Professional Documents
Culture Documents
HIGIENE PANGAN
PEMERIKSAAN FISIK TELUR AYAM RAS
Struktur telur secara umum terdiri dari kerabang telur, albumen, dan yolk.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Telur
Kualitas telur dalam pemasaran dapat diartikan sebagai kondisi dari kerabang
clan isi telur, penyimpanan, penanganan dan penentuan kualitas, yang keseluruhannya
memerlukan pertimbangan seksama untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi bagian kerabang telur, bagian
kuning telurdan putih telur anlara lain:
Kondisi kerabang telur
Kerabang telur merupakan bagian teriuar yang membungkus isi telur
dan berfungsi mengurangi kerusakan fisik maupun biologis, serta dilengkapi
dengan pori-pori kulit yang berguna untuk pertukaran gas dan dalam dan luar
kulit telur (Sumarni.,dkk.1995). Tebal kerabang telur berkisar antara 0,33-0,35
mm. Tipisnya kulit telur dipengaruhi beberapa factor yakni: umurltype ayam,
zat-zat makanan, peristiwa faal dari organ tubuh, stress dan komponen lapisan
kulit telur. Kulit yang tipis relatif berpori lebih banyak dan besar, sehingga
mempercepat turunnya kualitas telur akibat penguapan dan pembusukan lebih
cepat.
Kondisi Kuning Telur
Kuning telur merupakan bagian telur terpenting, karena didalamnya
terdapat bahan makanan untuk perkembangan embrio. Telur yang segar
kuning telumya terletak ditengah-tengah, bentuknya hula dan warnanya
kuning sampai jingga Beberapa pendapat mengatakan bahwa makanan
berpengamh langsung terhadap warm kumng telur (mengandung pigmen
kuning). Antara kuning dan putih telur terdapat lapisan tipis yang elastis
disebut membaran vitelin dan terdapat chalaza yang befungsi menahan posisi
kuning telur. Kuning telur memiliki komposisi gizi yang lebih lengkap
dibandingkan puith telur, yang terdiri dari air, protein, lemak karbohidrat,
vitamin dan mineral (Sarwono., dkk.1985).
Kondisi Putih telur (Albumin)
Putih telur terdiri 40% berupa bahan padat (Sarwono., dkk. 1985),
yang terdiri dan empat lapisan yaitu : lapisan putih telur tipis, lapisan tebal,
lapisan tipis bagian dalam clan lapisan "Chalaziferous". Kekentalan putih telur
yang semakin tinggi dapat ditandai dengan tingginya putih telur kental. Hal ini
menunjukkan bawa telur kondisinya masih segar, karena putih telur banyak
mengandung air, maka bagian ini lebih mudah cepat rusak.
D. Hubungan lama penyimpanan terhadap penurunan kualitas internal
Bahan pangan seperti telur ayam ras mempunyai sifat mudah rusak. Telur
ayam ras akan mengalami penurunan kualitas seiring lamanya penyimpanan.
Selama 14 hari penyimpanan pada suhu ruang, telur akan mengalami penurunan
kualitas, bahkan akan segera membusuk.
Prinsip penyimpanan telur adalah mencegah evaporasi air, keluarnya CO2
dari dalam isi telur, dan mencegah masuknya mikroba ke dalam telur selama
penyimpanan. Telur ayam ras akan tetap dalam keadaan segar sampai berumur 7
hari dengan penyimpanan yang baik. Lama dan suhu dalam penyimpanan telur
memengaruhi kualitas fisik telur. Penyimpanan telur ayam ras konsumsi pada
suhu ruang dengan kelembaban 80-90% dapat mempertahankan kualitas telur
selama 14 hari setelah ditelurkan (Badan Standarisasi Nasional, 2008). Suhu
penyimpanan telur terbaik adalah 10ºC dan kelembaban ruang penyimpanan tidak
boleh < 60% atau > 80% (Kurtini et al.,2014).
Penurunan berat telur ayam ras merupakan salah satu perubahan yang nyata
selama penyimpanan dan berkorelasi hampir linier terhadap waktu dibawah
kondisi lingkungan yang konstan. Kecepatan penurunan berat telur dapat
diperbesar pada suhu tinggi dan kelembaban rendah. Kehilangan berat sebagian
besar disebabkan oleh penguapan air terutama pada bagian albumen, dan sebagian
kecil penguapan gas-gas seperti CO2, NH3, N2, dan sedikit H2S akibat degradasi
komponen protein telur (Kurtiniet al.,2011).
E. Hubungan Warna Kerabang Terhadap Kualitas Internal
Warna kerabang telur ayam ras dibedakan menjadi dua warna utama, cokelat
muda dan cokelat tua. Perbedaan warna ini dipengaruhi oleh genetik dari masing-
masing ayam (Romanoff dan Romanoff, 1963). Warna cokelat pada kerabang
dipengaruhi oleh phorpirin yang tersusun dari protoph orpirin, koproph orpirin,
urophorpirin, dan beberapa jenis ph orpirin yang belum teridentifikasi (Miksikk et
al.,1996). Warna kerabang selain dipengaruhi jenis pigmen juga dipengaruhi oleh
konsentrasi pigmen warna telur dan juga struktur dari kerabang telur (Hargitai et
al.,2011).
Intensitas warna cokelat kerabang telur ayam ras berpengaruh nyata terhadap
penyusutan berat telur. Telur ayam ras dengan warna kerabang cokelat muda
menunjukkan penyusutan berat yang berbeda nyata dibandingkan dengan telur
yang berwarna cokelat tua dan cokelat, sedangkan telur dengan warna cokelat tua
penyusutan beratnya tidak berbeda nyata dengan telur yang berwarna cokelat.
Telur ayam ras dengan warna cokelat muda lebih cepat kehilangan beratnya
dibandingkan dengan telur yang memiliki intensitas warna lebih tua. Telur
dengan warna cokelat muda lebih cepat penyusutannya karena ketebalan
kerabangnya paling tipis jika dibandingkan dengan telur yang berwarna cokelat
dan cokelat tua. Telur dengan warna kerabang cokelat tua memiliki ketebalan
kerabang rata-rata 0,29 ± 0,01 mm, telur yang berwarna cokelat ketebalan
kerabangnya 0,25 ± 0,01 mm dan ketebalan kerabang telur yang berwarna cokelat
muda adalah 0,22 ± 0,04 mm (Jazil et al.,2012).
Hal ini sesuai dengan pendapat Joseph et al. (1999) yang meyatakan bahwa
telur dengan kerabang cokelat tua lebih tebal dan kuat jika dibandingkan dengan
telur yang memiliki kerabang cokelat muda. Menurut Haryono (2000), kerabang
telur yang lebih tipis relatif berpori lebih banyak dan besar sehingga
mempercepat turunnya kualitas telur akibat penguapan.
BAB III
METODELOGI
3.1 Materi
Alat : jangka sorong, timbangan, cawan petri, baker gelass, tusuk gigi, alat pe
Peneropong
Bahan : Telur ayam ras, air garam,
3.2 Metode
Melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat Warna, Bentuk, Permukaan telur,
Penerowongan telur menggunakan alat Peneropong,
Melakukan pemeriksaan fisik dengan mengukur tinggi,lebar, diameter, tinggi kantung
hawa menggunakan jangka sorong,
Kemudian telur ditimbang melihat berat telur, setelah itu telur direndam dalam air
garam.
Melakukan kualitas fisik yaitu telur dipecahkan dan menaruh telur dicawan petrit,
kemdian telur diukur mencakup indeks putih telur, indeks kuning telur, tinggi kantung
udara yang semuanya diukur dengan menggunakan tusuk gigi terlebih dahulu
kemudian mengukur menggunakan jangka sorong,
Menghitung nilai Indeks putih dan kuning telur ditentukan dengan membagi tinggi
putih atau kuning telur dengan diameter putih atau kuningnya.
Menghitung Haugh Unit telur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Pemeriksaan fisik telur
No Gambar keterangan
1 Warna : coklat
Bentuk : oval
Permukaan telur : licin
Penerowongan : tidak ada bercak
darah.