You are on page 1of 4

Mohammad Rizki Akbar

230110150161

Analisis Peta Klorofil dan Suhu Permukaan Laut di Perairan Kepulauan


Aru

Berdasarkan peta persebaran Klorofil-a di daerah perairan Kepulauan Aru


berkisar antara 0,22 – 4,0 mg/l, dimana pada umumnya konsentrasi klorofil-a di
perairan ini memiliki kisaran 0,22 -1 mg/l seperti yang ditunjukan oleh warna
hijau. Klorofil-a tertinggi berada di wilayah selatan dan timur perairan Kepulauan
Aru dimana kisarannya antara 1,8 – 3,4 mg/l. Perbedaan konsentrasi klorofil-a
yang terdapat pada perairan dipengaruhi oleh salinitas, suhu, kecerahan, arus dan
beberapa parameter lainnya.
Konsentrasi klorofil-a pada gambar tersebut merupakan citra satelit Aqua
MODIS pada bulan September 2018, nilai konsentrasi klorofil-a pada wilayah
perairan kepulauan Aru sedang berada pada konsentrasi tertingginya terutama di
wilayah perairan selatan Kepulauan Aru yang disebabkan oleh beberapa faktor
seperti suhu, dan pola sebaran musim. Bulan September termasuk kedalam musim
peralihan 2 dimana pada musim ini merupakan musim peralihan antara musim
panas dan musim hujan yang dimana pada musim ini tingkat kecerahan perairan
masih cenderung tinggi sehingga klorofil-a dapat tumbuh dengan baik. Faktor
lainnya juga yaitu perubahan pola arus yang disebabkan oleh angin dimana pada
musim peralihan 2 ini terjadi perubahan angin dari angin muson timur ke angin
muson barat, hal ini tentunya menyebabkan terjadinya perpindahan nutrien
sehingga konsentrasi klorofil-a dapat meningkat terutama di wilayah Kepulauan
Aru tersebut. Kandungan klorofil pada fitoplankton di suatu perairan dapat
digunakan sebagai salah satu ukuran biomassa fitoplankton dan dijadikan
petunjuk dalam melihat kesuburan perairan. Kualitas perairan yang baik
merupakan tempat hidup yang baik bagi fitoplankton, karena kandungan klorofil
fitoplankton itu sendiri dapat dijadikan indikator tinggi rendahnya produktivitas
suatu perairan (Ardiwijaya, 2002).

Berdasarkan peta sebarah suhu di perairan Kepulauan Aru pada bulan


September 2018, dapat disimpulkan bahwa suhu disekitaran perairan tersebut
berada pada kisaran 25,5°C – 29°C. Suhu tertinggi pada perairan Kepulauan Aru
berada pada kisaran 28,5°C - 29°C yang ditunjukan oleh warna merah, sedangkan
suhu terendah berada pada kisaran 25,5°C - 26°C yang ditunjukan oleh warna
kuning.
Variasi suhu yang terjadi di perairan Kepulauan Aru disebabkan oleh
beberapa faktor salah satunya yaitu angin. Effendi (2003) menyatakan bahwa
suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan berkisar 20-30°C.
Variasi sebaran suhu permukaan laut yang terjadi disebabkan juga oleh angin
musim barat dan angin musim timur. Angin musim barat berhembus tiap bulan
Oktober - Februari, ketika matahari mulai bergeser ke belahan bumi selatan. Pada
umumnya wilayah perairan Kepulauan Aru memiliki suhu yang termasuk
kedalam kategori hangat.

Hubungan Klorofil-a dan SPL Terhadap Tingkah Laku Ikan Cakalang

Pengaruh suhu permukaan laut terhadap pertumbuhan fitoplankton secara


tidak langsung akan mempengaruhi konsentrasi klorofil suatu perairan (Astrijaya
et al., 2015). Klorofil-a dan suhu permukaan laut merupakan dua indikator yang
mempengaruhi keberadaan ikan cakalang, hal ini disebabkan oleh sifat ikan
cakalang dimana sifatnya suka melakukan migrasi untuk kelangsungan hidupnya.
Nontji (1987) menjelaskan bahwa suhu merupakan suatu parameter
oseanografi yang umum sangat berpengaruh terhadap kehidupan sumberdaya
hayati dan khususnya pada kehidupan ikan di perairan. Fluktuasi suhu permukaan
laut sangat dipengaruhi oleh jumlah panas yang diberikan oleh matahari (Wely,
1970).
Menurut Yulianti, dkk (2017) menyatakan bahwa kadar konsentrasi
klorofil-a pada nilai 0,31 mg/l merupakan konsentrasi yang ideal untuk ikan
cakalang sedangkan untuk suhu optimum ikan cakalang yaitu pada kisaran 28°C -
29°C (nontji 1987). Berdasarkan pembahasan diatas kadar klorofil-a pada
Kepulauan Aru termasuk dalam kriteria dimana pada umumnya konsentrasi
klorofil-a pada perairan tersebut berkisar pada 0,22mg/l – 1mg/l. Sedangkan untuk
suhunya di perairan Kepulauan Aru yang memiliki suhu 28°C - 29°C mayoritas
berada pada bagian barat laut kepulauan Aru. Sehingga dapat disimpulkan
Kepulauan Aru memiliki potensi yang besar untuk ikan cakalang.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan.
Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius.

Ardiwijaya, R.R. 2002. Distribusi Horizontal Klorofil-a dan Hubungannya dengan


Kandungan Unsur Hara serta Kelimpahan Fitoplankton di Teluk
Semangka, Lampung. Skripsi. Program Studi MSP. FPIK. IPB.
Bogor.

Astrijaya, S., Andi Agussalim dan Mohammad Rasyid Ridho. 2015. Akurasi Nilai
Konsentrasi Klorofil-a dan Suhu Permukaan Laut Menggunakan Data
Penginderaan Jauh di Perairan Pulau Alanggantang Taman Nasional
Sembilang. Jurnal. FMIPA. Universitas Sriwijaya.

You might also like