Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN – UI
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
Nama Mahasiswa : Thatiana Dwi Arifah
Tempat Praktek : Gedung A lt 1 RSCM
Tanggal Praktek : 10 November 2018
I. Identitas Anak
Nama : An. G
Alamat : Rawa Kuning RT 4 RW 7 No. 85 Kel. Pulo Gebang Kec.
Cakung Jakarta
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 15 Agustus 2010
Agama : Islam
Usia : 8 th 2 bulan
Suku Bangsa : Betawi
Nama Ayah : Bapak S
Nama Ibu : (sudah meninggal)
Pendidikan Ayah : SLTA
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
Pendidikan Ibu :-
Pekerjaan Ibu :-
2
III. Riwayat Masa Lampau
1. Penyakit waktu kecil : pasien terdiagnosis HIV sejak Desember 2012, klien sering
demam dan diare. Klien juga pernah mengalami kejang.
2. Pernah dirawat di RS : pernah di rawat di RS karena diare
3. Obat-obatan yang digunakan: Mulai ARV lini 1 sejak Desember 2012 – Maret 2017.
Kemudian ganti lini 2 atas indikasi gagal virologi dan imunologi
4. Tindakan : Klien pernah dioperasi katarak pada mata kirinya, klien pernah
diberikan tranfusi dan pemberian selang makan ataupun TPN
5. Alergi : Tidak ada
6. Kecelakaan : Tidak ada
7. Imunisasi : Imunisasi lengkap
IV. Riwayat Keluarga
An. G
Ibu dari An. G sudah meninggal karena penyakit HIV 5 bulan yang lalu. Ayah An. G
juga terkena penyakit HIV sedang terapi ARV. Kakek dari ibu pasien sudah meninggal
karena penyakit stroke.
V. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh: klien diasuh oleh ayah dan neneknya
2. Hubungan dengan anggota keluarga: klien lebih dekat dengan neneknya dari pada
ayahnya, karena ayahnya sering pergi ke luar kota untuk bekerja
3. Hubungan dengan teman sebaya: klien berteman dengan teman sebayanya di
lingkungan rumahnya, klien tidak bersekolah. Terakhir sekolah PAUD dan TK
4. Pembawaan secara umum: klien terlihat apatis, sering berdiam diri, dan lemas
3
5. Lingkungan rumah : klien tinggal di perumahan, lingkungannya yang cukup
ditumbuhi pepohonan dan pekarangan yang cukup luas
4
6. Aktifitas : Anak duduk dan berbaring di atas tempat tidur. Terkadang
mengobrol ke neneknya dan ayahnya dan bermain hp
7. Tindakan Keperawatan:
Pemberian albumin, manajemen cairan, manajemen nutrisi, pemantauan intake
output, pencegahan infeksi, pemberian tranfusi
8. Hasil Laboratorium 7/12/18:
5
Hidung : bersih, tidak ada sumbatan
Mulut : terdapat sariawan, tidak ada ginggivitis, tidak ada
pembesaran tonsil, mukosa lembab pucat
Telinga : bersih, pendengaran baik, tidak ada serumen
Tengkuk : tidak ada nyeri dan tidak ada massa
Leher : teraba massa di submandibula
Dada : Bersih, simetris tidak terdapat massa
Jantung : BJ I dan II, murmur (-), gallop (-), CRT > 3 detik
Paru-paru : suara napas vesikuler, bronkovesikuler, ronkhi (-), mengi (-)
Perut : Bising usus 7x/mnt, tidak ada distensi
Punggung : Tidak ada nyeri, tidak ada massa
Genitalia : Tidak berbau, bersih
Ekstremitas : Tidak terdapat luka ataupun perdarahan. Tampak kurus. Tidak
ada edema, akral dingin
Kulit : Turgor kulit baik. Bersih, tidak ada lesi
Tanda vital : TD: 70/40 mmHg, N: 160x/mnt, RR: 29x/mnt, S: 36,5oC,
X. Informasi Lain
(Tidak ada)
6
Klien masuk IGD RSCM tanggal 7/12/18 pukul 14.30 karena diare sejak 2 hari SMRS
4x sehari, lemas, dan demam tiap malam. Kemudian diberikan penanganan KAEN 3B
60 ml/jam, kemudian langsung masuk ke ruang rawat inap. Anak terdiagnosis HIV sejak
Desember 2012. Mulai terapi ARV lini 1sejak Desember 2012- Maret 2017. Kemudian
diganti dengan lini 2 karena indikasi gagal virologi dan imunologi. Ayah pasien dengan
juga menderita HIV dan sedang dalam pengobatan ARV, Ibu pasien sudah meninggal
karena penyakit HIV. Terjadi keterlambatan perkembangan karena ada atrofi serebri
berdasarkan hasil CT-Scan. Anak mengalami gizi buruk marasmik dengan BB: 10 kg
dan TB: 102 cm. Anak juga mengalami mikrosefali dengan LK: 48,5 cm. Keluhan saat
ini, klien masih sulit makan, lemas, dan BAB cair 2x/hari. TTV: TD: 70/40 mmHg, N:
160x/mnt, RR: 29x/mnt, S: 36,5oC. Klien menolak untuk dipasangkan selang NGT
karena merasa mual. Hasil pemeriksaan fisik tanggal 10/12/18 didapatkan adanya
sariawan di mulut pasien dan adanya massa di submandibula, akral dingin, CRT > 3
detik.
DO
- Mata tampak cekung
- Akral dingin
- TTV: TD: 70/40 mmHg, N:
160x/mnt, RR: 29x/mnt, S:
36,5oC
- Ht: 27,3%
- BB: 10 kg TB: 102 cm
- Klien tampak lemas
- Na 133 mEq/L
- K 2,6 mEq/L
- Cl 100 mEq/L
- Input cairan:
- Output cairan:
- Selama 8 jam (6.00-14.00),
Input: 410 ml Output: 512 ml
BC: -102 ml
7
DS Ketidakcukupan asupan Ketidakseimbangan
- Nenek mengatakan anak sulit makanan nutrisi: kurang dari
makan, tidak pernah kebutuhan
menghabiskan susunya
- Nenek mengatakan anak
mengalami diare
- Anak mengatakan tidak mau
makan dan tidak mau dipasang
selang NGT
DO
- BB: 10 kg TB: 102 cm LLA: 11
cm
- Tampak kurus
- Ada sariawan di rongga mulut
- Bising usus 7x/ menit
- Konjungtiva anemis
- Hb: 9,7 g/dL, Albumin: 2,7 g/dL
- Mukosa pucat
DO
- Anak terdiagnosis HIV sejak
2012
- IgG CMV: 544,6 Reaktif
- Terdapat sariawan
- BB: 10 kg TB: 102 cm Gizi
buruk
- Hb: 9,7 g/dl
- Leukosit 4530
- S: 36,5oC
- Anak terpasang infus KAEN
3B 20 ml/jam di tangan kiri
8
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
9
DS Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan - Tentukan apa yang menjadi preferensi
- Nenek mengatakan anak sulit nutrisi: kurang dari keperawatan selama 5 x 24 jam makanan bagi pasien
makan, tidak pernah kebutuhan b.d masalah ketidakseimbangan nutrisi - Ciptakan lingkungan yang optimal pada
menghabiskan susunya ketidakcukupan kurang dari kebutuhan pasien saat mengkonsumsi makanan
- Nenek mengatakan anak asupan makanan teratasi dengan kriteria hasil : - Anjurkan pasien terkait dengan
mengalami diare kebutuhan diet untuk kondisi sakit
- Anak mengatakan tidak mau - Adanya peningkatan berat - Anjurkan pasien untuk memonitor intake
makan dan tidak mau badan anak makanan dalam buku harian
dipasang selang NGT - Adanya peningkatan presentil - Timbang BB atau ukur LLA pasien
berat LLA anak - Monitor pertumbuhan dan perkembangan
DO - Mampu mengidentifikasi pasien
- BB: 10 kg TB: 102 cm LLA: penyebab penurunan berat - Monitor adanya mual muntah
11 cm badan - Monitor abnormalitas eliminasi bowel
- Tampak kurus - Mempertahankan pasokan - Monitor diet dan asupan kalori
- Ada sariawan di rongga mulut makanan dan minuman - Monitor adanya pucat, kemerahan dan
- Bising usus 7x/ menit bernutrisi yang cukup jaringan konjungtiva yang kering
- Konjungtiva anemis - Serum albumin dan hemoglobin - Monitor adanya ketidaknormalan dalam
- Hb: 9,7 g/dL, Albumin: 2,7 dalam batas normal (albumin: , rongga mulut
g/dL hemoglobin: ) - Lakukan pemeriksaan laboratorium,
- Mukosa pucat monitor hasil serum albumin, Hb, Ht,
nilai elektrolit, BUN, kreatinin
10
DS Risiko Infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan - Bersihkan lingkungan setelah dipakai
- Nenek pasien mengatakan Imunosupresi keperawatan selama 4 x 24 jam pasien lain
anak masalah risiko infeksi pada anak - Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
tidak terjadi dengan kriteria hasil : tindakan keperawatan
DO - Gunakan sarung tangan sebagai
- Anak terdiagnosis HIV sejak Status Imun pelindung
2012 - Anak terbebas dari tanda dan - Pertahankan lingkungan aspetik selama
- IgG CMV: 544,6 Reaktif gejala infeksi pemasangan alat
- Terdapat sariawan - Jumlah leukosit dalam batas - Berikan terapi antibiotik sesuai instruksi
- BB: 10 kg TB: 102 cm normal - Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik
Gizi buruk dan lokal
- Hb: 9,7 g/dl Pengetahuan: Kontrol Infeksi - Monitor kadar granulosit dan WBC
- Leukosit 4530 - Mendeskripsikan proses - Monitor kerentanan terhadap infeksi
- S: 36,5oC penularan penyakit, faktor yang - Inspeksi kondisi luka
- Anak terpasang infus KAEN mempengaruhi penularan serta - Dorong masukkan nutrisi yang cukup
3B 20 ml/jam di tangan kiri penatalaksanaannya - Dorong masukkan cairan
- Keluarga menunjukkan - Dorong istirahat
kemampuan untuk mencegah - Ajarkan keluarga tanda dan gejala infeksi
timbulnya infeksi - Ajarkan keluarga cara menghindari
- Keluarga menunjukkan perilaku infeksi
hidup sehat
11
DOKUMENTASI
Analisis:
Masalah kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
12
rongga mulut diet dan asupan - TD: 100/63 mmHg, N: 96x/mnt.
kalori RR: 20x/mnt, S: 36,5oC
- Memonitor adanya pucat, - Menerima hasil lab:
kemerahan dan jaringan Na/K/Cl: 132/ 2,2/ 99,4 mEq/L
konjungtiva yang kering Ur/Cr: 12/ 0,2 mg/dL
- Memonitor hasil serum albumin, Alb: 4 g/dL
Hb, Ht, nilai elektrolit, BUN, Hb: 7,3 g/dL
kreatinin Ht: 21,36%
Analisis:
Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan teratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
Analisis:
Masalah risiko infeksi teratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
- Ajarkan anak dan keluarga
tentang pencegahan infeksi
13
12/11/18 9.00 - Mengobservasi TTV, evaluasi Subjektif:
turgor kulit, pengisian kapiler - Nenek mengatakan BAB mulai
dan kondisi umum membran ada ampas bubur pagi ini 1x
mukosa. Inspeksi kulit/membran
mukosa dan tanda-tanda Objektif:
dehidrasi lain - Saat ini anak terpasang IVFD
- Mengawasi masukan/haluaran KAEN 3B 20 ml/jam
cairan dan keseimbangan cairan. - Turgor kulit normal, CRT < 3
- Memotivasi keluarga untuk detik, membrane mukosa
terus memberikan asupan cairan lembab, mata masih agak
- Berkolaborasi dalam pemberian cekung, akral dingin.
cairan dan obat intravena sesuai - TD: 100/63 mmHg, N: 96x/mnt.
program RR: 20x/mnt, S: 36,5oC
- Input: 930 ml Ouput: 320 ml
BC: +610 ml (6.00 – 14.00)
- Menerima hasil lab:
Ht: 21,36%
Na/K/Cl: 132/ 2,2/ 99,4 mEq/L
- Hipokalemia dikoreksi dengan
premix KCl 30 ml/jam dalam
3 jam
Analisis:
Masalah kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
14
- Memonitor adanya pucat, Ht: 21,36%
kemerahan dan jaringan
konjungtiva yang kering Analisis:
- Memonitor hasil serum albumin, Masalah ketidakseimbangan nutrisi
Hb, Ht, nilai elektrolit, BUN, kurang dari kebutuhan teratasi
kreatinin sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
Analisis:
Masalah risiko infeksi teratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
15
- Hipokalemia dikoreksi dengan
premix KCl 30 ml/jam dalam
3 jam
Analisis:
Masalah kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
16
- Mendorong istirahat - Sariawan (-), demam (-), tidak
- Mengedukasi anak dan ibu ada kemerahan, bengkak, dan
tentang pencegahan infeksi panas di area stopper
- Berkolaborasi dalam pemberian - S: 36,5oC, RR: 22x/mnt
minosep - Input: 1050 ml Ouput: 950 ml
BC: +100 ml
Analisis:
Masalah risiko infeksi teratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
Analisis:
Masalah kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
17
kebutuhan diet untuk kondisi - Keluarga mengatakan BAB
sakit mulai ada ampas bubur pagi ini
- Menganjurkan keluarga untuk 1x
memonitor intake makanan
dalam buku harian Objektif:
- Menimbang BB atau ukur LLA - Diet pediasure 7 x 150 per oral
pasien tiap 3 hari sekali dan makan biasa 1x.
- Memonitor adanya mual - Sariawan (+), mukosa pucat,
muntah, abnormalitas eliminasi konjungtiva pucat, tampak kurus
bowel, ketidaknormalan dalam - S: 35,9oC, RR: 20x/mnt
rongga mulut diet dan asupan - Menerima hasil lab:
kalori Na/K/Cl: 132/ 2,2/ 99,4 mEq/L
- Memonitor adanya pucat, Ur/Cr: 12/ 0,2 mg/dL
kemerahan dan jaringan Alb: 4 g/dL
konjungtiva yang kering Hb: 7,3 g/dL
- Memonitor hasil serum albumin, Ht: 21,36%
Hb, Ht, nilai elektrolit, BUN,
kreatinin Analisis:
Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan teratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
Analisis:
Masalah risiko infeksi teratasi
sebagian
Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
18