You are on page 1of 18

LAPORAN PRAKTIK KKMP ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN AN. G DENGAN B20


GEDUNG A LANTAI 1 RSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO

OLEH:

THATIANA DWI ARIFAH 1206244346

STASE KEPERAWATAN ANAK

PROGRAM PROFESI NERS FIK UI 2017

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2018
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN – UI
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
Nama Mahasiswa : Thatiana Dwi Arifah
Tempat Praktek : Gedung A lt 1 RSCM
Tanggal Praktek : 10 November 2018

I. Identitas Anak
Nama : An. G
Alamat : Rawa Kuning RT 4 RW 7 No. 85 Kel. Pulo Gebang Kec.
Cakung Jakarta
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 15 Agustus 2010
Agama : Islam
Usia : 8 th 2 bulan
Suku Bangsa : Betawi
Nama Ayah : Bapak S
Nama Ibu : (sudah meninggal)
Pendidikan Ayah : SLTA
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
Pendidikan Ibu :-
Pekerjaan Ibu :-

II. Keluhan Utama


BAB cair, sulit makan, mual muntah sejak dipasang NGT, BB turun sampai 10 kg
semenjak sakit
Riwayat kehamilan dan kelahiran
1. Prenatal : Ayah dan Ibu pasien menderita HIV sejak sebelum hamil
2. Intranatal : lahir secara sc, tidak ada masalah saat melahirkan, berat lahir 2500 gr,
bayi langsung menangis
3. Postnatal : Imunisasi lengkap, tidak ditemukan masalah pada bayi

2
III. Riwayat Masa Lampau
1. Penyakit waktu kecil : pasien terdiagnosis HIV sejak Desember 2012, klien sering
demam dan diare. Klien juga pernah mengalami kejang.
2. Pernah dirawat di RS : pernah di rawat di RS karena diare
3. Obat-obatan yang digunakan: Mulai ARV lini 1 sejak Desember 2012 – Maret 2017.
Kemudian ganti lini 2 atas indikasi gagal virologi dan imunologi
4. Tindakan : Klien pernah dioperasi katarak pada mata kirinya, klien pernah
diberikan tranfusi dan pemberian selang makan ataupun TPN
5. Alergi : Tidak ada
6. Kecelakaan : Tidak ada
7. Imunisasi : Imunisasi lengkap
IV. Riwayat Keluarga

An. G

Ibu dari An. G sudah meninggal karena penyakit HIV 5 bulan yang lalu. Ayah An. G
juga terkena penyakit HIV sedang terapi ARV. Kakek dari ibu pasien sudah meninggal
karena penyakit stroke.
V. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh: klien diasuh oleh ayah dan neneknya
2. Hubungan dengan anggota keluarga: klien lebih dekat dengan neneknya dari pada
ayahnya, karena ayahnya sering pergi ke luar kota untuk bekerja
3. Hubungan dengan teman sebaya: klien berteman dengan teman sebayanya di
lingkungan rumahnya, klien tidak bersekolah. Terakhir sekolah PAUD dan TK
4. Pembawaan secara umum: klien terlihat apatis, sering berdiam diri, dan lemas

3
5. Lingkungan rumah : klien tinggal di perumahan, lingkungannya yang cukup
ditumbuhi pepohonan dan pekarangan yang cukup luas

VI. Kebutuhan Dasar


1. Makanan yang disukai/tidak disukai: Neneknya mengatakan pasien menyukai
rendang dan ayam goreng tepung. Pasien tidak menyukai ikan
Selera makan: Anak tidak selera makan, tiap kali minum habis setengah porsi
Alat makan yang dipakai : sedotan
Pola makan/jam : Diet petamen 8x 180 ml/ hari
2. Pola tidur : Klien tidur mulai pukul 21.00 hingga 6.00 atau selama
9 jam
Kebiasaan sebelum tidur : bermain hp
Tidur siang : 2 jam
3. Mandi : diseka oleh neneknya 2x/hari
4. Aktifitas bermain : Klien bermain hp menonton video dan memainkan
game yang ada di hpnya
5. Eliminasi : BAB spontan 2x/hari warna kekuningan, konsistensi
cair

VII. Keadaan dan Kesehatan Saat Ini


1. Diagnosa medis : HIV stadium IV, diare akut dengan riwayat dehidrasi berat,
Infeksi CMV, Kandiasis oral, gizi buruk marasmik
2. Tindakan operasi : anak tidak dioperasi
3. Status nutrisi : BB = 10 kg
TB = 102 cm
IMT/U = 9,6 kg/m2 (z < 3SD)  Sangat kurus
4. Status cairan : Terpasang infus KAEN 3B  20 ml/jam. Selama 8 jam (6.00-
14.00), Input: 410 ml Output: 512 ml BC: -102 ml
5. Obat-obatan : Aluvia 1 tab/ 12 jam (PO), Lamivudin 50 mg/ 12 jam (PO),
Abacavir 100 mg/ 12 jam (PO), Gansiklovir 50 mg/ 12 jam (PO), Cotrimoxazole ½
tab/ 12 jam (PO), zinc 20 mg/ 24 jam (PO), candistatin 400.000 IU/ 6 jam (PO),
KCl pulv 500 mg/ 8 jam (PO), Candistatin 200.000 IU/ 6jam (PO),

4
6. Aktifitas : Anak duduk dan berbaring di atas tempat tidur. Terkadang
mengobrol ke neneknya dan ayahnya dan bermain hp
7. Tindakan Keperawatan:
Pemberian albumin, manajemen cairan, manajemen nutrisi, pemantauan intake
output, pencegahan infeksi, pemberian tranfusi
8. Hasil Laboratorium 7/12/18:

Hb 9.7 g/dL ↓ Albumin 2,17 mg/dL ↓


Ht 27,3 % ↓ SGPT 39 U/L ↑
Leukosit 4530 /µL SGOT 190 U/L ↑
Trombosit 149000 / µL ↓ Ureum 11,8 mg/dL
GDS 76 mg/dL Kreatinin 0.31 mg/dL
Na 133 mEq/L
K 2,6 mEq/L
Cl 100 mEq/L
9. Hasil Rontgen :
CT Scan: Atrofi Cerebri, kalsifikasi di kedua ganglia
10. Data tambahan :
CD4 Februari 2017: absolut 135
Viral load (April 2017): 349,78
PCR CMV urin 221
IgG 0,1: Non Reaktif
IgM 0,07: Non Reaktif
IgG CMV: 544,6 Reaktif
IgM CMV: 0,16 Non Reaktif

VIII. Pemeriksaan Fisik


Keaadaan Umum : Compos mentis GCS 15
TB/BB : 102 cm / 10 kg
Lingkar kepala : 48,5 cm  mikrocephali
Mata : tampak cekung, penglihatan baik, sklera tidak ikterik,
konjungtiva anemis, refleks pupil isokor +/+ diameter 3 mm/3
mm

5
Hidung : bersih, tidak ada sumbatan
Mulut : terdapat sariawan, tidak ada ginggivitis, tidak ada
pembesaran tonsil, mukosa lembab pucat
Telinga : bersih, pendengaran baik, tidak ada serumen
Tengkuk : tidak ada nyeri dan tidak ada massa
Leher : teraba massa di submandibula
Dada : Bersih, simetris tidak terdapat massa
Jantung : BJ I dan II, murmur (-), gallop (-), CRT > 3 detik
Paru-paru : suara napas vesikuler, bronkovesikuler, ronkhi (-), mengi (-)
Perut : Bising usus 7x/mnt, tidak ada distensi
Punggung : Tidak ada nyeri, tidak ada massa
Genitalia : Tidak berbau, bersih
Ekstremitas : Tidak terdapat luka ataupun perdarahan. Tampak kurus. Tidak
ada edema, akral dingin
Kulit : Turgor kulit baik. Bersih, tidak ada lesi
Tanda vital : TD: 70/40 mmHg, N: 160x/mnt, RR: 29x/mnt, S: 36,5oC,

IX. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


1. Kemandirian dan bergaul
Anak saat ini dibantu oleh neneknya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-
hari. Klien dapat makan sendiri, biasanya mandi sendiri, memakai baju sendiri
namun saat sakit kebutuhannya dibantu oleh neneknya.
2. Kognitif dan Bahasa
Anak sudah mampu mengklasifikasi benda dan perintah melalui game yang
dimainkannya melalui hp. Anak juga sudah dapat berpikir dan mengingat kejadian
yang lalu, bahwa anak tidak mau jika dipasangkan selang NGT, karena sebelumnya
membuat anak mual.

X. Informasi Lain
(Tidak ada)

XI. Ringkasan Riwayat Keperawatan

6
Klien masuk IGD RSCM tanggal 7/12/18 pukul 14.30 karena diare sejak 2 hari SMRS
4x sehari, lemas, dan demam tiap malam. Kemudian diberikan penanganan KAEN 3B
60 ml/jam, kemudian langsung masuk ke ruang rawat inap. Anak terdiagnosis HIV sejak
Desember 2012. Mulai terapi ARV lini 1sejak Desember 2012- Maret 2017. Kemudian
diganti dengan lini 2 karena indikasi gagal virologi dan imunologi. Ayah pasien dengan
juga menderita HIV dan sedang dalam pengobatan ARV, Ibu pasien sudah meninggal
karena penyakit HIV. Terjadi keterlambatan perkembangan karena ada atrofi serebri
berdasarkan hasil CT-Scan. Anak mengalami gizi buruk marasmik dengan BB: 10 kg
dan TB: 102 cm. Anak juga mengalami mikrosefali dengan LK: 48,5 cm. Keluhan saat
ini, klien masih sulit makan, lemas, dan BAB cair 2x/hari. TTV: TD: 70/40 mmHg, N:
160x/mnt, RR: 29x/mnt, S: 36,5oC. Klien menolak untuk dipasangkan selang NGT
karena merasa mual. Hasil pemeriksaan fisik tanggal 10/12/18 didapatkan adanya
sariawan di mulut pasien dan adanya massa di submandibula, akral dingin, CRT > 3
detik.

XII. Analisa Data

Data Klien Etiologi Masalah


Keperawatan
DS Kehilangan cairan aktif Kekurangan
- Nenek pasien mengatakan (diare) volume cairan
anak masih BAB cair, warna
kekuningan, 2x/hari.

DO
- Mata tampak cekung
- Akral dingin
- TTV: TD: 70/40 mmHg, N:
160x/mnt, RR: 29x/mnt, S:
36,5oC
- Ht: 27,3%
- BB: 10 kg TB: 102 cm
- Klien tampak lemas
- Na 133 mEq/L
- K 2,6 mEq/L
- Cl 100 mEq/L
- Input cairan:
- Output cairan:
- Selama 8 jam (6.00-14.00),
Input: 410 ml Output: 512 ml
BC: -102 ml

7
DS Ketidakcukupan asupan Ketidakseimbangan
- Nenek mengatakan anak sulit makanan nutrisi: kurang dari
makan, tidak pernah kebutuhan
menghabiskan susunya
- Nenek mengatakan anak
mengalami diare
- Anak mengatakan tidak mau
makan dan tidak mau dipasang
selang NGT

DO
- BB: 10 kg TB: 102 cm LLA: 11
cm
- Tampak kurus
- Ada sariawan di rongga mulut
- Bising usus 7x/ menit
- Konjungtiva anemis
- Hb: 9,7 g/dL, Albumin: 2,7 g/dL
- Mukosa pucat

DS Imunosupresi Risiko Infeksi


- Nenek pasien mengatakan anak

DO
- Anak terdiagnosis HIV sejak
2012
- IgG CMV: 544,6 Reaktif
- Terdapat sariawan
- BB: 10 kg TB: 102 cm  Gizi
buruk
- Hb: 9,7 g/dl
- Leukosit 4530
- S: 36,5oC
- Anak terpasang infus KAEN
3B 20 ml/jam di tangan kiri

XIII. Prioritas Masalah


1. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif (diare)
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan b.d ketidakcukupan asupan
makanan
3. Risiko Infeksi b.d Imunosupresi

8
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DATA DIAGNOSIS NURSING OUTCOME NURSING INTERVENTION


KEPERAWATAN CLASSIFICATION (NOC) CLASSIFICATION (NIC)
DS Kekurangan volume Setelah dilakukan tindakan - Observasi TTV, Evaluasi turgor kulit,
- Nenek pasien mengatakan cairan b.d keperawatan selama 4 x 24 jam pengisian kapiler dan kondisi umum
anak masih BAB cair, warna kehilangan cairan kekurangan volume cairan pada membran mukosa. Inspeksi
kekuningan, 2x/hari. aktif (diare) pasien dapat membaik dengan kulit/membran mukosa.
kriteria hasil : - Awasi masukan/haluaran cairan. Hitung
DO kehilangan tak kasat mata dan
- Mata tampak cekung - Membran mukosa lembab dan keseimbangan cairan.
- Akral dingin berwarna merah muda, saliva - Timbang berat badan tiap 3 hari
- TTV: TD: 70/40 mmHg, N: encer - Pertahankan asupan cairan yang adekuat
160x/mnt, RR: 29x/mnt, S: - TTV stabil (suhu 36,5oC – untuk mengencerkan sputum
36,5oC 37,5oC, N:60 -115 x/mnt, RR - Motivasi Ibu untuk terus memberikan
- Ht: 27,3% 20-30 x/mnt, TD 110-120/70-80 ASI dan PASI
- BB: 10 kg TB: 102 cm mmHg), nadi teraba kuat, CRT - Beri dan pantau cairan dan obat intravena
- Klien tampak lemas < 2 detik sesuai program
- Na 133 mEq/L - Elektrolit dalam batas normal
- K 2,6 mEq/L (Na: 138-145 mEq/L, K: 3,4-4,7
- Cl 100 mEq/L mEq/L. Cl: 98-107 mEq/L)
- Input cairan: - Turgor kulit baik/ elsatis,
- Output cairan: membrane mukosa dan bibir
Selama 8 jam (6.00-14.00), lembab, haluaran urin dalam
Input: 410 ml Output: 512 ml batas normal
BC: -102 ml

9
DS Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan - Tentukan apa yang menjadi preferensi
- Nenek mengatakan anak sulit nutrisi: kurang dari keperawatan selama 5 x 24 jam makanan bagi pasien
makan, tidak pernah kebutuhan b.d masalah ketidakseimbangan nutrisi - Ciptakan lingkungan yang optimal pada
menghabiskan susunya ketidakcukupan kurang dari kebutuhan pasien saat mengkonsumsi makanan
- Nenek mengatakan anak asupan makanan teratasi dengan kriteria hasil : - Anjurkan pasien terkait dengan
mengalami diare kebutuhan diet untuk kondisi sakit
- Anak mengatakan tidak mau - Adanya peningkatan berat - Anjurkan pasien untuk memonitor intake
makan dan tidak mau badan anak makanan dalam buku harian
dipasang selang NGT - Adanya peningkatan presentil - Timbang BB atau ukur LLA pasien
berat LLA anak - Monitor pertumbuhan dan perkembangan
DO - Mampu mengidentifikasi pasien
- BB: 10 kg TB: 102 cm LLA: penyebab penurunan berat - Monitor adanya mual muntah
11 cm badan - Monitor abnormalitas eliminasi bowel
- Tampak kurus - Mempertahankan pasokan - Monitor diet dan asupan kalori
- Ada sariawan di rongga mulut makanan dan minuman - Monitor adanya pucat, kemerahan dan
- Bising usus 7x/ menit bernutrisi yang cukup jaringan konjungtiva yang kering
- Konjungtiva anemis - Serum albumin dan hemoglobin - Monitor adanya ketidaknormalan dalam
- Hb: 9,7 g/dL, Albumin: 2,7 dalam batas normal (albumin: , rongga mulut
g/dL hemoglobin: ) - Lakukan pemeriksaan laboratorium,
- Mukosa pucat monitor hasil serum albumin, Hb, Ht,
nilai elektrolit, BUN, kreatinin

10
DS Risiko Infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan - Bersihkan lingkungan setelah dipakai
- Nenek pasien mengatakan Imunosupresi keperawatan selama 4 x 24 jam pasien lain
anak masalah risiko infeksi pada anak - Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
tidak terjadi dengan kriteria hasil : tindakan keperawatan
DO - Gunakan sarung tangan sebagai
- Anak terdiagnosis HIV sejak Status Imun pelindung
2012 - Anak terbebas dari tanda dan - Pertahankan lingkungan aspetik selama
- IgG CMV: 544,6 Reaktif gejala infeksi pemasangan alat
- Terdapat sariawan - Jumlah leukosit dalam batas - Berikan terapi antibiotik sesuai instruksi
- BB: 10 kg TB: 102 cm  normal - Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik
Gizi buruk dan lokal
- Hb: 9,7 g/dl Pengetahuan: Kontrol Infeksi - Monitor kadar granulosit dan WBC
- Leukosit 4530 - Mendeskripsikan proses - Monitor kerentanan terhadap infeksi
- S: 36,5oC penularan penyakit, faktor yang - Inspeksi kondisi luka
- Anak terpasang infus KAEN mempengaruhi penularan serta - Dorong masukkan nutrisi yang cukup
3B 20 ml/jam di tangan kiri penatalaksanaannya - Dorong masukkan cairan
- Keluarga menunjukkan - Dorong istirahat
kemampuan untuk mencegah - Ajarkan keluarga tanda dan gejala infeksi
timbulnya infeksi - Ajarkan keluarga cara menghindari
- Keluarga menunjukkan perilaku infeksi
hidup sehat

11
DOKUMENTASI

WAKTU JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


11/12/18 9.00 - Mengobservasi TTV, evaluasi Subjektif:
turgor kulit, pengisian kapiler - Keluarga mengatakan BAB
dan kondisi umum membran mulai ada ampas bubur pagi ini
mukosa. Inspeksi kulit/membran 1x
mukosa dan tanda-tanda
dehidrasi lain Objektif:
- Mengawasi masukan/haluaran - Saat ini anak terpasang IVFD
cairan dan keseimbangan cairan. KAEN 3B 20 ml/jam
- Memotivasi keluarga untuk - Turgor kulit normal, CRT < 3
terus memberikan asupan cairan detik, membrane mukosa
- Berkolaborasi dalam pemberian lembab, mata masih agak
cairan dan obat intravena sesuai cekung, akral dingin.
program - TD: 100/63 mmHg, N: 96x/mnt.
RR: 20x/mnt, S: 36,5oC
- Input: 930 ml Ouput: 320 ml
BC: +610 ml (6.00 – 14.00)
- Menerima hasil lab:
Ht: 21,36%
Na/K/Cl: 132/ 2,2/ 99,4 mEq/L
- Hipokalemia dikoreksi dengan
premix KCl  30 ml/jam dalam
3 jam

Analisis:
Masalah kekurangan volume cairan
teratasi sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

10.00 - Menentukan apa yang menjadi Subjektif:


preferensi makanan bagi pasien - Keluarga mengatakan anak habis
- Menciptakan lingkungan yang ½ porsi, tahu ½ porsi, susu habis
optimal pada saat 100 ml
mengkonsumsi makanan - Keluarga mengatakan anak
- Menganjurkan pasien dan cukup tidur
keluarga terkait dengan - Keluarga mengatakan BAB
kebutuhan diet untuk kondisi mulai ada ampas bubur pagi ini
sakit 1x
- Menganjurkan keluarga untuk
memonitor intake makanan Objektif:
dalam buku harian - Diet pediasure 7 x 150 per oral
- Memonitor adanya mual dan makan biasa 1x.
muntah, abnormalitas eliminasi - Sariawan (+), mukosa pucat,
bowel, ketidaknormalan dalam konjungtiva pucat, tampak kurus

12
rongga mulut diet dan asupan - TD: 100/63 mmHg, N: 96x/mnt.
kalori RR: 20x/mnt, S: 36,5oC
- Memonitor adanya pucat, - Menerima hasil lab:
kemerahan dan jaringan Na/K/Cl: 132/ 2,2/ 99,4 mEq/L
konjungtiva yang kering Ur/Cr: 12/ 0,2 mg/dL
- Memonitor hasil serum albumin, Alb: 4 g/dL
Hb, Ht, nilai elektrolit, BUN, Hb: 7,3 g/dL
kreatinin Ht: 21,36%

Analisis:
Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

12.00 - Memonitor tanda dan gejala Subjektif:


infeksi sistemik dan lokal - Keluarga mengatakan paham
- Memonitor kerentanan terhadap tentang tanda dan gejala infeksi
infeksi - Keluarga mengatakan anak habis
- Mendorong masukkan nutrisi ½ porsi, tahu ½ porsi, susu habis
yang cukup 100 ml
- Mendorong masukkan cairan - Keluarga mengatakan anaknya
yang cukup cukup tidur
- Mendorong istirahat
- Mengedukasi anak dan ibu Objektif:
tentang gejala dan tanda infeksi - Saat ini anak terpasang IVFD
- Berkolaborasi dalam pemberian KAEN 3B 20 ml/jam
minosep - Sariawan (+), demam (-), tidak
ada kemerahan, bengkak, dan
panas di area stopper
- TD: 100/63 mmHg, N: 96x/mnt.
RR: 20x/mnt, S: 36,5oC
- Input: 930 ml Ouput: 320 ml
BC: +610 ml (6.00 – 14.00)
- Menerima hasil lab:
Leukosit: 4720 / µL

Analisis:
Masalah risiko infeksi teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
- Ajarkan anak dan keluarga
tentang pencegahan infeksi

13
12/11/18 9.00 - Mengobservasi TTV, evaluasi Subjektif:
turgor kulit, pengisian kapiler - Nenek mengatakan BAB mulai
dan kondisi umum membran ada ampas bubur pagi ini 1x
mukosa. Inspeksi kulit/membran
mukosa dan tanda-tanda Objektif:
dehidrasi lain - Saat ini anak terpasang IVFD
- Mengawasi masukan/haluaran KAEN 3B 20 ml/jam
cairan dan keseimbangan cairan. - Turgor kulit normal, CRT < 3
- Memotivasi keluarga untuk detik, membrane mukosa
terus memberikan asupan cairan lembab, mata masih agak
- Berkolaborasi dalam pemberian cekung, akral dingin.
cairan dan obat intravena sesuai - TD: 100/63 mmHg, N: 96x/mnt.
program RR: 20x/mnt, S: 36,5oC
- Input: 930 ml Ouput: 320 ml
BC: +610 ml (6.00 – 14.00)
- Menerima hasil lab:
Ht: 21,36%
Na/K/Cl: 132/ 2,2/ 99,4 mEq/L
- Hipokalemia dikoreksi dengan
premix KCl  30 ml/jam dalam
3 jam

Analisis:
Masalah kekurangan volume cairan
teratasi sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

10.00 - Menentukan apa yang menjadi Subjektif:


preferensi makanan bagi pasien - Keluarga mengatakan anak habis
- Menciptakan lingkungan yang ½ porsi, tahu ½ porsi, susu habis
optimal pada saat 100 ml
mengkonsumsi makanan - Keluarga mengatakan anak
- Menganjurkan pasien dan cukup tidur
keluarga terkait dengan - Keluarga mengatakan BAB
kebutuhan diet untuk kondisi mulai ada ampas bubur pagi ini
sakit 1x
- Menganjurkan keluarga untuk
memonitor intake makanan Objektif:
dalam buku harian - Diet pediasure 7 x 150 per oral
- Menimbang BB atau ukur LLA dan makan biasa 1x.
pasien tiap 3 hari sekali - Sariawan (+), mukosa pucat,
- Memonitor adanya mual konjungtiva pucat, tampak kurus
muntah, abnormalitas eliminasi - S: 35,9oC, RR: 20x/mnt
bowel, ketidaknormalan dalam - Menerima hasil lab:
rongga mulut diet dan asupan Na/K/Cl: 132/ 2,2/ 99,4 mEq/L
kalori Ur/Cr: 12/ 0,2 mg/dL
Alb: 4 g/dL
Hb: 7,3 g/dL

14
- Memonitor adanya pucat, Ht: 21,36%
kemerahan dan jaringan
konjungtiva yang kering Analisis:
- Memonitor hasil serum albumin, Masalah ketidakseimbangan nutrisi
Hb, Ht, nilai elektrolit, BUN, kurang dari kebutuhan teratasi
kreatinin sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

12.00 - Memonitor tanda dan gejala Subjektif:


infeksi sistemik dan lokal - Ibu mengatakan akan berkumur
- Memonitor kerentanan terhadap minosep untuk mencegah
infeksi sariawan
- Mendorong masukkan nutrisi - Ibu mengatakan paham tentang
yang cukup cara pencegahan infeksi
- Mendorong masukkan cairan
yang cukup Objektif:
- Mendorong istirahat - Sariawan (-), demam (-), tidak
- Mengedukasi anak dan ibu ada kemerahan, bengkak, dan
tentang pencegahan infeksi panas di area stopper
- Berkolaborasi dalam pemberian - S: 36,5oC, RR: 22x/mnt
minosep - Input: 1050 ml Ouput: 950 ml
BC: +100 ml

Analisis:
Masalah risiko infeksi teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

13/11/18 9.00 - Mengobservasi TTV, evaluasi Subjektif:


turgor kulit, pengisian kapiler - Nenek mengatakan BAB mulai
dan kondisi umum membran ada ampas bubur pagi ini 1x
mukosa. Inspeksi kulit/membran
mukosa dan tanda-tanda Objektif:
dehidrasi lain - Saat ini anak terpasang IVFD
- Mengawasi masukan/haluaran KAEN 3B 20 ml/jam
cairan dan keseimbangan cairan. - Turgor kulit normal, CRT < 3
- Memotivasi keluarga untuk detik, membrane mukosa
terus memberikan asupan cairan lembab, mata masih agak
- Berkolaborasi dalam pemberian cekung, akral dingin.
cairan dan obat intravena sesuai - TD: 100/63 mmHg, N: 96x/mnt.
program RR: 20x/mnt, S: 36,5oC
- Input: 930 ml Ouput: 320 ml
BC: +610 ml (6.00 – 14.00)
- Menerima hasil lab:
Ht: 21,36%
Na/K/Cl: 132/ 2,2/ 99,4 mEq/L

15
- Hipokalemia dikoreksi dengan
premix KCl  30 ml/jam dalam
3 jam

Analisis:
Masalah kekurangan volume cairan
teratasi sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

10.00 - Menentukan apa yang menjadi Subjektif:


preferensi makanan bagi pasien - Keluarga mengatakan anak habis
- Menciptakan lingkungan yang ½ porsi, tahu ½ porsi, susu habis
optimal pada saat 100 ml
mengkonsumsi makanan - Keluarga mengatakan anak
- Menganjurkan pasien dan cukup tidur
keluarga terkait dengan - Keluarga mengatakan BAB
kebutuhan diet untuk kondisi mulai ada ampas bubur pagi ini
sakit 1x
- Menganjurkan keluarga untuk
memonitor intake makanan Objektif:
dalam buku harian - Diet pediasure 7 x 150 per oral
- Menimbang BB atau ukur LLA dan makan biasa 1x.
pasien tiap 3 hari sekali - Sariawan (+), mukosa pucat,
- Memonitor adanya mual konjungtiva pucat, tampak kurus
muntah, abnormalitas eliminasi - S: 35,9oC, RR: 20x/mnt
bowel, ketidaknormalan dalam - Menerima hasil lab:
rongga mulut diet dan asupan Na/K/Cl: 132/ 2,2/ 99,4 mEq/L
kalori Ur/Cr: 12/ 0,2 mg/dL
- Memonitor adanya pucat, Alb: 4 g/dL
kemerahan dan jaringan Hb: 7,3 g/dL
konjungtiva yang kering Ht: 21,36%
- Memonitor hasil serum albumin,
Hb, Ht, nilai elektrolit, BUN, Analisis:
kreatinin Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

12.00 - Memonitor tanda dan gejala Subjektif:


infeksi sistemik dan lokal - Ibu mengatakan akan berkumur
- Memonitor kerentanan terhadap minosep untuk mencegah
infeksi sariawan
- Mendorong masukkan nutrisi - Ibu mengatakan paham tentang
yang cukup cara pencegahan infeksi
- Mendorong masukkan cairan
yang cukup Objektif:

16
- Mendorong istirahat - Sariawan (-), demam (-), tidak
- Mengedukasi anak dan ibu ada kemerahan, bengkak, dan
tentang pencegahan infeksi panas di area stopper
- Berkolaborasi dalam pemberian - S: 36,5oC, RR: 22x/mnt
minosep - Input: 1050 ml Ouput: 950 ml
BC: +100 ml

Analisis:
Masalah risiko infeksi teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

14/11/18 9.00 - Mengobservasi TTV, evaluasi Subjektif:


turgor kulit, pengisian kapiler - Nenek mengatakan BAB mulai
dan kondisi umum membran ada ampas bubur pagi ini 1x
mukosa. Inspeksi kulit/membran
mukosa dan tanda-tanda Objektif:
dehidrasi lain - Saat ini anak terpasang IVFD
- Mengawasi masukan/haluaran KAEN 3B 20 ml/jam
cairan dan keseimbangan cairan. - Turgor kulit normal, CRT < 3
- Memotivasi keluarga untuk detik, membrane mukosa
terus memberikan asupan cairan lembab, mata masih agak
- Berkolaborasi dalam pemberian cekung, akral dingin.
cairan dan obat intravena sesuai - TD: 100/63 mmHg, N: 96x/mnt.
program RR: 20x/mnt, S: 36,5oC
- Input: 930 ml Ouput: 320 ml
BC: +610 ml (6.00 – 14.00)
- Menerima hasil lab:
Ht: 21,36%
Na/K/Cl: 132/ 2,2/ 99,4 mEq/L
- Hipokalemia dikoreksi dengan
premix KCl  30 ml/jam dalam
3 jam

Analisis:
Masalah kekurangan volume cairan
teratasi sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

10.00 - Menentukan apa yang menjadi Subjektif:


preferensi makanan bagi pasien - Keluarga mengatakan anak habis
- Menciptakan lingkungan yang ½ porsi, tahu ½ porsi, susu habis
optimal pada saat 100 ml
mengkonsumsi makanan - Keluarga mengatakan anak
- Menganjurkan pasien dan cukup tidur
keluarga terkait dengan

17
kebutuhan diet untuk kondisi - Keluarga mengatakan BAB
sakit mulai ada ampas bubur pagi ini
- Menganjurkan keluarga untuk 1x
memonitor intake makanan
dalam buku harian Objektif:
- Menimbang BB atau ukur LLA - Diet pediasure 7 x 150 per oral
pasien tiap 3 hari sekali dan makan biasa 1x.
- Memonitor adanya mual - Sariawan (+), mukosa pucat,
muntah, abnormalitas eliminasi konjungtiva pucat, tampak kurus
bowel, ketidaknormalan dalam - S: 35,9oC, RR: 20x/mnt
rongga mulut diet dan asupan - Menerima hasil lab:
kalori Na/K/Cl: 132/ 2,2/ 99,4 mEq/L
- Memonitor adanya pucat, Ur/Cr: 12/ 0,2 mg/dL
kemerahan dan jaringan Alb: 4 g/dL
konjungtiva yang kering Hb: 7,3 g/dL
- Memonitor hasil serum albumin, Ht: 21,36%
Hb, Ht, nilai elektrolit, BUN,
kreatinin Analisis:
Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

12.00 - Memonitor tanda dan gejala Subjektif:


infeksi sistemik dan lokal - Ibu mengatakan akan berkumur
- Memonitor kerentanan terhadap minosep untuk mencegah
infeksi sariawan
- Mendorong masukkan nutrisi - Ibu mengatakan paham tentang
yang cukup cara pencegahan infeksi
- Mendorong masukkan cairan
yang cukup Objektif:
- Mendorong istirahat - Sariawan (-), demam (-), tidak
- Mengedukasi anak dan ibu ada kemerahan, bengkak, dan
tentang pencegahan infeksi panas di area stopper
- Berkolaborasi dalam pemberian - S: 36,5oC, RR: 22x/mnt
minosep - Input: 1050 ml Ouput: 950 ml
BC: +100 ml

Analisis:
Masalah risiko infeksi teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

18

You might also like