You are on page 1of 5

Q&A

1. Apa saja yang anda sampaikan kepada pasien ketika memasang gelang pasien?
2. Apa manfaat gelang pasien, jelaskan kapan saat-saat anda menanyakan identitas
pasien?
3. Jelaskan tata cara ketika menerima perintah lisan / melalui telepon!
4. Jelaskan tata cara saat melaporkan keadaan pasien pada konsulen.!
5. Kapan dan bagaimana cara anda meminta konfirmasi?
6. Sebutkan beberapa obat high alert, yang ada pada unit masing masing?
7. Jelaskan prosedur penggunaan elektrolit konsentrat!
8. Di unit mana saja yang diperbolehkan menyimpan elektrolit konsentrat?
9. Kapan dilakukan penandaan lokasi operasi?
10. Siapakan yang berkewajiban melakukan penandaan lokasi operasi?
11. Bagaimana cara melakukan penandaan luka operasi, dengan apa dan diberi tanda apa?
12. Diposisi mana dilakukan penandaan luka operasi?
13. Mengapa perlu dilakukan penandaan luka operasi?
14. Operasi apa saja yang diperlukan penandaan luka operasi?
15. Untuk perawat OK. Jelaskan cara melaksanakan safe surgery check list sebelum
induksi anestesi, sebelum insisi kulit dan sebelum pasien meninggalkan OK!
16. Apa yang anda jelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya cuci
tangan?
17. Jelaskan prosedur cuci tangan dengan menggunakan hand wash/ handrub!
18. Jelaskan saat-saat kapan petugas diharuskan mencuci tangan!
19. Bagaimana anda melakukan identifikasi pasien risiko jatuh?
20. Langkah-langkah apa saja yg diterapkan untuk mengurangi risiko pasien jatuh?
21. Kapan dilakukan assesmen jatuh ulang?
JAWABAN
1. Hal yang harus disampaikan pada pasien ketika memasang gelang:
 Tujuan pemasangan gelang, sebagai alat untuk memastikan identitas pasien
dengan benar selama pelayanan dan pengobatan selama dirawat
 Setelah nanti di ruangan. Petugas akan menanyakan identitas ini, dan meminta
bpk/ibu untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir sebelum memberikan
tindakan, agar tidak terjadi kesalahan
 Gelang harus tetap digunakan selama perawatan di rumah sakit, jika gelang
terlepas segera melaporkan pada petugas, agar digantikan dengan yang baru

2. Tujuan pemasangan gelang, sebagai alat untuk memastikan identitas pasien dengan benar
selama pelayanan dan pengobatan selama dirawat, agar tidak terjadi kesalahan pasien
dengan pengobatan yang akan diterima
Dilakukan identifikasi saat:
 Sebelum memberikan obat, tranfusi (oleh perawat yang akan melakukan
tindakan)
 Sebelum pengambilan sample untuk pemeriksaan (oleh petugas lab)
 Sebelum melakukan tindakan operasi (perawat OK, sebelum tindakan anestesi)

3. Cara menerima perintah melalui lisan atau telepon:


 Tulis dan baca ulang kembali perintah lisan atau melalui telepon program yang
diinstruksikan oleh pemberi perintah.
 Jika perintah terkait obat High Alert, maka pembacaan ulang nama obat harus
dieja kata demi kata.
 Petugas penerima perintah juga harus memberikan paraf, tanggal, jam perintah
diberikan pada cap konfirmasi yang ada dicatatan terintegrasi.

4. Cara saat melaporkan pasien:


 Pelapor memperkenalkan diri saat melaporkan keadaan pasien via telepon.
 Menyampaikan laporan situasi: nama pasien, diagnosa dan keadaan pasien saat
ini (S).
 Menyampaikan data pendukung dan riwayat pendukung berkaitan dengan
kondisi pasien saat ini termasuk tindakan yang sudah dilakukan (B).
 Menyampaikan masalah atau resiko kemungkinan masalah yang sedang dan akan
terjadi pada pasien (A).
 Mengusulkan alternatif tindakan yang mungkin dilakukan
(contoh: dokter segera datang untuk memeriksa kondisi pasien; usul agar
diberikan terapi medikasi tertentu, dll) (R).

5. Cara meminta konfirmasi:


Dalam waktu maksimal 24 jam setelah perintah diberikan, dokter atau petugas lainnya
yang memberikan perintah harus melakukan konfirmasi kebenaran perintah dengan
memberikan paraf pada cap konfirmasi yang ada dicatatan terintegrasi.

KONFIRMASI PERINTAH LISAN DAN


TELEPON
Pemberi perintah Penerima perintah

Tgl............jam............... Tgl.............jam...........
Nama dan paraf Nama dan paraf

6. Daftar obat HIGH ALERT, yang ada di RSBR:

7. Penggunaan elektrolit konsentrat:

8. Unit yang diperbolehkan menyimpan elektrolit konsentrat:

9. Saat dilakukan penandaan luka operasi:


Dilakukan sebelum tindakan operasi, pada saat pasien terjaga dan sadar jika
memungkankan. Dan harus terlihat sampai akan disayat.

10. Yang berkewajiban melakukan penandaan luka operasi:


Penandaan tempat operasi merupakan tanggung jawab dokter spesialis atau dokter yang
akan mengambil tindakan

11. Cara melakukan penandaan luka operasi:


Penandaan harus dibuat dengan spidol permanen hitam dan tidak terhapuskan. Untuk
bentuk tanda (marking) dalam operasi sesuai dengan kotak dan lingkar. Kotak untuk sisi
kiri dengan centang didalamnya [√]. Lingkar pada sisi kanan dengan tanda centang
didalamnya (√).

12.

13. Perlu dilakukan penandaan luka operasi karena

14. Penandaan luka operasi, dilakukan pada jenis operasi:


 Organ ganda (sisi ksnsn dan kiri)
 Multipel struktur (operasi jari tangan, dan jari kaki)
 Multiple level (ruas tulang belakang)

15. Pelaksanaan safety surgery checklist:


Sign In
1. Siapkan rekam medik pasien dan hasil pemeriksaan penunjang.
2. Siapkan checklist safety surgery dan dilengkapi sebelum induksi dimulai:
a. Pastikan pasien sudah dikonfirmasi identitas dengan mencocokkannya pada
gelang: menanyakan nama pasien, tanggal lahir dan mencocokkan No RM pada
RM pasien.
b. Pastikan pasien sudah dikonfirmasi area operasi, prosedur yang akan dilakukan dan
adanya persetujuan operasi.
c. Pastikan apakah site operasi sudah ditandai.
d. Tanyakan kesiapan mesin dan obat anestesi.
e. Tanyakan apakah pulse oxymeter berfungsi dan pasien dengan nilai normal.
f. Tanyakan pada pasien apakah memiliki alergi.
g. Pastikan adakah kemungkinan resiko kesulitan jalan nafas atau aspirasi, bila ya
pastikan alat / alat bantu tersedia (glade scope, bronchoscopy fiber i. optic).
h. Pastikan adakah kemungkinan kehilangan darah > 500 ml (pada anak: 7 ml/ kg
BB), bila ya pastikan kesiapan akses IV/ central line dan kesiapan darah atau
komponen cairan yang dibutuhkan.
i. Pasien dikirim ke kamar operasi.
3. Tindakan induksi dimulai.

Time Out
1. Lanjutkan melengkapi checklist safety surgery sebelum dilakukan insisi pada pasien
yang dilakukan oleh:
a. Perawat circulating dengan membacakan secara verbal pada semua untuk
memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan perannya.
b. Konfirmasi pada semua tim nama pasien, prosedur dan area dimana insisi akan
dilakukan.
c. Pastikan apakah antibiotik profilaksis sudah diberikan dalam 60 menit terakhir.
d. Antisipasi adanya kejadian kritis:
1) Dokter bedah menyampaikan:
a) Step tindakan kritis atau tahapan tindakan tidak biasa yang mungkin
dilakukan.
b) Waktu penyelesaian tindakan.
c) Kemungkinan kekurangan darah pada pasien.
2) Dokter anestesi menyampaikan:
Kemungkinan ada perhatian khusus pada saat operasi.
3) Tim perawat menyampaiakan:
a) Kesterilan alat dan bahan yang dipakai.
b) Adakah masalah pada alat yang akan dipakai atau hal lain yang perlu
diperhatikan.
e. Pastikan apakah dibutuhkan "display imaging" (hasil radiologi yang perlu
dipajang).
2. Insisi dimulai.

Sign Out
1. Lanjutkan mengisi checklist safety surgely sesaat sebelum penutupan luka operasi
dengan:
a. Perawat circulating menyampaikan:
1) Nama prosedur yang sudah dilakukan.
2) Jumlah instrumen, gass, jarum dan alat lain sama (sebutkan jumlah angka
untuk tiap ala / bahan) sebelum dan sesudah pembedahan.
3) Pelabelan spesimen-bahan PA (baca label spesimen dan nama pasien).
4) Bila ada masalah pada alat yang harus ditekankan selama periode
operasi.
b. Dokter Bedah, dokter anasthesi dan perawat: menyampaikan bila ada perhatian
khusus yang harus dilakukan untuk recovery maupun perawatan pada pasien ini.
2. Dokter Bedah, Dokter anestesi dan perawat menandatangani checklist safety surgery
untuk pasien. Pasien dikirim ke RR
16. Penjelasan kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya cuci tangan:

17. Prosedur cuci tangan menggunakan hand wash:


1. Taruh sabun di telapak tangan yang telah basah
2. Gosokan kedua telapak tangan
3. Gosokan telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri dan sebaliknya
4. Gosok sela-sela jari
5. Gosok seluruh jari ketengah telapak tangan dengan jari saling mengait
6. Gosok ibu jari dengan cara menggosok memutar dengan cara memutar dengan
telapak tangan bergantian
7. Gosokkan jari-jari depan dan bagian belakang dengan gerakan rotasi di telapak
tangan berlawanan dengan arah jarum jam
8. Bilas tangan dengan air mengalir
9. Keringkan dengan kertas tisu atau handuk sekali pakai
10. Tutup kran dengan perantara kertas tisu atau handuk tersebut. Tisu atau handuk
yang telah digunakan harus dibuang atau dicuci, tidak boleh digunakan ulang.

Alkohol Hand Rub


 Digunakan bila : fasilitas cuci tangan tidak adekuat, saat visite ruangan yang
memerlukan desinfeksi tangan, bila tangan tidak tampak kotor
 Bukan pengganti cuci tangan
 Prosedurnya sama dengan cuci tangan rutin

18. 5 momen cuci tangan:


 Sebelum kontak dengan pasien
 Sebelum tindakan aseptic
 Setelah kontak cairan tubuh pasien
 Setelah kontak dengan pasien
 Setelah kontak dengan lingkungan pasien

19. Mengidentifikasi pasien resiko jatuh dengan cara:

20. Langkah langkah yang diterapkan untuk mengurangi pasien resiko jatuh

21. Assesmen resiko jatuh ulang, dilakukan pada saat:

You might also like