Professional Documents
Culture Documents
Hanna Maria S
(J3M116049)
1
DAFTAR ISI
I.PENDAHULUAN ....................................................................................... 3
I.I LatarBelakang ....................................................................................... 3
I.II Tujuan .................................................................................................. 4
I.III Manfaat .............................................................................................. 4
II.METODOLOGI.......................................................................................... 4
II.I Alat dan Bahan .................................................................................... 4
II.II Metode................................................................................................ 4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 5
Tabel 1 Hasil Pengamatan Kompos .......................................................... 6
Tabel 2. Ciri-ciri pupuk yang baik ............................................................ 7
Grafik 1. Tinggi PenyusutanKompos ........................................................ 8
III.IPembahasan ......................................................................................... 9
IV.PENUTUP ............................................... Error! Bookmark not defined.
V.DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 12
Lampiran I. Dokumentasi pengamatan pupuk komposError! Bookmark not
defined.
2
I. PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Praktikum ini memberikan manfaat yaitu menambah wawasan mengenai
pembuatan kompos sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan
memberikan wawasan mengenai pemanfaatan serasah.
3
II. METODOLOGI
• Hasil pengecilan ukuran serasah dimasukan ke dalam ember hingga tingginya mencapai ¾
tinggi ember.
• Pada minggu ke-3 jika ada jamur dilakukan penjemuran agar tidak busuk dengan parameter
aroma dan kemunculan hifa.
• Pada minggu ke-6/7 hingga dilakukan pengamatan rutin berupa pengukuran tinggi,
pengamatan warna, pengamatan kelembaban, dan pengadukan untuk data laporan uts.
• Pupuk matang dicirikan dengan warna daun gelap hitam, tekstur remah, aroma tidak
menyengat, terjadi penyusutan daun dengan hasil akhir 30-40%.
4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penambahan Tidak ada penyusutan ketinggian daun Tidak ada penyusutan ketinggian daun Tidak ada penyusutan ketinggian
Serasah serasah serasah daun serasah
5
Minggu Ke-
Perlakuan dan
4 ( 4 Oktober 2018) 5 ( 11 Oktober 2018)
Kondisi
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Tinggi (cm) 19 19 20 20
pH 7 7 7 7
6
Tabel 2. Ciri – ciri pupuk yang baik
Akan mengalami penyusutan 20% Tidak sesuai. Hal ini dikarenakan pupuk kompos
Tidak ada penyusutan yang terjadi
hingga 40% memiliki kelembaban 15%
7
Tingkat Penyusutan Kompos
30
25
tinggi serasah (cm)
20 Series 1, 20
15
10
5
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5
8
yang sudah diencerkan lalu ditambahkan ke dalam ember dengan perbandingan 1:1 dan
dilakukan juga penambahan sari buah nanas sebanyak 1 buah dan dilakukan pembuatan
pupuk organik.
Pada tabel pertama menjelaskan kondisi serasah sesuai perlakuannya. Pada minggu
pertama belum terjadi perubahan. Pada minggu kedua dengan penambahan nanas dan
EM4 pupuk kompos mulai berkurang dan lebih lembab.
Hasil dari tabel 2 menjelaskan perbandingan antara ciri kompos yang baik dengan
hasil pengomposan akhir kelompok kami. Menurut Nyoman P. Aryantha (2010),
penentuan kematangan kompos secaralangsung di lapangan dapat dilihat dari
kompos berwana coklat tua hingga hitamdan mirip dengan warna tanah, tidak larut dalam
air, suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan dan tidak berbau. Hasil akhir kompos pada
kelompok kami memiliki cirii-ciri yaitu tinggi kompos 20cm, warnanya coklat muda, aromanya tidak
berbau, ph akhir 7.5, suhu 26 oC, kelembaban 15%, dan teksturnya lembut.
Porositas
Porositas adalah ruang diantara partikel di dalam
t u m p u k a n k o m p o s . Porositas dihitung dengan mengukur
volume rongga dibagi dengan volumetotal. Rongga rongga ini
akan diisi oleh air dan udara.
Kelembaban
Kelembaban memegang peranan yang sangat penting
d a l a m p r o s e s metabolisme mikroba dan secara tidak
langsung berpengaruh pada suplayoksigen. Mikrooranisme
9
dapat memanfaatkan bahan organik apabila bahan o r g a n i k
tersebut larut di dalam air. Kelembaban 40 60 %
a d a l a h k i s a r a n optimum untuk metabolisme mikroba.
Apabila kelembaban di bawah 40%, aktivitas mikroba akan
mengalami penurunan dan akan lebih rendah lagi padakelembaban
15%. Apabila kelembaban lebih besar dari 60%, hara akan tercuci,volume
udara berkurang, akibatnya aktivitas mikroba akan menurun dan
akanterjadi fermentasi anaerobik yang menimbulkan bau tidak sedap.
Temperatur
Panas dihasilkan dari aktivitas mikroba berhubungan
langsung antara peningkatan suhu dengan konsumsi oksigen.
Semakin tinggi temperatur akans e m a k i n b a n y a k k o n s u m s i
oksigen dan akan semakin cepat pula
p r o s e s dekomposisi. Peningkatan suhu dapat terjadi
dengan cepat pada tumpukankompos. Temperatur yang
berkisar antara 30 60oC menunjukkan
aktivitas pengomposan yang cepat. Suhu yang lebih tinggi dari
60oC akan membunuh sebagian mikroba dan hanya mikroba thermofilik
saja yang akan tetap bertahan h i d u p .
pH
Proses pengomposan dapat terjadi pada kisaran pH yang
lebar. pH yangoptimum untuk proses pengomposan berkisar antara
6.5 sampai 7.5. p H k o m p o s y a n g s u d a h m a t a n g
b i a s a n y a mendekati netral.
Kandunganhara
Kandungan P dan K juga penting dalam proses pengomposan, hara
ini akan dimanfaatkan olehmikroba selama proses pengomposan.
Kandungan bahan berbahaya
Beberapa bahan organik mungkin mengandung
b a h a n b a h a n y a n g berbahaya bagi kehidupan mikroba.
Logamlogam berat seperti Mg, Cu, Zn, Nickel, Cr adalah beberapa
bahan yang termasuk kategori ini. Logam logam berat akan
mengalami imobilisasi selama proses pengomposan.
10
IV. PENUTUP
11
V. DAFTAR PUSTAKA Commented [WU6]: Daftar pustaka harus sesuai dengan
penulisan dapus IPB
Harianto, Bagus, 2007. Cara praktis membuat kompos. Agromedia. Jakarta Selatan.
12
Lampiran I. Dokumentasi pengamatan pupuk kompos
13
4
14