. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan

b. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan (mark to market)

c. Keuntungan penjualan aset keuangan 10,746

c. Keuntungan penjualan aset keuangan 10,746

i. Surat berharga 10,746

i. Surat berharga 10,746

ii. Kredit

ii. Kredit

iii. Aset keuangan lainnya

iii. Aset keuangan lainnya

d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised) 16,412

d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised) 16,412

f. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method

f. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method

e. Dividen

e. Dividen

g. Komisi/provisi/fee dan administrasi 577,385

g. Komisi/provisi/fee dan administrasi 577,385

h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai 8,430

h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai 8,430

i. Pendapatan lainnya 196,630

i. Pendapatan lainnya 196,630

2. Beban Operasional Selain Bunga 1,868,864

2. Beban Operasional Selain Bunga 1,868,864

a. Penurunan nilai wajar aset keuangan

17
a. Penurunan nilai wajar aset keuangan (mark to market)

i. Surat berharga

i. Surat berharga

ii. Kredit

ii. Kredit

iii. Spot dan derivatif

iii. Spot dan derivatif

iv. Aset keuangan lainnya

iv. Aset keuangan lainnya

b. Peningkatan nilai wajar liabilitas keuangan

b. Peningkatan nilai wajar kewajiban keuangan (mark to market)

c. Kerugian penjualan aset keuangan

c. Kerugian penjualan aset keuangan

i. Surat berharga

i. Surat berharga

ii. Kredit

ii. Kredit

iii. Aset keuangan lainnya

iii. Aset keuangan lainnya

d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised)

d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised)

e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 492,235

e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 492,235

i. Surat berharga 7,179

i. Surat berharga 7,179

ii. Kredit 393,110

ii. Kredit 393,110

18
iii. Pembiayaan syariah

iii. Pembiayaan syariah

iv. Aset keuangan lainnya 91,946

iv. Aset keuangan lainnya 91,946

f. Kerugian terkait risiko operasional (319)

f. Kerugian terkait risiko operasional (319)

g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method

g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method

h. Komisi/provisi/fee dan administrasi 55,770

h. Komisi/provisi/fee dan administrasi 55,770

i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) 25

i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) 25

j. Beban tenaga kerja 632,026

j. Beban tenaga kerja 632,026

k. Beban promosi 54,961

k. Beban promosi 54,961

l. Beban lainnya 634,166

l. Beban lainnya 634,166

Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih (918,005)

Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih (918,005)

LABA (RUGI) OPERASIONAL 1,790,838

LABA (RUGI) OPERASIONAL 1,790,838

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris

1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris

2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing

19
2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing

3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya 1,528

3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya 1,528

LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 1,528

LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 1,528

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 1,792,366

4. Pajak Penghasilan 360,158

4. Pajak Penghasilan 360,158

a. Taksiran pajak tahun berjalan 211,368

a. Taksiran pajak tahun berjalan 211,368

b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan (148,790)

b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan (148,790)

LABA (RUGI) BERSIH 1,432,208

TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT

TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT

Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank


Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa
mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul
dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang
didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut
hokum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga
diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi
atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga, 1997).
Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada bagian kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan, manfaat ekonomi masa depan yang
terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan
sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada

20
perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan
merupakan bagian dari aktivas operasional perusahaan. Mungkin pula berbentuk
sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas atau berbentuk kemampuan
untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan biaya akibat penggunaan
proses produksi alternatif. Sesuai dengan namanya aktifa produktif (earning
assets) adalah aktiva yang menghasilkan kontribusi pendapatan bagi bank.

a. Contoh Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank


Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.
PLAZA MANDIRI, JL. GATOT SUBROTO KAV. 36-38, JAKARTA 12190
Telp (021) 5245006, 5245858, 5245849

Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya


per January 2014

(Dalam Jutaan Rupiah)

01-2013
Pos-pos
L DPK KL D M Jumlah

1.Penempatan pada bank lain 21,912,242 71,715 21,983,957

a.Rupiah 309,833 309,833

b.Valuta Asing 21,602,409 71,715 21,674,124

2.Tagihan spot dan derivatif 154,453 154,453

a.Rupiah 154,347 154,347

b.Valuta Asing 106 106

100,00
3.Surat berharga 92,579,790 92,679,795
5

a.Rupiah 78,593,588 86,784 78,680,372

b.Valuta Asing 13,986,202 13,221 13,999,423

21
4.Surat Berharga yang dijual dengan
2,814,028 2,814,028
janji dibeli kembali (Repo)

a.Rupiah 2,814,028 2,814,028

b.Valuta Asing

5.Tagihan atas surat berharga yang d


ibeli dengan janji dijual kembali (Re
verse Repo)

a. Rupiah

b.Valuta Asing

6.Tagihan Akseptasi 10,892,480 19,174 10,911,654

18,169, 939,4 609,4 5,690,9


7.Kredit 384,368,503 409,777,508
231 40 20 14

a. Debitur Usaha Mikro, Kecil da 4,389,8 490,6 382,1 1,772,4


54,837,100 61,872,201
n Menengah (UMKM) 87 09 53 52

4,376,4 490,6 382,1 1,772,4


i. Rupiah 54,570,797 61,592,500
89 09 53 52

ii.Valuta Asing 266,303 13,398 279,701

13,779, 448,8 227,2 3,918,4


b.Bukan debitur UMKM 329,531,403 347,905,307
344 31 67 62

11,387, 447,8 227,2 2,449,8


i. Rupiah 267,091,625 281,604,283
747 18 67 26

2,391,5 1,468,6
ii.Valuta Asing 62,439,778 1,013 66,301,024
97 36

3,433,4 54,13 19,29 1,652,6


c. Kredit yang direstrukturisasi 7,001,320 12,160,802
26 7 3 26

1,588,1 54,13 19,29 818,68


i. Rupiah 3,434,835 5,915,065
17 7 3 3

ii.Valuta Asing 3,566,485 1,845,3 833,94 6,245,737

22
09 3

3,195,4 131,8 61,28 309,33


d.Kredit Properti 25,991,889 29,689,771
59 07 3 3

474,2
8.Penyertaan 2,656,406 27,469 3,158,102
27

9.Penyertaan modal sementara 1,118 1,118

10.Komitmen dan Kontinjensi 162,040,820 665,314 1,712 241 61,632 162,769,719

a.Rupiah 99,615,898 485,244 1,712 241 60,239 100,163,334

b.Valuta Asing 62,424,922 180,070 1,393 62,606,385

11.Aset yang diambil alih 19,815 19,815

Laporan Komitmen dan Kontingensi Bank


Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat
dibatalkan secara satu pihak. Dan harus dilaksanakan apabila suatu persyaratan
yang disepakati bersama terpenuhi.
Jenis Komitmen ada 2 : 1. Komitmen Kewajiban, yaitu komitmen yang
diberikan oleh suatu bank kepada nasabah atau pihak lain. 2. Komitmen tagihan,
yaitu komitmen yang akan diterima oleh suatu bank dari pihak lainnya.
 Transakasi Valuta Asing Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan adalah
komitmen bank yang bersifat tagihan atau kewajiban yang timbul karena
transaksi valas tunai.
 Transakasi Berjangka Valuta Asing (Forward/Future) yang Masih Berjalan
Tagihan atau kewajiban yang timbul dari transaksi berjangka valas dicatat
dan disajikan sebesar tagihan atau kewajiban bank. Saldo tagihan atau
kewajiban berjangka dalam valas dijabarkan ke dalam Rupiah
menggunakan kurs tengah tanggal laporan.
a. Pengertian Kontigensi
Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang
mengandung syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam

23
kegiatan bank sehari-hari. kontijensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat
berakibat tagihan atau kewajiban bagi bang yang bersangkutan.
Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian
mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan. Yang
baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih
peristiwa di masa yang akan datang.
Isi Laporan Kontigensi dapat berupa :
Tagihan kontingensi
1. Garansi yang diterima.
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian.
3. Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor.
4. 4. Transaksi valuta asing dan semua jenis transaksi tersebut apabila
ditemukan dalam transaksi sehari-hari wajib dilaporkan dalam laporan
keuangan melalui rekening administratif, yang dapat berupa tagihan
maupun kewajiban

c. Contoh Laporan Komitmen dan Kontingensi


Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Komitmen dan Kontinjensi
PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.
PLAZA MANDIRI, JL. GATOT SUBROTO KAV. 36-38, JAKARTA 12190
Telp (021) 5245006, 5245858, 5245849
per January 2014

(Dalam Jutaan Rupiah)

Bank
Pos-pos
01-2014

I. TAGIHAN KOMITMEN 172,377

1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik

a. Rupiah

24
b. Valuta Asing

2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 172,377

3. Lainnya

II. KEWAJIBAN KOMITMEN 101,471,218

1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 88,504,856

a. BUMN 19,139,429

i. Committed 6,847,303

- Rupiah 6,029,158

- Valuta Asing 818,145

ii. Uncommitted 12,292,126

- Rupiah 11,681,086

- Valuta Asing 611,040

b. Lainnya 69,365,427

i. Committed 25,334,966

ii. Uncommitted 44,030,461

2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik 157,060

a. Committed 133,860

- Rupiah 133,860

- Valuta Asing

b. Uncommitted 23,200

- Rupiah 23,200

- Valuta Asing

3. Irrevocable L/C yang masih berjalan 12,655,148

a. L/C luar negeri 9,788,307

b. L/C dalam negeri 2,866,841

4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 154,154

25
5. Lainnya

III.TAGIHAN KONTINJENSI 25,511,695

1. Garansi yang diterima 18,372,389

a. Rupiah 369,331

b. Valuta Asing 18,003,058

2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian 7,106,577

a. Bunga kredit yang diberikan 7,054,628

b. Bunga lainnya 51,949

3. Lainnya 32,729

IV.KEWAJIBAN KONTINJENSI 61,717,182

1. Garansi yang diberikan 61,452,656

a. Rupiah 22,601,019

b. Valuta Asing 38,851,637

2. Lainnya 264,526

26
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau
pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya
pihak pihak luar perusahaan yaitu; pemilik perusahaan (pemegang saham),
pemerintah (instansi pajak), kreditor (bank atau lembaga keuangan) dan pihak
lainnya yang berkepentingan.
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Catatan atas Laporan Keuangan

3.2 Saran
Dalam membuat laporan keuangan bank harus memenuhi PSAK. Sementara
data yang di ambil dari website milik Bank Indonesia hanya menyajikan neraca,
laporan laba rugi, laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank, Laporan Komitmen
dan Kontingensi Bank sementara menurut PSAK harus ada laporan arus ka,
perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan itu sendiri. Jadi, kita harus
membuat secara manual 3 unsur tersebut.

27

You might also like